1 / 54

PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA: Tantangan dan Peluang

PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA: Tantangan dan Peluang. Oleh : Dr. Sugiri Syarief , MPA Kepala BKKBN. Disajikan pada Kuliah Umum di Universitas Haluoleo Kendari,Sultra Kendari , 18 Juni 2009. PROLOG…. “COLLAPSE” How Societies Choose to Fail or Succeed by: Jared Diamond.

yael-perry
Download Presentation

PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA: Tantangan dan Peluang

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA:TantangandanPeluang Oleh: Dr. Sugiri Syarief, MPA Kepala BKKBN Disajikan pada Kuliah Umum di Universitas Haluoleo Kendari,Sultra Kendari, 18 Juni 2009

  2. PROLOG….. “COLLAPSE” How Societies Choose to Fail or Succeed by: Jared Diamond

  3. PENYEBAB COLLAPSE DI MASA LAMPAU • ENVIRONMENTAL DAMAGES: • (DEFORESTATION, HABITAT DESTRUCTION; • WATER MANAGEMENT PROBLEMS; OVERHUNTING; • OVERFISHING) • HOSTILE NEIGHBORS

  4. DEWASA INI . . . . ECOLOGICAL SUICIDE  ECOCIDE • DEFORESTATION AND HABITAT DESTRUCTION; • SOIL PROBLEMS (EROSION, SALINIZATION, SOIL FERTYILITY LOSSES); • WATER MANAGEMENT PROBLEMS; • OVERHUNTING; • OVERFISHING; • INTRODUCTION SPECIES ON NATIVE SPECIES; • HOSTILE NEIGHBORS; • HUMAN POPULATION GROWTH

  5. MASALAH LINGKUNGAN HIDUP Areal hutan; Lahan kritis; Hutan bakau; Erosi laut; Terumbu karang; Pendangkalan sungai; Sampah; Polusi udara (emisi kendaraan bermotor); Kesesakan pemukiman; Ketersediaan air bersih; Dsb.nya

  6. Sampai saat ini proses masih berlanjut ……

  7. PERKEMBANGAN PENDUDUK DUNIA DAN INDONESIA

  8. World Population

  9. PERINGKAT NEGARA BERDASARKAN JUMLAH PENDUDUK, TAHUN 2009 Sumber : United Nations (2009), World Population Prospect: The 2008 Revision;

  10. PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA (JUTA) 225.00 205.8 200.00 175.00 150.00 125.00 100.00 75.00 40.2 50.00 18.3 10.8 14.2 25.00 0.00 1900 2000 1700 1800 1600 2 x times 5 x times

  11. PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA (JUTA) 330 JUTA 300.00 285 JUTA 275.00 KELAHIRAN TERCEGAH 100 JUTA KELAHIRAN TERCEGAH 80 JUTA 250.00 225.00 230 JT 200.00 205 JT 175.00 150.00 125.00 100.00 75.00 40.2 50.00 18.3 10.8 14.2 25.00 0.00 2009 1900 2000 1700 1800 1600

  12. PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA 1950 - 2005 248 250.00 234 219 225.00 PENDUDUK LIPAT DUA DALAM 30 – 40 TAHUN 206 200.00 180 175.00 148 150.00 PDDK LIPAT DUA DLM: 119 125.00 70 97 100.00 TAHUN 77 LPP 75.00 50.00 25.00 0.00 2010 2015 1990 2000 1961 1971 1980 2005 1950 PROYEKSI Sumber: Hasil Sensus & Supas, BPS

  13. r t r t Pt e = Pt = Po e Po Pt ln r t ln e r t ln 2 = = Po 70 r t 0,70 t = = LPP Pt = penduduk pada tahun t; Po = penduduk pada tahun dasar; t = tahun; r = LPP (laju pertumbuhan penduduk); e = bilangan napier (2,7183)

  14. PEMBANGUNAN SDM SEBAGAI PRASYARAT KEMAJUAN BANGSA

  15. KUALITAS SDM DAN KEMAJUAN BANGSA • PELAYANAN • SOSIAL DASAR: • Pendidikan • Kesehatan • KB KUALITAS SDM (80%) KEMAJUAN SUATU BANGSA 80% KEMAJUAN BANGSA DI MASA DEPAN DITENTUKAN OLEH KUALITAS SDM, DAN BUKAN OLEH MELIMPAHNYA SDA KEKAYAAN SDA (20%) KB MEMPUNYAI PERAN PENTING DALAM PEMB. SDM

  16. GRAFIK PERTUMBUHAN OTAK ANAK SAMPAI USIA 5 TH Sumber:

  17. KB MEMPUNYAI PERAN PENTING DALAM PENINGKATAN KUALITAS SDM MENCOBA MEMUTUS “LINGKARAN SETAN” KEMISKINAN (POVERTY TRAP) MISKIN  ANAK BANYAK  MISKIN

  18. MANFAAT/KONTRIBUSI PROGRAM KB DLM PEMBANGUNAN Human capital Investment MMR/IMR turun KUALITAS SDM Gizi Ibu & Anak membaik Perkembangan otak anak Produk- tivitas Produktivitas meningkat Private saving Reduksi Konsumsi EKONOMI Saving Private saving  reduksi biaya kes. reproduksi Public saving  reduksi biaya pendidikan Sumber: Ascobat Gani

  19. PERAN KB DALAM PENINGKATAN IPM MMR IMR KESEHATAN GIZI ANAK KECERDASAN KB IPM PARTISIPASI SKLH PENDIDIKAN PEDKN LEBIH TINGGI PUBLIC SAVING PRIVATE SAVING EKONOMI MUTU TENAGA KRJA

  20. Peringkat 10 Negara ASEAN Berdasarkan IPM (HDI), Tahun 2006 Sumber : Human Development Report, UNDP (2007/2008)

  21. MENGAPA PROGRAM KB SANGAT BERHASIL DI ERA ORDE BARU?

  22. Komitmen politik yang luar biasa  posisi KB sangat jelas  dukungan lintas sektor  delapan sukses • Kelembagaan KB yang sangat kuat sampai ke lini lapangan; • Dukungan dana yang besar  donor luar negeri; • Tenaga lapangan (PLKB) yang sangat memadai (pernah mencapai 35.000); • Dukungan Media Massa;

  23. Apa yang telah dicapai?

  24. PERSENTASE PESERTA KB 60 % 61 % 57 % 48 % 26 % 5 % (?)

  25. PESERTA KB (CPR /ALL METHODS) MENURUT PROVINSI, HASIL SDKI 2007 Rata2 Nasional = 61,3 DIBAWAH RATA2 NASIONAL DIATAS RATA2 NASIONAL 61,3

  26. PESERTA KB (CPR MODERN) MENURUT PROVINSI, HASIL SDKI 2007 Rata2 Nasional = 57,4 DIBAWAH RATA2 NASIONAL DIATAS RATA2 NASIONAL 57,4 29

  27. KEINGINAN BER-KB YANG TAK RERPENUHI (FP UNMET NEED) PUS yang sebenarnya tidak ingin punya anak lagi atau ingin menunda kelahiran anak berikutnya tetapi karena berbagai alasan tidak memakai kontrasepsi ALASAN: Tidak ada akses dan takut efek buruk thd kesehatan dll.

  28. KEINGINAN BER-KB TAK TERPENUHI“UNMET NEED” 15.0 12.7 % 12.5 10.6 % 9.2 % 10.0 9.1 % 8.6 % 7.5 5.0 2.5 0 1994 1997 2007 1991 2002/03 SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA

  29. PERSEBARAN UNMET NEED MENURUT PROVINSI, HASIL SDKI 2007 Rata2 Nasional = 9,1 RPJMN = 6,0 DIATAS RATA2 NASIONAL RATA2 NASIONAL DIBAWAH RATA2 NASIONAL 32

  30. Total Fertility Rate 5.61 4.68 3.39 3.02 2.78 2.60 2.60 2.86

  31. PERSEBARAN TFR MENURUT PROVINSI, HASIL SDKI 2007 Rata2 Nasional = 2,6 RPJMN = 2,2 DIATAS RATA2 NASIONAL RATA2 NASIONAL DIBAWAH RATA2 NASIONAL 2,6

  32. ANGKA PERTUMBUHAN PENDUDUK 2.32 % 1.98 % 1.47 % 1.20 % (?)

  33. Kelompok Umur Kelompok Umur 75+ 75+ 70-74 70 - 74 65-69 65 - 69 60-64 60 - 64 55-59 55 - 59 50-54 50 - 54 45-49 45 - 49 40-44 40 - 44 35-39 35 - 39 30-34 30 - 34 25-29 25 - 29 20-24 20 - 24 15-19 15 - 19 10-14 10 - 14 5-9 5 - 9 0-4 0 - 4 12 10 8 6 4 2 0 0 2 4 6 8 10 12 10 8 6 4 2 0 0 2 4 6 8 10 Jutaan Jutaan Jutaan Jutaan Laki - laki Perempuan Laki-laki Perempuan Kelompok Umur 75+ 70-74 65-69 75+ 60-64 70 - 74 55-59 65 - 69 50-54 60 - 64 45-49 55 - 59 40-44 50 - 54 35-39 45 - 49 30-34 40 - 44 25-29 35 - 39 20-24 30 - 34 25 - 29 15-19 20 - 24 10-14 15 - 19 5-9 10 - 14 0-4 5 - 9 14 12 10 8 6 4 2 0 0 2 4 6 8 10 12 0 - 4 Jutaan Jutaan 12 10 8 6 4 2 0 0 2 4 6 8 10 12 Millions Millions Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Population Pyramids Indonesia 1971 1980 1990 2000 Sumber : Sensus Penduduk

  34. POPULATION PYRAMIDS INDONESIA POTENSIAL BABY BOOM 220 juta 118 juta

  35. PENGHARGAAN INTERNASIONAL • HUGH MOORE AWARDS (Pop Crisis Committee, 1989); • POPULATION AWARDS (PBB,1989); • MANAGEMENT AWARDS (Filipina, 1991); • CENTER OF EXCELLENCE  International Training Program (ITP): • 5000 peserta dari 90 negara; • short-term consultants ke luar negeri;

  36. TANTANGAN PROGRAM KB ERA OTONOMI DAERAH

  37. EUFORIA REFORMASI  Semua yang berbau orde baru ditinggalkan; • UNDANG-UNDANG OTONOMI DAERAH (No.22 TAHUN 1999)  KB: • Bukan 5 instansi yang masih vertikal; • Bukan pula institusi daerah yang wajib dibentuk; • Kelembagaan sangat lemah setelah urusan diserahkan ke Kab/Kota; • Pembangunan sosial dasar (termasuk KB) kurang diperhatikan lebih mementingkan pembangunan fisik;

  38. PERUBAHANN LINGKUNGAN STRATEGIS LEMAHNYA KOMITMEN POLITIK DI KAB/KOTA ANGGARAN LEMBAGA TENAGA SASARAN RPJMN 2004-09 TIDAK TERCAPAI 30 TAHUN KEBERHASILAN BISA HILANG PROGRAM KB MELEMAH

  39. INSTITUSI KB DI TINGKAT KAB/KOTATahun 2005 70 % 30 % DIGABUNG DENGAN BANYAK URUSAN

  40. PETUGAS LAPANGAN KB 35,000 30,000 25,000 22,000 19,000 20,000 15,000 10,000 5,000 0 2005 SEBELUM OTONOMI DAERAH SAAT INI

  41. Dukungan Anggaran • Masih belum memadai; • Bervariasi antar Kab/Kota; • Mendapat dukungan dari BKKBN (APBN); • Alat/obat kontrasepsi; • Kegiatan strategis lain; • Dana Alokasi Khusus (DAK)

  42. PELUANG

  43. KEPEMIMPINAN (MANAGEMENT) BARU INSTITUSI  perubahan mindset, management, dan strategi; • DUKUNGAN KOMITMENT POLITIS: • Eksekutif ; • Legislatif; • DUKUNGAN KALANGAN LAINNYA:  Khususnya Mass Media

  44. ”KB bukan program yang mengada-ada; Bukan tanpa tujuan yang baik. Program KB sangat bermanfaat bagi kita semua – untuk individu, keluarga, dan untuk negara secara keseluruhan ..... Mulai dari sekarang ke depan, mari kita revitalisasi Program Keluarga Berencana”.

  45. ”Seluruh jajaran pemerintahan agar menyukseskan Revitalisasi Program Keluarga Berencana. Kepada para Gubernur, Bupati, Walikota dan semua pemimpin pemerintahan agar tampil di depan untuk menyukseskan program ini”.

  46. UNDANG-UNDANG 22/1999 (URUSAN KB TIDAK WAJIB) UNDANG-UNDANG 32/2004 PERATURAN PEMERINTAH PP: 41/2007 PP: 38/2007 RUMPUN: KB DAN PP KB URUSAN WAJIB

  47. UNDANG-UNDANG NO. 39/2008TTG KEMENTRIAN NEGARA BAHWA PEMERINTAH WAJIB MEMPUNYAI KELEMBAGAAN YANG MENANGANI MASALAH KEPENDUDUKAN

More Related