440 likes | 877 Views
H ydrocarbon Derivatives. SENYAWA AROMATIK. Senyawa alifatis : turunan metana Senyawa aromatis : turunan benzen (simbol Ar = aril)
E N D
Hydrocarbon Derivatives
SENYAWA AROMATIK • Senyawa alifatis : turunan metana • Senyawa aromatis : turunan benzen (simbol Ar = aril) • Permulaan abad ke-19 ditemukan senyawa-senyawa organik yang mempunyai bau (aroma) yang karakteristik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (damar benzoin, cumarin, asam sinamat dll)
SENYAWA AROMATIK BENZEN =C6H6 • Senyawa aromatis yang paling sederhana • Berasal dari batu bara dan minyak bumi • Sifat fisika : cairan, td. 80oC, tak berwarna, tak larut dalam air, larut dalam kebanyakan pelarut organik, mudah terbakar dengan nyala yang berjelaga dan berwarna (karena kadar C tinggi) Pengunaan Benzen : • Dahulu sebagai bahan bakar motor • Pelarut untuk banyak zat • Sintesis : stirena, fenol, nilon, anilin, isopropil benzen, detergen, insektisida, anhidrida asam maleat, dsb
ALKIL HALIDA • Senyawa alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon baik jenuh maupun tak jenuh yang satu unsur H-nya atau lebih digantikan oleh unsur halogen (X = Br, Cl. I) • Alkil halida = haloalkana = RX struktur primer, sekunder, tersier • Aril halida = ArX = senyawa halogen organik aromatik Sifat fisika Alkil Halida : • Mempunyai TD lebih tinggi dari pada TD Alkana dengan jumlah unsur C yang sama. • Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik tertentu. • Senyawa-senyawa bromo, iodo dan polikloro lebih berat dari pada air.
ALKIL HALIDA Struktur Alkil Halida : R-X (X=Br, Cl, I) CH3-CH2-CH2-CH2-Cl (CH3)2CH-Br (CH3)3C-Br Primer sekunder tersier CH2-Cl CH2=CH2-Cl Benzil khlorida Vinil khlorida
ALKIL HALIDA PEMBUATAN ALKIL HALIDA : • Dari alkohol • Halogenasi • Adisi hidrogen halida dari alkena • Adisi halogen dari alkena dan alkuna PENGGUNAAN ALKIL HALIDA : • Kloroform (CHCl3) : pelarut untuk lemak, obat bius (dibubuhi etanol, disimpan dalam botol coklat, diisi sampai penuh). • Tetraklorometana = karbontetraklorida (CCl4) : pelarut untuk lemak, alat pemadam kebakaran (Pyrene, TD rendah 77oC, uapnya berat. • Freon (Freon 12 = CCl2F2, Freon 22 = CHCl2F) : pendingin lemari es, alat “air conditioner”, sebagai propellant (penyebar) kosmetik, insektisida, dsb.
ALKOHOL • Alkohol : tersusun dari unsur C, H, dan O • Struktur alkohol : R-OH primer, sekunder dan tersier Sifat fisika alkohol : • TD alkohol > TD alkena dengan jumlah unsur C yang sama (etanol = 78oC, etena = -88,6oC) • Umumnya membentuk ikatan hidrogen O - H--------------------O - H • R R • Berat jenis alkohol > BJ alkena • Alkohol rantai pendek (metanol, etanol) larut dalam air (=polar)
TATA NAMA IUPAC : Cari rantai terpanjang , gugus fungsional harus diberi nomor rendah. nama cabang ( abjad ) + alkanol Nama lain : alkil alkohol ( berlaku hanya jika jumlah C < 5 )
PERHATIKAN CONTOH • CH3- CH2- OH ....................................................... • CH3-CH-CH3 .................................................................................. l 0H CH3 l • CH3 – C – OH ........................................................ l CH3
LANJUTAN CH3 lCH3 – CH – CH – CH- CH2- CH3 ............................................. l l C2H5 0H OH lCH3 – CH – CH – CH- CH2- CH3 ...................................... l l C2H5 C2H5
PEMBAGIAN ALKOHOL • Berdasarkan jumlah gugus OH alkohol dibedakan atas 1. alkohol monovalen ( terdapat sebuah gugus OH ) 2. alkohol polivalen ( terdapat > sebuah gugus OH ) alkohol bivalen ( 2 buah OH ) , trivalen ( 3 buah OH ) Berikut adalah contoh alkohol polivalen : CH2- CH2 CH2 - CH - CH2 l l l l l 0H 0H OH OH OH ............................ .............................
Berdasarkanletakgugus OH , alkoholdibedakanatas : • 1. Alkohol primer : Bila gugus OH terikat pada C primer. • 2. Alkohol secunder : Bila gugus OH terikat pada C secunder. • 3. Alkohol tersier : Bila gugus OH terikat pada C tersier ( pengelompokan ini hanya berlaku untuk alkohol monovalen saja , untuk alkohol polivalen tidak dinyatakan ) COBA TERAPKAN ISTILAH INI PADA CONTOH DIATAS
StrukturAlkohol : R - OH R-CH2-OH (R)2CH-OH (R)3C-OH Primer sekundertersier PEMBUATAN ALKOHOL : • Oksimercurasi – demercurasi • Hidroborasi – oksidasi • Sintesis Grignard • Hidrolisisalkilhalida PENGGUNAAN ALKOHOL : • Metanol : pelarut, antifreeze radiator mobil, sintesisformaldehid,metilamina,metilklorida,metilsalisilat, dll • Etanol : minumanberalkohol, larutan 70 % sebagaiantiseptik, sebagaipengawet, dansintesiseter, koloroform, dll
FENOL • Fenol : mengandung gugus benzen dan hidroksi • Mempunyai sifat asam • Mudah dioksidasi struktur OH • Mempunyai sifat antiseptik • Penggunaan sbg antiseptikum dan sintesis
ETER • Eter : isomer atau turunan dari alkohol (unsur H pada OH diganti oleh alkil atau aril) • Eter : mengandung unsur C, H, dan O Sifat fisika eter : • Senyawa eter rantai C pendek berupa cair pada suhu kamar dan TD nya naik dengan penambahan unsur C. • Eter rantai C pendek medah larut dalam air, eter dengan rantai panjang sulit larut dalam air dan larut dalam pelarut organik. • Mudah terbakar • Unsur C yang sama TD eter > TD alkana dan < TD alkohol (metil, n-pentil eter 100oC, n-heptana 98oC, heksil alkohol 157oC).
ETER Struktur eter : R – O – R CH3-CH2-O-CH2-CH3 (dietil eter) CH3-CH2-O-C6H5 (fenil etil eter) PEMBUATAN ETER : • Sintesis Williamson • Dehidrasi alkohol PENGGUNAAN ETER : • Dietil eter : sbg obat bius umum, pelarut dari minyak, dsb. • Eter-eter tak jenuh : pada opersi singkat : ilmu kedokteran gigi dan ilmu kebidanan.
TATA NAMA IUPAC : Alkoksi = R-O- (pilih yang pendek ) sedangkan R sisanyaadalahalkana NAMA LAIN : Sebutkeduaalkil yang mengapaitato O dantambahkankataeter. (penamaaninihanyaberlakuuntuk R<5
Perhatikancontohberikut • CH3 – O – CH2-CH3 CH3 l • CH3-CH-O-CH2-CH3CH3-CH- O – C -CH3 ll l CH3 CH2 CH- CH3 | l CH3 CH3 • (CH3)3C – O- CH(CH3)2
AMINA • Senyawa organik bersifat basa lemah, dibanding air lebih basa. • Jumlah unsur C kecil sangat mudah larut dalam air. Sifat fisika Amina : • Suku-suku rendah berbentuk gas. • Tak berwarna, berbau amoniak, berbau ikan. • Mudah larut dalam air • Amina yang lebih tinggi berbentuk cair/padat. • Kelarutan dalam air berkurang dengan naiknya BM.
AMINA Struktur amina : R-NH2, (R)2NH, (R)3N =primer, sekunder, tersier CH3-CH2-CH2-CH2-NH2 (CH3)2NH (CH3)3N Primer sekunder tersier Struktur Amina berdasarkan rantai gugus alkil/aril : • Amina aromatis • Amina alifatis • Amina siklis • Amina campuran
AMINA PEMBUATAN AMINA : • Reduksi senyawa nitro • Reaksi alkil halida dengan amonia dan amina PENGGUNAAN AMINA : • Sebagai katalisator • Dimetil amina : pelarut, absorben gas alam, pencepat vulkanisasi, membuat sabun, dll. • Trimetil amina : suatu penarik serangga.
ALDEHID • Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung gugus karbonil (C=O) yang terikat pada sebuah atau dua buah unsur hidrogen. • Aldehid berasal dari “ alkoholdehidrogenatum “ (cara sintesisnya). • Sifat-sifat kimia aldehid dan keton umumnya serupa, hanya berbeda dalam derajatnya. Unsur C kecil larut dalam air (berkurang + C). • Merupakan senyawa polar, TD aldehid > senyawa non polar • Sifat fisika formaldehid : suatu gas yang baunya sangat merangsang • Akrolein == propanal == CH2=CH-CHO : cairan, baunya tajam, sangat reaktif.
ALDEHID FORMALDEHID = METANAL = H-CHO • Sifat-sifat : satu-satunya aldehid yang berbentuk gas pada suhu kamar, tak berwarna, baunya tajam, larutanya dalam H2O dari 40 % disebut formalin. • Penggunaan : sebagai desinfektans, mengeraskan protein (mengawetkan contoh-contoh biologik), membuat damar buatan. Struktur Aldehid : R – CHO • PEMBUATAN ALDEHID : • Oksidasi dari alkohol primer • Pemutusan oksidatif ikatan rangkap yang mengandung hidrogen vinilik • Reduksi turunan asam karboksilat tertentu
TATA NAMA IUPAC : Carirantaiterpanjang , gugusfungsional harusdiberinomorrendah. namacabang ( abjad ) + alkanal Nama lain : sesuaidengannamaasam + dehida c=1 ( formal ) , C=2 ( asetal ) , c=3 ( propional ) c=4 ( butiral ) , C=5 ( valeral)
Perhatikancontohberikut • CH3- CH2- C=O I H-C=O H l • CH3-CH-CH2-CHOH l CH3 CH3 I CH3 -CH -C-CH2-C=O I I I CH3 CH3 C2H5 H l • CH3 – C – CHO l C2H5
KETON • Ketonadalahsuatusenyawaorganik yang mempunyaisebuahguguskarbonil (C=O) terikatpadaduagugusalkil, duagugus aril atausebuahalkildansebuah aril. • Sifat-sifatsamadenganaldehid. PROPANON = DIMETIL KETON = ASETON = (CH3)2-C=O • Sifat : cairantakberwarna, mudahmenguap, pelarut yang baik. • Penggunaan : sebagaipelarut ASETOFENON = METIL FENIL KETON • Sifat : berhablur, takberwarna • Penggunaan : sebagaihipnotik, sebagaifenasilklorida (kloroasetofenon) dipakaisebagai gas air mata
KETON Struktur : (R)2-C=O PEMBUATAN KETON • Oksidasidarialkoholsekunder • AsilasiFriedel-Craft • Pemutusan oksidatif alkena yang salah satu/ kedua karbon tak jenuhnya terdisubstitusi • Keton dapat dibuat dari turunan asam karboksilat tertentu
TATA NAMA KETON IUPAC : Carirantaiterpanjang , gugusfungsionalharusdiberinomorrendah. namacabang ( abjad ) + alkanoat Nama lain : sisihkandulugugusfungsinya , carirantaiterpanjangberinomorsehinggagugusfungsijatuhpadanomorrendahnamacabang (abjad) + alkananya + karboksilat
Perhatikancontohberikut • CH3- CH2- C- CH3 CH3 - C - CH3 II II O O O II • CH3-CH –C - CH-CH3 l I O CH3 CH3 CH3 II I CH3 -C – C - CH -CH3 I I CH3 O C2H5 CH3 l II • CH3 – C – C - CH3 l C2H5
ASAM KARBOKSILAT • Mengandung gugus COOH yang terikat pada gugus alkil (R-COOH) maupun gugus aril (Ar-COOH) • Kelarutan sama dengan alkohol • Asam dengan jumlah C 1 – 4 : larut dalam air • Asam dengan jumlah C = 5 : sukar larut dalam air • Asam dengan jumlah C > 6 : tidak larut dalam air • Larut dalam pelarut organik seperti eter, alkohol, dan benzen • TD asam karboksilat > TD alkohol dengan jumlah C sama.
ASAM KARBOKSILAT StrukturAsamKarboksilat : R – COOH danAr – COOH • CH3-CH2-CH2-CH2-COOH Valelat COOH CH3-COOH (asamasetat) Asambenzoat ASAM FORMAT = HCOOH • Sifatfisika : cairan, takberwarna, merusakkulit, berbautajam, larutdalam H2O dengansempurna. • Penggunaan : untukkoagulasilateks, penyamakkankulit, industritekstil, danfungisida.
ASAM KARBOKSILAT ASAM ASETAT = CH3-COOH • Sifat : cair, TL 17oC, TD 118oC, larutdalam H2O dengansempurna • Penggunaan : sintesisanhidratasamasetat, ester, garam, zatwarna, zatwangi, bahanfarmasi, plastik, seratbuatan, selulosadansebagaipenambahmakanan. PEMBUATAN ASAM KARBOKSILAT • Oksidasialkohol primer danaldehida • Oksidasialkena RCH HR dan R2C CHR • Oksidasigugusalkilpadacincinbenzena
TATA NAMA IUPAC : Carirantaiterpanjang , gugusfungsionalharusdiberinomorrendah. namacabang ( abjad ) + alkanoat Nama lain : sisihkandulugugusfungsinya , carirantaiterpanjangberinomorsehinggagugusfungsIjatuhpadanomorrendah, namacabang (abjad) + alkananya + karboksilat
Perhatikancontohberikut O II CH3 CH3 O • CH3- C - OH I I II CH3- CH – CH – CH –C -OH l • CH3-CH-CH2-COOHC2H5 l CH3 CH3 I CH3 -CH –C - CH2-C=O I I I CH3 CH3 C2H5 OH l • CH3 – C – CH2-COOH l C2H5
AMIDA • Amida adalah turunan asam karboksilat, dimana gugus –OH digan-ti dengan –NH2 atau amoniak, dimana 1 H diganti dengan asil. • Sifat fisika : zat padat kecuali formamida yang berbentuk cair, tak berwarna, suku-suku yang rendah larut dalam air, bereaksi kira-kira netral. • Struktur Amida : R – CONH2
AMIDA PEMBUATAN AMIDA : • Reaksi asam karboksilat dengan amoniak • Garam amoniumamida dipanaskan • Reaksi anhidrid asam dengan amoniak PENGGUNAAN AMIDA : • Formamida berbentuk cair, sebagai pelarut. • Untuk identifikasi asam yang berbentuk cair. • Untuk sintesis nilon, ds.
ESTER • Ester adalah turunan asam karboksilat, dimana gugus H pada –OH diganti dengan gugus R. • Sifat fisika : berbentuk cair atau padat, tak berwarna, sedikit larut dalm H2O, kebanyakan mempunyai bau yang khas dan banyak terdapat di alam. • Struktut ester : R – COOR
ESTER PEMBUATAN ESTER : • Reaksi alkohol dan asam karboksilat PENGGUNAAN ESTER : • Sebagai pelarut, butil asetat (pelarut dalam industri cat). • Sebagai zat wangi dan sari wangi.
TATA NAMA ESTER IUPAC : alkil adalah gugus R yang terikat pada atom ( ester adalah senyawa yang berasal dari asam alkanoat dimana atom Hnya diganti dengan gugus alkil
Perhatikancontohberikut : O II O • CH3- C – O- CH3 II CH3– CH2 –C –O- CH- CH3 l • CH3-CH-CH2-COO-C2H5C2H5 l CH3 O CH3 II I H-C – O- C-CH3 I • CH3 – CH2 –COO-CH-CH3 CH3 I O CH3 II CH3-CH-CH2-O-C- CH3 I CH3