1 / 35

JENIS-JENIS PAKAN ALAMI POTENSIAL

JENIS-JENIS PAKAN ALAMI POTENSIAL. Ir. Woro Hastuti S, M.Si Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga 2007.

abiba
Download Presentation

JENIS-JENIS PAKAN ALAMI POTENSIAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. JENIS-JENIS PAKAN ALAMI POTENSIAL Ir. Woro Hastuti S, M.Si Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga 2007

  2. Coutteau (1996) : Fitoplankton merupakan dasar dari suatu mata rantai dalam ekosistem perairan laut, dapat dimanfaatkan langsung untuk pakan organisme budidaya non finfish dan sebagai pakan zooplankton Lebih dari 40 jenis fitoplankton yang telah berhasil dibudidayakan untuk : 1. Kegiatan budidaya ikan 2. Industri komestik 3. Industri kesehatan

  3. Persyaratan Plankton sebagai pakan Alami • Nutrisi tinggi • Ukuran sesuai bukaan mulut ikan • Bentuk tidak membahayakan ikan • Mudah dilihat karena warna maupun gerakan • Tidak beracun dan mencemari lingkungan • Mudah dibudidayakan

  4. Jenis-jenis fitoplankton (mikroalga) potensial dan berhasil dikembangkan : 1. Dunaliella salina 9. Isochrysis galbana 2. Chorella vulgaris 10. Navicula sp. 3. Tetraselmis sp. 11. Spirulina sp. 4. Nannochloropsis sp. 12. Scenedesmus sp. 5. Pavlova sp. 13. Porphyridium sp. 6. Skeletonema costatum 14. Botyrococcus 7. Phaeodactylum sp. braunii 8. Chaetoceros sp. 15. Thalassiosira sp.

  5. Beberapa jenis zooplankton yang telah berhasil dibudidayakan : 1. Brachionus sp. 2. Copepoda 3. Diaphanosoma (kutu air) 4. Artemia 5. Daphnia sp. 6. Moina sp.

  6. Dunaliella salina Divisi : Chlorophyta Kelas : Chlorophyceae Ordo : Volvocales Famili : Polyblepharidaceae Genus : Dunaliella Spesies: Dunaliella salina

  7. uniselular alga hijau- bentuk sel bervariasi; oval, elips, bulat telur dan silindris- tergantung pada : salinitas, int. cahaya dan temp. ruangan selama kultur- mempunyai 2 bh flagella sama panjang motil- tidak berdinding sel- memiliki khloroplast warna kuning kemerah- merahan – hijau

  8. - reproduksi vegetatif & generatif- respon terhadap carbon drpd NaHCO3- pada intensitas chy 4000 lux, 0,5M NaCl pertumb. maks. pd suhu 26oC- memproduksi glycerol & β-carotene- pd kand. garam tinggi khlorophyll , β-carotene - sal. 30-38 ppt, pH 6-6,5, temp. 22-26oC pertumb. baik

  9. Chlorellavulgaris Filum : Chlorophyta Kelas : Chlorophyceae Ordo : Chlorococcales Genus : Chlorella Spesies : Chlorella vulgaris

  10. uniselular- dibagi dalam 4 kelompok morfologi : 1. sel spherical (rasio 2 sumbu sama) 2. sel elipsoid (sumbu pj : sumbu pendek = 1,60:1,45 3. sel spherical atau elipsoid 4. sel globural-spherical- prod. kultur massal out door terbaik pd temp. 25oC- suplai N untuk pertumb. cepat urea lebih baik drpd KNO3

  11. prod. industri ada 4 sist. kultur : sistem 1 : kolam terbuka dgn agitasi sistem 2 : kolam terbuka dgn sirkulasi sistem 3 : kultur difermentasi tertutup sistem 4 : kombinasi sistem 3 dan 1- kultur sistem 3 dgn glukosa sebagai sumber C konsentrasi chlorella 10x- meningkatkan kand. chlorofil chorella dipindah dr sistem fermentasi tertutup ke open pond - produk chlorella tepung atau pil kesehatan

  12. Tetraselmis sp. Filum : Chlorophyta Kelas : Chlorophyceae Ordo : Volvocales Genus : Tetraselmis Spesies : Tetraselmis sp.

  13. flagellata berkhlorofil hijau- berukuran 7-12 μm- uniselular- mempunyai 4 bh. cambuk (flagella) yg bergerak aktif- reproduksi sec. vegetatif dan generatifpembelahan dlm bentuk zoospora- sal. 25-35ppt, pH 7-8, temp. 23-25oC pertumbuhan baik

  14. Nannochloropsis sp. Divisi : Chromophyta Kelas : Eustigmatophyceae Genus : Nannochloropsis Spesies : Nannochloropsis sp.

  15. chlorella laut- berukuran 2 – 4 μm, berwarna hijau- memiliki 2 flagel yg salah satu flagel berambut tipis- memiliki khloroplast dan nukleus yg dilapisi membran- khloroplast memiliki stigma (bintik mata) sensitif thd cahaya- dinding sel selulosa- dapat tumbuh pada sal. 0-35ppt- sal. 20-25 ppt, pH 8-9,5, temp. 25-30oC, int.cahaya 1000- 10.000 lux pertumb. optimum

  16. Skeletonema costatum Divisi : Bacillariophyta Kelas : Bacillariophyceae Ordo : Coscinodiscales Genus : Skeletonema Spesies : Skeletonema costatum

  17. membentuk untaian rantai, terdiri dari epiteka & hipoteka- bersel tunggal dengan uk. 4-15 μm- sel dipenuhi sitoplasma- dinding sel memp.frustula yg dapat menghasilkan skeletal internal berbentuk silindris (cembung) & memp.duri-duri yg berfungsi menghub.antar frustula hingga membentuk filamen

  18. dinding sel terdiri dr. pektin & silikat- pigmen : khlorofil a, karoten & fukosantin- reproduksi aseksual, bila uk. < 7 μm sec. seksual membentuk auxospora- eurythermal (3-30oC)- suhu optimum 25-27oC

  19. Pavlova sp. Divisi : Prymnesiophyta Kelas : Prymnesiophyceae Ordo : Pavlovales Genus : Pavlova Spesies : Pavlova sp.

  20. bersel tunggal- mempunyai dinding sel tipis- berwarna coklat keemasan dan bersilia- mempunyai 2 bh flagella dan mempunyai banyak sel- mempunyai khlorofil; a, c1 dan c2, β-karoten, fucoxanthin, diadinoxanthin dan diatoxanthin- salinitas 8-32 ppt, temperatur 11-26oC

  21. Phaeodactylum sp. Divisi : Bacillariophyta Kelas : Bacillariophyceae Ordo : Naviculineae Genus : Phaeodactylum Spesies : Phaeodactylum sp.

  22. berukuran 3 μm, mempunyai banyak bentuk : segitiga, fusiform & oval- mempunyai khlorofil sebesar 0,84-2,63 μg/106sel- reproduksi vegetatif- memproduksi lipid ≥ 34%- persentase karbon pd fraksi lipid tinggi linier dengan meningkatnya radiasi (int. cahaya ≥ 600 μE/m2/detik)- diproduksi pada kolam dangkal outdoor- temp. untuk pertumbuhan 9-25oC- pertumbuhan maks. 10-20oC, < 12oC menurunkan khlorofil a

  23. Chaetoceros sp. Divisi : Bacillariophyta Kelas : Bacillariophyceae Ordo : Centrales Genus : Chaetoceros Spesies : Chaetoceros sp.

  24. berukuran 3-30 μm- reproduksi aseksual- hidup pada temperatur 10-20oC- dapat dikultur secara massal pd air laut yg diperkaya dengan pupuk an organik dan atau pupuk kandang- pertumbuhan populasi tidak stabil (lag phase kadang berlangsung panjang, fase stationery berlangsung pendek)

  25. Spirulina sp. Divisi : Cyanophyta Kelas : Cyanophyceae Ordo : Oscillatoriales Genus : Spirulina Spesies : Spirulina sp.

  26. multiseluler, filamentous cyanobacterium- berwarna hijau kebiruan- filamen spirulina merupakan rangkaian sel yg disebut trichome- uk. trichome 20-30 μm, dengan lebar 6-8 μm- reproduksi aseksual membelah diri (fragmentasi)- tumbuh cepat pada suhu 35-40oC pd kolam- kolam dangkal & brackishwater- alkalinitas penting untuk pertumbuhan, pH optimum 8,3-11,0- banyak pigmen terutama karotenoid- protein hampir mencapai 60%

  27. Thalassiosira sp. Divisi :Chrysophyta Kelas : Bacillariophyceae Genus : Thalassiosira Spesies : Thalassiosira sp. (Sumber : Swann,2007)

  28. - diatom berwarna coklat - sel membentuk untaian rantai- sel berbentuk silinder/tong- tidak bergerak- berukuran 4 µm - salinitas 26 – 32 ppt- temperatur 22-29oC- dikultur pada medium Guillard f/2 dgn silikat

  29. Navicula sp. Filum : Chrysophyta Kelas : Bacillariophyceae Ordo : Pennales Famili : Naviculaceae Genus : Navicula Spesies : Navicula sp.

  30. terdiri dari satu sel- sel terdiri atas 2 bag. yang disebut cangkang (epiteka & hipoteka)- pada bagian samping kedua cangkang tersebut ada bag. yg berlebih disebut singulum- cangkang terdiri dari silika- reproduksi aseksual

  31. Isochrysis galbana Divisi : Chrysophyta Kelas : Haptophyceae Ordo : Isochrysisdales Famili : Isochrysidaceae Genus : Isochrysis Spesies : Isochrysis (Sumber: Swann, 2007) galbana

  32. berbentuk oval hingga ellips- mempunyai 2 bh flagella berukuran sama panjang dan sangat halus yg disebut haptonema- ukuran sel 3,5 – μ4 m- mengandung pigmen : karoten, fucoxantin, diatoxantin, diadinoxantin- berwarna kekuningan- tumbuh optimal pd suhu 14-22oC, agak lambat pd suhu 12oC, 24-25oC, tidak tumbuh pada suhu 8-9oC- intensitas cahaya untuk kultur 1000-6000 lux- penyinaran minimum 16 jam terang dan 8 jam gelap, periode penyinaran maksimum 24 jam terang

  33. Pada pemeliharaan larva udang :pakan alami yg banyak diberikan adalah dari kelas : Bacillariophyceae (paling banyak) ChlorophyceaeCyanophyceaePlankton tersebut a.l.: -Skeletonema costatum, Chaetoceros calcitrans,C. gracilis, Thalassiosira sp., Cylindrotheca sp., Coscinodiscus sp., Phaeodactylum sp., Thalassiothrix sp.-Tetraselmis chuii, Chlorella untuk Brachionus -Spirulina dried

  34. Pada pemeliharaan larva bandeng : - telur oyster yg terbuahi - larva oyster - rotifer - copepoda - artemia - chlorella

  35. (Sumber : Swann, 2007)

More Related