1 / 39

Andreas Setiawan 0910711003 Pembimbing 1 : Prof Dr dr Rasyad Indra, Ms

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK METHANOL DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) MENURUNKAN EKSPRESI HSP70 ( HEAT SHOCK PROTEIN 70 ) PADA MODEL SEL HEPAR TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI DMBA (7,12 DIMETHYLBENZ α ANTHRACENE). Andreas Setiawan 0910711003 Pembimbing 1 : Prof Dr dr Rasyad Indra, Ms

aviv
Download Presentation

Andreas Setiawan 0910711003 Pembimbing 1 : Prof Dr dr Rasyad Indra, Ms

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. EFEK PEMBERIAN EKSTRAK METHANOL DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) MENURUNKAN EKSPRESI HSP70 (HEAT SHOCK PROTEIN 70) PADA MODEL SEL HEPAR TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI DMBA (7,12 DIMETHYLBENZ α ANTHRACENE) Andreas Setiawan 0910711003 Pembimbing 1 : Prof Dr dr Rasyad Indra, Ms Pembimbing 2 : Dr Sri Winarsih, Msi, Apt Penguji : Dr dr Setyawati, Mkes

  2. Kanker Hepar • Salah satu dari enam kanker yang paling sering terjadi di dunia, jumlah kasus 626.000 • Angka mortalitas 598.000 (Devita,2008) • Angka mortalitas mendekati angka kejadian (Siswanto 2012)

  3. Induksi DMBA(7,12 DIMETHYLBENZ α ANTHRACENE) • Sebuah senyawa kimia hidrokarbon aromatik • Merupakan zat sitotoksik, karsinogenik, mutagenik, dan menekan sistem imunitas tubuh (Al Attar, 2004) • Meningkatkan Reactive Oxygen Species (ROS) (Turton Tsai-Miyun, 2007)

  4. Heat Shock Protein (HSP) 70 • Protein yang memiliki peran penting dalam melindungi sel terhadap kerusakan yang berakibat fatal • Pusat regulasi proliferasi dan apoptosis (Mee Joo et al,2005)

  5. Daun Kelor • Tanaman yang banyak terdapat di sepanjang daerah tropis (Rebecca et al 2006) • Punya kandungan antioksidan flavonoid dan derivatnya yakni quercetin (Goyal et al, 2006)

  6. Rumusan Masalah • Apakah ekstrak methanol daun kelor (Moringa oleifera) menurunkan ekspresi HSP 70 pada model kanker hepar tikus wistar yang diinduksi DMBA ? • Berapa dosis efektif ekstrak methanol daun kelor untuk menurunkan HSP70 pada model kanker hepar tikus wistar yang diinduksi DMBA?

  7. Tujuan • Membuktikan bahwa ekstrak methanol daun kelor (Moringa oleifera) menurunkan ekspresi HSP 70 pada model kanker hepar tikus wistar yang diinduksi DMBA • Menentukan dosis optimal ekstrak methanol daun kelor untuk menurunkan HSP 70 pada model kanker hepar tikus yang diinduksi DMBA

  8. Manfaat • Manfaat Akademik : • Menambah pengetahuan peneliti selanjutnya tentang manfaat kelor (Moringa oleifera), khususnya ekstrak methanol daun kelor. • Manfaat Praktis • Menambah pengetahuan bahwa pemberian ekstrak methanol daun kelor dapat menurunkan ekspresi HSP70 pada sel tikus (Rattus norvegius) wistar dengan model kanker hepar.

  9. Diet DMBA Daun Kelor ROS Meningkatkan missfold protein Quercetin Mutasi gen p53 HSF-1 Missfold protein berikatan dengan HSF 1 Membentuk trimer HSP 70 Dibawa dari Sitoplasma menuju nukleus Anti apoptosis Kanker Hepar

  10. Hipotesis Penelitian • Pemberian ekstrak methanol daun kelor (Moringa oleifera) menurunkan ekspresi HSP70 pada sel hepar tikus wistar yang diinduksi DMBA

  11. Rancangan Penelitian • Penelitian eksperimental • Dibagi menjadi 5 kelompok • 1  diet normal • II  diet normal +DMBA • III  diet normal +DMBA +20mg/ml • IV  diet normal +DMBA +40mg/ml • V  diet normal +DMBA +80mg/ml

  12. Kriteria Inklusi • Tikus strain wistar, umur 2 bulan, berat badan ±200gr, jenis kelamin jantan, dalam keadaan sehat selama penelitian Kriteria Ekslusi  Tikus yang selama penelitian tidak mau makan, kondisinya menurun, sakit dalam masa persiapan atau adaptasi

  13. Definisi Operasional • Pemberian per oral ekstrak methanol daun kelor (Moringa oleifera) Perlakuan adalah pemberian suplementasi ekstrak methanol daun kelor (Moringa oleifera) 20, 40, 80mg/ml/ hari dengan cara dimasukkan per oral dengan menggunakan sonde • Tikus yang diinduksi DMBA Tikus wistar diberi 10mg/ml/ hari DMBA per oral dengan sonde selama 45 hari

  14. Diet Normal(105 hari (KontrolNegatif) Diet normal + Kelor 0 mg/ml/hari (Kontrol Positif) Diet normal + Kelor 20mg/ml/hari Diet normal + Kelor 40 mg/ml/hari Diet normal + Kelor 80 mg/ml/hari 60hari Tikus Adaptasi (7 hari) Diet Normal + DMBA 10 mg/ml/hariselama 45 hari Tikus Dieuthanasia DenganKetamin PemeriksaanHSP70jaringanhepardengan IHK AnalisaData

  15. Cara Peghitungan Ekspresi HSP70 • Jaringan hepar di buat slide dan di cat dengan menggunakan immunohistokimia • Preparat diletakkan pada mikroskop dengan perbesaran okular 10x dan perbesaran obyektif 10x. Setelah terlihat jaringan hepar, maka perbesaran obyektif ditambah menjadi 40x. Pengamatan dilakukan pada 10 lapang pandang yang berbeda supaya hasil yang didapatkan bersifat obyektif • Hasil ekspresi HSP70 tercat dengan warna kuning kecoklatan

  16. Kontrol negatif

  17. Kontrol positif

  18. Perlakuan 1

  19. Perlakuan II

  20. Perlakuan III

  21. I = kontrol negatif II = kontrol positif III = perlakuan 1 IV = perlakuan 2 V = perlakuan 3

  22. Analisis Data • Ujinormalitas data:(p>0,05). • Ujihomogenitasvarian (p=0,110), • Uji One-way ANOVA • Post Hoc test (uji Tuckey HSD) (p <0,05). • Correlation and regression test

  23. Pembahasan • Gen p53 berfungsi untuk menekan transkripsi dari HSP70, mutasi pada gen ini menyebabkan peningkatan HSP70 • Ekspresi HSP 70 yang meningkat, dapat menghambat apoptosis melalui jalur mitochondria, pada tahap pre mitochondrial, mitochondrial, dan post mitochondrial

  24. Pre Mitochondria :menghambat stress inducing signaling • Mitochondria menghambat translokasi dari BAX sehingga dapat menurunkan permeabilitas mitochondria • Post Mitochondria menghambat apoptosis protease activating factor (Apaf-1)

  25. Daun Kelor memiliki mengandung quercetin, yang merupakan senyawa dengan aktifitas antioksidan yang tinggi • Antioksidan ini mengurangi kerusakan pada sel dan menghambat proses mutasi dari gen p53

  26. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekspresi HSP 70 pada kelompok perlakuan 1 hingga ke 3 cenderung menurun dibandingkan dengan kelompok kontrol positif • Pada dosis 40mg/ml dan 80 mg/ml didapatkan jumlah ekspresi yang hampir sama, sehingga dapat dikatakan bahwa dosis optimal ekstrak methanol daun kelor ini adalah 40 mg/ ml

  27. Kesimpulan • Ekstrak methanol daun kelor (Moringa oleifera) mampu menurunkan ekspresi HSP (Heat Shock Protein) 70 sebagai marker apoptosis sel pada tikus strain wistar yang diinduksi DMBA (7,12 dimethylbenz α anthracene) • Dosis efektif ekstrak methanol daun kelor (Moringa oleifera) yang berefek menurunkan ekspresi HSP70 sebagai marker apoptosis sel pada tikus wistar dengan diet aterogenik hingga sama dengan normal adalah 40 mg/ml

  28. Saran • Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek samping dari pemberian kelor • Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis mana antara 40-80 mg/ml/hari yang paling optimal yang mampu menurunkan ekspresi HSP70 (Heat Shock Protein 70) secara signifikan.

  29. Terima Kasih

More Related