1 / 119

ESTIMASI BIAYA

ESTIMASI BIAYA. Dr.rer.nat. Ir. Yuswan Muharam, M.T. AKURASI ESTIMASI BIAYA. Tergantung pada: Ukuran detail desain; Akurasi data biaya yang ada; Waktu preparasi estimat. TIPE ESTIMASI BIAYA KAPITAL. 1. Order-of-magnitude estimate (ratio estimate)

Download Presentation

ESTIMASI BIAYA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ESTIMASI BIAYA Dr.rer.nat. Ir. Yuswan Muharam, M.T.

  2. AKURASI ESTIMASI BIAYA • Tergantung pada: • Ukuran detail desain; • Akurasi data biaya yang ada; • Waktu preparasi estimat.

  3. TIPE ESTIMASI BIAYA KAPITAL 1. Order-of-magnitude estimate (ratio estimate) • Berdasarkan data biaya terdahulu untuk proses yang serupa; • Akurasi > 30%; 2. Study estimate (factored estimate) • Berdasarkan informasi item utama alat; • Akurasi hingga  30%; 3. Preliminary estimate (budget authorization estimate; scope estimate) • Berdasarkan data yang memadai sehingga estimate dianggarkan; • Akurasi  20%; 4. Definitive estimate (project control estimate) • Berdasarkan data yang hampir lengkap namun sebelum gambar dan spesifikasi lengkap; • Akurasi  10%; 5. Detailed estimate (contractor’s estimate) • Berdasarkan gambar, spesifikasi dan survey lapangan yang lengkap; • Akurasi  5%.

  4. BIAYA ESTIMASI (tahun 1990) Max S. Peters dan Klaus D. Timmerhaus, PLANT DESIGN AND ECONOMICS FOR CHEMICAL ENGINEERS, McGraw-Hill, Inc., 1991

  5. BIAYA ESTIMASI

  6. BIAYA KAPITAL • Biaya alat dan infrastruktur; • Fixed-capital (Fc): • lahan dan pengembangannya, • desain pabrik, • pembelian alat, • pembangunan pabrik dan bangunan lain, • contingency. • Working-capital (Fw): • starting-up produksi (biaya manufaktur di bulan-bulan awal produksi).

  7. BIAYA OPERASI • Biaya operasi pabrik: • Bahan mentah • Utilitas (energi) • Pemeliharaan • Tenaga kerja • Biaya overhead administratif • Pemasaran • Provisi • dll.

  8. BIAYA OPERASI • Biaya tetap: tidak berhubungan dengan laju produksi, • capital charge (depresiasi), • gaji, • asuransi, • pemeliharaan periodik • pajak. • Biaya variabel: proporsional dengan laju produksi, • bahan mentah, • bahan kimia, • utilitas dan transportasi, • royalti • biaya pemeliharaan.

  9. CASH FLOW • Elemen penyusun: • Capital sources and sinks • Total capital investment, • Operating cost. • Keuntungan: • Menghitung variasi elemen biaya terhadap waktu (harga, laju suku bunga, perilaku pasar, depresiasi).

  10. ELEMEN FORMASI PROFIT DAN CASH FLOW

  11. CAPITAL SOURCES AND SINKS • Source: • Kredit dan pinjaman bank, • Stock, • Input kapital lain • Net cash flow dari penjualan produk. • Sink: • Pengembalian kredit dan hutang lain, • Pembayaran dividend ke shareholder.

  12. TOTAL CAPITAL INVESTMENT (TCI) • Fixed-capital investment: • Direkoveri setelah beberapa tahun dengan menggunakan biaya depresiasi D, • Depresiasi fixed-capital • Diatur oleh peraturan • Tergantung pada sistem perpajakan • 10-20% fixed-capital. • Working-capital investment • Dikonsumsi di tahun pertama operasi.

  13. OPERATING COST (Co) • Semua pengeluaran terkait proses manufaktur, seperti bahan mentah, utilitas, tenagah kerja, contingency; • Tidak termasuk depresiasi fixed-capital.

  14. PROSEDUR PERHITUNGAN CASH FLOW • Hitung gross profit GP: S = revenue dari penjualan; Co = biaya operasi. • Hitung net profit before tax Pbt • Hitung net profit after tax Pat • Hitung net cashflow CF:

  15. CASH FLOW KUMULATIF SELAMA LIFE CYCLE PABRIK

  16. CASH FLOW KUMULATIF SELAMA LIFECYCLE PABRIK • AB: pembebasan lahan; • BC: fixed-capital investment; • CD: working-capital untuk memulai produksi; • OD: total capital investment; • Repayment investasi awal dimulai dengan produksi pertama (waktu nol); • Cash flow berakumulasi sampai titik dimana produksi berhenti; • Investasi kapital awal direkoveri di akhir lifecycle sebagai salvage value (FG); • Di fasa awal operasi cash flow digunakan untuk membayar kembali investasi total (cash flow akumulatif bernilai negatif). • Cash flow akumulatif negatif habis menjadi nol pada break-even point (E). • Interval waktu untuk mengembalikan investasi kapital awal disebut payback time.

  17. CONTOH – ESTIMASI HARGA JUAL PROFITABLE • Pabrik baru untuk produk kimia spesialitas didesain dengan laju produksi 1000 ton/tahun. Taksir harga jual profitable sehingga diperoleh ROI setelah pajak minimum 20%.Asumsikan: • Total capital investment TCI =1.000.000USD, • fixed-capital Fc = 800.000 USD, • working-capital Fw =200.000 USD; • Depresiasi berupa garis lurus selama 8 tahun; • Biaya operasi tahunan CO=200.000 USD/tahun; • Laju pajak t = 0,35.

  18. SOLUSI – ESTIMASI HARGA JUAL YANG PROFITABLE • ROI after tax: rasio antara profit setelah pajak dan investasi kapital total (fixed-capital + working-capital): ROIat = Pat/TCI = [S – (Co + D)](1 – t)/(FC + FW) • Net profit after tax Pat = ROIat • TCI = 0,20 • 1.000.000 = 200.000 USD/tahun. • Depresiasi linear selama 8 tahun D = 800.000/8 = 100.000 USD/tahun. • Pat = Pbt(1 – t) = [S – (Co + D)](1 – t) 200.000 = [S – (200.000 + 100.000)](1 – 0,35)  S = 607.692 USD • Maka, harga jual profitable minimal = 608.000 USD/ton.

  19. TIME-VALUE OF MONEY • Bunga majemuk • Nilai setelah n tahun (F) atas pembayaran P dengan bunga tahunan, i konstan, • Nilai sekarang (P) untuk pengeluaran di masa datang (F): compound-amount factor Present-value factor

  20. NILAI MATA UANG FUNGSI WAKTU

  21. TIME-VALUE OF MONEY • Rasionalisasi investasi • Investasi tinggi • Suku bunga cukup rendah • Kondisi makro-ekonomi stabil • Lifetime lama (20-30 tahun). • Investasi rendah • Suku bunga boleh tinggi jika payback period < 3 tahun.

  22. TIME-VALUE OF MONEY • Anuitas • Nilai terakumulasi S atas pembayaran regular tahunan (anuitas) R selama n tahun dengan bunga i, • Saving anuitas R untuk mendapatkan nilai terakumulasi setelah n tahun sebesar S, compound-amount factor sinking-fund factor

  23. TIME-VALUE OF MONEY • Biaya kapital teranualisasi • Nilai investasi saat ini P atas pembayaran tahunan A selama periode n dengan bunga i; • Cicilan yang dibayar setiap akhir tahun A atas pinjaman P selama n tahun dengan bunga i; present-value series factor annualisation atau capital-recovery factor.

  24. TIME-VALUE OF MONEY

  25. PERHITUNGAN FINANSIAL

  26. TIME-VALUE OF MONEY • Efek inflasi

  27. DEFINISI • Grass-root plant: • Pabrik yang dibangun di lokasi baru. • Battery limit (BL): • Area yang membatasi pabrik, • Tidak termasuk: fasilitas penyimpanan berukuran besar, utilitas umum, gedung administrasi. • Total Capital Investment (TCI): • Jumlah dana yang diperlukan untuk mendesain, membangun dan mengoperasikan pabrik; • Terdiri dari: • fixed-capital • working-capital.

  28. FIXED CAPITAL • Kapital untuk medesain dan membangun pabrik yang siap distartup, • Biasanya dibayarkan ke kontraktor, • Terdiri dari: • Biaya langsung • Biaya tak-langsung.

  29. BREAKDOWN FIXED CAPITAL

  30. RENTANG FIXED-CAPITAL

  31. WORKING CAPITAL • Kapital di bulan-bulan awal proses produksi sampai diperoleh income; • Komponen: • Bahan mentah dan bahan lain di stock (~ inventori satu bulan produksi); • Produk akhir di stock (beberapa hari) dan produk semiakhir di proses; • Piutang; • Uang cash untuk pengeluaran operasi bulanan seperti gaji, upah, dan pembelian bahan mentah; • Hutang; • Pajak. • Biasanya direkoveri di akhir proyek.

  32. WORKING CAPITAL • Taksiran awal: • k = 0,05 (produk tunggal dan sederhana), 0,15 (produk petrokimia), 0,30 (proses dengan rentang kualitas produk yang lebar dengan pasar yang canggih), + 0,10 untuk biaya start-up (taksiran kontraktor).

  33. TOTAL CAPITAL INVESTMENT (TCI)

  34. METODE ESTIMASI BIAYA 1. Rasio turnover 2. Biaya investasi per satuan kapasitas 3. Faktor pangkat terhadap rasio kapasitas 4. Faktor Lang 5. Faktor persentasi delivered-equipment cost 6. Estimat unit-cost 7. Estimat item detail

  35. METODE RASIO TURNOVER • Untuk order-of-magnitude estimate; • Data: • Rasio turnover; • Gross annual sales = annual production rate x average selling price of the commodites; • Kebalikan rasio turnover = rasio kapital atau rasio investasi; • Rasio turnover  5 (industri kimia ~ 1).

  36. METODE RASIO TURNOVER

  37. METODE BIAYA INVESTASI PER SATUAN KAPASITAS • Untuk order-of-magnitude estimate; • Data: • Fixed-capital investment per satuan kapasitas produksi tahunan;

  38. METODE BIAYA INVESTASI PER SATUAN KAPASITAS Time base 1991

  39. METODE FAKTOR PANGKAT TERHADAP RASIO KAPASITAS • Untuk order-of-magnitude estimate; • Data: • Fixed-capital investment pabrik sejenis yang ada • Kapasitas pabrik sejenis yang ada • Eksponen Fcn = Fc(R)n R = rasio kapasitas fasilitas baru terhadap kapasitas fasilitas lama;

  40. METODE FAKTOR PANGKAT TERHADAP RASIO KAPASITAS Time base 1991

  41. METODE FAKTOR LANG • Untuk study estimate; • Data: • Purchase cost of equipment (PCE) alat utama • Alat utama: • berada dalam battery limit (tangki penyimpan, reaktor, kolom, heat exchanger, pompa, kompresor, akumulator, knock-out drum dll.); • Faktor tergantung jenis pabrik proses;

  42. METODE FAKTOR LANG • Kp = faktor pengali Lang; • PCE = purchase cost of equipment.

  43. METODE PERSENTASI DELIVERED-EQUIPMENT COST • Untuk preliminary estimate; • Data: • Biaya alat terkirim (delivered equipment cost); • Estimasi item lain pada total direct plant cost: • Persentasi dari delivered-equipment cost; • Estimasi komponen biaya investasi lain: • Persentasi dari delivered-equipment cost; • Persentasi dari total direct plant cost, • Persentasi dari total direct and indirect plant costs, • Persentasi dari total capital investment,

  44. METODE PERSENTASI DELIVERED-EQUIPMENT COST D. R. Woods, Financial Decision Making in the Process Industry, Prentice Hall, Englewood Cliffs, NJ, 1975, p. 184.

  45. METODE PERSENTASI DELIVERED-EQUIPMENT COST

  46. METODE PERSENTASI DELIVERED-EQUIPMENT COST

  47. METODE FAKTOR LANG-CHILTON • Untuk preliminary estimate; • Data: • Biaya alat terkirim (delivered equipment cost); • Estimasi biaya alat terintalasi: • Persentasi dari delivered equipment cost; • Estimasi biaya item lain pada total direct plant cost: • Persentasi dari biaya alat terinstalasi; • Estimasi komponen biaya investasi lain: • Persentasi dari total direct plant cost.

  48. METODE MODULAR GUTHRIE • Untuk preliminary estimate; • Data: • FOB purchase cost alat utama dari bahan carbon steel, tekanan sedang; • Modul: 1. Total bare-modul cost 2. Site development cost 3. Building cost 4. Offsite facility cost • Estimasi contingency, contractor fee, auxiliary,dan industrial building • Faktor dari jumlah keempat modul (1,18)

More Related