1 / 35

HASIL SURVEY LOKASI CIREBON : KEGIATAN DOMESTIK dan PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN

I. I. I. I. V. I. I. I. V. I. V. V. I. I. HASIL SURVEY LOKASI CIREBON : KEGIATAN DOMESTIK dan PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN. Maksud. Mengidentifikasi pengaruh penggunaan energi rumah tangga dan bahan bangunan terhadap emisi CO 2. Emisi CO2 dari Konsumsi Energi Domestik.

zena
Download Presentation

HASIL SURVEY LOKASI CIREBON : KEGIATAN DOMESTIK dan PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. I I I I V I I I V I V V I I HASIL SURVEY LOKASI CIREBON : KEGIATAN DOMESTIK dan PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN

  2. Maksud Mengidentifikasi pengaruh penggunaan energi rumah tangga dan bahan bangunan terhadap emisi CO2.

  3. Emisi CO2 dari Konsumsi Energi Domestik • Protokol Kyoto 1997  pengurangan emisi sebesar 5,2 persen dari tingkat emisi pada tahun 1990, sebelum tahun 2012 • Estimasi emisi CO2 tahun 1990, diperoleh angka 105,7 juta ton dimana 23% berasal dari pembangkitan energi dan 16% dari sektor rumah tangga.

  4. Batasan • Seluruh emisi CO2 baik langsung atau tidak langsung, off-site atau on-site • Seluruh konsumsi energi yang digunakan di rumah tangga, tidak termasuk transport's kendaraan pribadi

  5. Klasifikasi emisi Direct / on-site emission Indirect/off-site emission Direct / off-site emission Sumber: May Antoniette Ajero - Climate Change Information Center

  6. Sumber emisi CO2 dari konsumsi energi domestik Listrik Bahan bakar LPG gas kota minyak tanah kayu bakar batubara

  7. CO2  POWER PLANT  PENGGUNA ENERGI LISTRIK Emisi dari Konsumsi Energi Domestik CO2 H BATAS Energi Listrik Pembakaran

  8. jumlah penggunaan bahan bakar emisi CO2 = x koefisien emisi CO2 kg CO2 liter minyak tanah kg CO2 = x liter minyak tanah kg CO2 kg LPG kg CO2 = x kg LPG kg CO2 m3 gas kota kg CO2 = x m3 gas kota Perhitungan Emisi CO2 dari penggunaan bahan bakar di rumah tangga

  9. ASUMSI KOEF. EMISI Minyak tanah Terdiri dari 10-C sampai 12-C (sekitar 85% terdiri dari karbon) Berat jenis 0,8136 kg/liter 2,536 kg/liter Gas kota Komposisi: propan (3-C) (sekitar 81,8% terdiri dari karbon) Berat jenis 0,677 kg/m3 2,031 kg/m3 2,999 kgCO2/kgLPG LPG Terdiri dari propan (3-C)

  10. Contoh perhitungan koefisien emisi Minyak tanah • BM (CO2) = 44, BM (C) = 12 • Asumsi: semua C  CO2, komposisi 85% C (10 sampai 12 C per molekul), massa jenis 0,8136 kg/liter • 1 liter minyak tanah = 0,8136 kg • Kandungan C dalam 1 liter miny.tnh. = 0,8136 kg x 85% = 0,6916 kg • Estimasi CO2 yg diemisikan = (44/12) x 0,6916 kg = 2,5359 kg Jadi, koefisien emisi CO2 minyak tanah = 2,5359 kg/liter

  11. Biaya pemakaian bahan bakar serta emisi yang ditimbulkan

  12. Komposisi Penggunaan Bahan Bakar Rumah Tangga N = 184

  13. Estimasi emisi CO2 dari penggunaan listrik rumah tangga N = 192

  14. Kesimpulan Dari survei yang telah dilaksanakan, • Konsumsi energi listrik rumah tangga memberikan kontribusi emisi 1,35 ton CO2/rumah/tahun, sedangkan dari bahan bakar 855 kg CO2/rumah/tahun • Pola konsumsi listrik rumah tangga relatif tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan keluarga • Pemilihan jenis bahan bakar dipengaruhi oleh ketersediaan dan harga bahan bakar • Minyak tanah menghasilkan emisi paling besar, disusul gas kota, karena pemakaian dlm jumlah besar (harga relatif murah) meskipun memiliki intensitas karbon lebih rendah dibandingkan LPG (mahal).

  15. Emisi CO2 dari Penggunaan Bahan Bangunan

  16. Penggunaan bahan bangunan secara umum • semen : genteng beton, asbes gelombang • tanah liat : genteng keramik • logam : seng, aluminium • kayu : sirap ATAP • semen : asbes plat • kayu : papan, plywood • bambu : bilik LANGIT-LANGIT • semen : conblock, asbes plat, • tanah liat : bata merah • logam : seng, • kayu : papan, plywood DINDING • semen :ubin semen, beton, paving block • tanah liat : ubin keramik, • kayu : papan, plywood • bambu : plupuh bambu LANTAI • semen : beton, pasangan batu kali, • logam : besi pipa • kayu : balok, dolken, bambu PONDASI

  17. Batasan • Seluruh emisi CO2 dari bahan bangunan yang digunakan pada bangunan rumah yang belum dan sudah dikembangkan

  18. TIPE KONSTRUKSI BANGUNAN Komponen pondasi Konstruksi pondasi yang dipakai adalah pondasi batu kali menerus. Komponen lantai Umumnya masyarakat menggunakan lantai dengan penutup ubin keramik Komponen dinding Konstruksi rangka beton bertulang dipakai untuk penguat pasangan dinding seperti, balok sloof dan ring balok atas serta kolom. Penutup dinding conblock dan bata Komponen langit-langit Bahan untuk langit-langit adalah plywood. Komponen atap Konstruksi kuda-kuda rangka kayu dengan kemiringan 20º dengan bahan penutup Asbes gelombang.

  19. Produsen/penjual pemakai

  20. JUMLAH EMISI CO2 BAHAN BANGUNAN TERPASANG BIAYA TRANSPORTASI HARGA BAHAN = UPAH NAIK/TURUN + Jumlah pemakaian Harga bahan bakar untuk produksi + Volume bahan bakar untuk produksi Emisi CO2 dari jumlah bhn bakar JUMLAH EMISI CO2 JUMLAH EMISI CO2 JUMLAH EMISI CO2

  21. Lokasi penelitian PETA LOKASI TOKO BAHAN BANGUNAN SEKITAR DAERAH PENELITIAN • KETERANGAN : • Putih : Toko bahan bangunan umum (menjual semua • Bhn Bangunan ) produk pabrik • Biru : Toko bahan bangunan khusus (kayu) • Kuning : Toko penjual kusen • Hijau : Toko pembuat kerangka besi (beton, trails, • pagar dll) • Merah : Toko penjual bahan galian - C

  22. C A BA PETA LOKASI PENYEDIA BAHAN BANGUNAN DI CIREBON A : Toko bahan bangunan umum ( 0 – 1 km) B : Toko dan distributor bahan bangunan (1 – 5 km) C: Pabrik bahan bangunan (semen, bata, genteng), tambang bahan galian – C dan bahan tegakan kayu (5 – 25 km)

  23. Beli langsung ke agen/toko Beli langsung ke produsen Sistem Pembelian bahan bangunan Harga = Bahan + bahan bakar + Upah (naik/turun) Bahan + Sewa truk + Upah naik/turun Bahan sudah termasuk transport dan upah naik./turun Bahan + Upah naik/turun (kontraktor)

  24. BERALIH KE CONBLOCK BATA MODEL LEBIH BAIK LEBIH KUAT HARGA SEBANDING MUDAH DIBELI ANIMO MASYARAKAT contoh : Kualitas produk menurun Persaingan harga LAKU PRODUSEN Kualitas produk bagus

  25. KANDUNGAN EMISI CO2 DARI BAHAN BANGUNAN Sumber :Seo dan hwang 2001

  26. Emisi CO2 untuk setiap macam pekerjaan

  27. JUMLAH EMISI CO2 UNTUK SETIAP M² PASANGAN • 1. Pasangan bouwplank : 0.403 77 Kg – CO2 • 2. Pasangan batu kali 1 PC : 5 Psr : 0.22328 • 3. Lantai Beton Tumbuk 1 : 3 : 5 : 0.22311 • 4. Lantai Ubin Keramik 1 : 5 : 0.64788 • 5. Pasangan dinding bata : 0.44178 • 6. Pasangan dinding conblok : 0.44029 • 7. Pasangan beton praktisapan : 0.99359 • 8. Papan bekisting : 0.43001 • 9. Langit-langit : 0.62958 • 10. Kusen : 0.40377 • Daun pintu dobel : 0.60334 • Daun jendela : 0.27933 • Atap (kuda-kuda) : 0.40377 • Rangka atap (genteng) : 0.43001 • Gording penutup genteng : 0.60987 • 15. Penutup genteng : 0.20610 • Pasangan bubungan (genteng) : 0.23283 • Pengecatan tembok : • 8.01669 kg-CO2

  28. Kesimpulan • Jarak pembelian bahan bangunan primer menjadi pertimbangan penghuni dalam mengembangkan bangunannya terutama jika luas pengembangannya cukup besar.misalnya, pasir, batu, bata dll. Sedangkan bahan bangunan lain seperti, besi kecil, kaca, cat,kunci dll, umumnya dibeli dari toko atau agen setempat. • Jumlah emisi CO2 untuk tiap m2 pasangan masih belum lengkap untuk menghitung 1 (satu) bangunan rumah karena ada beberapa bahan yang masih menunggu datanya. • Dalam mengembangkan bangunannya, penghuni masih lebih senang menggunakan bahan tradisional (bata merah dan genteng keramik) dengan alasan sudah lama dikenal, lebih kuat dan bagus penampakannya. • Jumlah emisi CO2 dari produk logam yang melalui proses produksi berat mempunyai emisi CO2 terbesar ± 0.3 – 0.4 Kg CO2. • Animo masyarakat terhadap produk yang rendah emisinya sangat mendukung dalam upaya mengurangi emisi CO2

  29. END

More Related