1 / 10

Bahan tayang 3-4 Mei

Bahan tayang 3-4 Mei. LATAR BELAKANG. Ketimpangan : URBAN BIAS. Buruknya interaksi kota-desa ( insufficient urban-rural linkages ) Pembangunan dan d istribusi fasilitas dan pelayanan lebih banyak di perkotaan. Terjadi efek pengurasan sumberdaya perdesaan ke perkotaan.

Download Presentation

Bahan tayang 3-4 Mei

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Bahantayang 3-4 Mei

  2. LATAR BELAKANG Ketimpangan : URBAN BIAS • Buruknyainteraksikota-desa (insufficient urban-rural linkages) • Pembangunan dan distribusi fasilitas dan pelayanan lebih banyak di perkotaan Terjadi efekpengurasansumberdayaperdesaanke perkotaan • Rusaknya SDA dan lingkungan • Meluasnyakemiskinandiperdesaan • Urbanisasiberlebihan (over urbanization) • (Mengurasangkatankerjadiperdesaan) Krisis di perdesaan

  3. Konsep P2KPB • P2KPB pada dasarnya merupakan pembangunan perdesaan yang perlu mengharmonikan pendekatan sektoral dan spasial dalam suatu entitas • P2KPB secara tegas perlu menyebutkan tata ruang dan pertanian dalam konsepnya, serta memperhatikan seluruh program pembangunan perdesaan yang ada pada konteks perlunya koordinasi pelaksanaan pembangunan perdesaan • P2KPB didudukkan pada aspek teknis pembangunan perdesaan dengan mengacu pada kebijakan umum, kebijakan kawasan dan standar pelayanan pembangunan perdesaan

  4. PrinsipRumusanHasilLokakarya • KebijakanPengembanganPerdesaan • Kebijakanpengembanganperdesaansudahmemadai (dari RPJP, RPJM, RTRW, IsuStrategisNasionalLainnya (seperti MP3EI dan MP3KI), tetapipadaintinyabagaimanamembangundayatarikdesa. Sistemkebijakanpembangunanperdesaansudahcukupbaik, meskipundemikianperluadanyakoordinasiatas program-program pembangunanperdesaan, termasukdenganmenggunakanpendekatanentitaskewilayahan. • Arah kebijakan pembangunan perdesaan dalam RPJMN tahun 2010-2014 (Perpres no 5 tahun 2010): • Memperkuatkemandiriandesadalampemerintahan, pembangunandankemasyarakatan  governance, kurangterkaitdenganfisikdanspasial / penataanruang. • Meningkatkanketahanandesa • Meningkatkandayatarikperdesaanmelaluipeningkatankesempatankerja, kesempatanberusahadanpendapatanseiringdenganupayapeningkatankualitas SDM danlingkungan.

  5. Prinsip-prinsip Pembangunan Perdesaan • Pertanian tetap menjadi fokus pembentukan dan peningkatan daya tarik desa atau perdesaan. Oleh karena itu peningkatan sektor pertanian yang terintegrasi dengan pengembangan wilayah secara lebih komprehensif harus ditingkatkan. • Penataan ruang, desain perencanaan dan pemrograman perdesaan yang integralistik harus disiapkan agar pengembangan perdesaan tidak bergerak parsial dan sektoral, harus menggunakan pendekatan pengembangan wilayah. • Perlunya kejelasan pengertian kawasan perdesaan beserta tipologinya. • Perlunya memperhatikan kondisi sosial masyarakat dan kearifan lokal dalam penyusunan dan implementasi program.

  6. Kontekstual P2KPB • P2KPB pada dasarnya merupakan pembangunan perdesaan yang perlu mengharmonikan pendekatan sektoral dan spasial dalam suatu entitas • P2KPB secara tegas perlu menyebutkan tata ruang dan pertanian dalam konsepnya, serta memperhatikan seluruh program pembangunan perdesaan yang ada pada konteks perlunya koordinasi pelaksanaan pembangunan perdesaan • P2KPB didudukkan pada aspek teknis pembangunan perdesaan dengan mengacu pada kebijakan umum, kebijakan kawasan dan standar pelayanan pembangunan perdesaan

  7. Program-program Perdesaan yang SudahBerjalan

  8. RencanaTindakLanjut(HasilKonsinyasi I) • Strategic Rural Development Plan Rencana Aksi Kawasan Perdesaan Berkelanjutan • Berbentukpemetaan program-program sektoral, berfungsi agar tidakterjaditumpangtindih program yang ada di setiap kabupaten terpilih • PemilihanKawasanDesa yang Berpotensi BerdasarkanPemetaan yang telahdidapat, diharapkandapatditetapkankawasanperdesaan yang dapatdiberikan program P2KPB, halinidilakukan agar program yang dilakukantepatgunadanefisiensertasesuaidenganpotensikawasan 1. Eksisting Program Mapping 2. Site Selection 1:

  9. 3. Quick RTR BerbentukRencana Tata Ruangringkas yang memuatpokok-pokokmuatan RRTR, antara lain sebagai berikut • SkenarioPengembanganKawasandiPerdesaan • Penetapan LokasiPusatKegiatanPerdesaan • Struktur Ruang Kawasan • Pola Ruang Kawasan • Sinkronisasi program sektoral • Berupa program tahunan (selama 5 tahun) yang dapatdilakukandiKawasanPerdesaan. APIP sekaligusmerupakankesepakatanantaraPusat, Provinsi, danKabupaten. TerkaitLokasidalamkawasan, Program, Sumber Dana, BesaranBiaya, WaktuPelaksanaan, danInstansi yang bertanggungjawab • Monitoring dan evaluasi Implementasi Rencana Aksi Kawasan Perdesaan Berkelanjutan. 4. APIP (Annual Program Implementation Plan)

More Related