1 / 45

KERANGKA PENGEMBANGAN STRATEGIS WILAYAH BERBASIS RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL

KERANGKA PENGEMBANGAN STRATEGIS WILAYAH BERBASIS RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL. Oleh DIREKTUR JENDERAL PENATAAN RUANG. Disampaikan dalam rangka Diskusi Geo-Ekonomi Strategis Global Bappenas, Jakarta 26 Mei 2005. DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. SISTEM PERENCANAAN TATA RUANG.

Download Presentation

KERANGKA PENGEMBANGAN STRATEGIS WILAYAH BERBASIS RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KERANGKA PENGEMBANGAN STRATEGIS WILAYAH BERBASIS RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL Oleh DIREKTUR JENDERAL PENATAAN RUANG Disampaikan dalam rangka Diskusi Geo-Ekonomi Strategis Global Bappenas, Jakarta 26 Mei 2005 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

  2. SISTEM PERENCANAAN TATA RUANG Kerangka Pengembangan Strategis Hirarki Sistem Perencanaan Tata Ruang Nasional Sistem Perencanaan Tata Ruang Provinsi Sistem Perencanaan Tata Ruang Kab/Kota Rencana Umum TR RTRWN RTRWP RTRWK RTR Pulau, Kawasan Tertentu, Kawasan Perbatasan, Kawasan Terpencil Rencana Operasional Operasionalisasi/tingkat kedalaman Renc. Bagian Wil Prov RDTR Kab/Kota RTR Kawasan (skala Provinsi) Rencana OperasionalTeknis RTR Kawasan (Nasional) RTR

  3. TANTANGAN (1) • Memiliki 5 Pulau Besar, Gugus Pulau Samodra, Gugus Pulau Pantai yang keseluruhannya berjumlah lebih dari 17000, dan adanya pegunungan tinggi serta dilalui jalur patahan dan sesar; • Tingginya jumlah penduduk miskin (lebih dari 48 juta jiwa atau lebih kurang 23% terutama di daerah tertinggal dan perkotaan); • Lebarnya kesenjangan tingkat pembangunan antar wilayah secara nasional (sudah berkembang: Sumatra, Jawa, Bali ; berkembang: Kalimantan, Sulawesi, NTB; perkembagan baru: Maluku, NTT, Papua); • Kesenjangan tingkat pembangunan antar bagian wilayah Pulau Besar dan antar kota dan desa; • Angkutan pelayaran internasional dominan oleh kapal asing (>96%);

  4. TANTANGAN (2) • Angkutan laut belum didukung oleh infrastruktur yang mantap (pelabuhan, galangan kapal dll); • Sistem perdagangan ekspor-impor melalui pelabuhan laut terjadi di wilayah Sudah Berkembang (Thn 2001, hampir 40% total volume atau US$ 42,5 billion atau 65,2% dilakukan dari Tanjung Priok, Tanjung Perak dan Tanjung Emas); • Interaksi perdagangan dalam negeri melalui pelabuhan laut banyak terjadi di pelabuhan besar di wilayah Sudah Berkembang(>90%) menuju ke dan berasal dari Medan, Palembang, Jakarta, Cirebon, Surabaya, Makasar dan Semarang); • Belum dimanfaatkannya secara penuh peluang pasar Asia Pasifik (70% pasar dunia) dan pemanfaatan 3 Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI); • Memiliki Pusat Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Internasional (PKN) dan memiliki Infrastruktur lainnya meliputi jalan lintas, listrik (SUTET) yang dominan di koridor utara Jawa, koridor pantai timur Sumatra, pada wilayah-wilayah pulau yang mengubungkan antar PKN tersebut

  5. upaya terpadu menghadapi tantangan MERUMUSKAN DAN MELAKSANAKAN KERANGKA PENGEMBANGAN STRATEGIS (STRATEGIC DEVELOPMENT FRAMEWORK)

  6. Teluk Benggala, Mediteran, Samudera Hindia (Timur Tengah, Eropa) Laut Cina Selatan (Jepang, Korea, Filipina) Laut Cina Selatan (Hongkong, Cina, Taiwan) Samudera Pasifik (Jepang, Korea, Amerika, Kanada) Banda Aceh BANDAR SRI BEGAWAN KUALA LUMPUR Medan Samudera Pasifik (Amerika, Kanada, Amerika Latin) SINGAPORE Entikong Manado Gorontalo Pekanbaru Ternate Batam Pontianak Samarinda Sorong Jambi Biak Palu Palangkaraya Padang Pangkal Pinang Balikpapan Jayapura Mamuju Palembang Pangkalan Bun Banjarmasin Kendari Bengkulu Ambon Lampung Makasar JAKARTA Semarang Serang Surabaya Bandung Samudera Hindia (Afrika, Australia) Malang DILLI Yogyakarta Merauke Denpasar Mataram Samudera Hindia (Australia, Selandia Baru) Kupang KERANGKA PENGEMBANGAN STRATEGIS Bontang Pulau Besar Pola Sebaran Permukiman Gugus Pulau Samudra Poros Pengembangan Startegis Global/Nasional Jalur Patahan dan Sesar Alur Pelayaran Internasional Gugus Pulau Pantai Poros Pengembangan Strategis Sub Regional Pegunungan Tinggi Batas Teritorial Kota PKN Poros Pengembangan Strategis Nasional Kawasan Andalan Batas ZEE

  7. POKOK-POKOK KERANGKA PENGEMBANGAN STRATEGIS (1) • Menetapkan Poros Pengembangan Strategis Global/Nasional meliputi: Poros global pengembangan koridor timur Sumatra, koridor utara Jawa sampai ke NTT; poros koridor barat dan timur Kalimantan; poros koridor barat Sulawesi menerus ke Menado dan Jayapura – Merauke; Poros Nasional Padang-Pekanbaru, Bengkulu-Palembang; Batam-Pekanbaru, Pangkal Pinang-Palembang, Bandung Jakarta, Yogya Semarang, Malang Surabaya, Pangkalan Bun Palangkaraya Banjarmasin, Kendari Makasar dan Ambon Ternate. • Percepatan pengembangan kawasan andalan pada poros pengembangan, terutama pengembangan kawasan tertentu cepat tumbuh (Metropolitan Jabodetabek Punjur, Mebidang, Gerbang Kerta Susila, Maminasata, Bandung Raya) • Dukungan pembangunan kawasan perbatasan serta pulau kecil terluar • Mengembangkan keterkaitan sosial ekonomi antar daerah terutama pengembangan sistem jaringan transportasi nasional, termasuk jalan, yang mempunyai akses yang tinggi ke pelabuhan di sepanjang poros pengembangan • Pengembangan infrastruktur Pelabuhan Laut dengan menetapkan pelabuhan internasional terutama penetapan hub internasional (antara lain Bojonegara, Bitung), penentuan rute pelayaran yang efektif dan kompatibel dengan alur pelayaran internasional, dan pengembangan galangan kapal

  8. POKOK-POKOK KERANGKA PENGEMBANGAN STRATEGIS (2) • Dukungan pembangunan infrastruktur lainnya dengan sasaran kewilayahan terutama di poros pengembangan: • Pemantapan dan pengembangan pelayanan sumber daya air pada kawasan potensial ekonomi, pulau-pulau kecil, kawasan perbatasan, konservasi & pengelolaan sungai dan danau (antara lain DAS Cilcis, Brantas, Jratunseluna, Membramo); • Pengembangan prasarana dan sarana permukiman di pusat-pusat permukiman pada poros pengembangan, dan kawasan perbatasan; • Pengembangan tenaga listrik dan sumberdaya energi lainnya untuk memacu tingkat daya saing koridor pengembangan.

  9. Lampiran

  10. Banda Aceh BANDAR SRI BEGAWAN KUALA LUMPUR Medan SINGAPORE Entikong Manado Gorontalo Pekanbaru Ternate Batam Pontianak Samarinda Sorong Jambi Biak Palu Palangkaraya Padang Pangkal Pinang Balikpapan Jayapura Mamuju Palembang Pangkalan Bun Banjarmasin Kendari Bengkulu Ambon Lampung Makasar JAKARTA Semarang Serang Surabaya Bandung Malang DILLI Yogyakarta Merauke Denpasar Mataram Kupang GUGUS PULAU SAMUDRA DAN PANTAI Legenda : Pulau Besar Gugus Pulau Samudra Gugus Pulau Pantai Batas Teritorial Pegunungan Tinggi Batas ZEE

  11. JALUR PATAHAN DAN SESAR Legenda : Jalur Patahan Sesar

  12. SEBARAN KEJADIAN GEMPA 1990-2000 Banda Aceh Medan Bontang Manado Gorontalo Pekanbaru Ternate Batam Pontianak Samarinda Sorong Jambi Palu Palangkaraya Padang Pangkal Pinang Jayapura Mamuju Palembang Banjarmasin Kendari Bengkulu Ambon Lampung Makasar JAKARTA Semarang Serang Surabaya Bandung Yogyakarta Legenda : Denpasar Mataram Legenda : Kupang Sebaran Beberapa Kota PKN Jalur Patahan Jalur Sesar Sebaran Kejadian Gempa Pada kedalaman 0-33 kmt Sebaran Kejadian Gempa Pada kedalaman 33-70 kmt

  13. Banda Aceh Medan Manado Gorontalo Pekanbaru Ternate Batam Pontianak Samarinda Sorong Jambi Palu Palangkaraya Padang Pangkal Pinang Jayapura Mamuju Palembang Banjarmasin Kendari Bengkulu Ambon Lampung Makasar JAKARTA Semarang Serang Surabaya Bandung Yogyakarta Denpasar Mataram Kupang SEBARAN KOTA PKN Legenda : Sebaran Beberapa Kota PKN

  14. JALUR ALKI Legenda : ALKI

  15. KAWASAN ANDALAN Legenda : Kawasan Andalan Darat Kawasan Andalan Laut

  16. KAWASAN PERBATASAN NEGARA • Kalimantan (Kalimantan Barat & Kalimantan Timur) – Sabah/Sarawak • Nusa Tenggara Timur – Timor Leste • Papua – Papua New Guinea • Sangihe Talaud – Philipina • Maluku – Timor Leste • Maluku Utara – Palau • NTT (Kep. Alor) – Timor Leste/Australia • Riau (Kep. Natuna) – Malaysia/Brunei/Vietnam/Singapura • NAD – India/Thailand Legenda : Poros Pengembangan Perbatasan

  17. Draft Usulan PKN PKN PKW PKW PK PKL PKL Orientasi pengembangan Gambar Sistim Kota-Kota Jawa Timur PENGEMBANGAN GKS

  18. KESENJANGAN KAWASAN (1)

  19. KESENJANGAN KAWASAN(2)

  20. Fakta-fakta Kesenjangan Antar Bagian Wilayah Pulau • Pantai Utara dengan Pantai Selatan Pulau Jawa dan Pulau Bali (yaitu 89% berbanding 11% terhadap total PDRB Propinsi) • Pantai Timur dengan pantai Barat Pulau Sumatera (80% berbanding 20% terhadap total PDRB Propinsi) • Bagian Utara dan Selatan dengan Bagian Tengah dan Tenggara Pulau Sulawesi (78% berbanding 22% terhadap total PDRB Propinsi) • Bagian pesisir dengan bagian pedalaman Pulau Kalimantan (90% berbanding 10% terhadap total PDRB Propinsi)

  21. REKAP KAWASAN ANDALAN

  22. TABEL SWS PRIORITAS Pulau SWS DAS Sumatera 19 27 Jawa-Bali 20 29 39 56 Kalimantan 2 4 Nusa Tenggara 5 5 Sulawesi 17 32 Maluku-Papua 5 …… 29 41

  23. Banda Aceh BANDAR SRI BEGAWAN KUALA LUMPUR Medan SINGAPORE Entikong Manado Gorontalo Pekanbaru Ternate Batam Pontianak Samarinda Sorong Jambi Biak Palu Palangkaraya Padang Pangkal Pinang Balikpapan Jayapura Mamuju Palembang Pangkalan Bun Banjarmasin Kendari Bengkulu Ambon Lampung Makasar JAKARTA Semarang Serang Surabaya Bandung Malang DILLI Yogyakarta Merauke Denpasar Mataram Kupang PEMBAGIAN WILAYAH NASIONAL SEDANG BERKEMBANG PERKEMBANGAN BARU SUDAH BERKEMBANG

  24. Terima Kasih

  25. KAWASAN PERBATASAN NEGARA • Kalimantan (Kalimantan Barat & Kalimantan Timur) – Sabah/Sarawak • Nusa Tenggara Timur – Timor Leste • Papua – Papua New Guinea • Sangihe Talaud – Philipina • Maluku – Timor Leste • Maluku Utara – Palau • NTT (Kep. Alor) – Timor Leste/Australia • Riau (Kep. Natuna) – Malaysia/Brunei/Vietnam/Singapura • NAD – India/Thailand

  26. Struktur Pemanfaatan Ruang per Pulau

  27. KAWASAN ANDALAN : Kawasan yang mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah melalui pengembangan sektor-sektor atau sumber daya unggulan yang didukung oleh ketersediaan infrastruktur dan aset manusia KRITERIA PENETAPAN A. Kawasan Andalan Berkembang • Terdapat lebih dari 3 aglomerasi kota di dalamnya • Memberikan kontribusi terhadap PDB > 0,25% • Persentasi penduduknya > 3% dari penduduk propinsi • Memiliki prasarana dasar jaringan jalan, pelabuhan laut dan/atau bandar udara, prasarana listrik, telekomunikasi, air, dan lain-lain • Memiliki sumberdaya alam dalam jumlah yang cukup besar • Memiliki sektor unggulan nasional yang sudah berkembang

  28. B. Kawasan Andalan Prospektif Berkembang • Terdapat 1 – 2 aglomerasi kota di dalamnya • Memberikan kontribusi terhadap PDB >0,05% • Laju Pertumbuhan ≥ 4% • Persentasi penduduknya > 0,5% - 2% dari penduduk propinsi • Prasarana dasar jaringan jalan belum lengkap, kondisi pelabuhan laut sedang atau kurang, dan prasarana lainnya belum cukup • Memiliki sumberdaya alam dalam jumlah yang cukup besar • Memiliki kemungkinan mengembangkan sektor unggulan C. Kawasan Andalan Laut • Merupakan kawasan yang memiliki potensi sumber daya laut maupun kawasan yang sumberdaya lautnya yang sudah berkembang • Mempunyai pusat pengolahan hasil laut yang dapat dikembangkan • Mempunyai akses yang tinggi ke pasar (kota maupun outlet) • Secara geografis berada di luar kawasan lindung laut

  29. Marine and Land Natural Resources • Marine Natural Resources • Terdiri dari ± 18.110 pulau dengan garis pantai sepanjang 108.000 km. • Wilayah kedaulatan perairan seluas 3,2 juta km2 (UNCLOS 1982): • Perairan kepulauan seluas 2,9 juta km2 • Laut teritorial seluas 0,3 juta km2 • Hak eksklusif pada perairan ZEE seluas 2,7 km2 • Land Natural Resources • Kawasan hutan 113 juta ha • Lahan sawah produktif 9,9 juta ha • Lahan perkebunan produktif 15,5 juta • Prospektif sebagai sumber mineral dan migas pada 60 cekungan

  30. Potensi Wilayah Pesisir & Pulau-pulau Kecil · Secara sosial: minimal 140 juta jiwa atau 60% dari penduduk Indonesia tinggal dalam radius 50 km dari garis pantai (pada 42 Kota dan 181 Kabupaten) · Secara ekonomi: kontribusi terhadap pembentukan PDB nasional sebesar 24 % (tahun 1989); adanya future resources, yaitu perikanan (baru termanfaatkan 58,5% dari potensi lestari), investasi bidang kelautan (30 tahun mendatang tidak lebih dari 2% dari total investasi di Indonesia) · Sumber daya non perikanan: (a) pertambangan dengan diketahuinya 60 cekungan minyak, (b) pariwisata bahari dunia (21 spot potensial), dan (c) keanekaragaman hayati (natural biodiversity) laut tropis dunia (30 % hutan bakau dan terumbu karang dunia), · Secara politik dan hankam: merupakan kawasan perbatasan antar-negara maupun antar-daerah

  31. NKRI: • luas wilayah + 2 juta km2, • penduduk > 206 juta jiwa (th 2000), • potensi SDA (marine and land natural resources) sangat besar. • Marine Natural Resources • Terdiri dari ± 18.110 pulau dengan garis pantai sepanjang 108.000 km. • Wilayah kedaulatan perairan seluas 3,2 juta km2 (UNCLOS 1982): • Perairan kepulauan seluas 2,9 juta km2 • Laut teritorial seluas 0,3 juta km2 • Hak eksklusif pada perairan ZEE seluas 2,7 km2 • Land Natural Resources • Kawasan hutan 113 juta ha • Lahan sawah produktif 9,9 juta ha • Lahan perkebunan produktif 15,5 juta • Prospektif sebagai sumber mineral dan migas pada 60 cekungan • Sebaran potensi SDA dan SDM tidak merata  perlu intervensi kebijakan & penanganan khusus (Pemerintah) terutama untuk wilayah tertinggal  mendorong pemulihan perekonomian nasional

  32. Kinerja Makro Ekonomi Tujuan Ekspor dan Asal Impor Utama Komoditi Non Migas berdasarkan Nilai Th. 2001 EKSPOR IMPOR (juta US$) (juta US$) 1 Amerika Serikat 7.126 1 Jepang 3.622 2 Jepang 6.691 2 Amerika Serikat 2.684 3 Singapura 4.881 3 Singapura 1.650 4 Malaysia 1.646 4 Korea Selatan 1.548 5 Belanda 1.582 5 RRC 1.426 6 Korea Selatan 1.577 6 Jerman 1.1 24 7 Inggris 1.538 7 Taiwan 978 8 RRC 1.518 8 Thailand 860 9 Jerman 1.232 9 Malaysia 603 10 Taiwan 1.185 10 Inggris 518 Sumber : Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia, Edisi April 2002 Pasar Asia Pasifik

  33. Matriks Komoditi Unggulan menurut Pasar Utama PANGSA PESAING PESAING NO KOMODITI PASAR PASAR UTAMA POTENSIAL I PERKEBUNAN 1 Karet Jepang, AS, EU Tinggi Thai, Mal Vietnam 2 Sawit EU, Jepang, AS Tinggi Mal, Afrika, Brazil frika 3 Kopi EU. Jepang, AS Tinggi P.Gading, G hana Vietnam 4 Kakao AS, EU, Jepang Tinggi Nigeria, Kameron II PERIKANAN 1 Udang AS, Asia, EU Tinggi 2 Tuna/Cekalang EU, Asia Tinggi Thailand, China Philipin a 3 Kepeting AS, Jepang Sedang Thailand 4 Kodok EU, Jepang Sedang 5 Rumput Laut AS, Jepang Rendah 6 Mutiara Jepang Rendah III TPH 1 Pisang AS, Jepang, EU, Rendah Costa Rica, Malaysia 2 Nenas Kanada Rendah Philipina 3 Manggis Jepang, AS Rendah Costa Rica, Thailand 4 Gaplek Singapura Rendah Philipina 5 Jamur Asia, EU, Timteng Rendah Thailand, Srilangka 6 Kentang EU, Asia Sedang Thailand 7 Kubis Asia Sedang China Vietnam 8 Jagung Singapura K ecil Thailand, China Malaysia, Singapura, China Asia, Lokal Thailand, AS IV PETERNAKAN 1 Babi Singapura R endah China 2 Unggas Hongkong Rendah 3 Domba Hongkong, Jepang, Rendah Rusia, Malaysia, Timteng Sumber: BPS 1999

  34. PENGEMBANGAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG POROS PENGEMBANGAN • Pengembangan kawasan tertentu cepat tumbuh : Metropolitan Jabodetabek Punjur, Mebidang, GKS, Maminasata, Bandung Raya • Pengembangan kota PKN pada Poros Pengembangan Wilayah yang Strategis. • Pengembangan Kawasan Andalan (Kaw. Andal Laut dan KAPET) pada poros prioritas pengembangan dan dukungan pembangunan kawasan perbatasan serta pulau kecil terluar • Pengembangan infrastruktur Pelabuhan Laut dengan menetapkan pelabuhan internasional terutama penetapan hub internasional (Bojonegara, Bitung), penentuan rute pelayaran yang efektif, dan galangan kapal • Dukungan pembangunan infrastruktur lainnya dengan sasaran kewilayahan yang meliputi: • Pemantapan kehandalan prasarana jalan nasional/strategis pada koridor ekonomi, dan pada pulau-pulau kecil, kawasan perbatasan • Pemantapan dan pengembangan pelayanan sumber daya air pada kawasan potensial ekonomi, pulau-pulau kecil, kawasan perbatasan, konservasi & pengelolaan sungai dan danau (DAS Cilcis, Brantas, Jratunseluna, Membramo) • Pengembangan prasarana dan sarana permukiman kawasan perbatasan, pulau-pulau kecil, penanganan pengungsi, • Pemenuhan kebutuhan tenaga listrik dan sumberdaya energi lainnya

  35. TABEL DAFTAR KAWASAN ANDALAN BERKEMBANG

  36. TABEL DAFTAR KAWASAN ANDALAN PROSPEKTIF BERKEMBANG

  37. KAWASAN ANDALAN LAUT TABEL KAWASAN ANDALAN LAUT Sudah Berkembang

  38. TABEL KAWASAN ANDALAN LAUT Sedang Berkembang dan Perkembangan Baru

  39. RUANG EKSISTING GERBANGKERTOSUSILA & SEKITARNYA KAWASAN PENGEMBANGAN PANTAI UTARA TUBAN KAWASAN METROPOLITAN SURABAYA BOJONEGORO KAWASAN KONSERVASI LINGKUNGAN DAS BENGAWAN SOLO PASURUAN KAWASAN KONSERVASI LINGKUNGAN DAS BRANTAS Jaringan Arteri Primer Pusat Kegiatan Nasional (PKN) KAWASAN INDUSTRI/ BERIKAT MINYAK & GAS BUMI PAITON / PLT Jaringan Kolektor Primer Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Jaringan Jalan Tol Pusat Kegiatan Lokal (PKL) PERMUKIMAN SKALA BESAR AIR BAKU

  40. Gambar Sistim Kota-Kota Jawa Timur PKN PKW PKL

  41. WILAYAH KEPULAUAN Wilayah Kepulauan: - Perikanan - SDM - Penerb. Perintis Peternakan Perikanan TUBAN Peternakan Industri Pusat SWP SUMENEP - Perdagangan Energi & Gas Pertanian - Koleksi Distribusi - Administrasi - Keuangan Jasa Rmh Tangga BANGKALAN Pertanian Pusat Perumahan Jasa Perorangan Penggaraman BOJONEGORO LAMONGAN SUMENEP Jasa Hiburan & Kebudayaan PAMEKASAN SAMPANG Peternakan Penerbangan Perintis Pariwisata Perikanan Penyebaran Kehutanan Industri Industri Komersial Pusat Fasilitas Olahan Pertanian Konservasi Kota Baru Pertanian Peternakan Perumahan Peternakan/ Perumahan Perkebunan Pertanian Perikanan Informasi Pusat Pusat Perdagangan Pertam- bangan Daerah Keuangan Komersial Pertanian Perkebunan Pusat Penyebaran Pertanian Fasilitas Penyebaran Pusat Fasilitas Penyebaran Agro-industri Fasilitas Perikanan Industri SURABAYA RAYA Kecil/ Kerajinan Rekreasi Agro Industri Rekreasi Perikanan MOJOKERTO Perikanan Perumahan Produksi Fungsi CBD : Pertanian Rekreasi Perdagangan Rekreasi Penyebaran Keuangan Industri Administrasi Informasi Penyebaran Perumahan Fasilitas Rekreasi Pusat Pendidikan/ Penelitian Pertanian Agro-industri Industri PASURUAN Penyebaran Kecil/ Industri Kerajinan Industri PROBOLINGGO Kecil/ Pertanian Sawah irigasi Kerajinan Perikanan Kegiatan Pemekaran Wilayah Pariwisata pegunungan, pantai Pariwisata & Suaka M. Satwa MALANG Pusat Perkebunan Industri Energi n Pertanian Pusat Perkebunan Industri Pertanian Industri Konservasi Pusat Industri Pariwisata LUMAJANG Perkebunan Penyebaran Fasilitasi Pertanian Pusat Perkebunan Perikanan Konservasi KETERKAITAN GKS dsk. – MADURA

  42. Legenda : Kawasan Andalan Laut

  43. Banda Aceh Medan Manado Gorontalo Pekanbaru Ternate Batam Pontianak Samarinda Sorong Jambi Palu Palangkaraya Padang Pangkal Pinang Jayapura Mamuju Palembang Banjarmasin Kendari Bengkulu Ambon Lampung Makasar JAKARTA Semarang Serang Surabaya Bandung Yogyakarta Denpasar Mataram Kupang Legenda : Sebaran Beberapa Kota PKN

  44. SISTRANAS

  45. Banda Aceh BANDAR SRI BEGAWAN KUALA LUMPUR Medan SINGAPORE Entikong Manado Gorontalo Pekanbaru Ternate Batam Pontianak Samarinda Sorong Jambi Biak Palu Palangkaraya Padang Pangkal Pinang Balikpapan Jayapura Mamuju Palembang Pangkalan Bun Banjarmasin Kendari Bengkulu Ambon Lampung Makasar JAKARTA Semarang Serang Surabaya Bandung Malang DILLI Yogyakarta Merauke Denpasar Mataram Kupang WILAYAH PEGUNUNGAN TINGGI Legenda : Pegunungan Tinggi

More Related