1 / 17

HUKUM MENDEL

HUKUM MENDEL. OLEH: ZULMI NOLA SUSANTI 0810212193. Gregory Mendel. • Mengajar di Brunn Modern School, Vienna , Austria • Bagaimana pewarisan sifat itu bekerja ? • Apa yang sebenarnya diturunkan dari orang tua ke keturunannya ? • Belum ada teori gen, kromosom , DNA, mitosis

verena
Download Presentation

HUKUM MENDEL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HUKUM MENDEL OLEH: ZULMI NOLA SUSANTI 0810212193

  2. Gregory Mendel • MengajardiBrunn Modern School, Vienna , Austria • Bagaimanapewarisansifat itubekerja? • Apa yang sebenarnya diturunkandariorangtua keketurunannya? • Belumadateori gen, kromosom, DNA, mitosis dan meiosis The father of genetics

  3. Mendel bekerja di kebunnya - Mengembangbiakkankacangpolongdenganberbagai karakter yang berbedauntukmengetahuimekanismepewarisansifat - Teorinya dipublikasikan pada tahun 1865

  4. MengapaKacangPolong? • Keuntungankacangpolong : – Banyak hybrids yang telahdihasilkansbelumnya shgdiharapkanterjadipemisahansifat – Memilikivarietas yang banyakdarihasil perkawinanmurni – Kecil dan mudah untuk dkembangbiakkan shg memilikiwaktugenerasi yang pendek – Organ-organ seksualadadidalambunganya sehinggadapatdilakukan self fertilization atau cross fertilization

  5. Pewarisansifat Teori Mendel Sifatmenurundibawaolehfaktorpenentidanditentukanolehseparuhindukjantandanseparuhindukbetina

  6. Sifat/ karakteristik Fenotip Bentuk biji bulat Mengkerut Warna polong kuning green Bentuk polong rata berliku2 Warna polong hijau kuning Warna bunga ungu putih Posisi bunga Axial(pda batang) Terminal(pd ujung) Panjang batang panjang pendek

  7. HUKUM MENDEL I • Law of Segregation Allel2 berpisah (segregasi) satu sama lain pada pembentukan gamet HUKUM MENDEL II • Law of Independent Assortment Setiap allel pada pasangan gen berpisah secara independen dari pasangan gen lain pada pembentukan gametnya

  8. HUKUM MENDEL II

  9. Kesimpulan Mendel • Orangtuamenurunkan sifat2 fisiktersendiripada keturunannya(faktor = allel). • Setiapindividumenerima 2 faktor yang dapatmengkode sifat2 yang samaatauberbeda. • Tidaksemua faktor2 / allel2 tersebutidentik. • homozigot – allel2nya sama • heterozigot- allel2nya berbeda • Keberadaanalleltertentutidakdapatmemastikanbahwa sifat yang dikode akan diekspresikan. – genotip – Total dari allel2 padasuatuindividu – fenotip – Penampakanfisik

  10. KetetapanhukumMendel jugatelahditerapkanuntukmengetahuibesarnyapeluangmemperolehbenihjagungresesifdarihasilpersilanganantarajagungbiasa x jagungQPM. JagungQPM adalahjagung yang kualitasproteinnyalebih tinggi, dimana dua asam amino penting yakni lisin dan triptopfandua kali lebihbanyakdarijagungbiasa. Program mengkonversi tetua Bima-1 (galur Mr4 dan Mr14) sedang dilakukanuntukmembentukhibridasilangtunggalberorientasi QPM. Tujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahuipeluangbenihyang buram (opaque) apakahmengikutihukumMendel atautidak, padagenerasi F2 yang dikawindiri (selfing) daripersilangantetua Bima-1 dengangalur donor CML161 asal CIMMYT Mexico. Untukkeperluanpengujianhipotesisdigunakanujikesesuaiandengansebarankhi-kuadrat.

  11. HIPOTESIS PELUANG DAN HUKUM MENDEL Ratio hasilpersilangan yang mengikutihukum Mendel dapat dianalisisdenganmenggunakansebaranKhi-kwadrat (χ2). Menurut Mood et al. (1974) bahwasebaranKhi-kwadratadalah f(x) = 1/[Γ(k/2)](0,5)k/2 xk/2-1e-(1/2)x I (0, ~ ) (x) ruangparameter k = 1,2, . . = 0 untukselainnya E(x) = k (nilaiharapan) E(x-μ)2 = Ex2 – E(x) E(x) = 2k (ragam) FungsiPembangkit Moment E(etx) = [1/(1-2t)]k/2

  12. Penerapansebaranχ2 dapatdikembangkandengan formula yang dikemukakanoleh Winchester (1951); Mendenhall dan Scheaffer (1973) bahwauntukmengujihipotesis H0 : α1 = α 2 vs. H1 : α1 ≠ α2 digunakan formula : χ2 = Σ [(oi – ei)2/ei] ~ χ2 (α; (r-1)(c-1)) : dimana oi : hasilobservasidan ei : nilaiharapanobservasi. Jikaχ2 hit ≤ χ2 tab(r-1.c-1) terima H0 χ2 hit > χ2 tab(r-1.c-1) tolak H0

  13. Pada penelitian ini penerimaan hipotesis H0 diartikan hasil persilangan mengikuti hukum Mendel, sedangkan penolakan H0 berarti tidak mengikuti hukum Mendel. Menurut Ott (1984) hipotesis hukum Mendel adalah : H0 : (α1 + α2) = 0,75 dan α 3 = 0,25 H1 : paling kurang ada salah satu sekatan yang tidak sama dengan 0,75 atau 0,25 (α1 + α2) : phenotype dominan (OO, Oo) α 3 : phenotype resesif (oo)

  14. Catatan : Phenotype dominan diperoleh dari simbol gen hasil persilangan kawin diri (selfing) antara F1 yakni : Ditetapkan : tetua Mr4 :♀ dan CML161 :♂ Mr4 x CML161 (OO) x (oo) F1 (Oo) x : kawin diri F2

  15. Ratio gen yang diperoleh pada F2 adalah : OO : 25 % (dominan : tidak opaque), disandi : α1 Oo : 50 % (dominan : tidak opaque), disandi : α2 oo : 25 % (resesif : opaque), disandi : α 3 Pada kasus penelitian ini semestinya sejumlah benih hasil kawin diri adalah sebanyak 25 % opaque jika mengikuti kaidah hukum Mendel. Penyajian hipotesis Mendel juga dikemukakan Bender (1982) yakni : H0 : Ratio phenotipe dominan dan resesif = 3 : 1 H1 : Ratio phenotipe dominan dan resesif ≠ 3 : 1

  16. Pada penelitian ini hasil seleksi benih yang opaque di meja cahaya diassumsikan mengikuti hukum Mendel dengan ratio gen resesif (oo) : dominan (OO, Oo) = 1 : 3. Data diambil pada benih opaque dengan skor 2 & 3 yakni 40 – 60 % opaque, sedangkan tembus cahaya (translucent) skor 5. Penelitian ini dilaksanakan pada musim tanam 2003/2004 di KP. Balitsereal Maros.

  17. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pada generasi F2 hanya terdapat dua (11,76 %) tongkol dari 18 tongkol yang diamati yang mengikuti hukum Mendel dengan ratio phenotipe resesif : dominan = 1:3 yakni famili (CML161xMr14)-2 dan (CML161xMr14)-30. Diduga ratio persentase akan meningkat jika pengambilan data pada meja cahaya dipilih benih opaque dengan skor 1 sampai 4.

More Related