1 / 12

Prinsip-prinsip Good Governance bagi pelaku Pasar Modal Pertemuan 12

Prinsip-prinsip Good Governance bagi pelaku Pasar Modal Pertemuan 12. Ma t a kuliah: F 0852 / ATURAN dan ETIKA PASAR MODAL Tahun : 2008 / 2009. Learning Outcomes.

allayna
Download Presentation

Prinsip-prinsip Good Governance bagi pelaku Pasar Modal Pertemuan 12

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Prinsip-prinsip Good Governancebagipelaku Pasar ModalPertemuan 12 Matakuliah: F 0852 / ATURAN dan ETIKA PASAR MODAL Tahun : 2008 / 2009

  2. Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu menyimpulkan penerapan Prinsip-prinsip Good Governance bagipelaku Pasar Modal.

  3. Outline Materi • Materi 1 : GOOD CORPORATE GOVERNANCE(GCG) dan pengembangan Pasar Modal. • Materi 2 : Tingkah laku profesional yang salah.

  4. Sekilas mengenai Good Corporate Governance • Secara historis, GCG adalah suatu konsep yang telah lama dirintis dan dijalankan oleh kalangan Pakar Hukum Bisnis dan Pelaku Bisnis di negara-negara Anglo-Saxon dan beberapa negara-negara Eropa. • CORPORATE GOVERNANCE (CG), adalah mekanisme bagaimana sumberdaya Perusahaan di-alokasi-kan menurut aturan “HAK” dan “KUASA”nya. • CORPORATE GOVERNANCE, merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis, serta urusan-urursan Perusahaan dalam rangka meningkatkan kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan; dengan tujuan utama mewujudkan nilai tambah Pemegang Saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan Stakesholder yang lain.

  5. GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PENGEMBANGAN PASAR MODAL • Jika WMI (sebagai anggota WMII) bekerja pada suatu perusahaan efek, maka CG mengandung prinsip mengelola Perusahaan dengan memperhatikan keseimbangan kewenangan melaksanakan tanggung-jawabnya demi kepentingan Perusahaan (Pemegang Saham) serta kepentingan masyarakat luas (investor) sebagai bagian dari Stakesholders. • CG mengandung prinsip-prinsip yang melindungi kepentingan Perusahaan tempat WMI bekerja, Pemegang Saham, Manajemen, Board of Directors dan Investor masyarakat serta pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan. • Prinsip-prinsip tersebut diterapkan melalui tugas dan tanggung-jawabnya yang harus dilakukan secara Fairness, Transparancy, Accountibility dan Responsibility.

  6. Tingkah laku profesional yang salah • WMI yang memiliki informasi material non-publik dari suatu efek, dilarang melakukan transaksi atau menyebabkan terjadi- nya suatu transaksi, sekiranya transaksi tersebut akan merupakan pelanggaran atau sekiranya informasi non-publik tersebut disalah-gunakan atau berkaitan dengan suatu tender-offer. • Sekiranya WMI menerima informasi non-publik itu bersifat rahasia, maka dia dilarang untuk melanggar kerahasiaan tersebut dengan tidak melakukan transaksi

  7. WMI yang bekerja pada perusahaan Reksadana - Perseroan • Memberikan kesempatan pada Pemegang Saham Minoritas dengan melindungi kepentingannya yang berkaitan dengan wewenangnya dalam tidak membuat tindakan yang berpotensi merugikan investor yang terkait. • Perlindungan tersebut dapat diwujudkan, antara lain menghentikan transaksi perusahaan yang dapat mengakibatkan kerugian sehingga akhirnya akan mengurangi Pendapatan Perusahaan atau akhirnya mengurangi deviden masyarakat pemodal.

  8. WMI yang bekerja sebagai Penasehat Investasi Penerapan GCG oleh WMI dapat diwujudkan antara lain dengan: • Pemberian nasehat dapat dilakukan secara lisan atau tertulis, termasuk yang sesuai dengan penerbitan dalam media massa. • Sesuai dengan UU PM pasal 1, angka 14, maka WMI dapat memberi nasehat kepada nasabahnya, untuk tindakan menjual atau membeli jasa dengan memperoleh imbalan jasa (fee) tertentu. • Penasehat Investasi dengan status hukum Perusahaan setidaknya wajib memiliki seorang tenaga ahli yang mempunyai izin perorangan sebagai WMI. Izin ini bersifat individual, karena hanya diberikan kepada orang yang memiliki keahlian dibidang Analis Efek dan Pengelolaan Portofolio Efek. • Pada pelaksanaannya besarnya fee ditentukan oleh perusahaan tempat WMI sebagai penasehat investasi bekerja.

  9. WMI yang bekerja sebagai Pemeringkat Efek Penerapan GCG oleh WMI dapat diwujudkan antara lain dengan: • Menentukan peringkat suatu efek dengan menggunakan simbol tertentu yang dapat menggambarkan kualitas Emiten terhatap investasi yang dilakukan oleh Investornya dengan memberikan suatu Nilai yang berkaitan dengan Default Risk (Resiko Gagal Bayar / Gagal Serah). • Kualitas kerja WMI sebagai pemeringkat efek amat independen dan kredibiltas bertanggung-jawab kepada masyarakat; karena hasil kerja merupakan informasi penting yang digunakan investor sebagai salah satu alasan membeli efek tersebut.

  10. SIMBOL-SIMBOL PERINGKAT • AAA : PERINGKAT TERTINGGI (THE BEST QUALITY) • AA : PERINGKAT TINGGI (HIGH QUALITY) • A : MENENGAH, ATAS, SEHAT (UPPER MEDIUM QUALITY) • BBB : MENENGAH, KUALITAS BAIK, SEDIKIT KETIDAKPASTIAN (MEDIUM GRADE QUALITY) • BB : CUKUP, LEBIH SPEKULATIF • B : CUKUP, LEBIH SPEKULATIF • CCC : SPEKULATIF, KURANG BAIK • CC : SPEKULATIF, PEKA UNTUK MACET • C : SANGAT SPEKULATIF, HAMPIR MACET (THE LOWEST CLASS OF BONDS) • D : PAILIT (DEFAULT)

  11. CLOSING Dengan mempelajari prinsip-prinsip GCG maka dapat dipahami tanggung-jawab pelaku pasar modal (antara lain WMI) yang selain membantu emiten untuk memenuhi persyaratan mengenai keterbukaan (disclosure), juga selanjutnya dapat berada dipihak investor terus menerus sehingga iklim perdagangan di Bursa sehat.

More Related