1 / 7

Identitas Mahasiswa

HERU PRASETYO, 2104981318 PENCARIAN HAKIKAT KETUHANAN DALAM KUMPULAN PUISI O AMUK KAPAK KARYA SUTARDJI CALZOUM BAHCRI. Identitas Mahasiswa.

vian
Download Presentation

Identitas Mahasiswa

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HERU PRASETYO, 2104981318PENCARIAN HAKIKAT KETUHANAN DALAM KUMPULAN PUISI O AMUK KAPAK KARYA SUTARDJI CALZOUM BAHCRI

  2. Identitas Mahasiswa • - NAMA : HERU PRASETYO - NIM : 2104981318 - PRODI : Sastra Indonesia - JURUSAN : Bahasa & Sastra Indonesia - FAKULTAS : Bahasa dan Seni - EMAIL : terasastra pada domain Yahoo.com - PEMBIMBING 1 : Drs.Mukh. Doyin, M.Si - PEMBIMBING 2 : Drs Agus Nuryatin, M. Hum. - TGL UJIAN : 2007-02-27

  3. Judul • PENCARIAN HAKIKAT KETUHANAN DALAM KUMPULAN PUISI O AMUK KAPAK KARYA SUTARDJI CALZOUM BAHCRI

  4. Abstrak • Puisi merupakan bentuk karya sastra yang paling tua. Sejak kelahirannya puisi memang sudah menunjukkan ciri-ciri yang khas, seperti yang kita kenal sekarang, meskipun puisi telah mengalami perkembangan dan perubahan tahun demi tahun (Waluyo, 1991: 3). Kehidupan puisi terus berkembang sejalan dengan perkembangan bahasa dan kebudayaan masyarakat, sehingga dewasa ini puisi mampu mendominasi dunia sastra. Berbicara tentang puisi modern kita tak bisa lepas untuk tidak membicarakan puisi dan kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri dalam kancah perpuisian Indonesia yang merupakan fenomena yang menarik. Sosoknya sebagai penyair dan pembaca puisi “mencengangkan“ orang karena demonstratif dan eksentrik. Puisi-puisinya mengejawantah menjadi bunyi-bunyi sugestif dan magis yang keluar dari mulutnya. Dalam penelitian ini tidak seluruh puisi dalam kumpulan puisi O, Amuk, Kapak dianalisis. Bahkan, Puisi Amuk dan Kapak tidak masuk dalam analisis. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan efektif dan penerapan model sampel. Namun demikian, puisi-puisi yang dihadirkan diharapkan mampu mewakili yang bermakna pencarian ketuhanan. Penelitian ini akan membahas makna pencarian hakikat ketuhanan yang muncul pada sajak-sajak Sutardji Colzoum Bachri dalam kumpulan puisinya O Amuk Kapak. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah hermeneutik fenomenologi dapat digunakan dalam upaya mengetahui makna pencarian hakikat ketuhanan yang muncul pada sajak-sajak Sutardji Colzoum Bachri dalam kumpulan puisinya O Amuk Kapak. Secara teoritis, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu sastra di Indonesia khususnya dalam bidang genre puisi serta mengembangkan teori-teori secara ilmiah. Pada intinya penelitian ini bertujuan untuk menerapkan kajian hermeneutik yang menitikberatkan pada makna sajak-sajak yang terdapat dalam kumpulan puisi O Amuk Kapak karya Sutardji Colzoum Bachri. Secara praktis, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan minat masyarakat dalam memahami puisi, khususnya sajak-sajak karya sutardji Colzoum Bachri, serta menguatkan pemikiran dan keyakinan akan keberadaan dan kekuasaan Tuhan melalui karya sastra. Pendekatan dalam penelitian ini terdiri atas pendekatan teoretis fenomenologi dan metodologis yaitu kualitatif. Kajian hermeneutik dengan pendekatan fenomenologi bermakna membiarkan sesuatu menjadi apa adanya, tanpa pemaksaan kategori yang diberikan penafsir kepada sebuah karya. Interpretasi karya sastra bukan sesuatu yang ditunjuk, sebab interpretasi merupakan sesuatu yang akan memperlihatkan diri pada sebuah penafsiran. Pendekatan ini berupaya mengkaji makna hermeneutik dari interpretasi linguistik sampai pada interpretasi filsafat. Fenomenologi dianggap aspek penting bagi hermeneutik, karena pendekatan ini tidak semata-mata didasarkan pada kesadaran, historis, dan kategori lainnya, namun ditekankan pada muncul dan adanya suatu realitas yang ditemukan. Dari hasil analisis pada 10 puisi Sutardji di atas dapat diketahui bahwa puisi-puisi tersebut mengandung makna religi dan mengarah pada makna pencarian hakikat ketuhanan. Pencarian hakikat ketuhanan yang dimaksud berupa simbol pencarian kekuatan, daya pikir, dan keyakinan dalam memahami ajaran religi. Dengan demikian puisi-puisi tersebut telah mewakili bahwa puisi-puisi Sutradji dalam kumpulan O Amuk Kapak terdapat makna yang menyiratkan proses pengalaman penyair (Sutardji) dalam dunia religi dan ketuhanan. Puisi-puisi Sutardji Ah, Dapatkau, Jadi, Pot, O, Daun, Q, Tapi, Kalian, dan Perjalanan Kubur merupakan contoh karya sastra yang memiliki kontribusi pada aspek batin dan spiritual manusia. Dengan analisis ini dapat diketahuai pula bahwa dunia seni khususnya seni sastra mampu memberikan kontribusi spiritual bagi pembaca maupun penciptanya. Melalui sarana sastra terutama puisi atau sajak, penyair dapat mengungkapkan suasana batin dan segala persoalannya untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan sebagai sutradara dan pemilik alam semesta

  5. Kata Kunci • hakikat ketuhanan, makna puisi, O Amuk Kapak karya Sutardji Calzoum Bahcri

  6. Referensi • Aminuddin. 1995. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Atmosuwito, Subijantoro. 1989. Perihal Sastra dan Religiusitas dalam Sastra. Bandung: Sinar Baru. Baribin, Raminah. 1990. Teori dan Apresiasi Puisi. Semarang: IKIP Semarang Press. Calzoum Bachri, Sutardji. 1981. O Amuk Kapak. Jakarta: Sinar Harapan. Hadi, Abdul, WM. 2004. Hermeneutika, Estetika, dan Religiusitas: Esai-esai Sastra Sufistik dan Seni Rupa. Yogyakarta: Matahari. Hardiman, F. “Budi. Hermeneutik Apa Itu?” dalam Basis, Majalah Kebudayaan Umum. Edisi: XL No.1 tahun 1991. Kridalaksana, Hari Murti. 2001. Kamus Sinonim Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah. Magunwijaya, Y.B.1994. Sastra dan Religiusitas. Yogyakarta: Kanisius. Nugroho, Yusro Edy. 2000. “Hermeneutika sebuah Tawaran Model Pemahaman bagi Manuskrip Indonesia”. Seminar Sehari; Teori Sastra dan Penerapannya. Makalah. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNNES. 28 Oktober 2000. Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Uiversity Press. Palmer, Richard E. 2003. Hermeneutika Teori Baru Mengenai Interpretasi. Diterjemahkan oleh Masnur Hery dan Damanhuri Muhammed dari judul asli Hermeneutics Interpretation Theory In Schleirmacher, Dilthey, Heidegger, and Gadamer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Poerwadarminta, WJS. 1993. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Pradopo, Rachmat Djoko. 1987. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. _____________________. 2003. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suharianto, S. 1981. Pengantar Apresiasi Puisi. Surakarta: Widya Duta. ___________. 2005. Dasar-dasar Teori Sastra. Semarang: Rumah Indonesia. Sumaryono, E. 1999. Hermeneutik sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Kanisius. Sumiyadi. 2005. Pengkajian Puisi: Analisis Romantik, Fenomenologis, Stilistik, dan Semiotik. Bandung: Pusat Studi Literasi. Sweeney, Amin. 1985. A Full Hearing, Orality and Literacy in The Malay World. London: University of California Press. Triyanto. 2004. Kesia-siaan Hidup dalam Sajak-sajak Goenawan Mohamad. Skripsi. Semarang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. FBS UNNES Waluyo, Herman J. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.

  7. Terima Kasih • http://unnes.ac.id

More Related