1 / 67

Satu-Satunya Buku KKD yang Anda Butuhkan :p

Satu-Satunya Buku KKD yang Anda Butuhkan :p. Sebuah Rangkuman Checklist KKD FKUI Edisi Kedua Rodri Tanoto Hak cipta kembali ke Modul KKD. Penulis tidak memiliki Hak untuk menjadikannya sebagai komoditi. Kata Pengantar.

Download Presentation

Satu-Satunya Buku KKD yang Anda Butuhkan :p

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Satu-Satunya Buku KKD yang Anda Butuhkan :p Sebuah Rangkuman Checklist KKD FKUI Edisi Kedua Rodri Tanoto Hak cipta kembali ke Modul KKD. Penulis tidak memiliki Hak untuk menjadikannya sebagai komoditi.

  2. Kata Pengantar Buku ini dibuat untuk diri penulis sendiri. Namun tidak ditutup kemungkinan untuk diperbanyak TIDAK UNTUK KOMERSIAL agar dapat membantu sesama mahasiswa FKUI agar lebih mudah belajar untuk menghadapi OSCE tingkat 3. Buku ini hanya rangkuman checklist KKD ditambah sedikit pengetahuan umum. Detil dapat dibaca di diktat KKD dan buku Pemeriksaan Fisik lainnya. Sebagai catatan, buku ini tidak diurutkan berdasarkan modul, melainkan berdasarkan sistem kebijakan penulis sendiri. Selamat Belajar! Semoga lulus OSCE! Jakarta, 4 Juli 2009 Penulis

  3. Daftar Isi Komunikasi • Anamnesis 5 • Kuesioner Pra Perkembangan 6 • Konseling/Wawancara 7 • Breaking the Bad News 8 • KonselingKeluarga 9 • SuratRujukan 10 • Penyuluhan11 Pemeriksaan Fisik • Antropometri Anak 12-13 • Umum dan Vital 14-15 • Kepala 15-16 • Visus & Funduskopi 17-18 • Tonometri SchiotzdanKampimetri 19 • THT dan Swab Tenggorok 20-23 • TesPenala 24 • Leher 25 • Tiroid 26 • Ekstremitas atas 27 • Ekstremitas bawah 28 • Lower back dan fraktur tulang panjang 29 • Prekordial 30 • Pemasangan EKG 31 • Paru 32-34 • Abdomen 35-36 • Ginjal 37 • Rectal Touche38 • Payudara & Ginekologi 39-42 • Obstetri/Leopold 43-44 • Pemeriksaan Motorik, Tonus, N VII 45-46 • GCS, TandaMeningeal, & N III, IV, VI 47-48 • PemeriksaanKeseimbangan 49 Tindakan • Teknik Steril & Kewaspadaan Universal50 • Pungsi Vena 51 • Kanulasi Intravena (Infus) 52 • Pungsi Arteri 53 • Injeksi IM 54-55 • Injeksi Subkutan 56 • Injeksi Intrakutan 57 • Sumbatan Jalan Napas dan Intubasi 58-62 • Pemasangan NGT 63 • Pemasangan Kateter 64 • Membantu Partus Normal 65 • Basic Surgery Skill 66 • Farmasi 67

  4. Sebelum melakukan semuanya, ingat: • Perkenalkan Diri • Jelaskan Prosedur • Meminta Izin • Periksa Kelengkapan Alat • Lakukan sterilisasi bila perlu • Lakukan dengan mengingat KENYAMANAN pasien • Dan jangan lupa bereskan alat-alat yang sudah dipakai

  5. Anamnesis • Menyapa, berdiri, memperkenalkan diri, mempersilakan Duduk • Wajah dan suara ramah, vokal jelas, kecepatan, volume • Tubuh condong ke depan, tidak menyilang kaki • Kontak mata 70 % • Tdk gerak tidak penting • Empati verbal dan non-verbal • Basa Basi • Nama, umur, alamat, pendidikan, suku, status pernikahan, pekerjaan • Keluhan Utama, Riwayat Penyakit Sekarang, Dahulu, Keluarga, Sosial • Obat, rokok, alkohol • Pertanyaan satu persatu • Pertanyaan terbuka dan mendalam, selain tertutup • Refleksi isi dan perasaan

  6. Kuesioner Pra Perkembangan • 0-72 bl • >16 hr bulatkan 1 bl • Ya: bisa, pernah, sering, kadang-kadang • Tidak: Tidak pernah, tidak tahu • 9-10 (S=Sesuai), 7-8 (M=Meragukan), <6 (P=penyimpangan) • “Tidak” dirinci sesuai jenis

  7. Konseling & Wawancara (Hampir Mirip Soalnya) • Memperkenalkan diri • Menjelaskan tujuan konseling dan kerahasiaan • Membangun rapport • Pertanyaan tujuan/maksud jelas ke satu masalah tertentu • Respons tepat • Komunikasi verbal nonverbal • Pendengar terampil/aktif • Berbicara singkat dan lebih sdkt dr klien • Bahasa mudah dimengerti • Menilai emosi dgn baik • Kontak mata • Memberikan kesimpulan • Membangun dan mengembangkan kerjasama, bukan mengambil keputusan • (Hanya Wawancara) Memberikan reassurace, dukungan, saran, bimbingan

  8. Breaking The Bad News • Menyapa, jelaskantujuan • Menilaipengetahuan & perasaanpasien • Perlihatkan verbal nonverbal bahwa info berikut PENTING • Perhatikanresponspasien • Berusahamengetahuipengetahuantambahan yang dibutuhkanpasien • Memberikanpenjelasanterorganisir • Bahasasederhana, mdhdimengerti, tdkada jargon medikdankalimatmembingungkan • Kenalidantanggapi nonverbal pasien • Beripasienwaktubereaksi (diamsejenak) • Mendorongpasienmemberikantanggapan, keprihatinan, perasaan • Mencermatiperasaan, keprihatinan, dan nilai2 pasien • Empatiutkapresiasiperasaandankesusahanpasien • Nonverbal: kontakmata, posisidanposturtubuh, gerak, ekspresiwjh, suara kecepatan, kejelasan, volume • Menyatakandukungan  ekspresiprihatin, pengertian, inginmenolong

  9. Konseling Keluarga • Memberikan salam, menyapa msg2 anggota keluarga • Menyampaikan tujuan dgn jelas, terarah, sistematis, lalu sampaikan materi • Anggota keluarga memberikan pandangan • Anggota keluarga bertanya info kesehatan yg berhubungan • Menanyakan pengalaman • Mencari kemungkinan sumber daya dan faktor pendukung dlm keluarga • Mencari sumber daya dr masyarakat • Menanyakan layanan kesehatan yg tlh diperoleh yg berhubungan • Menanyakan rencana keluarga • Meminta kesepakatan • Memberi kesempatan bertanya lagi • Kesimpulan dan terima kasih

  10. Surat Rujukan

  11. Penyuluhan • Pembukaan, perkenalan diri • Tujuan • Isi • Penutup dan Kesimpulan • Memberikan kesempatan bertanya • Yang harus diperhatikan: menguasai materi, volume dan intonasi suara, ekspresi wajah, bahasa tbh, gerak gerik, interaksi dgn audiens • Menggunakan bahasa yang sesuai utk kelas dan golongan audiens

  12. PF Tumbang - Antropometri BB • 0-2th  Timbangan bayi • Meja datar, tidak goyang • Jarum di angka 0 • telanjang  No hat, socks, gloves • Tdk dipegangi utk yg berdiri • Baringkan atau injak • Tunggu jarum berhenti atau liat di tengah2 Lingkar kepala • 0-11 bl (stp 3 bl), 12-72 bl (stp 6 bl) • Melalui alis, atas dua telinga, bagian kepala paling menonjol • Hitung Umur • Catat di Grafik • Normal: P3 - P97 (hijau) PB <2 th • Kepala di 0 • Lengan kiri meluruskan lutut, tangan kiri meluruskan telapak kaki • Tangan kanan baca TB • Sandal, sepatu • Mata kaki rapat • Punggung, pantat, tumit nempel

  13. Ilustrasi

  14. PF Umum & Tanda Vital Umum • Kesadaran • Compos Mentis - Apatis - Letargi - Somnolen - Sopor/Stupor - Koma • Habitus • Astenikus - Atletikus - Piknikus • Bentuk Tubuh • Akromegali, bibir sumbing, paralisis saraf wajah, Kifosis, lordosis, skoliosis Vital • TNSP: Tekanan, Nadi, Suhu, Pernapasan • Nadi • Brachialis & Radialis 1 mnt • Frekuensi, kuat/lemah, teratur/tdk • Tdk teratur: Sinus aritmia, Ekstrasistolik, Fibrilasi atrial, blok AV • Suhu • Bersihkan  Sentak termo  bwh lidah 3 menit

  15. Pernapasan • Telentang, tangan di abdomen selama 1 mnt • Frekuensi (12-18), Sifat (♀:torakoabdominal, ♂: abdominotorakal), kedalaman, irama (normal, Cheyne-Stokes, Biot (tidak teratur), ekspirasi memanjang, obstruksi) • Tekanan Darah • Pasang manset (tdk kena baju, 2 cm atas fossa cubiti, balon menutupi a. brachialis, pipa tdk di atas fossa cubiti, ketat 2 jari) • Raba brachialis & radialis • Pompa sampai radialis tdk teraba, naikkan 30 mmHg • Auskultasi brachialis, turunkan tekanan 2-3 mmHg/s, tetapkan 5 fase Korotkoff • 1bunyi I, 2makin keras, 3plg keras, 4melemah, 5bunyi terakhir • Ulangi, dgn istirahat 1-2 mnt, angka balikkan ke 0 • Kalau tnp auskultasi, cukup dgn raba radialis saja

  16. PF Kepala • Wajah • Inspeksi ekspresi, bentuk, simetri, gerak involunter, bengkak, benjol • Kulit Wajah • Warna dan kelainan • Kepala • Bentuk, ukuran, benjolan, lekuk, nyeri tekan • Rambut • Warna, penyebaran, dicabut • Mata • sklera dan konjungtiva (ikterik, anemik), benjolan, refleks lsg & tdk, gerak • Telinga • Bentuk daun, liang, m. timpani, t. mastoid, nyeri tekan tragus • Sinus Paranasalis • Nyeri tekan frontalis, etmoid, maksila • Bibir • Warna, benjolan, ulkus • Mulut • Warna mukosa, ulkus, warna, papil, letak lidah • Gigi • Jumlah, lubang, warna gusi

  17. Pemeriksaan Visus Visus • Kenalkan diri, jelaskan, minta izin • Pasien duduk 6m dr kartu Snellen • Menutup mata kiri • Membaca objek dari terbesar sampai terkecil sambil dibantu tunjuk • Jika < 6/6 atau < 20/20, coba pinhole occluder  gangguan refraksi saja, harus 6/6 • Lakukan utk mata kiri • Jika tidak bisa membaca yang terbesar, lakukan • Dekatkan papan Snellen (jarak/30, mis: 5/30, 4/30, dst) • Hitung jari dr 5 m ke 1 m (jarak/60, CF/jarak) • Lambaian tangan dari 5 m ke 1 m (jarak/300, HM/jarak) • Arah cahaya dr 1 m (LP atau 1/∞, NLP atau visus nol) • Pencatatan: LVA=X/X, RVA=Y/Y

  18. Funduskopi • Jika perlu, berikan pupil dilator (tropicamide 1%, phenylephrine hydrochloride 2,5%) • Tdk blh pd bilik mata depan sempit, sudut bilik mata depan sempit, atau dlm pengawasan neurologi • Set fokus agar pupil jelas dan apertur agar cahaya putih, bulat, lebar • Pasien memandang jauh • Melihat mata kanan dgn mata kanan, oftalmoskop dipegang t. kanan, 15° temporal, mendekat dari 1 m • T. kiri di pundak atau dahi • Telusuri p. darah sampai papil optikus (daerah nasal) • Periksa papil, p. darah, retina, dan makula liat ke cahaya langsung • Ulangi utk mata kiri • Refleks papil positif • Papil bulat, warna kekuningan cerah, cup disk ratio 0,3-0,5 lateral dan sagital • Vena : Arteri = 3 : 2, tidak ada oklusi • Retina berwarna jingga, tidak ada lesi atau massa • Refleks makula positif

  19. Tonometri Schiotz dan Kampimetri Tonometri Schiotz • Kenalkan diri, jelaskan, minta izin, pasien berbaring • Anestesi mata dgn pantocain • Kalibrasi dgn lempeng logam di kotak sampai 0, bersihkan kedua permukaan jk blm, lalu swab alkohol • Pasien diminta melihat jempol sndr utk mata lurus ke atas • Letakkan tonometri tegak lurus di kornea pasien, bc angkanya • Usahakan jrm jgn terlalu tepi, tambahkan beban jk perlu • Berikan antibiotik • Rujuk ke tabel konversi tonometri • Jk angka sgt max atau min, tambahkan beban  usahakan jarum di tgh2 Kampimetri • Kenalkan diri, jelaskan, minta izin, duduk berhadapan • Pasien menutup mata kiri, dokter mata kanan, lalu saling bertatapan lurus • Bandingkan luas lapang penglihatan pasien dgn dokter (atas, bwh, temporal, nasal) dgn cara: Hitung jari, Melihat objek • Objek harus tpt di tengah2 keduanya, dan mendekat dari paling jauh

  20. Pemeriksaan THT dan Swab Tenggorok Telinga • Lampu Kepala • Kedua kaki tertutup di sisi pasien • Inspeksi&palpasi telinga luar, pre dan retro aurikuler • Edem, hiperemis, hematom, sikatriks • Tarik telinga ke posterior superior utk meluruskan liang • Inspeksi liang • Lapang, serumen, sekret, furunkel, hiperemis • Inspeksi m. timpani (maleus, refleks cahaya, pars tensa, attic)  utuh, td perforasi, td hiperemis • Otoskop dipegang spt pensil dgn kelingking di pipi pasien • Valsalva (tiup)/Toynbee(telan) maneuver  patensi t. Eustachius

  21. Ilustrasi 1. Heliks, 2. Fosa scafoid, 3. Antiheliks, 4. Meatus akustikus eksternus, 5. Lobulus, 6.Tragus, 7. Antitragus 1. Pars flaccida, 2. Pars tensa, 3. maleus,4. umbo,5. refleks cahaya 1 2 1 3 2 3 4 5 4 6 5 7

  22. Hidung • Inspeksi luar depan dan samping • deform,edem, hiperemis • Palpasi hidung & sinus • Tdk nyeri tekan • Inspeksi vestibulum dan nares anterior dgn menekan ujung hidung ke atas • Deform, krepitasi, edem, hiperemis • Masukkan spekulum, tertutup, buka ke nasi, jgn tekan septum, tutup sedikit, keluarkan • Lapang, ukuran konka, edem, pucat, hiperemis, sekret Tenggorok • Buka Mulut • Lidah, mukosa, palatum durum&mole, uvula, arkus faring • Tekan 2/3 anterior lidah dgn spatula lidah (tgn kiri) • Tonsil T1/T1, Kripti tidak melebar, detritus, hiperemis, • Ukuran tonsil oleh pilar posterior dan uvula (T1-3) • Faring  post nasal drip, penebalan limfoid (granuler), hiperemis • Tgn kanan mengusap faring dgn lidi kapas steril

  23. Ilustrasi 1. Palatum mole, 2. Pilar posterior, 3. Uvula, 4. Pilar anterior, 5. Tonsil, 6. Dinding posterior orofaring 1. Konka media, 2. Meatus medius, 3. Septum, 4. Konka inferior, 5. Meatus inferior, 6. Dasar hidung 2 1 4 5 3 6 1 2 3 4 5 6

  24. Tes Penala • Dudukberhadapan, kaki tertutupdisisipasien • Jelaskanpemeriksaan, mintapasienmengangkattangan pd sisitelingaygmendengar, jktdk, trnkan • Ambilgarputala 512 Hz • Getarkandgnhentakanjempoldantelunjukkiri • Rinne • Letakkandimartoidsmptdkterdengar, pindahkanke 2,5 cm disisitelinga, lalulakukansebaliknyautkkonfirm • Memanjangdiudara normal, atauneurosensori • Memanjangditulang  konduktif • Weber • Letakkan di garis tgh wajah, apakah memanjang di satu sisi • Dahi, pangkal hidung, dagu, gigi • Tdk memanjang  Normal, Memanjang di sisi sakit  konduktif, Memanjang di sisi sehat  sensorineural • Schwabach • Letakkan di mastoid pasien, jika sudah hilang, pindahkan ke mastoid dokter • Lakukan sebaliknya • Nilai pasien memanjang atau memendek • Garpu penala selalu menghadap telinga, hantaran tulang atau udara

  25. PF Leher JVP (Jugularis Vein Pressure) • Kepala 30°- 45° • Tekan vena di atas clavikula • Tekan vena di atas bawah mandibula • Lepas vena bawah • Perhatikan kedut terisinya vena • Jarak dgn bdg datar yg melalui a. ludivici (5-2 cmH2O) Kaku Kuduk • Baring tanpa bantal, rileks • Tahan sternum, fleksi leher Arteri Karotis • Telentang, leher 30° • Medial sternocleidomastoid knn • Palpasi a. karotis kanan 1/3 bwh • Auskultasi • Lakukan yang kiri KGB • Dari belakang pasien • Palpasi: Submentalis, Submandibularis, Jugular chain (anterior m. sternocleidomastoid), Posterior triangle (blk sternocleidomastoid), Oksipital, Postaurikular, Preaurikular Kelenjar Tiroid • Duduk,kepala sdkt ekstensi • Inspeksi warna, ukuran, simetri, • Palpasi dari blk, dgn ujg jari dua tgn, konsistensi, nyeri tekan • Pasien menelan • Auskultasi Bruit

  26. PF Tiroid • Pasien duduk, kepala sedikit ekstensi • Inspeksi tiroid (warna, massa, simetri) • Dr blk pasien, raba regio tiroid (kiri kanan krikoid) dgn ujung jari kedua tangan • Pasien diminta menelan • Periksa seluruhnya, laporkan suhu, benjolan, simetri, konsistensi, mobile • Auskultasi Bruit • Inspeksi eksoftalmus • Inspeksi tremor halus  tangan diluruskan ke depan, letakkan kertas selembar • Pemeriksaan refleks patella

  27. PF Ekstremitas Atas Bahu • Inspeksi berjalan, btk sendi (klavikula, skapula), kontur otot (deltoid, trapezius, supraspinatus), wrn kulit dan p. drh, bengkak, deform, atrofi, fasikulasi • Palpasi tonjolan tulang (nyeri) • 6 gerak bahu (fleksi 165°, ekstensi 60°, abduksi 170°, adduksi 50°, rotasi in/ex 90° dlm ab/adduksi • Apley Scratch test Siku • Inspeksi dlm fleksi dan ekstensi, bengkak • Palpasi olekranon, epikondilus (med & lat), nyeri tekan, bengkak, penebalan, n. Ulnaris • Move fleksi, ekstensi, pro- supi- nasi Pegelangan tangan dan tangan • Posisi tangan dorsal & palmar, deform (gelang tangan, tangan, jari), kontur palmar • Palpasi pegelangan tangan (p. styloideus radii, nyeri, bengkak, dorsal, palmar dengan 2 ibu jari • Move pegelangan tangan (fleksi ekstensi, deviasi ulnar radial, jari (fleks ekstens, abd adduksi), ibu jari (jari + oposisi), tes genggam 2 jari • Tes sensori jari (medianus II, radialis webspace, ulnaris V)

  28. PF Ekstremitas Bawah Gelang panggul • Inspeksi gait (stance and swing), lumbal saat jalan, kulit, simetri otot • Palpasi saat berbaring, krista iliaka, SIAS, SIPS, trokanter mayor, t. ischium, NAV femoralis • Move fleks-ekstens, abd- add- uksi, rotasi in/ex (telentang dan tengkurap) Lutut • Inspeksi jalan, berdiri, berbaring, warna, vaskularisasi, bengkak, massa, luka • Palpasi massa, pulsasi, patella, nyeri tekan, bulge sign (geser dengan jempol, lalu ketuk balonnya dengan jari), ballotement (kmplkan di tgh lutut dgn dua tgn, lalu dorong patella ke bawah, lepas cpt. Terbentur kondilus femoris, (+) • Move ekstensi dan fleksi (120°) • Tes stabilitas (ante- poste- rior drawer sign) Gelang kaki dan kaki • Permukaan, kelainan jari kaki (hallux valgus, hammer toes), deform, massa, mata ikan (cornus), kapalan (callus), wart, ulkus • Palpasi, nyeri tekan, bengkak, anterior, tumit, jari, t. achilles • Move, dorso-, plantar fleksi, inversi, eversi

  29. PF Lower Back dan Fraktur Tulang Panjang Lower Back • Inspeksi postur, gait, kesegarisan, kurvatura • Palpasi p. spinosus, s. sakroiliaka, otot paraspinal, n. Ischiadicus  fleksi • Perkusi vertebrae • Move fleksi, ekstensi, rotasi, fleksi lateral Fraktur Tulang Panjang • Syok, perdarahan, gangguan SSP • Pemeriksaan gentle • Inspeksi memar, bengkak, deform, luka • Palpasi nyeri tekan, goyang, sumbu, NVD • Move sendi lateral, krepitasi

  30. PF Prekordial • Inspeksi Iktus kordis (sela iga 5, medial midclavikula kiri) • Palpasi  Telapak tangan di atas jantung • Heaving (beban diastolik), lifting (beban sistolik v. kanan), fremitus (friction rub) • Perkusi • Batas kanan: midklavikula kanan (paru-hati), naik dua jari, ke arah medial (midsternum-sternum) • Batas kiri: aksilaris anterior (paru lambung), naik dua jari, ke arah medial (1 jari medial midclavikula • Pinggang: parasternal kiri • Auskultasi mitral (iktus kordis), trikuspid (sela iga 4-5 sternal kiri, atau ujung sternum), pulmonal (sela iga 2 sternal kiri), aortik (sela iga 2 sternal kanan) • Bandingkan auskultasi dengan pulsasi arteri

  31. Pemasangan EKG • Periksa Kelengkapan Alat • Bersihkan kulit pegelangan tangan, kaki, dan prekordial • Bubuhkan gel pada elektroda lempeng ekstremitas dan hisap • Tangan di dorsal, kaki di medial (daerah datar) • Merah Kuning Hijau Hitam (Tangan kanan, kiri, kaki kiri, grounder) • Merah Kuning Hijau, Coklat Hitam Ungu • V1 sternal kanan, sela 4 • V2 sternal kiri, sela 4 • V4 midklavikula kiri, sela 5 • V3 antara V2 dan V4 • V6 midaksilaris, sejajar V4 • V5 antara V4 dan V6 • V= 25 mm/s, Peneraan 1 (1 mV untuk 10 mm) • 4 siklus satu sadapan, Mulai dari L1-L3, aVR, aVL, aVF, V1-6 • Bersihkan alat dan kulit

  32. PF Paru Inspeksi • Umum: Sesak, napas cuping hidung, otot bantu napas, serak, mengi, stridor • Warna Kulit: Sianosis, pucat • Leher: M. Sternocleidomastoid, bendungan vena, pembsran KGB • Jari Tabuh • Dada Depan: • Bendungan vena, massa, ginekomastia, emfisema subkutis • retraksi m. intercostal • bentuk dada (Ante-poste : sagital, 1:2), angulus costae (90°) • penyempitan/pelebaran sela iga • simetris statis dinamis • frekuensi, sifat napas, irama • Dada Depan: • Bendungan vena, massa, ginekomastia, emfisema subkutis • retraksi m. intercostal • bentuk dada (Ante-poste : sagital, 1:2), angulus costae (90°) • penyempitan/pelebaran sela iga • simetris statis dinamis • frekuensi, sifat napas, irama

  33. Bentuk Dada Abnormal • Paralitik (sela iga sempit, angulus costae menyempit) • Emfisema (sela iga lebar, angulus costae melebar) • Kifosis, lordosis, skoliosis • Pektus excavatum (sternum cekung) • Pektus Carinatum (sternum cembung) Irama Pernapasan Abnormal • Kussmaul: cepat dalam, asidosis metabolik • Biot: Tidak teratur, gangguan SSP, meningitis spinal • Cheyne-Stokes: Gangguan SSP, Meningitis, TIK ↑, gagal ginjal, OD, CHF • Sighing: Normal diselingi dalam, stres • Dangkal: emfisema • Asimetri: Penebalan pleura • Tanda Hoover: Retraksi abnormal tanpa ekspansi  Kontraksi diafragman jelek Palpasi • Leher • KGB leher & supraklavikula • Posisi Trakea  telunjuk di sela otot dan trakea • Dada • Umum, emfisema subkutis, sela iga, benjol • Ekspansi (jempol ketemu, tiga lobus, inspirasi dalam) • Fremitus (77, tukar tangan)

  34. Perkusi • Umum: Dari apeks, bandingkan kiri kanan • Batas paru-hati, peranjakan (2 jari) • Batas jantung kanan • Batas paru lambung • Batas jantung kiri Auskultasi • Dari apeks, banding kiri kanan, fase inspirasi ekspirasi Paru Belakang • Inspeksi: benjolan, bentuk vertebrae • Palpasi • Umum: emfisema subkutis, benjolan • Ekspansi dari bawah skapula • Fremitus di daerah interskapula • Perkusi • Umum: Apeks, interskapula, bandingkan kiri kanan • Batas paru belakang, garis skapula dari bawah skapula • Auskultasi • Apeks, interskapula • Bandingkan kiri kanan • Inspirasi ekspirasi

  35. PF Abdomen • Perkenalan, minta izin • Pasien telentang • Inspeksi bentuk, simetri, buncit, kulit, vena, umbilicus, gerak Palpasi • Umum, superfisial dan dalam • Hepar, kaki dilipat 30-45° • Lobus kanan: SIAS kanan - arcus costae kanan • Lobus kiri: umbilicus - p. xiphoideus • Tekan dengan palmar radial kanan, pasien napas dalam • Ekspirasi  tkn ke bwh/dorsal • Inspirasi  bergerak hiperbolik ke kranial • Limpa: kaki dilipat 30-45° • Sama seperti hepar • Garis dari SIAS kanan ke arcus costae kiri melalui umbilicus • Asites • Shifting Dullness Perkusi umbilikus ke lateral, tandai saat berubah redup. Pasien miring kontralateral, tunggu 30-60 s, perkusi lagi. • Knee-Chest Position Menungging, lalu perkusi dari lateral ke umbilicus

  36. Gelombang Cairan Telentang, tangan pasien di tengah abdomen, sedikit tekan. Tangan satu memegang sisi abdomen, satu lagi mengetuk sisi yang lain • Puddle Sign Knee-Chest Position, lalu auskultasi umbilicus sambil perkusi • Titik McBurney • ⅓ lateral garis antara SIAS kanan dan umbilicus • Tekan, lihat nyeri tekan dan muscular defense • Ballotement • Bimanual • Tangan kiri di pinggang belakang, tangan kanan di abdomen ventralnya • Tangan kanan bergerak mendorong, kiri diam. Lakukan sebaliknya. • Rasakan benturannya • Auskultasi • Dinding abdomen (biasa di atas umbilicus) • Dengarkan bising usus (4 x/mnt) atau bunyi lain (bruit arterial, venous hump, succussion splash

  37. PF Ginjal • Memperkenalkan diri dan meminta izin • Inspeksi palmar dan ujung jari (warna, edem) • Inspeksi otot dan kulit kaki • Palpasi edema (pitting - non) di pretibia • Bandingkan palpasi a. dorsalis pedis kiri-kanan • Nyeri Ketok CVA • Pasien duduk, dari belakang pasien • T. kiri di CVA, t. kanan mengetuk t. kiri • Lakukan kedua ginjal utk mencari adanya nyeri

  38. Rectal Touche • Alat lengkap, kenalkan dr, izin, psg APD • Pasien litotomi, pakai celana khusus atau buka celana, pakai selimut • Posisi lain: lateral kiri, knee-chest • Inspeksi daerah perianal (fistul, fisura) • T. kiri di suprasimfisis, t.kanan oleskan pelumas di sekitar anus, baru masukkan (warning sign!) • Periksa • Tonus spinchter anii • Kolaps ampula recti • Benjol licin mukosa rekti • Sirkuler, letak (jam), jarak dari anokutan line, rapuh • Benjolan di luar lumen • Raba pool atas prostat, nodul (keras/tdk), berat prostat (prostat jam 12) • Nyeri tekan dan letak • Keluarkan, periksa feses, darah, lendir • Bersihkan anus dgn kasa, lepas sarung tangan

  39. PF Payudara & Ginekologi • Menyapa, menjelaskan, prognosis • Alat, lampu, pasien BAK, bersihkan dan bilas kelamin, lepas pakaian, pakai sarung, cuci tangan, sarung tangan Pemeriksaan Payudara • Ajarkan SADARI pada ibu • Lihat adanya perubahan bentuk, ukuran, kulit/puting berlipat, kulit cekung, bengkak, suhu meningkat, nyeri • Ukuran, bentuk, arah puting, ruam, luka, cairan • Lihat simetri saat angkat tangan ke atas, kacak pinggang, dan bungkuk • Pasien berbaring, lengan kiri di atas kepala, bahu kiri diganjal bantal • Simetri, kerut, lekuk • Palpasi spiral dr luar atas dgn tiga jari, lalu tekan puting dgn telunjuk dan jempol utk melihat cairan • Lakukan utk sblh kanan • Angkat kedua tangan setinggi bahu, lalu palpasi pangkal payudara (sisi luar pectoralis ke aksila  nyeri dan pembesaran KGB • Kenakan baju kembali, cuci tangan

  40. Abdomen dan Lipat Paha • Pasien berbaring, papar abdomen • Inspeksi benjolan, letak bentuk pusar,warna, parut, gurat, ruam, lesi • Palpasi massa, nyeri, resistensi otot • Palpasi dalam  ukuran, bentuk, konsistensi, nyeri, mobilitas massa • Jk ada luka abdomen bwh & lipat paha, ganti srg tgn sblm lanjut • Abdomen bwh, benjolan, bisul Genital Luar • Pasien litotomi (kaki di dudukan atau ujung meja), cuci tgn, keringkan, nyalakan senter, pakai srg tgn, warning sign (paha dlm) • Inspeksi labia, klitoris, perineum • Buka labia mayora (2 jari), inspeksi labia minora, klitoris, mulut uretra, mulut vagina • Palpasi labia minora  benjol, cairan, ulkus, fistul, nyeri • Telunjuk memerah k. Skene di dua sisi uretra, lalu lsg di uretra • Palpasi k. Bartholin, telunjuk di dsr 2 labia mayora, palpasi benjol, nyeri dgn dua jari

  41. Ibu mengedan, labia tetap dibuka, lihat adanya benjolan di dinding ante/poste vagina • Inspeksi perineum  parut, lesi, inflamasi, retak kulit IVA • Pasang spekulum miring, lalu diputar ke bawah, lalu buka, kunci. Pasang lampu. • Inspeksi serviks  servisitis, ektopion, tumor, ovula Naboti, luka  langsung selesai jk ada curiga kanker • Bersihkan cairan, darah, mukosa serviks dgn swab kapas, buang • Identifikasi ostium uteri, zona transformasi, SSK (sambungan skuamokolumnar) • Oleskan asam asetat di SSK, tgg 1 menit • Inspeksi SSK adanya mudah berdarah, plak putih tebal, lesi putih • Oleskan asam asetat lg bl perlu, atau bersihkan dgn swab kapas • Lepaskan spekulum, dekontaminasi dlm klorin 0,5% 10 mnt • Bimanual, t. kanan vaginal touche, dorong serviks, rasakan dgn t. kiri tgg fundus, ukuran uterus, konsistensi, arah, konsistensi serviks dan keadaan parametrium

  42. SELESAI • Ibu berpakaian, bersihkan senter dan tempat duduk berurutan dgn klorin 0,5%, deterjen, air bersih • Lepas srg tgn dlm klorin 0,5% dr dlm ke luar  jk dipakai ulang, rendam 10 mnt • Cuci tgn, catat hasil IVA, dll, gbr serviks jk perlu • Jelaskan tes IVA berikut jk negatif, curiga kanker berikan konseling PAP SMEAR (G ada di checklist, cuma tambahan) • Dlm keadaan terbuka dgn spekulum, gunakan Ayer spatula dgn bgn tajam di ostium, putar 360° utk sisi luar, dan cytobrush utk bgn dalam ostium, putar 180°

  43. PF Obstetri/Leopold • Menuntun berbaring, cuci tangan (air hangat), keringkan • Pasien berbaring, ekspos abdomen, kaki sedikit ditekuk • Kanan pasien, hadap perut, beritahu akan dimulai • Leopold I • Raba fundus dgn telapak kiri, ibu jari, jempol dan telunjuk kanan fiksasi bawah fundus • Ukur tinggi fundus dari fundus sampai simfisis pubis • Raba fundus dgn kedua tangan untuk menentukan bagian janin di sana • Leopold II • 2 telapak di kiri kanan abdomen, raba punggung dan ekstremitas, atas ke bawah

  44. Leopold III • Tentukan bagian presentasi fetus dgn kedua telapak meraba bawah uterus  menghadap kaki • Bisa juga dengan jempol dan jari2 t. kanan saja  menghadap wajah • Leopold IV • Dua telapak di bwh abdomen, jempol bertemu, semua jari menyentuh bagian bawah uterus • Konvergen  janin belum masuk ke panggul • Divergen  Sudah masuk, fiksasi bagian terbawah janin dgn t. kiri, gunakan jari-jari tgn kanan utk mengukur masuknya berapa dari simfisis pubis ke bagian leher janin (X/5) • Auskultasi dengan stetoskop Laennec (Pinard?) di punggung janin, seluruh mulut stetoskop tertutup, tangan tidak boleh menyentuh stetoskop, 3x5s, interval 5s • Beritahu pasien sudah selesai, rapikan pakaian, laporkan

  45. Pemeriksaan Motorik, Tonus, N VII Pemeriksaan Motorik  Pasien duduk atau baring • Inspeksi dlm tidur, duduk, berdiri, berjalan, gerakan tubuh (posisi, simetri, atrofi) • Periksa kekuatan 4 sendi tungkai atas (jari, glg tgn, siku, bahu) & tungkai bawah (jari, engkel, lutut, panggul) dgn memberi tahanan • Fiksasi dgn t. kiri agar sendi proksimal yang tdk sdg diperiksa td bergerak • T. kanan menahan gerakan pasien • 2 jari digenggam, genggam & buka jepitan jari, tahan panggul dgn BB, dsb) • Beri komando gerakan pasien ke mana (atas bwh, kiri-knn) Pemeriksaan Tonus  Pasien duduk atau baring • Palpasi tonus otot • Lakukan ekstensi fleksi cepat di gelang tgn dan siku, engkel dan lutut • Nilai tonus otot  Eutoni, hipotoni, spastis (pisau lipat), rigid (corkwheel)

  46. Refleks Faal Patella  Pasien duduk atau baring • Rileks (kalau perlu manuver Jendrasick, jari-jari saling mengait dan tarik) • Lutut difleksikan pasif  tetap rileks • Ketok tendon patella dgn palu refleks, t. kiri di m. kuadriceps femoris • Lihat ekstensi tungkai bawah atau rasakan kontraksi m. kuadriceps femoris Refleks patologi Babinsky • Rileks, fiksasi pegelangan kaki • Gores lateral telapak kaki posterior ke anterior lalu mendatar di perbatasan jari • Positif  Jempol dorsifleksi, jari lain abduksi Pemeriksaan N VII • Inspeksi simetri statis dan dinamis wajah • Inspeksi simetri saat pasien kernyitkan dahi atau melirik ke atas  Fiksasi kepala • Memaksa buka pasien yang memejamkan mata kuat-kuat • Inspeksi simetri sudut bibir dan plica nasolabialis • Menepuk pipi pasien yang digembungkan utk melihat kebocoran sisi

  47. GCS, TandaMeningeal, & N III, IV, VI Glasgow Coma Scale • Eye • Membuka mata spontan (4) • Buka jika diminta (3) • Pada rangsang nyeri (2) • Tdk membuka sama sekali (1) • Movement • Gerak sesuai perintah (6) • Rangsang nyeri, lokalisir nyeri (5) • Rangsang nyeri, tdk lokalisir (4) • Fleksi abnormal (3) • Ekstensi abnormal (2) • Tdk bergerak (1) • Verbal • Orientasi waktu, tempat, orang benar (5) • Kacau (4) • Tidak menjawab, hanya kata, atau jika rangsang nyeri (3) • Hanya merintih pd nyeri (2) • Tdk ada suara (1) Tanda Rangsang Meningeal • Pasien kaki rileks, baring tanpa bantal • Fleksi kepala dgn t. kiri di kepala, t. knn di dada • Nilai jarak dagu ke dada • Lihat Brudzinsky I (kaki fleksi)

  48. Pastikantdkadakakuleher Rotasikepala • TandaLaseque  Fleksipangguldgnlututekstensi (< 70°) • TandaKernig  ekstensilututdlmkeadaanpanggulfleksi 90° (135°) • TandaBrudzinsky II  fleksilutut kaki sebelahsaatfleksipanggul Pemeriksaan N III, IV, VI • T. kirifiksasikepala, grkkanobjekdgn t. knnmembentukhuruf H • Perhatikangerakan lateral (N VI), medial bawah (N IV), sisanya (N III) Celah Kelopak Mata • Pasien memandang jauh ke depan • Nilai ptosis, proptosis, eksoftalmus, endoftalmus, blefarospasme Pupil • Pasien memandang jauh ke depan • Pupil: simetri, ukuran, posisi • Refleks lsg dan tdk lsg • Tes konfrontasi: pasien melihat objek yg digerakkan mendekati pasien, atau pasien diminta melihat objek 30 cm di depan pasien setelah melihat jauh

  49. Pemeriksaan Keseimbangan Romberg yang dipertajam • Menjaga di blk pasien, jaga agar tdk jatuh • Pasien berdiri dgn kedua tgn di perut, satu kaki di dpn kaki yg lain 30s, lalu 30s ttp mata Fukuda • Menjaga di blk pasien, jaga agar tdk jatuh • Pasien diminta jln di tpt 50 lkh, ttp mata Tandem Gait • Menjaga di blk pasien, jaga agar tdk jatuh • Pasiendimintajlnmengikutigarislurus, matakedepan Past Pointing Test • Pasiendimintamenyentuhtelunjukdokterdidepanpasiendgntanganmula-mulaterangkatdgntelunjukkeatas • Setelahbeberapa kali, pasiendimintamenutupmata Nistagmus • Pasiendimintamengikutijaridokterygbergerak 30° kekiridankanan

  50. Teknik Steril • 6 langkah mencuci tangan higienis • Manfaat & memakai sarung tangan non-steril • Desinfeksi kulit IV • Manfaat & memakai sarung tangan steril • Melepas sarung tangan • Membuka keduanya sekaligus • Desinfeksi lapangan operasi abdomen

More Related