1 / 50

METALLURGI PENGELASAN

METALLURGI PENGELASAN. PENDAHULUAN. METALLURGI : ilmu yang mempelajari sifat sifat logam METALURGI FISIK : heat treatment, mechanical testing, metallography, dan sistim penomoran . 2. PROSES METALURGI :

waite
Download Presentation

METALLURGI PENGELASAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. METALLURGI PENGELASAN

  2. PENDAHULUAN METALLURGI : ilmu yang mempelajari sifat sifat logam METALURGI FISIK : heat treatment, mechanical testing,metallography, dan sistim penomoran. 2. PROSES METALURGI : reproduksi bijih besi, Ekstraksi bijih logam dan logam paduan,dan proses pengecoran logam. PENGELASAN: seni dan ilmu dari penggabungan/penyatuanlogam dengan menggunakan gaya tarik kohesif dan adesifdiantara kedua logam tersebut

  3. PENDAHULUAN • Metalurgi pengelasan : ilmu yang mempelajari sifat dan teknologi penyatuan logam • Baja karbon adalah campuran besi dan karbon (≤0.8% C) dengan kandungan mangan tidak lebih dari 1,65%, silicon dan tembaga masing-masing 0,6 %

  4. PROSES PEMBUATAN BAJA

  5. PROSES PEMBUATAN BAJA

  6. JENIS-JENIS BAJA KARBON • Klasifikasi baja berdasarkan kandungan unsur karbon • baja karbon menurut tingkat deoksidasi • baja karbon berdasarkan sifat sifat mekanisnya • index spesifikasi / klasifikasi bajakarbon dan baja paduan ( steel alloys )

  7. Klasifikasi baja berdasarkan kandungan unsur karbon

  8. baja karbon menurut tingkat deoksidasi

  9. baja karbon berdasarkan sifat mekanisnya

  10. index spesifikasi baja

  11. DIAGRAM FASA BESI-KARBIDA BESI

  12. DIAGRAM FASA BESI-KARBIDA BESI • Austenit : phasa baja karbon yang hanya mungkin terbentuk pada temperatur tinggi. Struktur atomnya adalah FCC dengan kandungan karbon maksimal 1.7 % • Ferit : tahap ini struktur karbonnya adalah BCC dimana kandungan karbonnya sangat sedikit, 0.0001 % pada temperatur ruangan. Fasa ini dapat berupa alpha ferrite atau delta ferrite. • Cementit: tidak seperti ferit dan austenite, cementite adalah fasa dengan tingkat kekerasan yang sangat tinggi. Dimana kandungan karbonnya mencapai 6.7 % dan sisanya besi. Rumus kimianya adalah Fe3C. • Pearlit : campuran dari ferrite dan cementite dalam butiran tunggal

  13. PENGARUH LAJU PENDINGINAN

  14. pendinginan lambat dari temperatur austenit () ke temperatur ruangan (austenit)  (ferrit) + Fe3C = pearlit LAJU PENDINGINAN

  15. Formasi pearlit dan austenit

  16. Struktur mikro baja pada pendinginan lambat. (a) (c) (b) (a) 0% karbon, besi murni. (b) 0,4 % C ferit + perlit. (c) 1,4 % C ferit + cementit

  17. 2. pendinginan cepat dari temperatur austenit () ke temperatur ruangan.  (austenit) Martensite LAJU PENDINGINAN

  18. Stuktur mikro martensit

  19. SIKLUS TERMAL DAERAH LAS DAERAH LAS : • logam las ( weldment ) • daerah pengaruh panas (Heat Affected Zone) yang disingkat menjadi daerah HAZ • logam induk ( Base Metal or Parent metal ) Logam las Logam induk HAZ

  20. Pembekuan Dan Struktur Logam Lasan

  21. Reaksi Metalurgi Yang Terjadi Dalam proses pembekuan • Pemisahan • lubang lubang halus • proses deoksidasi

  22. Siklus Termal Las Siklus termal las pada beberapa jarak dari batas las

  23. DAERAH TERPENGARUH PANAS (HAZ) Skema struktur mikro pada daerah HAZ

  24. DAERAH TERPENGARUH PANAS (HAZ) Perubahan temperature transisi daerah lasan

  25. DAERAH TERPENGARUH PANAS (HAZ) skema perubahan struktur di HAZ

  26. DAERAH TERPENGARUH PANAS (HAZ) Pengaruh pengelasan beberapa material pada daerah HAZ : 1. logam diperkuat pemadu 2. material dikeras regangkan 3. material dikeraskan presipitasi 4. material pengerasan transformasi

  27. DAERAH TERPENGARUH PANAS (HAZ)

  28. DAERAH TERPENGARUH PANAS (HAZ) Lebar Daerah Terpengaruh Las

  29. KETANGGUHAN DAERAH LAS • Ketangguhan dan Penggetasan pada Daerah HAZ 1. Pengujian ketangguhan dari daerah las Uji tumbuk Charpy dengan takik V-2 mm

  30. KETANGGUHAN DAERAH LAS 2. Ketangguhan Dan Penggetasan Batas Las Tergantung pada suhu pemanasan maksimum dan kecepatan pendinginan dari 800 0C ke 500 0C

  31. KETANGGUHAN DAERAH LAS • Pengaruh komposisi kimia dan masukan panas las terhadap penggetasan batas las • Penurunan kadar karbon dan penambahan nikel akan memperbaiki ketangguhan batas las • Makin tinggi kekerasan baja, tingkat kegetasan yang terjadi karenaperubahan masukan panas lebih besar

  32. KETANGGUHAN DAERAH LAS • Metoda untuk menurunkan penggetasan batas las • Penggunaan baja yang kurang peka terhadap penggetasan batas las • Pembatasan masukan panas • Penurunan penggetasan melalui cara pengelasan

  33. KETANGGUHAN DAERAH LAS • Ketangguhan Logam Las 1. Pengaruh Oksigen logam las mengandung lebih banyak oksigen ketika logam las mencair 2. Pengaruh Struktur terjadi pemisahankomponen yang menyebabkan terjadinya struktur yang tidak homogen

  34. KETANGGUHAN DAERAH LAS • Penggetasan Pada Daerah Las Karena Pembebasan Tegangan pembebasan tegangan = Pengelasan yang diikuti dengan pemanasan mendekati suhu rekristalisasi baja yang menyebabkan terjadinya perubahan struktur dan pengendapan karbida dapat menurunkan ketangguhan sambungan las

  35. PENGELASAN BAJA KARBON

  36. PENGELASAN BAJA KARBON • BAJA KARBON RENDAH MUDAH DILAS

  37. PENGELASAN BAJA KARBON • Baja Karbon Sedang dapat dilas dengan busur tahanan dan gas menghasilkan struktur yang lebih keras pemanasan mula

  38. PENGELASAN BAJA KARBON • Baja Karbon Tinggi sangat jarang dilas kecuali untuk keperluan khusus, lebih getas dan memerlukan pemanasan mula

  39. PENGELASAN BAJA KARBON Suhu pemanasan mula pada pengelasan baja karbon sedang dan tinggi

  40. Pemilihan elektroda terbungkus untuk baja karbon sedang dan tinggi *1. kekuatan tarik dari lasan akan sedikit lebih tinggi dari apa yang tertulis dalam tabel *2. suhu pemanasan mula harus disesuaikan dengan pelat dan besarnya tegangan penahan *3. dalam penggunaan elektroda JIS D309 harus diusahakan agar mendapatkan tebal dan penembusan dangkal dengan menggunakan arus rendah *4. pemanasan mula tidak diharuskan tetapi lebih baik dilaksanakan. Pemanasan akhir perlu *5. simbol sifat mampu las :  = sukar x = sangat sukar

  41. PENGELASAN BAJA KARBON pengelasan baja karbon sedang dan tinggi

  42. RETAK PADA DAERAH LAS • Jenis Retak Las : 1. retak dingin : retak yang terjadi didaerah las pada suhu dibawah suhu transformasi martensit sekitar 300 °C 2. retak panas : retak yag terjadi pada suhu diatas 550 °C

  43. RETAK PADA DAERAH LAS retak dingin

  44. RETAK PADA DAERAH LAS • retak dingin 1. penyebab Struktur dari daerah HAZ Hidrogen difusi dalam daerah las Tegangan sisa

  45. RETAK PADA DAERAH LAS • Retak dingin 2. Penanggulangan : • Mengurangi terbentuknya struktur martensit pada daerah HAZ • Menggunakan elektroda dengan fluks dengan kadar hidrogen rendah. • Menghilangkan kristal air yang terkandung dalam fluks basa yang sering digunakan dalam las busur rendam • Elektroda yang akan digunakan diberi pemanasan awal dulu sehingga tidak menyerap uap air • Sebelum mengelas, daerah sekitar kampuh harus dibersihkan dari air, karat, debu, minyak dan zat orgaik yang dapat menjadi sumber hidrogen • Penggunaan CO2 dapat mengurangi terjadinya difusi hidrogen • Pemilihan dan pengawasan serta cara pengelasan untuk menghindari tegangan sisa

  46. RETAK PADA DAERAH LAS Retak panas

  47. RETAK PADA DAERAH LAS • Retak panas Adanya tegangan yang timbul yang disebabkan oleh penyusutan dan sifat baja yang ketangguhannya turun pada suhu sedikit dibawah suhu pembekuan terjadi pada batas butir Penanggulangan retak panas : menurunkan kadar Si dan Ni serendah mungkin menghilangkan kandungan S dan P sejauh mungkin

  48. MASALAH MASALAH TIPIKAL PENGELASAN

  49. TERIMA KASIH

More Related