1 / 17

DEFISIENSI KOMPLEKS PYRUVAT DEHIDROGENASE

DEFISIENSI KOMPLEKS PYRUVAT DEHIDROGENASE. d r. Ardani Galih Prakosa 126070100111034. Pendahuluan. Defisiensi Kompleks Pyruvat Dehidrogenase adalah salah satu kelainan neurodegeneratif yang disebabkan oleh gangguan metabolisme glukosa Kelainan yang jarang terjadi

aulani
Download Presentation

DEFISIENSI KOMPLEKS PYRUVAT DEHIDROGENASE

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DEFISIENSI KOMPLEKS PYRUVAT DEHIDROGENASE dr. Ardani Galih Prakosa 126070100111034

  2. Pendahuluan • Defisiensi Kompleks Pyruvat Dehidrogenase adalah salah satu kelainan neurodegeneratif yang disebabkan oleh gangguan metabolisme glukosa • Kelainan yang jarang terjadi • Abnormalitas struktur otak  kecacatan dan kematian penderita

  3. PATOFISIOLOGI PYRUVAT DEHIDROGENASE

  4. Gangguan sedikit saja pada aktivitas enzim ini akan menyebabkan akumulasi piruvat dan asam laktat  ASIDOSIS LAKTAT • Defisit energi terutama di sistem saraf pusat karena pembentukan energi di sana diambil seluruhnya dari oksidasi aerobik glukosa  KERUSAKAN CNS

  5. TANDA dan GEJALA • Gejala gangguan metabolik umum: • Penderita mengalami kekurangan nafsu makan yang hebat • Penderita secara umum mengalami kelemahan • Laju pernafasan penderita meningkat (takipneu) • Gejala pada masa tumbuh kembang anak: • Hambatan perkembangan mental • Hambatan perkembangan psikomotor • Hambatan pertumbuhan (growth retardation)

  6. KERUSAKAN CNS Gejala gangguan perkembangan neurologis yang terjadi antara lain: • Hilangnya kemampuan motoris penderita • Kelemahan tonus otot • Kejang • Terjadi gangguan koordinasi gerak, misalnya ataxia • Gangguan pergerakan bola mata • Respon yang sangat kurang terhadap rangsang visual • Distonia episodik

  7. ASIDOSIS LAKTAT Adanya ganguan neurologis yang disertai laktat asidosis parah dapat memberikan gejala: • Kesulitan bernafas atau apneu • Nyeri saat bernafas atau dispneu • Intermitten hiperapneu saat istirahat, pernafasan Cheyne-Stoke • Dan depresi nafas yang dapat mengakibatkan kematian

  8. Onset saat bayi menimbulkan gangguan morfologis yang khas • dahi sempit, tulang frontal menonjol, • tulang hidung lebar, philtrum memanjang dan cuping hidung anteversi • Sebuah kasus defisiensi PDH pada penderita perempuan menunjukkan adanya dismorfologi trigonosefali, lipoma supranasal, hipertelorisme, bibir atas tipis, epikantus bilateral, palatum tinggi dan pectus excavatum

  9. Penderita defisiensi PDH mempunyai fitur khas antara lain dahi sempit, tulang frontal menonjol dan tulang hidung lebar.

  10. MUTASI GEN • PDH merupakan suatu kompleks multienzim  E1, E2, E3 • Penyebab tersering penyakit ini adalah mutasi dari subunit enzim E1 alpha • Gen subunit E1-alpha terletak di Xp22.2-p22.1

  11. DIAGNOSA • Diagnosa definitif ditentukan dengan pemeriksaan fungsi enzim. • Pemeriksaan darah  kadar laktat dan piruvat • Pemeriksaaan serum dan urin  peningkatan asam amino

  12. NEUROIMAGING MRI kepala penderita defisiensi PDH. Pada gambar (a) MRI diambil saat usia 5 hari menunjukkan adanya disgenesis corpus callosum (panah atas), atropi serebral dan serebellar difus, dan dilatasi ventrikel (panah bawah). Gambar (b) diambil saat usia 11 bulan, menunjukkan progresi dari atropi serebral dan dilatasi ventrikel (panah), hilangnya white matter, dan disgensis corpus callosum

  13. PENATALAKSANAAN

  14. Pengaturan diet

  15. Standar terapinya adalah pemberian suplemen tiamin, carnitin dan asam lipoic (co-factor) • Dikloroasetat  Mekanisme kerja dikloroasetat adalah mengurangi hambatan fosforolasi dari enzim PDH, sehingga meningkatkan stabilitas enzim ini

  16. PROGNOSA • Walaupun pemberian terapi dapat mengontrol asidosis laktat pada penderita, gangguan neurologisnya masih tetap berlangsung

  17. TERIMA KASIH

More Related