1 / 36

TUGAS AA

TUGAS AA. Oleh: I Wayan Sudana. NIP. 19720706200212 1 002. Instruktur : Drs. Harto Malik, M.Hum. JURUSAN TEKNIK KRIYA FAKULTAS TEKNIK UNIVESITAS NEGERI GORONTALO. MATAKULIAH NIRMANA I. Oleh: I Wayan Sudana. MATAKULIAH NIRMANA I.

willianm
Download Presentation

TUGAS AA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TUGAS AA Oleh: I Wayan Sudana NIP. 19720706200212 1 002 Instruktur : Drs. Harto Malik, M.Hum.

  2. JURUSAN TEKNIK KRIYA FAKULTAS TEKNIK UNIVESITAS NEGERI GORONTALO MATAKULIAHNIRMANA I Oleh: I Wayan Sudana

  3. MATAKULIAH NIRMANA I Matakuliah ini mempelajari teori dan praktek dasar mengenai elemen-elemen dan prinsip-prinsip seni rupa (desain/kriya) tanpa adanya pretensi terhadap fungsi apapun, KECUALI estetika atau keindahan. Tujuan dari mata kuliah nirmana I adalah memberikan pengetahuan dan praktekdasar yang dibutuhkan mahasiswaseni kriya dalam menghadapi masalah visualisasi ide danpengolahan bahasa rupa dalam bentuk dua dimensi.

  4. KOMPETENSI KOMPETENSI UMUM Setelah menyelesaikan matakuliah Nirmana I, mahasiswa kriya dapat menyusun elemen-elemen dasar seni rupa (desain/kriya) dengan prinsip-prinsip tertentu, seperti kesatuan, irama, balance, dominan, komposisi, proporsional, dan kejelasan (clarity) KOMPETENSI KHUSUS Setelah menyelesaikan pertemuan ini, mahasiswa kriya dapat membuat komposisi titik-titik, komposisi garis, dan komposisi bidang dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip tertentu, seperti kesatuan, irama, balance, dominan, komposisi, proporsional, dan kejelasan (clarity)

  5. PENGERTIAN NIRMANA Nirmana berasal dari kata “Nir” artinya tidak atau tanpa dan “Mana” artinya arah atau tujuan. Pengertian “tanpa arah/tujuan” maksudnya dalam membuat nirmana belum memiliki tujuan atau maksud untuk membuat sesuatu, tetapi hanya menyusun elemen-elemen dasar saja dgn pertimbangan prinsip-prinsip tertentu. Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra (dua dimensi) atau trimatra (tiga dimensi) yang harus mempunyai nilai keindahan.Nirmana disebut juga ilmu tatarupa atau rupadasar. Berdasarkan bentuknya, elemen–elemen seni rupa pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi 2 bagian, yakni bentuk dua dimensi dan bentuk bervolume/tiga dimensi

  6. Prinsip-prinsip penyusunan elemen dasar seni rupa Kesatuan (unity), yakni hubungan antarelemen atau bentuk yang saling membutuhkan. Keseimbangan suatu keadaan dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada yang saling membebani tapi saling memberi kekuatan. Kesan keseimbangan dapat dicapai secara simetris dan asimetris. Proporsi yakni perbandingan yang ideal. Irama yakni suatu pengulangan secara terus-menerus dan teratur dari unsur-unsur tertentu. Asentuasi/dominasi/emphasis maksudnya adalah mengarahkan perhatian pengamat yang menikmati suatu karya ke suatu hal tertentu yang dipandang lebih penting dari hal-hal lainnya dalam karya itu. Dicapai dgn perbedaan warna, bentuk, ukuran dll.

  7. UNSUR-UNSUR SENI RUPA Unsur-unsur seni rupa yang dimaksud adalah elemen-elemen dasar yang digunakan atau berfungsi untuk mewujudkan karya. Pengetahuan dan pemahaman seseorang terhadap unsur–unsur tersebut sangat bermanfaat, baik dalam menciptakan maupun mengapresiasi suatu karya seni rupa. 1. TITIK Titik merupakan unsur paling dasar dari seni rupa.Titik terjadi dari hasil sentuhan atau tusukan benda runcing (pena, paku, jaru, pen) pada suatu bidang (papan, kertas atau bidang datar lainnya).

  8. Jika titik masih tersendiri dalam konteks seni rupa/disain belum memiliki arti apa-apa, tapi penempatan sejumlah titik pada suatu bidang bisa mengandung arti atau memberi kesan tertentu, karena akan memancing pengamat untuk menciptakan imajinasi hubungan antartitik yang dilihatnya

  9. PEMANFAATAN TITIK Penggunaan titik-titik yang menonjol pada disain terdapat pada motif-motif batik, bahkan penggunaan titik menjadi ciri dari motif batik (titik=cecek). Karya seni lukis yang memanfaatkan susunan titik-titik hitam-putih atau berwarna untuk media ekspresi adalah aliran pointilisme. Dalam dunia seni ukir, titik sering dimanfaatkan untuk memunculkan tekstur, sbg aksen/cawian guna memeberi kesan rumit/complexity.

  10. Titik sebagai motif batik

  11. Karya seni lukis yang memanfaatkan susunan titik-titik Tien Hong Centralizatin II, 2005 180 x 180 cm Acrilic on canvas

  12. Karya seni lukis yang memanfaatkan susunan titik-titik Jullian Giles Kampurrapa, 2008 5.50 x 5.50 cm Acrilic on canvas

  13. Karya seni lukis yang menginspirasi susunan titik-titik Pusaran

  14. Pada seni ukir, titik kerap dimanfaatkan sbg aksen untuk menambah nilai kerumitan/kompleksitas

  15. Titik juga sering dimanfaatkan sbg background untuk menonjolkan objek

  16. 8 cm 4 cm 3 cm 1 cm TUGAS LATIHAN • Buatlah komposisi titik-titik dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip seni rupa • Ketentuan Tugas: • Dibuat pada kerta gambar A3 • Margin: kiri 4 cm, atas, bawah, dan kanan 3 cm • Penyelesaian drawing pen 01 atau 02 • Identitas tugas 8 cm • Sela antara gambar dengan identitas 1 cm

  17. GARIS

  18. Kesan garis di alam

  19. 2. GARIS Garis merupakan unsur tertua yang digunakan manusia untuk mengungkapkan emosi dan perasaannya. Garis terjadi dengan menekan benda runcing pada ujungnya dan mengarahkan atau menggoreskan kearah yang lain. Jadi terjadinya garis karena adanya daya gerak ke suatu arah, garis hanya berdimensi memanjang dan memiliki arah (horisontal, vertikal, diagonal). Garis yang berkualitas adalah garis yang dibuat spontan, tegas dan tidak ragu-ragu.

  20. Definisi Garis Garis adalah deretan titik-titik atau hubungan antartitik Garis adalah batasatau pemisah antara dua bidang, warna, dan bentuk yang berbeda.

  21. Jenis-Jenis Garis Garis Lurus Goresan yang menimbulkan jarak antara ujung dan pangkal atau permulaan dan akhir dengan mengambil jarak yang paling pendek Efek garis lurus dalam seni atau disain: - Garis lurus mendatar (horisontal) = perasaan tenang dan pasif. - Garis lurus vertikal = kuat, kewibawaan, keseimbangan, keluhuran, ketulusan hati, dan bersifat meninggikan. - Garis lurus diagonal = dinamis, perpindahan, goyah. Secara umum garis lurus memberi kesan: kaku, kuat, tenang, rapi, stabil, keras, (kejantanan). Jadi penerapan lebih banyak unsur garis lurus dalam disain/seni maka kesan karya yang timbul adalah seperti sifat-sifat garis lurus tersebut.

  22. Garis Lengkung Garis lengkung merupakan perwujudan dari keadaan alam sepert sungai. Pantai, pegunungan dll, yang memberikan pada kita suasana keindahan Garis lengkung memiliki sifat, Luwes, Lembut, Lemah gemulai, Halus, Kewanitaan Penerapan dominan garis lengkung pada karya rupa akan menimbulkan kesan lemah-lembut, luwes, halus, sesuai dengan sifat garis tersebut.

  23. Keindahan irama garis lengkung di alam

  24. Penerapan dominan garis lengkung dalam suatu karya seni rupa akan menimbulkan kesan lemah-lembut, luwes, halus, sesuai dengan sifat garis tersebut.

  25. C. Garis-Garis Lainnya Garis bergolombang garis lengkung yang disusun berulang-ulang. Penyusunan garis bergolombang akan memberi kesan berirama. Garis patah/putus:garis lurus yang dipatahkan. (kesan sinar, hujan, gerakan) Garis zig-zag: garis lurus yang disusun segitiga/bergigi dan lincah. (kesan kilat, retak) Garis ikal: garis lengkung yang diteruskan (kesan rumit, berbelit). Kesan lain yang ditimbulkan oleh garis tergantung dari ukuran, tebal-tipis, dan penempatannya diantara garis-garis yang lain.

  26. Penyusunan garis bergolombang memberi kesan irama. M.W. Valarasa Mengganggu pandangan, 2006 140 x 120 cm Akrilik di atas kertas

  27. Kesan gerak yang ditimbulkan oleh garis patah-ptah atau putus-putus N. Nuarta Rush Hour, 1990

  28. Penipuan Garis Penyusunan garis-garis tertentu dapat menimbulkan “ilusi” penipuan/kesan buatan pada pengamat, sehingga pengamat melihat lain dari kenyataan. B A Garis A adalah sama panjang tapi terkesan berbeda karena dibubuhi garis tertentu pada ujungnya Garis B adalah sejajar tapi terlihat tidak sejajar karena dibubuhi tanda tertentu

  29. C D Gambar C walaupun garis-garis vertikal tapi terkesan melebar karena garis-garis tersebut tebal sehingga penglihatan kita dibawa kesamping (kiri-kanan) Gambar D walaupun garis-garis horisontal tapi terkesan meninggikan karena pergerakan mata kita dibawa dari atas ke bawah atau sebaliknya.

  30. Pemanfaatan Penipuan Garis Penipuan garis dimanfaatkan untuk menimbulkan kesan jarak (dekat-jauh), dan volume (tiga dimensi).

  31. 8 cm 4 cm 3 cm 1 cm TUGAS LATIHAN • Bualtah komposisi garis lurus, garis, lengkung, dan garis bergelombang dengan mempertimbangkan prinsip seni rupa • Ketentuan Tugas: • Dibuat pada kerta gambar A3 • Margin: kiri 4 cm, atas, bawah, dan kanan 3 cm • Penyelesaian drawing pen 02 atau 05 • Identitas tugas 8 cm • Sela antara gambar dengan identitas 1 cm

  32. 3. Bidang Bidang terjadi dari pertemuan/perpotongan beberapa garis, atau bila sebuah garis dilanjutkan sedemikian rupa hingga kembali pada titik tolaknya, maka terwujud bidang. Jadi suatu garis ke manapun digoreskan asal ujungnya bertemu maka akan menghasilkan bidang. Menurut sifatnya bidang ada yang dinamis dan statis, misalnya bidang segitiga kelihatan lebih dinamis daripada segiempat/bujur sangkar (ingat sifat garis miring dan garis datar/tegak)

  33. Bidang ada dua 1. Bidang beraturan, yakni bidang yang terdiri dari bentuk-bentuk geometris seperti yang terdapat dalam ilmu ukur, misalnya segitiga, segiempat, lingkaran.

  34. 2. Bidang tak beraturan, yaitu bidang yang bentuk atau tepinya tidak beraturan menyerupai bentuk-bentuk di alam

  35. Penipuan Bidang Seperti halnya garis, bidang juga dapat menipu penglihatan kita, artinya kesan yang kita tangkap dari mengamati suatu bidang berbeda dengan sebenarnya C D A B A terkesan lebih sempit daripada bidang B. C terkesan lebih tinggi dari D

  36. 8 cm 4 cm 3 cm 1 cm TUGAS LATIHAN • Bualtah komposisi bidang beraturan dan bidang tak beraturan dengan mempertimbangkan prinsip seni rupa • Ketentuan Tugas: • Dibuat pada kerta gambar A3 • Margin: kiri 4 cm, atas, bawah, dan kanan 3 cm • Penyelesaian drawing pen 02 atau 05 • Identitas tugas 8 cm • Sela antara gambar dengan identitas 1 cm

More Related