AGAMA YAHUDI

1. AGAMA YAHUDI OLEH: KHAIRUL UMAM Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag Tafsir Hadis Ushuluddin dan Filsafat Uin Syarif Hidayatullah Jakarta Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag

2. KONSEP KETUHANAN Pada dasarnya kaum Yahudi hanya menyembah kepada satu tuhan saja, ini sesuai dengan apa yang diajarkan Nabi Musa kepada ereka, Nammun lambat laun mereka menyembah banyak tuhan karena ketidaktaatyanmereka terhadap apa yang diajarkan Nabi Musa kepadanya. Mereka menyebut tuhan mereka dengan sebutan YAHWEH, sebutan itu untuk menjunjung tinggi tuhan mereka,YAHWEH hanyalah merupakan simboldari tuhan mereka. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bukan YAHWEH yang menciptakan Yahudi tetapi Yahudi sendirilah yang menciptakan YAHWEH, yang pada dasarnya YAHWEH hanyalah merupakan simbol dari tuhan mereka. Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag

3. SEJARAH YAHUDI • Agama ini dinamakan menurut nama kepala salah satu suku di Israel, suatu agama yang kemudian dipeluk oleh bangsa Israel yang sekarang membenuk sebuah Negara yang bernama Negara Israel. • Dari segi silsilah keturunan, memang agama ini dibawa oleh salah seorang nabi yang mempunyai garis keturunan dari Ishaq, salah satu putra dari nabi Ibrahim. Agama ini telah berusia lebih dari 33 abad sampai abad ini, oleh karena agama tersebut diajarkan oleh Musa pada abad ke-13 SM dan kira-kira pada abad ke-4 sesudah nabi Ibrahim meninggal dunia. • Istilah lain mengatakan Istilah yahudi berasal dari kata hada yang berarti ”kembali dan bertobat”. Nama ini diberikan karena musa pernah mengatakannya dalam surat al-A’raf. Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag

4. ADAT DAN UNDANG-UNDANG • Kebanyakan penganut Yahudi mengikuti peraturan dalam memilih makanan yang tertulis di dalam Taurat yang melarang campuran susu dengan daging. Daging babi juga dilarang dalam agama Yahudi. Makanan yang disediakan harus menuruti undang-undang tersebut, dan daging harus disembelih oleh kaum Rabi, dinamakan kosyer. • Anak laki-laki juga diharapkan untuk disunat (sewaktu masih bayi) seperti perjanjian nabi Ibrahim dengan Tuhan. Apabila seorang anak laki-laki mencapai kematangan dia akan dirayakan karena menjadi anggota masyarakat Yahudi dalam upacara yang dinamakan Bar Mitzvah. Setelah kematian seseorang, orang-orang Yahudi akan mengadakan satu minggu berkabung di mana mereka membaca Kaddish. Agama dan kemasyarakatan saling berkaitan di dalam masyarakat Yahudi. Misalnya pengambilan riba dianggap berdosa sesama kaum Yahudi, tetapi dibenarkan dengan mereka yang bukan Yahudi. Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag

5. KONSEP ETIKABag.1 • Dalam kebanyakan rumah-rumah ibadat atau kuil, itu dianggap sebagai tanda hormat untuk semua peserta laki-laki untuk memakai penutup kepala, biasanya sebuah gaun topi atau yarmulke (Kipa); yang terakhir ini biasanya disediakan di dekat pintu depan. Konservatif (juga disebut Masorti) dan rumah-rumah ibadat Ortodoks mewajibkan semua peserta laki-laki untuk menutup kepala mereka, apakah mereka Yahudi atau kafir. Kebanyakan Reformasi (atau Progresif) candi tidak memerlukan orang untuk menutupi kepala (baik Yahudi atau kafir). Meskipun demikian, banyak orang Yahudi Reformasi sekarang memilih untuk memakai Kipa. Seperti bisa diduga, ada beberapa hal yang non-Yahudi harus dilakukan pengunjung selama ibadah Yahudi, dan ada beberapa hal yang secara luas dianggap pantas Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag

6. Berikut adalah beberapa pedoman umum: Berdiri. Bagian dari layanan dibacakan berdiri; pengunjung diharapkan untuk berdiri bersama dengan jemaat. Membungkuk. Membungkuk dilakukan pada titik-titik tertentu dalam layanan; pengunjung tidak diharapkan untuk membungkuk. non-Yahudi pengunjung tidak diharapkan untuk mengenakan sebuah tallit. Tzeniut. Gaun yang sesuai untuk rumah ibadah yang diharapkan. Dalam Ortodoks rumah-rumah ibadat, perempuan mungkin diperlukan untuk mematuhi tzeniut (gaun hukum): lengan panjang, rok panjang dan menutupi rambut (hanya menikah dengan perempuan Yahudi). Salah satu tempat peribadatan KONSEP ETIKABag.2 Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag

7. Dalam perjanjian lama terdapat tidak kurang dari 613 perintah yang ada kaitannya dengan tingkah laku manusia. Oleh karena itu, etika yahudi pada dasarnya adalah etika yang ada berdasarkan perjanjian lama itu. Perjanjian lama yaitu perjanjian mereka dengan tuhan mereka atau biasa disebut dengan sepuluh rukun tuhan. Al-aqsa konon katanya merupakan kuil orang yahudi KONSEP ETIKABag.3 Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag

8. SEPULU RUKUN TUHAN10 rukun tuhan diantaranya : • Percaya kepada Tuhan • Tuhan Yang Esa • Tuhan Yang Maha Kuasa • Tuhan Yang Maha Kekal • Semua ibadah untuk Tuhan • Percaya kepada Rasul Tuhan • Percaya terhadap Musa sebagai Rasul Tuhan • Dan Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa di Sinai • Kitab itu kekal • Tuhan Maha Tahu • Percaya tentang pahala dan dosa, baik di dunia dan akhirat • Percaya akan datangnya Massiah, juru selamat • Percaya adanya kehidupan sesudah mati. Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag

9. HIDUP SEDUDAH MATI • Mengenai kebangkitan, terdapat beberapa golongan ; • Golongan mereka yang hidupnya didunia dalam keadaan mewah dan merdeka, golongan ini menurut pemikiran mereka, adalah orang-orang yang telah menerima ganjaran kebendaan disebabkan Tuhan telah rela terhadap mereka. • sogolongan lain ialah mereka yang tidak mendapatkan kenikmatan hidup, golongan ini menurut mereka sebaiknya diberikan peluang untuk hidup kembali agar mereka juga dapat menerima kebahagiaan mereka dari kesenangan dan kebahagiaan hidup Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag

10. Membaca doa adalah karakteristik sentral ibadah Yahudi. Doa-doa, sering kali dengan instruksi dan komentar, ditemukan di siddur, doa Yahudi tradisional buku. Jeli Yahudi diharapkan membaca tiga doa sehari-hari dan lebih banyak pada hari Sabat dan hari libur Yahudi. Sementara doa soliter berlaku, menghadiri sinagoga untuk berdoa dengan minyan (kuorum dari 10 orang dewasa laki-laki) dianggap ideal. Gambar dibawah ini menunjukan salah satu peribadatan yahudi. PERIBADATANBag.1 Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag

11. PERIBADATANBag.2 • Banyak orang Yahudi goyangan tubuh mereka bolak-balik selama doa. Praktek ini (disebut sebagai shokeling dalam bahasa Yiddish) adalah tidak wajib, dan pada kenyataannya kabbalist Isaac Luria merasa bahwa itu tidak boleh dilakukan. Di sisi lain, otoritas Jerman abad pertengahan Maharil (Rabi Yakub Molin) menunjukkan tradisi dalam Talmud bahwa Rabi Akiba Mishnaic bijak akan bergoyang begitu keras sehingga dia berakhir di sisi lain ruangan ketika berdoa (Berachot). • http://www.religionfacts.com/judaism/practices/worship_prayer.htm Dosen Pembimbing: Siti Nadroh, M.Ag