280 likes | 533 Views
Materi : Perencanaan Lapangan Terbang Buku Referensi : Perencanaan dan Perancangan Bandar Udara, Jilid 1 dan 2, Horonjeff, R. & McKelvey, FX. Merancang, Merencana Lapangan Terbang, Ir. Heru Basuki Pelabuhan Udara, Zainuddin, Achmad BE. ( LAPANGAN TERBANG ).
E N D
Materi : Perencanaan Lapangan Terbang • Buku Referensi : • Perencanaan dan Perancangan Bandar Udara, • Jilid 1 dan 2, Horonjeff, R. & McKelvey, FX. • Merancang, Merencana Lapangan Terbang, • Ir. Heru Basuki • Pelabuhan Udara, Zainuddin, Achmad BE. ( LAPANGAN TERBANG ) LESSON - 5
Standard Perencanaan Lapangan Terbang • Klasifikasi Lapangan Terbang • Runway • Taxiway • Apron • Pemisah Bebas Halangan (Separation Clearance) Topic FivePerencanaanGeometrikLandasan
Standard Perencanaan Lapangan Terbang • Untuk membantu para perencana lapangan terbang dan • untuk keseragaman dalam fasilitas pendaratan, maka • kriteria perencanaan harus mempelajari pedoman dari • ICAO dan FAA. Kriteria itu mencakup tentang lebar & • kemiringan dari beberapa runway serta hal-hal lain yang • penting dari daerah pendaratan yang harus memenuhi • beberapa variasi lebar dari pesawat, teknik pilot melaku- • kan pendaratan dan keadaan cuaca. • Dalam membina keseragaman dari daerah pendaratan • dan untuk segi keamanannya, maka ICAO mengadakan • standard spesifikasi yang menyangkut seluk beluk lapter • dengan titik berat pada klasifikasi lapangan terbang,
Runway, Taxiway, Apron, Separation Clearance. • KlasifikasiLapanganTerbang Menetapkan standard perencanaangeometrikbagiber- bagaiukuranlapanganterbang & fungsipelayanannya, makadibuatklasifikasilapter, dimana ICAO membuat dalamkodehurufberdasarkanpadapanjang runway, sedang FAA membaginyadalam group-group pesawat berdasarkanpadafungsidarilapanganterbang. a) Klasifikasimenurut ICAO, ditunjukkandengankode huruf A, B, C, D dan E, dimanapembagianklas-klas tersebutberdasarkanpadapanjang runway, dengan referensiketinggian MSL & kondisitemperatur 57ºF sepertitabelberikut :
TandakodePanjang Runway (feet) A ≥ 7.000 B 5.000 - 7.000 C 3.000 - 5.000 D 2.500 - 3.000 E 2.000 - 2.500 b) Klasifikasimenurut FAA, didasarkanpadafungsi lapanganterbang yang dibagidalam 2 kelompok : 1. Air Carrier / pengangkutanudara, yang membagi dalam group-group pesawatdalam 4 group, yaitu Group JenisPesawat I B727-100, B373-100, B373-200, DC9-10, DC9-30, DC9-40, BAC-111.
Group Jenis Pesawat • II DC8, B707, B720, B727-200, DC10, L1011 • III B747 • IV Jenis pesawat yg lebih besar dr group III • 2. General Aviation / pesawat umum, yang membagi • dalam beberapa klas berdasarkan berat pesawat : • - Utility : a. Basic Utility Stage-I • b. Basic Utility Stage-II • c. General Utility • Lapter Utility adalah lapter perintis yang melayani • pesawat dengan berat kurang dari 12.500 lbs untuk • pesawat jenis propeler bukan pesawat jet utility di- • bagi dalam 3 klas seperti tabel berikut :
Klas utility Poros baling2 Berat max. Berataktual • BU. Stage-I 75 % 12.500 lbs ≥ 3.000 lbs • BU. Stage-II 95 % 12.500 lbs < 8.000 lbs • General Utility 100 % 12.500 lbs - • - Basic Transport, adalahlapter yang dapatdipakai • untukpesawatpropelerataupesawat jet ygberat- • nyasampaidengan 60.000 lbs. • - General Transport, adalahlapterygdipakaiuntuk • melayanipenerbanganumumdgnberatpesawat • sampaidengan 175.000 lbs ataulebih. • R u n w a y Elemen-elemendasardari Runway meliputi : 1) “Structural Pavement” / perkerasanstrukturalyaitu bagianditengahlandasanygdiperkerasberfungsi
Mendukungberatdaripadapesawatterbang. 2. “Shoulder” / bahulandasanadalahbagian yang ber- dekatandenganperkerasanstrukturaldanmerupa- kanperpanjangandariarahmelintangperkerasan runway yang dirancanguntukmenahanerosiakibat air dansemburan jet (blast), danjugadirancang un- tukmenempatkanalat-alatpemeliharaan runway & tempatpengawasan runway. 3. “Runway Safety Area” / area keamananlandasan adalahsuatu area yang harusdibersihkan, dikering- kandanjugadipadatkan. Area iniharusmampu un- tukmendukungbilaterjadikebakaran, kecelakaan (crash) danharusdapatdilaluiperalatanpemadam
Kebakaran, ambulance, truck2 penyapu landasan & peralatan2 berat, sehingga safety area tidak hanya melebar dari pada runway, tapi juga memanjang thd runway dengan maksud memberikan kondisi aman bagi pesawat yang keluar dari perkerasan struktural 4. “Blast Pad” adalah area yang direncanakan untuk mencegah erosi pada permukaan yg berbatasan dgn ujung landasan. Area ini selalu menerima semburan jet yang berulang kali pada saat “Run-up”. Bagian ini dapat diperkeras atau ditanami gebalan rumput. Berdasarkan pengalaman panjang blast pad sekitar 200 feet untuk pesawat2 transport, kecuali untuk pe- layanan pesawat berbadan lebar dibutuhkan panjang
Blast pad sampai 400 feet. • 5. “Extended Safety Area” / perluasan area keamanan • adalahmerupakanperluasandaripada safety area • untukmenjagakemungkinanterjadikecelakaanyg • disebabkankarenapesawatmengalami undershoots • atau overruns. Panjang extended safety area pada • keadaan normal adalah 800 feet • Dari semuaelemendiatas yang merupakanstandarisasi • adalahukuran structural pavement dan safety area. • Standarisasinyamengenailebar, panjang, slope meman- • jangsertaperubahankemiringan.
ELEMEN DASAR RUNWAY Runway Safety Area Blastpad Shoulder Structural Pavement Extended Safety Area (Stopway, Clearway) Shoulder Runway Safety Area
Kemiringan Longitudinal (Memanjang) : • Dalamkemiringan longitudinal yang perludiperhatikan • adalahjarakpandangan (sight distance) danjarak mini- • mum antaradualengkungvertikal. • Sight Distance • ICAO (A, B, C) • 10 feet 10 feet 10 feet • 1,5 runway runway 1,5 runway • ICAO (D, E) • 7 feet 10 feet 7 feet • 1,5 runway runway 1,5 runway
Sight Distance • F A A • 5 feet 5 feet 5 feet • 1 runway runway 1 runway • Ketentuantersebutdiatasberdasarkanketinggian pilot • pada cockpit pesawat. • - Jarak Min. antaradualengkungvertikal, meliputi : • Maximum Effective Slope • Maximum Longitudinal Slope • Maximum Longitudinal Slope Change • Slope Change per 100 feet.
Kemiringan Transversal (Melintang) : • Kemiringan melintang runway diperlukan untuk penga- • liran air permukaan yang berada diatas landasan dgn • ketentuan sebagai berikut : • - 1,5 % pada landasan dgn kode huruf C, D, E (ICAO) • - 2 % pada landasan dengan kode huruf A, B (ICAO) • - Tidak boleh lebih kecil dr 1%, kecuali pd perpotongan • runway dengan taxiway. • - Perubahan kemiringan yg terlalu dekat harus dihindari • Tabel Aircraft Approach Category : “dasar kec.pesawat” • a) A : Kec. Tidak lebih dari 91 knots • b) B : Kec. 91 knots – kec. Tidak lebih dari 121 knots • c) C : Kec. 121 knots – kec. Tidak lebih dari 141 knots • d) D : Kec. 141 knots – kec. Tidak lebih dari 166 knots • e) E : Kec. 166 knots – lebih besar dari 166 knots
Tabel Airplane Design Group : “dasarlebarsayap” • a) I : Tidaklebihdari 49 feet (15 m) • b) II : 49 feet – Tidaklebihdari 79 feet (24 m) • c) III : 79 feet – Tidaklebihdari 118 feet (36 m) • d) IV : 118 feet – Tidaklebihdari 171 feet (52 m) • e) V : 171 feet – Tidaklebihdari 214 feet (65 m) • f) VI : 214 feet – Tidaklebihdari 262 feet (80 m) • Runway design standards for aircraft approach category • A and B > 1.200 m : • No. Description I II III IV • 1. Runway length Refer to design calculation • 2. Runway width 60 ft 75 ft 100 ft 150 ft • 3. Runway shoulder width 10 ft 10 ft 20 ft 25 ft • 4. Runway blastpad width 80 ft 95 ft 140 ft 200 ft • 5. Runway blastpad length 60-100 ft 150 ft 200 ft 200 ft • 6. Run. safety area width 120 ft 150 ft 300 ft 500 ft • 7. Run. safety area length 240 ft 300 ft 600 ft 1000 ft • 8. Run. object free area width 250 ft 500 ft 800 ft 800 ft • 9. Run. object free area length 240 ft 300 ft 600 ft 1000 ft
Runway design standards for aircraft approach category • A and B ≤ 1.200 m : • No. Description I II III IV • 1. Runway length Refer to design calculation • 2. Runway width 75-100 ft 100 ft 100 ft 150 ft • 3. Runway shoulder width 10 ft 10 ft 20 ft 25 ft • 4. Runway blastpad width 95-120 ft 120 ft 140 ft 200 ft • 5. Runway blastpad length 60-100 ft 150 ft 200 ft 200 ft • 6. Run. safety area width 300 ft 300 ft 400 ft 500 ft • 7. Run. safety area length 600 ft 600 ft 800 ft 1000 ft • 8. Run. object free area width 800 ft 800 ft 800 ft 800 ft • 9. Run. object free area length 600 ft 600 ft 800 ft 1000 ft • Runway design standards for aircraft approach category C and D : • No. Description I II III IV V VI • 1. Runway length Refer to design calculation • 2. Runway width 100 ft 100 ft 100 ft 150 ft 150 ft 200 ft • 3. Runway shoulder width 10 ft 10 ft 20 ft 25 ft 35 ft 40 ft • 4. Runway blastpad width 120 ft 120 ft 140 ft 200 ft 220 ft 280 ft • 5. Runway blastpad length 100 ft 150 ft 200 ft 200 ft 400 ft 400 ft • 6. Run. safety area width 500 ft 500 ft 500 ft 500 ft 500 ft 500 ft
Runway design standards for aircraft approach category C and D : • No. Description I II III IV V VI • 7. Run. safety area length 1000 ft 1000 ft 1000 ft 1000 ft 1000 ft 1000 ft • Run. object free area width 800 ft 800 ft 800 ft 800 ft 800 ft 800 ft • 9. Run. Object free area length 1000 ft 1000 ft 1000 ft 1000 ft 1000 ft 1000 ft • T a x i w a y Pada taxiway persyaratan lebih rendah dari pd runway, tetapi pada taxiway yang terpenting “Wheel Clearance” yaitu lebar pavement taxiway yg masih dapat melayani sisi terluar roda utama pesawat (wheel base). - Elemen-elemen dasar taxiway, meliputi Pavement, Shoulder dan Safety area. - Panjang & Lebar taxiway, untuk panjang disesuaikan dengan kebutuhan panjang runway serta perhatikan dibelokan masuk runway dan di exit taxiway ada lebar tambahan pada belokan taxiway yg disebut (“Fillet”).
Jarak pandangan minimum taxiway menurut ICAO : A. Jarak 300 m dengan ketinggian 3 m diatas taxiway B. Jarak 300 m dengan ketinggian 3 m diatas taxiway C. Jarak 300 m dengan ketinggian 3 m diatas taxiway D. Jarak 200 m dengan ketinggian 2 m diatas taxiway E. Jarak 150 m dengan ketinggian 1,5 m diatas taxiway Hal-hal yang perlu diperhatikan pada Belokan Taxiway : - Kemiringan melintang sekecil mungkin - Jari-jari kurvanya cukup halus untuk pesawat berbelok (tabel 4-10) - Apabila harus membuat belokan tajam, perhatikan wheel clearance agar roda pesawat tidak keluar dari perkerasan taxiway, maka perlu dibuat “fillet” - Jarak bebas min. sisi terluar wheel base dgn perkerasan taxiway : A,B,C = 15 ft, D = 7,5 ft dan E = 5 ft.
“FILLET TAXIWAY” L R F
Taxiway design standards : • No. Description I II III IV V VI • 1. Taxiway width 25 ft 35 ft 50 ft 75 ft 75 ft 100 ft • 2. Taxiway edge safety margin 5 ft 7,5 ft 10 ft 15 ft 15 ft 20 ft • 3. Taxiway shoulder width 10 ft 10 ft 20 ft 25 ft 35 ft 40 ft • 4. Taxiway safety area width 49 ft 79 ft 118 ft 171 ft 214 ft 262 ft • 5. Tax. Object free area width 89 ft 131 ft 186 ft 259 ft 320 ft 386 ft • 6. Taxilane Ob. free area width 79 ft 115 ft 162 ft 225 ft 276 ft 334 ft • Taxiway fillet design standards : • No. Description I II III IV V VI • 1. Radius of taxiway turn (R) 75 ft 75 ft 100 ft 150 ft 150 ft 170 ft • 2. Length of lead in to fillet (L) 50 ft 50 ft 150 ft 250 ft 250 ft 250 ft • 3. Fillet radius for tracking (F) 60 ft 55 ft 55 ft 85 ft 85 ft 85 ft • 4. Fillet radius for judgmental • oversteering one side (F) 62,5 ft 57,5 ft 60 ft 97 ft 97 ft 100 ft
A p r o n • Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan • sebuah apron sebagai kelengkapan dari lapter : • - Konfigurasi bangunan terminal • - Kebutuhan parkir pesawat selama periode jam puncak • - Dimensi pesawat, berat dan jari-jari belok • - Konfigurasi parkir pesawat • - Wing tip clearance bagi pesawat terhadap pesawat lain • - Efek jet blast • - Instalasi hidran BBM, sumber daya listrik, sistem pe- • ngatur hawa yang tetap di apron • - Kebutuhan jalan pelayanan apron • - Kemiringan apron • - Marking apron
Wing Tip Clearance menurut ICAO : Code Aircraft Wing Span A. Up to but including 49 ft B. 49 ft up to but not including 79 ft C. 79 ft up to but not including 118 ft D. 118 ft up to but not including 171 ft E. 171 ft up to but not including 197 ft Kemiringan Apron : Kemiringan pada apron termasuk di dalamnya tempat parkir pesawat, jalur taxi kemiringannya tidak boleh lebih dari 1%. Di daerah pemuatan BBM kemiringan apron ½ % transversal sumbu pesawat untuk menjamin ketelitian pengukuran minyak BBM.
Separation Clearance • adalah pemisahan di antara dua runway sejajar, dimana • pemisahan tersebut tergantung dari : • - Apakah landasan instrument atau non instrument • - Bila runway instrument, fasilitas bantu apa yg tersedia • - Apakah take-off dan landing dari kedua ujung runway • - Apakah gerakan pesawat pada kedua runway, akan • saling tidak tergantung atau terkoordinasi. • ICAO mensyaratkan separation clearance untuk runway • non instrument seperti berikut, • Code Separation Clearance min. antara sb. Runway • 4 700 feet • 3 700 feet • 2 500 feet • 1 400 feet
Persyaratan ICAO untuk runway instrument : - Approach instrument secara bersamaan 5.000 ft - Approach secara simultan dgn instr. presisi 4.300 ft - Pengaturan berangkat/kedatangan dgn radar 3.500 ft Persyaratan FAA untuk separation clearance sbb. : FAA – Air Carrier Category Distance I 700 feet II 700 feet III 700 feet FAA – General Aviation Basic Utility Stage – I 300 – 500 feet Basic Utility Stage – II 300 – 500 feet General Utility 300 – 500 feet Basic Transport 700 feet General Transport 700 feet
Clearance minimum antara 2 ujung sayap atau ujung sayap dengan obyek tetap : Tipe pesawat Taxilane Apron taxiway Dual paralel Terminal dan taxiway Taxiway Twin Engine Turboprop 20 ft 40 ft 50 ft Two and Three Engine Turbojet 25 ft 50 ft 60 ft Three and Four Engine Turbojet 30 ft 60 ft 70 ft Four Engine Wide- body Turbojet 35 ft 70 ft 80 ft