1 / 31

PEMILIHAN JENIS DAN NILAI NUTRISI PAKAN ALAMI

PEMILIHAN JENIS DAN NILAI NUTRISI PAKAN ALAMI. Oleh : Ir. Woro Hastuti Satyantini, M.Si. PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007. Kriteria penting seleksi pakan alami. Ukuran dan kepadatan pemberian pakan Motil dan kapasitas melayang

lorant
Download Presentation

PEMILIHAN JENIS DAN NILAI NUTRISI PAKAN ALAMI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMILIHAN JENIS DAN NILAI NUTRISI PAKAN ALAMI Oleh : Ir. Woro Hastuti Satyantini, M.Si. PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

  2. Kriteria penting seleksi pakan alami • Ukuran dan kepadatan pemberian pakan • Motil dan kapasitas melayang • Mempunyai nilai nutrisi • Harus mudah dicerna dan diserap • Berwarna • Harus mudah didapat atau diproduksi dalam jumlah besar • Harus berbiaya produksi rendah (tidk high cost)

  3. Tabel. Pakan alami yang digunakan dalam pembenihan ikan dan krustase

  4. Jenis-jenis mikroalga sebagai pakan alami oyster • Isochrysis galbana 5. Tetraselmis suesica • Pyramimonas grossii 6. Dicrateria inornata • Dunaliella tertiolecta 7. Micromonas pusilla • Chlorella stigmatophora 8. Phaeodactylum tricornutum

  5. Larva bivalve dan pembesaran lebih menyenangi pakan mikroalga campuran Larva grouper (ikan kerapu) : 1. mikroalga 2. telur oyster yang terbuahi 3. rotifer SS type 4. naupli Artemia

  6. Art + p.b. FEEDING REGIM IKAN Pakan alami + Art + p.b Mikroalga + p.buatan Z1 Z3 M1 M3 PL1 PL5 Jadwal pemberian jenis pakan pada larva udang windu Artemia 0.5-1.0 ind/ml Artemia 20-30 ind/ml 10-20 ind/ml Brachionus plicatilis Tetraselmis chuii 4-7 x 104 sel/ml Chlorella sp. 2-3 x 104 sel/ml 5 10 15 20 hari Jadwal peberian jenis pakan pada 20 hari pertama larva ikan bandeng

  7. Makanan formula Enriched artemia atau copepoda Mikroalga + rotifer Mikroalga + telur oyster terbuahi 10 40 0 20 30 50 hari Jadwal pemberian jenis pakan pada larva ikan grouper

  8. Jenis fitoplankton dan pemanfaatannya Keterangan : LU = larva udang, TK = larva tiram & kekerangan lainnya, TR = tripang, AB = abalone, AR = artemia, KD = kopepoda dan diaphanosoma

  9. Plankton dan Target Komoditas (Fulks and Main, 1991)

  10. Control of Vibrio spp. in Shrimp HatcheriesUsing the Green Algae Tetraselmis suecica • Use of algae resulted in significant reduction of Vibrio numbers in maturation and spawning tank water, broodstock gut contents, egg and nauplii samples white shrimp (Fenneropenaeus indicus) • The reduction must have been achieved by the inhibition of their multiplication by Tetraselmis • The algae thus work like probiotics or better than probiotics in that the growth media (rich in organic nutrients) added with probionts may boost growth of unwanted microorganisms, too

  11. Kebutuhan fitoplankton - Abalone - Tiram - Teripang volumenya tidak terlalu banyak kultur fitoplankton cukup skala semi massal (100-1000 liter) KEBUTUHAN DAN JENIS PLANKTON UNTUK BIVALVE Jenis fitoplankton : Pavlova, Isochrysis sp., Chaetoceros sp., Phaeodactylum sp. Navicula sp. Fitoplankton

  12. PLANKTON MURNI Kemurnian fitoplankton mutlak harus diperhatikan * bebas dari protozoa * bebas dari bakteri * bebas dari plankton lainkarena diberikan bersama media airnyaUntuk larva tiram fitoplankton disaring dahulu dengan plankton net 20 m, guna memisahkan fitoplankton mati + kontaminan zoo/protozoa

  13. Analisa proksimat fitoplankton (berat kering)

  14. Analisa Proksimat Fitoplankton (berat basah)

  15. Komposisi Asam Lemak Fitoplankton

  16. Koleksi spesies fitoplankton dan yang digunakan di Tungkang Marine Laboratory (TML)

  17. Growth and Survival of Penaeus monodon larvae fed various microalgae

  18. Beberapa jenis zooplankton pilihan sebagai pakan alami dalam pembenihan ikan dan atau krustase Brachionus Filum : Avertebrata Kelas : Aschelminthes Ordo : Eurotaria Genus : Brachionus Spesies: Brachious sp.

  19. Ada 3 tipe Brachionus : SS type (Brachionus sp.) 94-163 μm S type (Brachionus rotundiformis) 150-205 μm L type (Brachionus plicatilis) 162-243 μm- ciri khas, terdapat organ korona berbentuk bulat & dihiasi silia (berfungsi untuk pengambilan makanan dari air media)- memiliki toleransi terhadap salinitas (1-60 ppt)- optimum : 10-20 ppt, t 20-30oC, pH 7,5-8,5- berkembang baik pada tempat yang mendapat sinar matahari

  20. Kopepoda Filum : Arthropoda Kelas : Crustacea Ordo : Cyclopoida Genus : Cyclop Spesies: Cyclop sp.

  21. bersifat herbivora- memiliki pj tubuh 1-5 mm (stadia dewasa)- hidup di air tawar, laut & muara sungai- memiliki alat indera berupa bintik mata- tumbuh baik pada t 26-32oC, O2 4,0-6,5 ppm, pH 6,5-8,2- induk betina dengan 2 kantung telur- kultur dimulai dari erlenmeyer 250 ml, air laut steril & diatom

  22. Diaphanosoma Filum : Arthropoda Kelas : Crustacea Ordo : Cladocera Genus : Diaphanosoma Spesies: Diaphanosoma sp.

  23. menyukai tempat yg teduh & terlindung organisme photophobic- ditemukan pada air bersalinitas 20-35 ppt- pemakan fitoplankton, bahan organik/detritus, ragi, bakteri- kultur massal fermentasi yg kaya bahan organik dan bakteri

  24. Artemia sp. Sub filum : Branchiata Kelas : Crustacea Sub kelas : Branchiopoda Ordo : Anostraca Famili : Artemidae Genus : Artemia Spesies : Artemia sp.

  25. Artemia memiliki sist. osmoregulasi mampu beradaptasi pada salinitas 1-300 ppt- mampu mensintesa Hb. Untuk mengatasi DO rendah pada salinitas tinggi- toleransi terhadap suhu antara 6-34oC- suhu optimum 25-30oC, suhu > 35oC kematian- pH optimum 7,6-8,5; DO 4,0-6,5 ppm

  26. kista artemia berukuran 200-250 μm • toleransi terhadap kondisi ekstrim pada salinitas 70 ppt kista tidak dapat menetas karena tek. osmotik tinggisalinitas 5 ppt kista dapat menetas naupli cepat mati - naupli artemia baru menetas uk. 0,4-0,5 μm, berat 0,002mgpertumbuhan naupli artemia mengalami 15x perubahan bentuk, mencapai dewasa 2-3 minggu

  27. Artemia dewasa mempunyai uk. pj. 8-10 mm- pada artemia jantan antena kedua berubah menjadi alat penjepit yg besar dan berotot fungsinya pd betina saat prosesperkawinan - bentuk tubuh dewasa memanjang & berbentuk seperti daun sobek- bereproduksi selama 6 bl/tahun secara terus menerus, setelah itu mati- seekor artemia dewasa dapat meghasilkan 50-200 kista- naupli artemia digunakan sebagai pakan alami sebagai makanan transisi dari rotifer ke kopepoda- sumber artemia di alam : - salt lake (Great Salt Lake in Utha) - salt pond (Fransisco Bay)- kandungan HUFA artemia kurang baik enrichment

  28. EPA dan DHA EPA dan DHA penting untuk : 1. kelangsungan hidup & pertumbuhan 2. pembentukan membran 3. osmoregulasi 4. sintesis prostaglandin 5. berperan aktif dalam sistem kekebalan(Leger & Sorgeloos, 1992)Spesies marikultur mempunyai kemampuan terbatas melakukan biokonversi as. Lemak 18:3ω-3 (as.linolenik, LNA) EPA dan DHA

  29. Artemia- mempunyai keunggulan dari jenis pakan alami lain, tetapi nilai nutrisi artemia bervariasi baik antar strain maupun dalam satu strain, khususnya ω-3 HUFA- bervariasi karena hewan penyaring non selektif (non selective filter feeder) untuk meningkatkan nutrisinya enrichment

  30. Brachionus • kand. EPA dan DHA nya rendah bila dikultur dengan chlorella • kandungan nutrisinya tergantung dari media kulturnya untuk meningkatkan nutrisinya enrichment

More Related