1 / 85

Kebijakan Kearsipan Nasional [Keterkaitan UU Kearsipan dengan Keterbukaan Informasi Publik]

Kebijakan Kearsipan Nasional [Keterkaitan UU Kearsipan dengan Keterbukaan Informasi Publik]. ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Disampaikan pada : Pelatihan Budaya Dokumentasi dan Sertifikasi Bagi Aparatur Pemerintah Hotel Grand Mahkota, Jum’at, 24 Juni 2011. Pontianak.

vea
Download Presentation

Kebijakan Kearsipan Nasional [Keterkaitan UU Kearsipan dengan Keterbukaan Informasi Publik]

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kebijakan Kearsipan Nasional [Keterkaitan UU Kearsipan dengan Keterbukaan Informasi Publik] ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Disampaikanpada: Pelatihan Budaya Dokumentasi dan Sertifikasi Bagi Aparatur Pemerintah Hotel Grand Mahkota, Jum’at, 24 Juni 2011. Pontianak.

  2. Negara Kesatuan Republik Indonesia

  3. Arsip Nasional Republik Indonesia

  4. Peta Pulau Kalimantan (Kaart van het Eyland Borneo), Tanpa tahun (+ 1900) ANRI: J. Van Braam et G.Onder de Linden exc Cu.m Privilegie No.2.

  5. V I S I Arsip sebagai simpul pemersatu bangsa

  6. Misi ANRI 1. Memberdayakan arsip sebagai tulang punggung manajemen pemerintahan dan pembangunan. 2. Memberdayakan arsip sebagai bukti akuntabilitas kinerja organisasi. 3. Memberdayakan arsip sebagai alat bukti sah 4. Melestarikan arsip sebagai memori kolektif dan jatidiri bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5. Memberikan akses arsip kepada publik untuk kepentingan pemerintahan, pembangunan, penelitian dan ilmu pengetahuan bagi kesejateraan rakyat sesuai peraturan perUndang-Undangan dan kaidah-kaidah kearsipan demi kemaslahatan bangsa.

  7. PENTINGNYA ARSIP

  8. Pidato/PembacaanTeksProklamasi Proklamasi

  9. ContohArsip

  10. Contoh Arsip

  11. ContohArsip

  12. Pentingnya Arsip Seorang penulis berkata: “mempelajari sejarah adalah omong kosong”. “History is bunk”, katanya. Penulis ini tidak benar. Sejarah adalah berguna sekali. Dari mempelajari sejarah orang bisa menemukan hukum-hukum yang menguasai kehidupan manusia. Salah satu hukum itu ialah: bahwa tidak ada bangsa bisa menjadi besar dan makmur zonder kerja. Terbukti dalam sejarah segala zaman, bahwa kebesaran bangsa dan kemakmuran tidak pernah jatuh gratis dari langit. Kebesaran bangsa dan kemakmuran selalu “kristalisasi” keringat. Ini adalah hukum, yang kita temukan dari mempelajari sejarah. Bangsa Indonesia, tariklah moral dari hukum ini! (Presiden Soekarno, Pada HUT RI ke VI)

  13. PENTINGNYA ARSIP “Apabila dokumen2 negara terserak pada berbagai tempat tanpa adanja suatu mekanisme jang wadjar, jang dapat menundjukkan adanja dokumen2 tersebut, apabila berbagai dokumen negara hilang atau dimusnahkan se-mata2 karena tidak disadari nilai2 dokumen2 tersebut oleh sementara pedjabat, maka pemerintah tentu akan menanggung akibat dari pada hilangnja informasi, jang dapat menjulitkan pemerintah dalam usaha2-nja memberi pelajanan kepada rakjat.” [Soeharto, Presiden Republik Indonesia 1969]

  14. PeningkatanJiwaNasionalismedanPatriotisme sertaPenguatanKarakterBangsa (Nation and Character Building) pencitraan arsip sebagai naskah sumber sejarah

  15. LATAR BELAKANG Membangun jati diri, identitas dan membangun rasa kesatuan, dan persatuan merupakan keharusan, karena semangat berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat dalam menjaga keutuhan NKRI dari ancaman disintegrasi bangsa. Krisis multi dimensi setelah runtuhnya ORBA telah membawa pengaruh yang besar terhadap semakin lemahnya rasa kepercayaan diri dalam berbangsa dan bernegara, sikap menguatnya ketergantungan, sikap apatis, inferioritas. Menipisnya semangat nasionalisme dan patriotisme berakibat melemahnya kemampuan bangsa dalam mengelola ciri keindonesiaan yang saling toleransi, saling menghormati, kekeluargaan dan kebersamaan. Sehingga menurun sikap rasa cinta tanah air, bangsa, dan negara Indonesia menimbulkan sikap kohesifitas kelompok etnik, kedaerahan dan keagamaan, sehingga dapat menimbulkan konflik horizontal, kegiatan separatisme, terorisme, dsb.

  16. Akibatnya terjadi perubahan sikap hidup materialistik, individualistik, hedonistik dan presentik Orientasi hidup kekinian yang cenderung melupakan masa lalu dan mangabaikan masa depan Pencerminan adanya pendangkalan rasa kesadaran sejarah (historical consciouness) Perlu membangun kembali rasa kesadaran sejarah bangsa (historical national consciouness) Dimana rekaman itu diperoleh ? Arsip (sebagai rekaman sejarah masa lalu) (Prof. Djoko Suryo, Akuisisi arsip sebagai Upaya Membangun Identitas Dan Jati Diri Bangsa, Rakor Akuisisi dan Penyerahan Arsip, Badan Arsip Daerah Jawa Timur, 28 November 2005)

  17. Berbagaiperubahanpentingpadatahun 1998 menjaditonggakdimulainya era reformasi : dibidangpolitik, pemerintahan, hukum, ekonomi, danbirokrasi, yang dilandasiolehkeinginanuntukmewujudkanpemerintahandemokratisdanmempercepatterwujudnyakesejahteraanrakyat.

  18. “….Nasionalisme, Patriotisme, WawasanKebangsaan, Rasa Kebangsaan, Cinta Tanah Air adalahsesuatu yang haruskitakemaskinikan,kitaaplikasikan, kitaaktualisasikanmenghadapitantanganmasasekarangini.” (SambutanPresiden RI padaacaraPembekalanWawasanKebangsaankepadaPesertaPelayaran VI/2006 di Istana Negara, 11 Juli 2006)

  19. Lima Topikdan Lima IsuePentingdalamDuniaPendidikan • Pertama adalah hubungan pendidikan dengan pembentukan watak, atau yang kita kenal dengan character building. • Kedua, kaitan pendidikan dengan kesiapan dalam menjalani kehidupan setelah seseorang selesai mengikuti pendidikan itu. • Ketiga, kaitan pendidikan dan lapangan pekerjaan, yang ini juga menjadi prioritas dalam pembangunan 5 tahun mendatang. • Keempat, bagaimana kita membangun masyarakat berpengetahuan atau knowledge society yang kita mulai dari meningkatkan basis pengetahuan masyarakat. • Kelima atau yang terakhir, bagaimana kita bisa membangun budaya inovasi, the culture of innovation yang sangat diperlukan agar negara kita benar-benar menjadi negara yang maju di abad 21 ini. (Sambutan Presiden Republik Indonesia Pada Acara “Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2010” Istana Negara, 11 Mei 2010)

  20. Wawasan kebangsaan merupakan jiwa, cita-cita, atau falsafah hidup yang tidak lahir dengan sendirinya. Ia sesungguhnya merupakan hasil konstruksi dari realitas sosial dan politik(socially and politically constructed). (Bennedict Anderson, 2002)

  21. Amanat Presiden tentang “Nation and Character Building” Tahun 1963

  22. Amanat Pemimpin Besar Revolusi Dalamamanatsaja, LahirnjaPantjasila, sajatelahmengemukakanfikiran-fikiranjangmendasariproses “NATION BUILDING”, jaituadanjakeinginanbersamauntukmembangunkandjiwaBangsajangbersatu, persatuankarakterkarenapersamaannasibdanpatriotisme. Proses “NATION BUILDING” ituterus-menerusmemerlukanaktivitasjangdinamis, pemupukan mental dandjiwajanginginbersatu, persamaanwatakatasdasarpersamaannasib, patriotisme, rasa setia-kawandan rasa loyal terhadap Tanah Air Indonesia. Siapajangtidakberdiridiataslandasan “NATION BUILDING” tadi, sesungguhnjadihinggapiolehpenjakit “retakdalamdjiwa”, karenamungkindjiwanjadikuasaiolehloyalitas-kembaratauloyalitas-ganda.

  23. Amanat Pemimpin Besar Revolusi (lanjutan) Sajamembenarkanusaha-usahadjiwamudadalampembinaankesatuanBangsaini, denganmenghilangkansikap-sikapdansifat-sifatmenjendiri (eksklusivisme), dengandjalanpenjatuan, pembauran (asimilasi) dalamtubuhBangsa Indonesia. SajagandrungakankesatuandanpersatuanBangsa Indonesia, sajatidakmaumengenalpembatasan “asli” dan “tidakasli”, persukuan, sertapementjilan-pementjilanjangberupaapapundalamkesatuantubuhBangsa Indonesia. Bogor, 15 Djuli 1963. PEMIMPIN BESAR REVOLUSI BANGSA INDONESiA, S U K A R NO

  24. Perkembangan Pembangunan Karakter Bangsa Sejak Kemerdekaan • Orde Lama • PresidenRepublik Indonesia yang Pertama • (Ir. Soekarno) • telahmeletakanbentuk/bangunannegarabangsa (National-State) tetapijugadengandasarfilosofinegara/ pandanganhidupnegara(philosipichegronslaag) • Nation and character building • Indonesia dikagumidandihormatiolehbangsa-bangsadi Asia-Afrika (Konfrensi Asia Afrika 1955) • Kemudiansejarahmencatattidakberlanjutkarenaditunggangikepentinganpolitikyaitu“PolitiksebagaiPanglima”

  25. Perkembangan Pembangunan Karakter Bangsa Sejak Kemerdekaan • OrdeBaru • Konsep “Manusia Indonesia Seutuhnya” melalui P4 (Pedoman, PenghayatandanPengamalanPancasila), • Kemudiansejarahmencatattidakberlanjutkarenasifatindoktrinasidantiadacontoh “keteladanan” danditunggangikepentinganpolitikyaitu“ekonomisebagaipanglima” • OrdeReformasi • Konsep “ DesainInduk Pembangunan KarakterBangsa” • Perkembangankedepan ?

  26. Perubahan dan/atau penambahan kurikulum yang diinginkan: “ Karakter bangsa khususnya pada generasi muda/pelajar Indonesia” Pancasila Karakter- latin ”kharakter”, ”kharassein”, dan “kharax”, Inggris “character”, Yunani “character” dari “charassein” yang berarti membuat tajam, membuat dalam. Kamus Purwadarminta karakter diartikan “sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan atau akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari pada yang lain”. (Posted on 03/05/2010 by adetruna)

  27. Berbagaiperubahanpentingpadatahun 1998 menjaditonggakdimulainya era reformasi : dibidangpolitik, pemerintahan, hukum, ekonomi, danbirokrasi, yang dilandasiolehkeinginanuntukmewujudkanpemerintahandemokratisdanmempercepatterwujudnyakesejahteraanrakyat.

  28. PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS • ReformasiPenyelenggaraan Negara • PerkembanganTeknologiInformasidanKomunikasi • PerkembanganTeoriKearsipan Diprakarsaioleh International Council on Archives (ICA), beberapa universitasseperti University of British Columbia UBC (Kanada) University of Pittsburgh (Amerika) Monash University (Australia) sertaLembagaRisetKearsipan “InterPARES” (International Research of Permanent Authentic Records in Electronic Systems)

  29. Area Perubahan dan Hasil yang Ingin Dicapai dalam Reformasi Birokrasi a Area Perubahan Hasil yang Ingin Dicapai Sistem, proses dan prosedur kinerja yang jelas, efisien, efektif, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance Tatalaksana E. Goverment (Inpres No. 3 Tahun 2003) Program Tata Arsip Dinamis (Berbasis TI & Kom) Peran ANRI sesuai amanat UU No. 43/2009 dalam isi pokok GDRM RB Nasional SKN SJIKN SIKD SIKS Implementasi SKN-SJIKN K/L Pusat-Daerah Prioritas: 1. Design Sistem 4. Supervisi & Monitoring 2. Implementasi Try Out 5. Penyempurnaan 3. Pembinaan

  30. KEBIJAKAN KEARSIPAN NASIONAL( UU No. 43 Tahun 2009 ) ANRI adalah lembaga kearsipan nasional wajib melaksanakan pengelolaan arsip statis yang berskala nasional yang diterima dari: a. lembaga negara; b. perusahaan; c. organisasi politik; d. organisasi kemasyarakatan; dan e. perseorangan. ANRI memiliki tugas melaksanakan pembinaan kearsipan secara nasional terhadap pencipta arsip tingkat pusat dan daerah, arsip daerah provinsi, arsip daerah kabupaten/kota, dan arsip perguruan tinggi dan dilaksanakan secara terkoordinasi dengan lembaga terkait. Untuk kepentingan penyelamatan arsip pertanggungjawaban nasional bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, ANRI dapat membentuk depot dan/atau tempat penyimpanan arsip inaktif yang berfungsi sebagai penyimpan arsip inaktif yang memiliki nilai berkelanjutan. (Undang – Undang Nomor 43 Tahun 2009)

  31. MANAJEMEN ARSIP DINAMIS

  32. GOAL OF RECORD MANAGEMENT • THE RIGHT INFORMATION IN THE RIGHT PLACE AT THE RIGHT TIME

  33. Manajemen Arsip Dinamis(Records Management)Life Cycle of Records (1st Cycle) Penggunaan (Use) & Pemeliharaan (Maintenance) Penciptaan (Creation) Penyusutan (Disposition)

  34. Manajemen Arsip Dinamis(Records Management)DAUR HIDUP ARSIP(Life Cycle of Records) PENGGUNAAN & PEMELIHARAAN PENYUSUTAN *Survei/Inventarisasi arsip * Penilaian arsip * Jadwal retensi * Pemindahan arsip inaktif * Pemusnahan * Penyerahan arsip Statis ke ANRI * Pengurusan Surat * Sistem Pemberkasan dan Temu Balik * Manajemen Arsip aktif * Manajemen Arsip Inaktif * Program arsip Vital * Disaster prevention & recovery plan * Program Perawatan PENCIPTAAN * Disain Formulir & Manajemen * Manajemen Korespondensi & Tata Naskah * Manajemen Laporan * Manajemen Produk Hukum

  35. MANAJEMEN ARSIP BERBASIS TIK 48

  36. DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP ADMINISTRASI • Perubahan cara bekerja • Perubahan cara berkomunikasi • Perubahan persepsi tentang efisiensi • Perubahan dalam penciptaan, pengelolaan dan penggunaan informasi/arsip • Perubahan bagi arsiparis dalam mengelola arsip

  37. OBJECTIVE OF INFORMATION MANAGEMENT • Meet Business Needs • Provide Data and Information that is: • Timely • Accurate • Cost-effective • Accessible • Useable

More Related