1 / 60

KURIKULUM VITE

KURIKULUM VITE. Nama : LA MUDI.Pd Nip : 198405172010011003 Tempat/Tgl/Lahir : Lamanu, 17 Mei 1984 Unit Kerja : SMA Negeri 5 Kota Ternate Alamat : Batu Angus Dufa-dufa Kec Kota Ternate Selatan

truda
Download Presentation

KURIKULUM VITE

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KURIKULUM VITE Nama : LA MUDI.Pd Nip : 198405172010011003 Tempat/Tgl/Lahir : Lamanu, 17 Mei 1984 Unit Kerja : SMA Negeri 5 Kota Ternate Alamat : Batu Angus Dufa-dufa Kec Kota Ternate Selatan Pangkat/Gol : III/a/Penata Muda Email : lamudimarasai@gmail.com

  2. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI BENTUK POWER POINT SMA NEGERI 5 KOTA TERNATE Media Pembelajaran Geografi Kelas X Semester Genap Unsur – Unsur Cuaca Dan Iklim HOME Kelas X Semester Genap

  3. Standar Kompetensi 3. Menganalisis Unsur-Unsur Geosfer 3.2. Menganalisis atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi 1.1. Menjelaskan Konsep Geografi

  4. Indikator • Menjelaskan dinamika unsur-unsur cuaca dan iklim (penyinaran, suhu, angin, awan, kelembaban serta curah hujan) • Menghitung kelembaban udara

  5. Tujuan Pembelajaran • Mengidentifikasi unsur-unsur cuaca dan iklim • Mengklasifikasikan tipe-tipe iklim Menu Utama

  6. Unsur-unsur cuaca dan iklim Suhu Udara (Temperatur) Tekanan Udara Awan Helilintar Angin Curah Hujan

  7. BALON CUACA 30.500 METER AWAN MUTIARA 21.000 METER AWAN SIRUS  6.100 – 18.300 METER PESAWAT PENUMPANG JET 15.000 METER HELIKKOPTER 10.970 METER AWAN KOMULONIMBUS 10.000 - 18.000 METER BURUNG TERBANG AWAN KOMULUS 8.200 METER 5000 – 13.700 METER AWAN STRATUS 2.500 METER

  8. Gas hidrogen di Atmosfer bumi

  9. SUHU UDARA Suhu udara adalah suatu keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara atau derajat panas disebut Termometer. Biasanya pengukuran dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan semakin ke kutub, semakin dingin.

  10. Skala Pengukuran suhu Udara Udara akan menjadi panas karena adanya penyinaran matahari

  11. Presentase radiasi sinar matahari Akibat penyinaran matahari, permukaan bumi menerima panas. Udara akan menerima panas dari permukaan bumi yang dipancarkan kembali setelah diubah dalam bentuk gelombang panjang.Radiasi yang dipancarkan matahari tidak seluruhnya diterima oleh bumi. Bumi menyerap radiasi sebesar 51%, selebihnyadipantulkan kembali oleh awan 20%, oleh bumi 4%, dan oleh atmosfer 6%, serta dibaurkan oleh molekul udara dan debu atmosfer sebesar 19%. Radiasi matahari 100% 4% 20% 6% Dipantulka noleh atmosfer 4% 20% 6% Radiasi sinar matahari 100% Persentase radiasi sinar matahari yang dipancarkan dan tidak seluruhnya diterima oleh bumi Dipantulkan oleh Awan Di pantulkan oleh atmosfer Di pantulkan oleh awan 19% dibaurkan oleh atmosfer dan awan Diserap bumi 51%. Di pantulkan oleh permukaan bumi

  12. faktor yang mempengaruhi sinar matahari yang diterima permukaan bumi • Lamanya Penyinaran Matahari Semakin lama matahari memancarkan sinarnya di suatu daerah, semakin banyak panas yang diterima bagian bumi itu. Keadaan cuaca yang cerah sepanjang hari akan semakin panas, jika dibandingkan dengan keadaan cuaca yang berawan sepanjang hari.

  13. 2) Sudut Datang Sinar Matahari Jika sudut datang sinar matahari di suatu daerah lebih tegak, panas yang diterima daerah tersebut cenderung lebih banyak, daripada sudut datang sinar matahari yang miring. Contohnya, di wilayah ekuator yang memiliki suhu paling tinggi, sudut datang sinar matahari relatif tegak. Di daerah ini sinar matahari selalu ada sepanjang tahun, sehingga rata-rata suhu yang ada di daerah ini relatif konstan A GSN B SINAR MIRING SINAR VERTIKAL c a b

  14. SIANG HARI a SORE HARI PAGI HARI a a a c b PERMUKAAN BUMI Keterangan Pada pagi hari bidang yang terpanasi adalah a + c Pada siang hari bidang yanmg dipanasi adalah a Pada sore hari bidang yang diapanasi adalah a + b Pada siang hari wilayah a dipanasi matahari lebih intensif

  15. 3. Keadaan permukaan bumi Hal yang berkaitan dengan keadaan permukaan bumi ialah perbedaan warna batuan dan perbedaan sifat darat dan laut. Batuan yang berwarna cerah lebih cepat menerima panas jika dibandingkan dengan jenis batuan yang berwarna gelap. Bentuk permukaan daratan lebih cepat menerima panas jika dibandingkan dengan permukaan laut. Pemanasan oleh bumi terjadi melalui proses sebagai berikut. • Pemanasan langsung terjadi karena kontak langsung. • Konveksi terjadi karena terjadi perpindahan udara. • Turbulensi terjadi karena pergerakan udara yang tidak teratur, pada umumnya berputar-putar. • Adveksi terjadi karena perpindahan udara ke arah horisontal atau mendatar.

  16. Rata – Rata Suhu Udara Dibeberapa Kota Di Indonesia

  17. Tekanan Udara Tekanan udara adalah berat massa udara pada suatu wilayah. Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Tekanan udara semakin rendah jika semakin tinggi dari permukaan laut. Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Satuan tekanan udara adalah bar. Satu bar = 1000 milibar (mb). Satu atmosfer (1 atm) sama besarnya dengan 1.013 bar atau 1013 mb. Orang yang kali pertama mengukur tekanan udara adalah Torri Celli (1643). Alat yang digunakannya adalah barometer raksa

  18. Barometer Aneroid PENUNJUK PERMUKAAN PEGAS PENGUNGKIT RANTAI LOGAM VAKUM PEGAS HALUS

  19. Keadaan Awan Awan adalah kumpulan partikel air yang tampak di atmosfer. Partikel air tersebut dapat berupa tetes air cair atau kristal es. Adanya tetes partikel air adalah berasal dari kondensasi uap air pada inti kondensasi yang ada dalam udara. Kondensasi atau pengembunan adalah saling-gabung partikel uap air pada partikel debu (yang disebut inti kondensasi), sehingga menghasilkan tetes air

  20. Bentuk-Bentuk Awan

  21. AWAN CIRUS AWAN ALTO CUMULUS AWAN CUMULONIMBUS AWAN STRATO CUMULUS

  22. Helilintar AWAN CUMULUS NIMBUS BERTUMBUH KEATAS (> 6 KM). TITIK-TITIK AIR DIPUNCAK AWAN MULAI MEMBEKU SEHINGGA TERJADI PEMISAHAN MUATAN (+) DIPUNCAK AWAN YANG DINGIN (- )DIDASAR AWAN PERMUKAAN BUMI BEKEMBANG JADI BERMUATAN (+) ATAU IONISASI DIMANA (-) DITOLAK)

  23. + + + + PROSES TERJADINYA PETIR MUATAN POSITIF KRISTAL ES + KETERANGAN PUNCAK AWAN – GURUH MENDAPAT MUATAN LISTRIK POSITIF, SEDANGKAN DASARNYA BERMUATAN NEGATIF. LUCUTAN ITU TAMPAK SEBAGAI KILAS –AN PETIR. PETIR DAPAT MELEJIT KE TA-NAH , KARENA BAGIAN BAWAH AWAN DAN TANAH MUATANNYA BERLAWANAN SEPANJANG JALANNYA PETIR UDARA TERPANASKAN. MOLEKUL UDARA HA – NGAT BERTABRAKAN DENGAN YANG DINGIN MENCIPTAKAN BUNYI GEMU – RUH UDARA DINGIN UDARA HANGAT AWAN _ _ _ _ MUATAN NEGATIF KILASAN PETIR HUJAN + + + + + PERMUKAAN TANAH

  24. Sambungan PERBEDAAN MUATAN SANGAT BESAR, BERJUTA-JUTA /MILYARD VOLT. SEHINGGA TERJADI LONCATAN MUATAN (-) KE (+) ATAU SEBALIKNYA, TEJADINYA KILAT KARENA TEMPERATUR NAIK BISA MENCAPAI 30.000 derajat SEHINGGA UDARA MENGEMBANG MENGHASILKAN SUARA (GUNTUR)

  25. Sambungan PENGULANGAN LONCATAN MUATAN REIONISASI SEHINGGA TERBENTUKNYA ION-ION (-) DAN ION-ION (+)

  26. Angin Angin merupakan fenomena keseharian yang selalu dirasakan. Secara sederhana, angin diartikan sebagai massa udara yang bergerak dari suatu tempat ke tempat lain. K.U B.4 GBU 23 MARET EQUATOR . GBS 0 K.S 66,5 K.U K.U K.U GBU 21 JUNI 22 DESEMBER GBU M B.3 • EQUATOR • EQUATOR GBS • GBS B.1 K.S K.S K.U B.2 • EQUATOR • GBS 23 SEPTEMBER K.S

  27. Angin T 0 60 ANGIN TIMUR KUTUB R R FRON KUTUB 0 30 T SUB TROPIKA T ANGIN BARAT PASAT TIMUR LAUT 0 0 KHATULISTIWA ZONA KONVERGENSI INTER TROPIKA PASAT TENGGARA ANGIN BARAT T T 0 SUB TROPIKA 30 T = TINGGI FRON KUTUB R R R = RENDAH 0 60 ANGIN TIMUR KUTUB T

  28. Sistem utama angin dibumi Angin timur Front kutub Angin barat Subtropikatekananudaratinggi Angin passat timur laut Equator tekanan udara rendah Angin passat tenggara Subtropika tekanan udara tinggi Angin barat Front kutub Kutub selatan tekanan udara tinggi Angin timur

  29. Berikut penjelasan sistem angin Angin passat Angin Anti Passat Angin Barat Angin Timur Angin Muson Angin Lokal

  30. Angin Passat Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Angin ini berasal dari daerah maksimum subtropik menuju ke daerah minimum ekuator. Sesuai dengan hukum Buys Ballot yaitu karena pengaruh gaya corriolis (rotasi bumi), dibelah bumi utara berbelok ke arah kanan dan di belahan bumi selatan bergerak ke arah kiri

  31. Angin Barat Angin barat adalah angin yang selalu berhembus dari arah barat sepanjang tahun pada daerah garis lintang 35oLU-60oLU dan 35oLS-60oLS

  32. Angin Timur Di daerah kutub utara dan kutub selatan bumi, terdapat daerah dengan tekanan udara maksimum. Dari daerah ini mengalirlah angin ke daerah minimum subpolar (60o LU/LS). Angin ini disebut angin timur. Angin timur ini bersifat dingin karena berasal dari daerah kutub

  33. Angin Muson Angin muson ialah angin yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah

  34. PEMBIASAN ANGIN MENURUT HUKUM BUYS BALLOT 100% K.U O 89,7% MAX.KUTUB 60 L.U BERTAMBAH KETERARNGAN Pembiasan angin menurut Hukum Buys Ballot di belahan Utara menyimpang ke kanan di belahana Selatan menyim- pang ke kiri. Hal ini dikarenakan bumi berotasi dari barat ke timur dan bumi yang bulat bentuknya memepat di kedua kutubnya. BELAHAN UTARA PENYIPANGAN KE KANAN O 50% 30 L.U PEMBIASAN O 0 0% KHATULISTIWA TIADA PEMBIASAN PENYIPANGAN KE KIRI O 30 L.S BELAHAN SELATAN O 60 K.S

  35. Angin Lokal A. Angin darat dan angin laut Angin darat dan angin laut terjadi di sekitar daerah pesisir dan waktunya hanya sesaat saja yaitu ketika adanya perbedaan temperatur antara perairan laut dan daratan akibat pemanasan. Kita ketahui bahwa air tidak begitu cepat menjadi panas ketika terkena sinar matahari, sebaliknya daratan lebih cepat panas. Pada saat perbedaan kondisi temperatur ini maka mengalirlah udara yang relatif dingin (dari lautan) menuju daratan, sehingga terjadilah angin laut pada siang hari. Angin darat Angin laut

  36. b. Angin Gunung dan Angin lembah Pada siang hari, lereng gunung yang menghadap ke arah sinar matahari menerima radiasi panas lebih banyak daripada di bagian lembahnya. Tekanan udara di lereng tersebut lebih rendah akibat pemanaan tersebut, sedangkan di bagian lembah yang lebih dingin akan lebih tinggi tekanan udaranya. Akibat perbedaan suhu dan tekanan ini maka mengalirlah udara dari lembah menuju lereng pegunungan di bagian atasnya yang kemudian disebut angin lembah Angin lembah Angin gunung

  37. Curah Hujan Hujan adalah curahan butiran air dari atmosfer sampai ke permukaan bumi, baik berbentuk cair maupun padat (es dan salju). Butiran air tersebut berasal dari uap air yang mengalami penggabungan antara partikelnya melalui inti kondensasi dan mengalami penurunan suhu sampai titik embun atau titik beku.

  38. Jenis-Jenis Hujan a. Hujan Orografis MATAHARI AWAN AWAN HUJAN ANGIN TERJUN KERING ANGIN NAIK BASAH PENGUAPAN ( KERING ) SAMUDERA

  39. Efek orografis PUNCAK GUNUNG KONDENISASI AWAN AWAN AWAN ANGIN TURUN DAERAH BAYANGAN HUJAN HUJAN ANGIN MENDAKI DARATAN LAUT

  40. Hujan zenital AWAN ANGIN JENITHAL ANGIN JENITHAL HUJAN JENITHAL 0 0 O 23,5 LU O 23,5 LU

  41. Hujan frontal AWAN

  42. Klasifikasi Ilim Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim: Letak garis lintang Letak tinggi tempat Pengaruh daratan yang luas Suhu udara dan awan Kelembaban udara dan awan Banyak sedikitnya curah hujan Pengaruh arus laut Panjang pendeknya musim Pengaruh topografi dan vegetasi Iklim Matahari Iklim Koppen Iklim Schmit-Ferguson Junghunh

  43. Iklim Matahari 90oKU 1 o 60 –– LU 2 Iklim Dingin 23 –– LU 2 Iklim Sedang 40oLU Iklim SubToropis 23 –– LS 2 Iklim Toropis 0o Iklim SubToropis 40oLS Iklim Sedang 1 o 60 –– LS 2 Iklim Dingin 90oKS • Daerah iklim tropis : 0o – 23,5o LU/LS • Daerah iklim sub tropis : 23,5o – 40o LU/LS • Daerah iklim sedang : 40o – 66,5o LU/LS d.Daerah iklim dingin : 66,5o – 90o LU/LS

  44. Iklim Koppen Tipe iklim A, adalah iklim hujan tropis dengan suhu udara pada bulan- bulan terdinginnya mencapai lebih dari 18o C (64,4o Fahrenheit) Tipe iklim B, adalah iklim kering (dry climate). Iklim kering terjadi karena jumlah penguapan lebih besar atau sama dengan jumlah hujan yang diterima Tipe iklim C, adalah tipe iklim mesothermal atau iklim lintang sedang yang dipengaruhi oleh lautan Tipe iklim D, adalah tipe iklim mikrothermal atau iklim lintang sedang yang dipengaruhi oleh daratan Tipe iklim E, adalah tipe iklim kutub. Ciri tipe iklim ini adalah memiliki rata-rata suhu pada bulan-bulan terpanas lebih kecil dari 10o Celcius

  45. Pembagian Iklim Koppen Secara Rinci Af = iklim hujan tropic Aw =iklim savana tropic BS = iklim stepa BW =iklim gurun Cf = iklim hujan sedang, panas tanpa musim kering Cw =iklim hujan sedang, panas dengan musim dingin kering C s = iklim hutan sedang, panas dengan musim panas yang kering Df = iklim hutan salju tanpa musim kering Dw =iklim hutan salju dengan musim dingin yang kering Et = iklim tundra Ef = iklim salju Curah Hujan bulan kering (mm) Curah Hujan Tahunan (mm)

  46. Iklim dunia berdasarkan kalasifikasi koppen

  47. Iklim Schmit - Ferguson

  48. Bagan rata-rata bulan basah dan bulan kering daerah dingin tak ada tanaman budaya daerah sejuk kopi, teh, kina, sayuran daerah sedang tembakau, kopi, coklat daerah panas padi, tebu

  49. Iklim F. Junghuhn Junghuhn membuat klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian tempat. Klasifikasi sangat penting karena ketinggian suatu mempengruhi jenis tanaman yang dapat tumbuh di daerah tersebut. Hal itu didasarkan antas perbedaan suhu udara, yaitu makin tinggi suatu tempat makin rendah suhu udaranya

More Related