1 / 28

Mediasi Sebagai Salah Satu Alternatif Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan

Mediasi Sebagai Salah Satu Alternatif Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan. Hukum Bisnis UK. Maranatha. DASAR HUKUM ADR. Dasar Filosofi  Pancasila (asas penyelesaian sengketa melalui musyawarah untuk mencapai mufakat)

ainsley
Download Presentation

Mediasi Sebagai Salah Satu Alternatif Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MediasiSebagaiSalahSatuAlternatifPenyelesaianSengketadiLuarPengadilanMediasiSebagaiSalahSatuAlternatifPenyelesaianSengketadiLuarPengadilan Hukum Bisnis UK. Maranatha Hukum Bisnis (Mediasi)

  2. DASAR HUKUM ADR • Dasar Filosofi  Pancasila (asas penyelesaian sengketa melalui musyawarah untuk mencapai mufakat) • Reglement op de Burgelijke Rechtvordering (RV)  pengaturan mengenai Arbitrase • Konvensi Washington (dgn UU No. 5/68) • Konvensi New York (dgn Kepres No. 34/81) • UU No. 14/70 ttg Kekuasaan Kehakiman telah diakomodir hal sbb: “ Penyelesaian perkara di luar pengadilan, atas dasar perdamaian atau melalui wasit (arbitrase) {penjelasan ps. 3 UU No. 14/70} • Tahun 1977 didirikan BADAN ARBITRASE NASIONAL (BANI) Hukum Bisnis (Mediasi)

  3. DASAR HUKUM ADR • Dasar Hukum NEGOSIASI, MEDIASI, KONSILIASI belum ada pengaturan secara tegas, hanya berpedoman pada ETIKA BISNIS • UU No. 30 Tahun 1999  tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (isinya lebih cocok disebut UU ttg Arbitrase dan mekanisme proses penyelesaian sengketa melalui arbitrase, sedangkan lembaga ADR lain tidak dibahas Hukum Bisnis (Mediasi)

  4. DASAR- DASAR TEKNIK PENYELESAIAN SENGKETA Penyelesaian sengketa dapat dilakukan melalui jalur: Litigasi Non Litigasi (Alternative Dispute Resolution) Hukum Bisnis (Mediasi)

  5. Waktu lama Litigasi proses penyelesaian sengketa melalui Jalur Pengadilan Mahal Pertikaian Kurang Jujur Kurang Netral Hukum Bisnis (Mediasi)

  6. Murah Hub. baik ADR proses penyelesaian sengketa di luar Jalur Pengadilan Cepat Sukarela Non Judicial (luwes) Sesuai Kebutuhan Rahasia Netral Hukum Bisnis (Mediasi)

  7. LATAR BELAKANG ADR Tuntutan Dunia Bisnis Kritik Bagi Lembaga Peradilan Peradilan Tidak Responsif Kemampuan Hakim yang Generalis Hukum Bisnis (Mediasi)

  8. BENTUK-BENTUK ADR Negosiasi Mediasi Konsoliasi Arbitrase Hukum Bisnis (Mediasi)

  9. MEDIATION • DEFINISI • Upaya penyelesaian sengketa secara damai dimana ada keterlibatan pihak ketiga yang netral (mediator) , yang secara aktif membantu pihak-pihak yang bersengketa untuk mencapai suatu kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak (MEDIASI). • Kovach • Facilitated negotiation. It is a process by which a neutral third party, the mediator, assist disputing parties in reaching a mutually satisfactory resolution. • Nolan Haley • A short term, structured, task, oriented, participatory intervention process. Disputing parties work with a neutral third party, the mediator, to reach a mutually acceptable agreement Hukum Bisnis (Mediasi)

  10. MENGAPA MEDIATION • Penyelesaianmelaluimediasitidakhanyadilakukandiluarpengadilansaja, akantetapiMahkamahAgungberpendapatprosedurmediasipatutuntukditempuhbagiparapihak yang beracaradipengadilan. • Langkahinidilakukanpadasaatsidangpertama kali digelar. • AdapunpertimbangandariMahkamahAgung, mediasimerupakansalahsatusolusidalammengatasimenumpuknyaperkaradipengadilan. • Prosesinidinilailebihcepatdanmurah, sertadapatmemberikanakseskepadaparapihak yang bersengketauntukmemperolehkeadilanataupenyelesaian yang memuaskanatassengketa yang dihadapi. • Di sampingituinstitusionalisasiprosesmediasikedalamststemperadilandapatmemperkuatdanmemaksimalkanfungsilembagapengadilandalampenyelesaiansengketadisampingprosespengadilan yang bersifatmemutus (ajudikatif). Hukum Bisnis (Mediasi)

  11. MEDIASI DI PENGADILAN • PeraturanMahkamahAgung (Perma) Nomor 2 Tahun 2003 tentangProsedurMediasidiPengadilanmemberikandefinisisebagai: • “penyelesaiansengketamelaluiprosesperundinganparapihakdengandibantuoleh mediator”. • Mediasidilaksanakanmelaluisuatuperundingan yang melibatkanpihakketiga yang bersikapnetral (non intervensi) dantidakberpihak (impartial)kepadapihak-pihak yang bersengketasertaditerimakehadirannyaolehpihak-pihak yang bersengketa. Hukum Bisnis (Mediasi)

  12. MEDIASI DI PENGADILAN • Pihakketigatersebutadalah “mediator” atau “penengah” yang tugasnyahanyamembantupihak-pihak yang bersengketadalammenyelesaikanmasalahnyadantidakmempunyaikewenanganuntukmengambilkeputusan. • Dapatdikatakanseorang mediator hanyabertindaksebagaifasilitatorsaja. • Melaluimediasidiharapkandicapaititiktemupenyelesaianmasalahatausengketa yang dihadapiparapihak, yang selanjutnyadituangkansebagaikesepakatanbersama. • Pengambilankeputusantidakberadaditangan mediator, tetapiberadaditanganparapihak yang bersengketa. Hukum Bisnis (Mediasi)

  13. UNSUR-UNSUR MEDIASI • Sebuah proses penyelesaian sengketa berdasarkan perundingan. • Adanya pihak ketiga yang bersifat netral yang disebut sebagai mediator (penengah) terlibat dan diterima oleh para pihak yang bersengketa dalam perundingan itu. • Mediator tersebut bertugas membantu para pihak yang bersengketa untuk mencari penyelesaian atas masalah-masalah sengketa. • Mediator tidak mempunyai kewenangan membuat keputusan-keputusan selama proses perundingan berlangsung. • Mempunyai tujuan untuk mencapai atau menghasilkan kesepakatan yang dapat diterima pihak-pihak yang bersengketa guna mengakhiri sengketa. Hukum Bisnis (Mediasi)

  14. SKEMA MEDIATION PIHAK A PIHAK B MEDIATOR Hukum Bisnis (Mediasi)

  15. KEUNTUNGAN MEDIASI • Para pihak yang bersengketa dapat tetap berhubungan baik. Hal ini sangat baik bagi hubungan bisnis karena pada dasarnya bertumpu padagood relationshipdanmutual trust • Lebih murah dan cepat • Bersifat rahasia (confidential), sengketa yang timbul tidak sampai diketahui oleh pihak luar, penting untuk menjaga reputasi pengusaha karena umumnya tabu untuk terlibat sengketa • Hasil-hasil memuaskan semua pihak • Kesepakatan-kesepakatan lebih komrehensif • Kesepakatan yang dihasilkan dapat dilaksanakan Hukum Bisnis (Mediasi)

  16. Fungsi Mediator Hukum Bisnis (Mediasi) Sebagaikatalisator (mendorongsuasana yang kondusif). Sebagaipendidik (memahamikehendak, aspirasi, prosedurkerja, dankendalausahaparapihak). Sebagaipenerjemah (harusberusahamenyampaikandanmerumuskanusulanpihak yang satukepadapihak yang lain). Sebagainarasumber (mendayagunakaninformasi). Sebagaipenyandangberitajelek (parapihakdapatemosional). Sebagaiagenrealitas (terusterangdijelaskanbahwasasarannyatidakmungkindicapaimelaluisuatuprosesperundingan). Sebagaikambinghitam (pihak yang dipersalahkan)

  17. PROSES MEDIASI • Tahappertama: menciptakan forum. • Dalamtahapinikegiatan-kegiatan yang dilakukanadalahsebagaiberikut: • Rapatgabungan. • Pernyataanpembukaanoleh mediator, dalamhalini yang dilakukanadalah: • mendidikparapihak; • menentukanpokok-pokokaturan main; • membinahubungandankepercayaan. • Pernyataanparapihak, dalamhalini yang dilakukanadalah: • dengarpendapat(hearing); • menyampaikandanklarifikasiinformasi; • cara-carainteraksi. Hukum Bisnis (Mediasi)

  18. PROSES MEDIASI • Tahapkedua: mengumpulkandanmembagi-bagiinformasi. • Dalamtahapinikegiatan-kegiatan yang dilakukandenganmengadakanrapat-rapatterpisah yang bertujuanuntuk: • Mengembangkaninformasiselanjutnya; • Mengetahuilebihdalamkeinginan para pihak ; • Membantu para pihakuntukdapatmengetahuikepentingannya ; • Mendidik para pihaktentangcaratawarmenawarpenyelesaianmasalah. Hukum Bisnis (Mediasi)

  19. PROSES MEDIASI • Tahapketiga: pemecahanmasalah. • Dalamtahapketiga yang dilakukan mediator mengadakanrapatbersamaataulanjutanrapatterpisah, dengantujuanuntuk: • Menetapkan agenda. • Kegiatanpemecahanmasalah. • Menfasilitasikerjasama. • Identifikasi dan klarifikasiisu dan masalah. • Mengembangkan alternatif dan pilihan-pilihan. • Memperkenalkanpilihan-pilihantersebut. • Membantu para pihakuntukmengajukan, menilai dan memprioritaskankepentingan-kepentingannya. Hukum Bisnis (Mediasi)

  20. PROSES MEDIASI • Tahapkeempat: pengambilankeputusan. • Dalamtahapini, kegiatan-kegiatan yang dilakukansebagaiberikut: • Rapat-rapatbersama. • Melokalisasikanpemecahanmasalahdanmengevaluasipemecahanmasalah. • Membantuparapihakuntukmemperkecilperbedaan-perbedaan. • Mengkonfirmasidanklarifikasikontrak. Hukum Bisnis (Mediasi)

  21. PROSES MEDIASI • Tahapkeempat: pengambilankeputusan. • Membantuparapihakuntukmemperbandingkan proposal penyelesaianmasalahdenganalternatifdiluarkontrak. • Mendorongparapihakuntukmenghasilkandanmenerimapemecahanmasalah. • Mengusahakan formula pemecahanmasalahberdasarkan “win-win solution” dantidakadasatupihakpun yang merasakehilanganmuka. • Membantuparapihakuntukmendapatkanpilihannya. • Membantuparapihakuntukmengingatkembalikontraknya. Hukum Bisnis (Mediasi)

  22. Ketrampilan dan Teknik Mediator • Ketrampilan pengorganisasian perundingan. • Merencanakan dan menjadwalkan pertemuan. • Tepat waktu. • Menyambut kedatangan para pihak dalam perundingan. • Dll. • Ketrampilan perundingan. • Mengarahkan pertemuan. • Mengingatkan penyelesaian perundingan bukan mediator. • Menentukan siapa yang memulai pembicaraan. • Kapan kaukus diasakan dan skorsing. Hukum Bisnis (Mediasi)

  23. Ketrampilan dan Teknik Mediator • Ketrampilan menfasilitasi • Mengubah posisi menjadi isu-isu yang diperlukan. • Mengatasi emosi. • Menghadapi kemungkinan jalan buntu (deadlock). • Melintasi halangan terakhir (the last gap). • Ketrampilan komunikasi. • Komunikasi verbal. • Mendengar secara efektif. • Membingkai ulang. • Komunikasi non verbal. • Kemampuan bertanya. • Mengulang pertanyaan. • Menyimpulkan. • Membuat catatan. • Empati. • Humor. Hukum Bisnis (Mediasi)

  24. KAUKUS Definisi • Caucus (USA: Separate meetings) Australia : Private Meetings • Merupakan proses paling penting dan merupakan ciri khas dari mediasi. • Bisa dilakukan dengan salah satu pihak dan pengacaranya atau hanya dengan salah satu pihak. Hukum Bisnis (Mediasi)

  25. FUNGSI KAUKUS Hukum Bisnis (Mediasi) Memungkinkansalahsatupihakuntukmengungkapkankepentingan yang tidakinginmerekaungkapkandidepanmitrarundingnya. Mediator mencariinformasitambahan. Membantu mediator dalammemahamimotivasidanprioritasparapihakdanmembangunempatisertakepercayaansecara individual. Memberikanpadaparapihakwaktudankesempatanuntukmenyalurkanemosikepada mediator tanpamembahayakankemajuanmediasi. Memungkinkan mediator untukmengujiseberaparealistisopsi-opsi yang diusulkan.

  26. FUNGSI KAUKUS Hukum Bisnis (Mediasi) Memungkinkan mediator untukmengarahkanparapihakuntukmelaksanakanperundingan yang konstruktif. Memungkinkan mediator danparapihakuntukmengembangkandanmempertimbangkanalternatif-alternatifbaru. Memungkinkan mediator untukmempengaruhiparapihakuntukmenerimapenyelesaian.

  27. WAKTU KAUKUS Hukum Bisnis (Mediasi) • Di awalmediasi • Bertujuanuntukmenumpahkanemosi, merancangprosedurnegosiasi, mengidentifikasikanisu. • Di tengahmediasi • Mencegahkomitmen yang prematur. • Di akhirmediasi • Mengatasikebuntuan, merancang proposal, menformulasikankesepakatan.

  28. TERIMA KASIH Hukum Bisnis (Mediasi)

More Related