1 / 54

 Teori / Hukum Say’s yakin : - Income  pada akhirnya dapat disebut sebagai

Dalam Pasar Barang.  Teori / Hukum Say’s yakin : - Income  pada akhirnya dapat disebut sebagai Permintaan efektif - Tidak bakal terjadi kekurangan permintaan efektif - Tidak bakal terjadi kekurangan barang  Teori keynes :

yetty
Download Presentation

 Teori / Hukum Say’s yakin : - Income  pada akhirnya dapat disebut sebagai

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Dalam Pasar Barang Teori / Hukum Say’s yakin : - Income  pada akhirnya dapat disebut sebagai Permintaan efektif - Tidak bakal terjadi kekurangan permintaan efektif - Tidak bakal terjadi kekurangan barang Teori keynes : - income tidak secara otomatis menjadi permintaan - Income Dibelanjakan demand efektif Ditabung bukan demand efektif

  2. - Kelebihan barang secara umum bisa terjadi  over produksi - Over produksi mengakibatkan : 1. GDP menurun 2. Harga-harga menurun - Kelebihan demand efektif juga bisa terjadi, disebabkan : 1. Meningkatnya konsumsi rumah tangga ( C ) 2. Meningkatnya konsumsi produsen ( I ) - Akibat kelebihan permintaan GDP meningkat Kalau permintaan > kapasitas  inflasi

  3. Pengeluaran Agregate • Permintaan efektif = pengeluaran agregate (Z) • - Teori Keynes  pendapatan keseimbangan ditentu-kan olehpengeluaran agregate /demand efektif • - Teori Klasik pendapatan keseimbangan ditentu-kan olehkapasitas produksi /suplay • - Jadi permintaan atau pengeluaran berperan penting dalammeningkatkan produksi dan pendapatan nasional. • - Z = C + I + G perekonomian tertutup

  4. - Beberapa macam perekonomian dilihat dari pengeluaran agregate sbb. :

  5. PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERTUTUP (Y = C + I + G) • Keseimbangan pendapatan nasional terjadi jika • pendapatan nasional ( Y ) sama dengan pengelua-ranagregate ( Z ) Y = Z • Y = C + I + G

  6. Fungsi konsumsi (C) • Dimaksud konsumsi adalah pembelanjaan yang dilakukan oleh masyarakat atau rumah tangga •  Proses produksi income dikonsumsi (C ) • output ditabung ( S ) • Konsumsi masyarakat dipengaruhi oleh kebiasaan tertentu dlm. membelanjakan incomenya (C), yang sekaligus dipengaruhi pula oleh kebiasaannya dalam • menabung (S). • Kebiasaan tertentu = kecenderungan /hasrat (hemat atau boros) • Secara riil kecenderungan itu dinyatakan dalam angka relatif (% dari Y) • Kecenderungan berkonsumsi disebut MPC ( c ) • Kecenderungan Menambung disebut MPS ( s ) • MPC + MPS = 1 ; 1– MPC = MPS ; 1 - MPS = MPC

  7. PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN  Fungsi Konsums : C = cY Fungsi Saving : S = s Y Y = C + S Y = cY + sY Y = ( c + s ) Y c + s = Y/Y = 1 • Faktor lain yang mempengaruhi C adalah “kebutuhan minimal masyarakat” (“a”) •  Jadi,fungsi konsumsi sekarang menjadi : C = a + cY •  Y = C + S • Y = a + cY + S • Y – a – cY = S • Y(1–c) –a =SJadi fungsi saving adalah : • S = –a + sY

  8. C = a + cY a -a S = – a + sY PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN

  9. PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN • Duamacamhasratkonsumsi (jangkapendek) • 1. MPC = C/Y = c • 2. APC = C/Y = (a + cY)/ Y = (a/Y) + c • Dalamjangkapanjang APC = c, sebabsemakin Y meningkat, maka (a/Y) = 0 • MPC berkaitandengan MPS MPS = S/Y MPC + MPS = 1 • APC berkaitandengan APS APS = S/Y APC + APS = 1 •  Contoh : C = 12.500 + 0,75 Y

  10. PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN Contoh : C = 12.500 + 0,75 Y

  11. PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN Gambar dari data tsb. Dapat dilihat : Menghitung Pendpt. Nasional Y = Z Y = C Y = a + cY Y - cY = a Y(1-c) = a Jadi : Scale Line, Y = C C = 12500 + 0,75 Y` S = - 12500 + 0,25 Y Y* terjadi jika S = 0 Garis Fungsi C dan S tidak sejajar

  12. PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN Latihan : 1. Perekonomian suatu negara dilukiskan oleh fungsi konsumsi: C = 60 trilyun + 0,70 Y, Berdasarkan data tersebut hitunglah: a) Besarnya pendapatan nasional keseimbangan ! b) Besarnya pengeluaran konsumsi keseimbangan ! c) Besarnya saving keseimbangan ! d) Buatlah gambarnya. 2. Perekonomian suatu negara dilukiskan oleh fungsi : C = 200 milyar + 0,8 Y. Tentukan : a) Pendapatan Nasional keseimbangan b) Konsumsi keseimbangan c) Tabungan keseimbangan d) Buatlah gambarnya.

  13. Fungsi Investasi (I) • Investasi =Semua pengeluaran swasta untuk keperlua investasi, misalnya untuk pendirian gedung, pembelian mesin-mesin, dsb. • - Bentuk Fungsi Investasi : • (1) Sebagai variabel Endogen, yaitu variabel yang tergantung pada veriabel lain, yaitu tingkat bunga (r) danpendapatan nasional (Y). • I = f (r) → I = I0 – i r (hubungan negatif) • I = f (Y) → I = I0 + i Y (hubungan positif) • (2) Sebagai variabel Exogen, yaitu variabel yang tidakdipengaruhi oleh variabel lain (konstanta) atau variabelaotonomous. • I = I0

  14. - Faktor-Faktor yang menentukan pelaksanaan investasi : (1) Harapan keuntungan (MEC) (2) Biaya investasi (bunga = r) Bila MEC > r investasi dapat dilakukan Bila MEC < r investasi tidak dapat dilakukan Bila MEC = r investasi netral

  15. - Keseimbangan Perekonomian Dua Sektor (C dan I) • Jika dalam perekonomian dimasukkan variabel I disamping C, maka pengeluaran agregate adalah Z = C + I • Variabel I adalah variabel exogen • Dalam keadaan ekonomi yang seimbang maka de-mandagregate (Z) = penawaran agregate oleh produsen (Y) Jadi : • Y = Z • Y = C + I • Y = a + cY + I • Y – a – cY = I • -a + (1-c)Y = I • -a + sY = I S = I • jadi, S = I merupakan syarat terjadinya keseimbangan pere-konomian dalam dua sektor. • Besarnya pendapatan keseimba-ngan dapat dihitung : • S = I • - a + sY = I • sY = a + I • Y = (a + I)/s

  16. - Contoh C = 50 milyar + 2/3 Y ; I = 60 milyar Berapa pendapatan nasional keseimbangannya (Y) ? Jawab : MPC = c = 2/3 MPS = s = 1 - 2/3 = 1/3 Jadi Y* = ( a + I )/s = (50+60)/(1/3) = 330 Dengan menggunakan tabel maka Y* dapat dihitung : Meningkat (bila dibanding dg.Y) Menurun (bila dibanding dg.Y)

  17. Scale Line 330 Z = 110 milyar + 2/3 Y Z = 50 milyar + 2/3 Y 150 I = 60 milyar S = - 50 milyar + 1/3 Y

  18. Angka Pengganda (multiplier) Dimaksudkan pengganda adalah angka pengali atas suatu perubahan variabel independen sehingga tercapai perubahan jumlah tertentu pada variabel dependen . • Dalam perekonomian, setiap ada perubahan dalam pengeluaran (Z) akan berakibat adanya perubahan dalamkemakmuran (Y) • Jadi,  Z Y • - Masalahnya,sejauhmana pengaruh  Z(I atauG) • terhadap Y ? • Pengaruh Z akan berlipatganda terhadap Y, • Logikanya : • ΔI Y1 C Y2 . . . . . Yn • S S Sn

  19. - Jadi, mulai dari awal  I secara berantai atau berganda menambah income masyarakat. Persoalannya : berapa kalikah penggandaan investasi sehingga tercapai pendapatan nasional secara total yang baru ? I(awal) Y(total),maka terjadi proses penggandaan 200 1000, maka terjadi penggandaan 5 kali (Y/I) Y/I perubahan Y setiap adanya satu rupiah perubahanI. Perubahan I = Pengganda dari I sehingga tercapai Y yg baru. Jika pengganda I( Y/I ) = n maka Y = n x I Misalnya  I = 20 milyar, dan pengganda = 5, maka Y = 5 x 20 milyar = 100 mil.

  20. Formulasi Angka Pengganda Y/I bisa ditulis dY/d I, artinya turunan Y terhadap I Contoh : Dari contoh persoalan di muka (C = 50 mil+ 2/3 ; I = 60 mil), sekarang ada tambahan investasi, I = 20 milyar. Berapakah besarnya pendapatan nasional yang baru ?. Jawab : Y1 = Y0 + Y = Y0 + (I/MPS) = 330 + 20/(1/3) = 390 Catatan : Angka pengganda untuk semua variabel Exogen besarnya = 1/MPS Misalnya : a , G dan yang lainnya.

  21. Kebijakan Fiskal Pemerintah - Merupakan bentuk campurtangan pemerintah, meliputi : 1) Governance Expenditure (G) Adalah pengeluaran pemerintah untuk pembangunan, umumnya merupakan Konstanta ( Exogen) 2) Transfer Payment (T) Adalah pengeluaran pemerintah yang tidak ada kontra prestasi, misalnya pembayaran pensiun PNS, Sumbangan untuk becana alam, sumbsidi-2 lain. 3) Penerimaan Pajak (Tx) Adalah pungutan pajak yang diterima pemerintah dari masyarakat Dalam penerimaan pajak ini terdapat 2 sistem perpaja- kan, yaitu (1) Sistem Perpajakan Sederhana (Pajak tetap) (2) Sistem Perpajakan Fleksibel (pajak sebanding)

  22. 1) Governance Expenditure (G) Karena merupakan konstanta, maka dalam perhitungan pendapatan nasional keseimbangan polanya sama dengan Investasi sebagai variabel exogen yang lain • Y = C + I + G • Y – C = I + G • S = I + G • - a + sY = I + G • sY = a + I + G → Kondisi keseimbangan

  23. adalah segala bentuk sumbangan baik dari pemerintah maupun swasta, baik dari sebuah perusahaan atau individu, yang pada dasarnya dalam sumbangan itu tidak mengenal kontra prestasi dari pihak yang menerimanya. 2) Transfer Payment • Namun betapa sulit bagi yang menerima bantuan tersebut untuk tidak memperhatikan siapa yang memberi sumbangan dalam kebijakan perokonomiannya selanjutnya. • Dalam kebijaksanaan makroeconomics akan diaplikasikan secara khusus bersama pajak sebagai panerimaan nagara, sbb :

  24. 3) Pajak Dalam pembehesan perjakan ini ada dua macam pembahasan yaitu analisis kebijaksanaan perpajakan yang sederhana dan analisis kebijaksanaan perpaja-kan yang fleksibel • Analisis Kebijakan Fiskal • Dalam Sistem Perpajakan Sederhana Sistem perpajakan sederhana pada dasarnya adalah sistem Pajak Tetap (T), yaitu pajak yang dipungut olehpemerintah yang jumlah-nya sama untuk semua tingkatincome. Income yang siap dibelanjakan (disposible in-come = Yd)adalah income setelah pajak : • Yd = Y - T

  25. 1. Fungsi Konsumsi dan Saving dengan adanya Keb. Fiskal ●C = f(Y) , setelah kebijakan fiskal menjadi C = f(Yd) ●S = f(Y) , setelah kebijakan fiskal menjadi S = f(Yd) ●Tr dan Tx  Yd = Y + Tr – Tx C = a + c Yd C = a + c (Y + Tr – Tx) S = Yd – C S = Yd – (a + cYd) S = – a + (1-c) Yd S = – a + s Yd S = – a + s(Y + Tr – Tx)

  26. Contoh Soal : • Diketahui : Fungsi Konsumsi : C = 30 + 0,75 Yd • Tranfer Pemerintah : Tr = 40 • Pajak : Tx = 20 • Pertanyaan : a) Carilah dan gambar fungsi C sebelum Tr. dan Tx. b) Carilah dan gambar fungsi C sesudah Tr tapi sebelum Tx. c) Carilah dan gambar fungsi C sesudah Tx tapi sebelum Tr. d) Carilah dan gambar fungsi C sesudah Tr dan Tx Jawab : a) C = 30 + 0,75(Y + 0 - 0) = 30 + 0,75 Y b) C = 30 + 0,75 (Y + 40 - 0) = 60 + 0,75 Y c) C = 30 + 0,75 (Y + 0 - 20) = 15 + 0,75 Y d) C = 30 + 0,75 (Y + 40 - 20) = 45 + 0,75 Y

  27. a) C = 30 + 0,75 Y b) C = 60 + 0,75 Y

  28. c) C = 15 + 0,75 Y d) C = 45 + 0,75 Y

  29. 2. Perubahan Jumlah C dan S dengan adanya Tr dan Tx • Dengan adanya pembayaran transfer dan pungutan pajak oleh pemerintah, jumlah konsumsi dan saving dalam pendapatan nasional keseimbangan akan mengalami perubahan

  30. Perubahan Jumlah Konsumsi dan Saving Akibat dari • Berubahnya Pajak • ΔTx  ΔC , berapakah besarnya ΔC ? • Sebelum ΔTx  C = a + c (Y + Tr – Tx) • Sesudah ΔTx  C + ΔC = a + c (Y + Tr – Tx – ΔTx) • C + ΔC = a + c (Y + Tr – Tx) – cΔTx • C + ΔC = C – cΔTx • Jadi : ΔC = – cΔTx ΔTx  ΔS , berapakah besarnya ΔS ? Sebelum ΔTx  S = – a + s (Y + Tr – Tx) Sesudah ΔTx  S + ΔS = – a + s (Y + Tr – Tx – ΔTx) S + ΔS = – a + s (Y + Tr – Tx) – sΔTx S + ΔS = S – sΔTx Jadi : ΔS = – sΔTx

  31. Perubahan Jumlah Konsumsi dan Saving • Akibat Berubahnya Pajak dan Transfer • Dengan cara yang sama seperti perhitungan sebelumnya, maka perhitungan besarnya perubahan Konsumsi dan Saving akibat adanya perubahan Pajak dan sekaligus perubaan transfer adalah : • ΔC = c ( ΔTr – ΔTx ) dan • ΔS = s ( ΔTr – ΔTx ) • Perubahan Jumlah Konsumsi dan Saving • Akibat Berubahnya Pajak dan Transfer

  32. Contoh Soal : Diketahui: Fungsi Konsumsi : C = 30 + 0,75 Yd Tranfer Pemerintah:Tr = 50 ; Pajak : Tx = 30 Pertanyaan : a) Carilah jumlah C dan S sebelum Tr dan Tx pada Income sebesar 120 b) Carilah jumlah C dan S sesudah. Tr tetapi sblm. Tx pada Income = 120 c) Carilah jumlah C dan S sesudah Tx tetapi sblm. Tr pada Income = 120 d) Carilah jumlah C dan S ssdh Tr dan ssdh Tx pada Income = 120

  33. 3. Pendapatan Nasional Keseimbangan Y = Z Y = C + I + G + Tr – Tx Y – C + Tx = I + G + Tr S + Tx = I + G + Tr C = f (Yd) dan S = f (Yd), maka S = I + G + Tr – Tx – a + s (Y + Tr – Tx) = I + G + Tr – Tx – a + s Y + sTr – sTx = I + G + Tr – Tx s Y = a + I + G + Tr – sTr – Tx + sTx s Y = a + I + G + (1 – s)Tr – Tx (1 – s) s Y = a + I + G + cTr – cTx Kondisi Keseimbangan `

  34. 4. Angka Pengganda • Seperti penjelasan tentang angka penggandadi muka, maka yang dimaksud dengan angka pengganda adalah “perubahanpendapatan nasional sebagai ukuran kemakmuran bangsaakibat adanya perubahan setiap satu rupiah dari masing-masingvariabel eksogen dari C, I, G, Tr dan Tx “, yang dirumuskansebagai :

  35. Berangkat dari formula Pendapatan Nasional Keseimbangan,dapat dicari angka pengganda masing-masing :

  36. Analisis Kebijakan Fiskal Dalam Sistem Perpajakan Fleksibel • Fungsi Konsumsi dan Saving dengan adanya Fiscal Policy : • C = f(Y) , setelah kebijakan fiskal menjadi C = f(Yd) • S = f(Y) , setelah kebijakan fiskal menjadi S = f(Yd) Tr dan Tx  Yd = Y +Tr – Tx Tx = t + hY  Yd = Y + Tr – (t + hY) Yd = Y + Tr – t – hY Yd = Tr – t + (1-h)Y

  37. C = a + cYd C = a + c(Tr – t + (1–h)Y) C = (a + cTr – ct) + c(1- h)Y S = Yd – C S = Tr – t + (1–h)Y – [(a + cTr – ct) + c(1–h)Y] S = Tr – t + (1–h)Y – cTr + ct – c(1– h) Y S = Tr – cTr – t + ct + (1–h)Y – c(1–h)Y – a S = Tr(1–c) – t(1– c) + (1–h)Y (1– c) – a S = – a + sTr – st + s (1-h)Y

  38. CONTOH Fungsi Konsumsi : C = 20 + 0,75 Yd Fungsi Pajak : Tx = - 20 + 0,2 Y Transfer Pem : Tr = 40 Pertanyaan : a) Carilah persamaan fungsi Konsumsi b) Carilah persamaan fungsi Saving c) Gambarlah Jawab : C = (a + cTr - ct) + c(1- h)Y C = ( 20 + 0,75(40) – 0,75(–20) + 0,75 (0,8)Y C = 65 + 0,6Y S = – a + s[(1-h)Y + Tr – t)] S = – 20 + 0,25[(0,8)Y + 40 – (-20) ] S = –5 + 0,2 Y

  39. (2) Pendapatan Nasional Keseimbangan Y = Z Y = C + I + G + Tr – Tx Y – C + Tx = I + G +Tr S + Tx = I + G + Tr S = I + G + Tr – Tx S = f (Yd) danC = f (Yd), maka – a + s (Y + Tr – Tx) = I + G + Tr – Tx – a + s Y + sTr – sTx = I + G + Tr – Tx s Y = a + I + G + Tr – sTr – Tx + sTx s Y = a + I + G + (1 – s)Tr –(1 – s)Tx s Y = a + I + G + cTr – cTx s Y = a + I + G + cTr – c(t + hY) s Y = a + I + G + cTr – ct – chY s Y + chY = a + I + G + cTr – ct Kondisi Keseimbangan

  40. (3) Angka Pengganda • Berangkat dari formula Pendapatan Nasional Keseim-bangan,dapat dicari angka pengganda masing-masing :

  41. Contoh • Fungsi Konsumsi : C = 20 + 0,75 Yd • Fungsi Pajak : Tx = - 20 + 0,2 Yd • Transfer Pem : Tr = 40 • Konsumsi Pem : G = 60 • Investasi : I = 40 • Kalau pemerintah menginginkan pendapatan nasional tahun akan datang mencapai ekuilibrium pada 300 per tahun, maka : • Dengan hanya merubah transfer pemerintah, dengan jumlahberapakah besarnya transfer peme-rintah harus diperbesar /diperkecil ? • b) Dengan hanya merubah besarnya pengeluaran konsumsipemerintah (G), dengan jumlah berapa-kah besarnya Gtsb. harus diperbesar / diperkecil ?

  42. Perekonomian Terbuka Y = C + I + G +Tr –Tx + X – M Y = C + I + G +Tr –Tx + X – M Y – C + M = I + G +Tr –Tx + X S = I + G +Tr –Tx + X – M S= f (Yd) – a + s (Y + Tr – Tx) = I + G + Tr – Tx +X – M – a + sY +sTr – sTx = I + G + Tr – Tx +X – M0 – mY sY + mY = a + I + G + X – M0 +Tr–sTr – Tx +sTx sY + mY = a+I+G+X – M0 + (1-s)Tr + t – hY – st+shY sY+mY+hY-shY= a+I+G+X – M0 + (1-s)Tr + t – st Y(s+m)+hY(1-s) = a+I+G+X – M0 + (1-s)Tr + t(1-s) Y(s+m+ch) = a+I+G+X – M0 + c Tr + ct

  43. ANALISIS PENDAPATAN NASIONALUNTUK PEREKONOMIAN TERBUKA PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN Y = ZY = C + I + X – M Y – C + M = I + X S + M = I + X S + M = I + XSyarat Keseimbangan S Tidak Harus Sama Dengan I X Tidak Harus Sama Dengan M

  44. Syarat Keseimbangan S Tidak Harus Sama Dengan I X Tidak Harus Sama Dengan M S + M = I + X Perekonomian Suatu Negara Dengan Neraca Perdagangan Positif Variabel EksoginXdan I Variabel EndoginS dan M X > M I < S FUNGSI SAVING : S = S0 + s Y S0 = - a FUNGSI IMPOR : M = f(Y) M = M0 + mY M0 = intersep m = MPI S + M = I + X S0 + sY + M0 + mY = I + X sY + mY = I + X – S0 – M0 (s + m)Y = I + X – S0 – M0

  45. CONTOH : C = 40 + 0,7 Y M = 20 + 0,2 Y X = 100 I = 280 HITUNG : a) PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN b) SAVING KESEIMBANGAN c) IMPOR KESEIMBANGAN d) KONSUMSI KESEIMBANGAN a) b) c) d) - 40 + 0,3(800) = 200 20 + 0,2(800) = 180 40 + 0,7(800) = 600

  46. Scale line C+I+X-M = 400+0.5Y C = 40+0.7Y S+M = -20+0.5Y S = -40 + 0,3Y M = 20 + 0,2Y X = 100 I = 280

  47. Angka Pengganda X Y Dengan cara yang sama , maka pelipatganda untuk investasi, saving dan impor dapat di hitung.

  48. Pengaruh Perubahan Ekspor Terhadap Perdagangan Pengganda Ekspor = Pengganda Investasi • X Yx • IYi X Mx  IMi Yx + Yi = Y Mx + Mi = M X YM

  49. (s+ m ) adalah positif kurang dari satu , atau 0 < (s + m) < 1 yang berarti 0 < m/(s+m) < 1 • Yang bermakna : • Meningkatnya ekspor cenderung meningkatkan impor denganjumlah yang lebih kecil • Meningkatnya ekspor berarti meningkatkan surplus atau • menurunkan defisit neraca perdagangan • Menurunnya ekspor berarti menurunkan surplus atau • meningkatkan defisit neraca perdagangan Misalnya : x = 50, maka :

  50. (s+ m ) adalah positif kurang dari satu , atau 0 < (s + m) < 1 yang berarti 0 < m/(s+m) < 1 • Yang bermakna : • Meningkatnya ekspor cenderung meningkatkan impor dengan • jumlah yang lebih kecil • Meningkatnya ekspor berarti meningkatkan surplus atau • menurunkan defisit neraca perdagangan • Menurunnya ekspor berarti menurunkan surplus atau • meningkatkan defisit neraca perdagangan

More Related