1 / 7

Identitas Mahasiswa

RATNA INDRAWATI, 2102407004 Perbandingan Majas Dalam Kumpulan Romansa Jawa Tembange Wong Kangen dan Enam Cerkak Pada Panjebar Semangat. Identitas Mahasiswa.

yosefu
Download Presentation

Identitas Mahasiswa

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. RATNA INDRAWATI, 2102407004Perbandingan Majas Dalam Kumpulan Romansa Jawa Tembange Wong Kangen dan Enam Cerkak Pada Panjebar Semangat

  2. Identitas Mahasiswa • - NAMA : RATNA INDRAWATI - NIM : 2102407004 - PRODI : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa) - JURUSAN : Bahasa & Sastra Indonesia - FAKULTAS : Bahasa dan Seni - EMAIL : n42x_cute pada domain yahoo.co.id - PEMBIMBING 1 : Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum. - PEMBIMBING 2 : Sucipto Hadi Purnomo, S.Pd., M.Pd. - TGL UJIAN : 2011-06-30

  3. Judul • Perbandingan Majas Dalam Kumpulan Romansa Jawa Tembange Wong Kangen dan Enam Cerkak Pada Panjebar Semangat

  4. Abstrak • Bahasa figuratif yang biasa disebut juga majas memiliki potensi untuk menarik perhatian pembaca. Unsur kepuitisan dalam bahasa figuratif mampu menimbulkan kejelasan angan. Bahasa figuratif juga dapat membuat roman sacuwil (romansa) Jawa dan cerkak menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Romansa Jawa Tembange Wong Kangen dan cerkak karya Sumono Sandy Asmoro ini memiliki ciri dan corak gaya bahasa yang berbeda sehingga perlu untuk diteliti bahasa figuratifnya agar dapat diketahui perbandinganya. Masalah dalam penelitian ini adalah (1) Apa saja majas yang digunakan dalam romansa Jawa Tembange Wong Kangen dan enam cerkak pada Panjebar Semangat karya Somono Sandy Asmoro dan (2) Bagaimana perbandingan majas yang digunakan dalam romansa Jawa Tembange Wong Kangen dengan enam cerkak pada Panjebar Semangat karya Somono Sandy Asmoro. Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk membuktikan bahwa penulisan gaya bahasa antara romansa Jawa dan cerkak karya Sumono Sandy Asmoro memiliki ciri dan corak gaya bahasa yang berbeda, sehingga dapat diketahui perbandingan majasnya. Secara praktis, romansa Jawa dan cerkak dapat dijadikan referensi untuk pengembangan kesusastraan Jawa melalui pendekatan tekstual. Teori tentang penelitian ini adalah romansa cuwil, cerkak, gaya bahasa, bahasa figuratif, dan majas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan stilistika dengan sumber data kumpulan romansa jawa Tembange Wong Kangen dan enam cerkak pada Panjebar Semangat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik membaca secara cermat teks sastra. Analisis data menggunakan metode membaca secara heuristik dan hermeneutik. Teknik pemaparan data menggunkan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa majas yang terdapat pada romansa Jawa yaitu perbandingan, metafora, personifikasi, metonimia, sinekdoke, dan allegori. Adapun majas pada cerkak yaitu perbandingan, metafora, sinekdoke, dan allegori. Jika diperbandingkan dalam cerkak tidak terdapat majas personifikasi dan metonimia seperti pada romansa. Frekuensi majas paling banyak dalam romansa Jawa, yaitu perbandingan dan personifikasi. Frekuensi paling banyak dalam cerkak, yaitu metafora dan allegori. Saran yang dapat diusulkan yaitu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam penggunaan bahasa figuratif pada penulisan karya sastra fiksi yang sejenis sehingga dapat memberikan efek estetis yang menarik

  5. Kata Kunci • majas, perbandingan majas, romansa jawa dan cerkak

  6. Referensi • Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Aglensindo. Aminuddin. 1995. Stilistika: Pengantar Memahami Bahasa Dalam Karya Sastra. Semarang: IKIP Semarang Press. Darni. Roman Sacuwil Sastra Jawa Modern: Kajian Struktur, Nilai, dan Fungsi. http://www.lontar.ui.ac.id//opac/themes/libri2/detail.jsp?id=135021& lokasi=local. (30 Maret 2011) http://id.wikipedia.org/wiki/Cerita_pendek# . (30 Maret 2011) http://www.visikata.com/pengertianceritapendek-cerpen/. (30 Maret 2011) Jabrohim, Chairul Anwar, dan Suminto A. Sayuti.2003. Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Keraf, Gorys. 1984. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia. Natawidjaja, P. Suparman. 1986. Apresiasi Stilistika. Jakarta: PT Intermasa Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press. Nursisto. 1998. Ikhtisar Kesusastraan Indonesia. Yogtakarta: AdiCita Karya Nusa. Prabowo, Dhanu Priyo. 2002. Geguritan Tradisional Dalam Sastra Jawa. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Pradopo, Rachmat Djoko. 1997. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada. University Press. Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Stilistika (Kajian Pustaka Bahasa, Sastra dan Budaya).Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudjiman, Panuti. 1986. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: PT Gramedia. Sumono, Asmoro Sandy. 2009. Tembange Wong Kangen. Semarang: Griya Jawi Supriyanto, Teguh. 2011. Kajian Stilistika Dalam Prosa. Yogyakarta: Elmatera Publishing. Teeuw, A. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya. Waluyo, Herman J. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga. Wellek, Rene dan Austin Waren. 1995. Teori Kesusastran. Jakarta: Gramedia

  7. Terima Kasih • http://unnes.ac.id

More Related