1 / 18

MENILAI KTI Guru

Bab 7. MENILAI KTI Guru. Pada Kegiatan Pengembangan Profesi. Disajikan pada diskusi khusus tim teknis penilai angka kredit guru. KTI dan Pengembangan Profesi. Seleksi kenaikan jabatan dengan pengumpulan angka kredit (PAK) Kenaikan IIIa – IVa lancar

Download Presentation

MENILAI KTI Guru

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Bab7 MENILAI KTI Guru Pada Kegiatan Pengembangan Profesi Disajikan pada diskusi khusus tim teknis penilai angka kredit guru bab 7

  2. KTI dan Pengembangan Profesi • Seleksi kenaikan jabatan dengan pengumpulan angka kredit (PAK) • Kenaikan IIIa – IVa lancar • Dari IVa ke atas wajib ada 12 kredit dari unsur pengembangan profesi • Ada 5 macam kegiatan pengembangan profesi: (1) KTI, (2) Teknologi Tepat Guna, (3) Alat Peraga, (4) Karya Seni, dan (5) Kurikulum bab 7

  3. KTI satu-satunya? • Berbeda dengan anggapan umum KTI bukan satu-satunya macam kegiatan pengembangan profesi. • Ada 5 macam pengembangan profesi, KTI hanya salah satunya. • Namun, KTI paling banyak dilakukan guru. bab 7

  4. KTI apa HARUS PENELITIAN? • Tidak, ada 7 macam KTI (1)KTI laporan hasil penelitian (2) KTI berupa tinjauan gagasan ilmiah (3) KTI tulisan ilmiah populer (4) KTI berupa prasaran dlm seminar (5) KTI buku atau modul pelajaran (6) KTI diktat (7) KTI hasil terjemahan bab 7

  5. Hubungan KTI dengan Penelitian • Laporan hasil penelitian dapat dipakai sebagai KTI (dan banyak macamnya, sebagai artikel, prasaran, tinjauan, dll) • Tujuan pengembangan profesi guru dapat dicapai melalui penelitian. • PTK dapat dan banyak dilakukan. • Melalui PTK guru melakukan tindakan nyata untuk meningkatkan profesinya. bab 7

  6. Masalah angka kredit? • Angka kredit IIIa – IVa dari unsur (a) pendidikan, (b) proses PBM, dan (c) penunjang, relatif mudah, lancar,longgar. • Guru golongan IVa banyak (dataawal 2007, sekitar 330 ribu) • Untuk ke IVa dstnya, wajib AK pengembangan profesi. Kaget! Dari semula lancar, kini dibutuhkan kegiatan ‘baru’ • Ada yang kurang mampu, kurang mau, apatis, tawaran jalan TOL, dan lain-lain… bab 7

  7. Masalah KTI? • Tidak sedikit yang TIDAK ASLI • Banyak yang tidak perlu, asal saja,! • Tidak sesuai dengan TUJUAN kegiatan pengembangan profesi dan upaya meningkatkan mutu guru. • Bila tidak hati-hati, justru memperbanyak ketidak jujuran, bab 7

  8. Menilai KTI • Sangat berbeda dengan menilai KTI dosen. • KTI langsung dikirim ke tim penilai, tidak ada “filter” yang lain. • Jumlahnya sangat banyak. Bila 10% guru mengajukan KTI, ada 25 ribu guru/tahun. Rata-rata 4 KTI, jadi ada 100 ribu KTI/tahun atau rata rata 8 ribu KTI per bulan !!! • Cukup banyak guru yang lama tidak membuat KTI. • Ada berbagai “tawaran-godaan” untuk membuatkan KTI bab 7

  9. Angka Kredit KTI • Dalam menilai keputusannya KTI diterima atau ditolak. • Bila diterima nilainya sudah FIX (misal: untuk makalah 4)Angka kredit KTI tidak dapat dirubah, misalnya karena makalah cukup baik, jadi 2,5. • Bila ditolak, TIDAK DIBERI NILAI. • Semua yang ditolak harus ada ALASAN PENOLAKAN dan SARAN sebagai feedback bagi si penulis. bab 7

  10. Tugas Tim Teknis Penilai • Menilai KTI sesuai dengan aturan yang ada. • Ikut menjaga dan mendukung tercapainya TUJUAN kegiatan Pengembangan Profesi Guru. • Meningkatkan mutu KTI dan pembelajaran bagi guru melalui alasan dan saran penolakan KTI yang jelas, bermakna, dan memotivasi • Melakukan penilaian dengan REALITIS sesuai kondisi : banyaknya KTI, mutu guru, usia guru, lokasi, jenjang, dll. bab 7

  11. KTI yang TIDAK memenuhi syarat • KTI tidak ASLI (KTI dibuatkan, dari tesis, skripsi, dll, mengkopi KTI orang lain, dll) • KTI tidak PERLU ( tidak ada kaitannya dengan si penulis, terlalu umum, tidak menunjang tujuan kegiatan pengembangan profesi, KTI semacam ini umumnya juga tidak asli) • KTI tidak Ilmiah, dan • KTI tidak Konsisten. bab 7

  12. Berikan Alasan dan Saran sebagai pembelajaran • Penilai (dalam waktu yang relatif singkat) harus mampu menilai KTI, memutuskan apakah si penulis telah “melakukan pengembangan profesinya” dan KTI telah APIK, kemudian memberi nilai sesuai aturan. • Bila KTI belum memenuhi syarat, BERIKAN ALASAN penolakan dan SARAN menggunakan bahasa yang jelas, bermakna, dan memotivasi. • Tujuan utama sajian alasan dan saran adalah untuk meningkatkan mutu. bab 7

  13. Contoh 1 BILA : terdapat indikasi yang menunjukan bahwa KTI tersebut tidak asli, seperti data yang tidak konsisten, lokasi, nama sekolah, dan data yang dipalsukan, lampiran yang tidak sesuai, dan lain-lain Alasan penolakan dan saran…. • Terdapat indikasi yang menunjukan karya tulis ilmiah ini diragukan keasliannya • Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru, karya sendiri dalam bidang pendidikan yang berfokus pada "laporan" kegiatan nyata yang bersangkutan. Misalnya berupa laporan penelitian tindakan kelas, diktat, buku, karya terjemahan, dan lain-lain • Tambahkan saran lain, misalnya tentang kerangka isi KTI bab 7

  14. Contoh 2 BILA : Beberapa KTI (umumnya berasal dari daerah yang sama) sangat mirip. Tampak dari sajian pengantar, abstrak, teori, daftar pustaka, yang tertulis sama baik bentuk dan ukuran huruf, kata-demi-kata, kalimat dan lain-lain. Alasan penolakan dan saran…. • Terdapat indikasi karya tulis ilmiah ini tidak asli. karya tulis ilmiah yang dajukan sangat mirip dengan karya tulis ilmiahlain dari daerah yang sama. • Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru, karya sendiri • Bila merupakan laporan penelitian harus pula melampirkan (a) semua instrumen yang digunakan dalam penelitian, terutama hasil kerja dalam pengisian/pengerjaan instrumen baik oleh guru maupun siswa, (c) dokumen pelaksanaan penelitian yang lain seperti foto-foto kegiatan, daftar hadir, dan lain-lain. bab 7

  15. Contoh 3 BILA : KTI berupa diskripsi atau paparan tentang hal yang terlalu luas/ terlalu umum . Tidak ada keterkaitannya dengan permasalahan yang ada di sekolah/kelasnya. Tidak ada hal yang berkaitan dengan kegiatan ybs sebagai guru di kelasnya. Alasan penolakan dan saran…. • KTI belum memenuhi persyaratan, hal yang dipermasalahkan terlalu umum, telah jelas jawabannya dan tidak terkait dengan kegiatan nyata yang bersangkutan dalam kegiatan pengembangan profesinya sebagai guru. • Disarankan membuat karya tulis ilmiah baru yang berupa "laporan" kegiatan nyata yang bersangkutan, misalnya laporan penelitian tindakan kelas. bab 7

  16. Contoh 4 BILA : Isi KTI tidak berkaitan dengan tugas guru dalam tugas pembelajarannya atautidak menunjukan kegiatan pengembangan profesinya Alasan penolakan dan saran…. • Karya tulis ilmiah belum memenuhi persyaratan karena hal yang dipermasalahkan tidak sesuai dengan dengan tugas si penulis sebagai guru, atau tugas pokoknya. • Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru karya sendiri dalam bidang pendidikanyang berfokus pada "laporan" kegiatannyata yang bersangkutan. Misalnyaberupa laporan penelitian tindakan kelas, atau diktat, buku, karya terjemahan, dan lain-lain. bab 7

  17. Apa benar banyak KTI yang tidak ASLI? • Fakta menunjukkan demikian, ada kecenderungan meningkat. • Ada biro jasa yang “membuatkan” • Dampaknya menyedihkan. • Sementara banyak “pressure” untuk “memudahkan” penilaian KTI. • Ini tantangan bagi tim teknis penilai. bab 7

  18. Terima Kasih, mari kita diskusikan bab 7

More Related