760 likes | 1.07k Views
KEDUDUKAN HUKUM DALAM PERENCANAAN Debby Rahmi I (15408053) M.Ihsani Prawira (15408057). Free Powerpoint Templates. Sumber Hukum Utama Perencanaan di Indonesia.
E N D
KEDUDUKAN HUKUM DALAM PERENCANAAN Debby Rahmi I (15408053) M.IhsaniPrawira (15408057) Free Powerpoint Templates
Sumber Hukum Utama Perencanaan di Indonesia “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”
KebijakanNasional DANA SEKTORAL RUANG PROGRAM UU No. 26 / 2007 UndangUndangsektoral UU No. 25 / 2004 UU No. 17/ 2003 Kebijakan Daerah UU No.32/ 2004 SistemPemerintahan Daerah UU No.33/ 2004 Hub KeuanganPusat & Daerah PeraturanPemerintah Suhirman, 2010
PRODUK Perda/ Pergub/ Perkada RUANG PROGRAM UANG SEKTORAL • RPJPD • RPJM • RKPD • Pertamanan • Perumahan • Perdagangan • Galian C • RTRWP • RDTR • Renstra APBD Sebagaiformulasikonkretdarikomitmenpemda Suhirman, 2010
SISTEM PERENCANAAN di Indonesia SistemPerencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) PerencanaanKeruangan UU No.25 Tahun 2004 UU No. 26 Tahun 2007
UU No.25 Tahun 2004 SistemPerencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
AdanyapenguatanOtonomi Daerah.memberikankewenanganluas, nyata, danbertanggungjawabkepadadaerahmemerlukankoordinasidanpengaturanuntuklebihmengharmoniskandanmenyelaraskanpembangunan, baikpembangunanNasional, Pembangunan Daerah maupunpembangunanantardaerah. SehinggasebagaipedomanPresidenuntukmenyusunrencanapembangunan, makadibutuhkanpengaturanlebihlanjutbagiprosesperencanaan Pembangunan Nasional
DEFINISI Perencanaanadalahsuatuprosesuntukmenentukantindakanmasadepanyang tepat, melaluiurutanpilihan, denganmemperhitungkansumberdaya yang tersedia. Pembangunan Nasionaladalahupaya yang dilaksanakanolehsemuakomponenbangsadalamrangkamencapaitujuanbernegara.
DEFINISI Sistem Pembangunan Nasional Adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkanrencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. -Bab 1 Pasal 1 , Ayat 1,2,3 UU No.25 Tahun 2004
Visiadalahrumusanumummengenaikeadaan yang diinginkanpadaakhirperiodeperencanaan. Misiadalahrumusanumummengenaiupaya-upaya yang akandilaksanakanuntukmewujudkanvisi. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. 15. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untukmencapaitujuan. 16. Program adalahinstrumenkebijakan yang berisisatuataulebihkegiatan yang dilaksanakanolehinstansipemerintah/lembagauntuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, ataukegiatanmasyarakat yang dikoordinasikanolehinstansipemerintah.
(1) Pembangunan nasionaldiselenggarakanberdasarkandemokrasidenganprinsip-prinsipkebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasanlingkungan, sertakemandiriandenganmenjagakeseimbangankemajuandankesatuannasional. Perencanaanpembangunannasionaldisusunsecarasistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dantanggapterhadapperubahan. ASAS DAN TUJUAN (1) -Bab II Pasal 2, Ayat 1,2,3,4 UU No.25 Tahun 2004
(3) SPPN diselenggarakanberdasarkanasasumumpenyelenggaraannegara: Asaskepastianhukum Asastertibpenyelenggaraannegara Asaskepentinganumum Asasketerbukaan Asasproporsionalitas Asasprofesionalitas Asasakuntabilitas ASAS DAN TUJUAN (2) -Bab II Pasal 2, Ayat 1,2,3,4 UU No.25 Tahun 2004
(4) SPPN bertujuanuntuk: a. mendukungkoordinasiantarpelakupembangunan; b. menjaminterciptanyaintegrasi, sinkronisasi, dansinergibaikantardaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsipemerintahmaupunantarapusatdandaerah; c. menjaminketerkaitandankonsistensiantaraperencanaan, penganggaran, pelaksanaan, danpengawasan; d. mengoptimalkanpartisipasimasyarakat; dan e. menjamintercapainyapenggunaansumberdayasecaraefisien, efektif, berkeadilan, danberkelanjutan. ASAS DAN TUJUAN (3) -Bab II Pasal 2, Ayat 1,2,3,4 UU No.25 Tahun 2004
RUANG LINGKUP BAB III Pasal 3 UU No.24 Tahun 2005 20 Tahun 20 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 1 Tahun 1 Tahun
ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Renstra KL Pedoman Renja - KL RKA-KL Rincian APBN Pedoman Pemerintah Pusat Diacu Pedoman Bahan Bahan RPJP Nasional Pedoman RPJM Nasional RKP Pedoman RAPBN APBN Dijabarkan Diserasikan Melalui Musrenbang Diacu Diperhatikan Dijabarkan RPJP Daerah RPJM Daerah RKP Daerah Pedoman RAPBD APBD Pedoman Bahan Bahan Pemerintah Daerah Pedoman Diacu Pedoman Pedoman Renstra SKPD Renja - SKPD RKA - SKPD Rincian APBD UU SPPN UU KN
NARASI VisidanMisi Tujuan 1 Sasaran Strategi Kebijakan Program - kegiatankunci IndikatorKinerja Lain-lain Tujuan 2 – Sasaran …. dst Penutup MATRIKS RENSTRA CONTOH PENULISANRENSTRA
ISI RKP/D Proses Penyusunan RKPD
Karena: Ada Sanksi Pidana Pasal 34 UU 17/2003 PERENCANAAN – APA YANG BARU? DULU SEKARANG • Daftar Usulan - “Shopping List” • Sebanyak-banyaknya • Seindah-indahnya • Tidak terbatas • Rencana Kerja - “Working Plan” • Input (Rp., Naker, Fasilitas, dll.) • Kegiatan (Proses) • Output / Outcome • Sehingga Perencanaan • Dimulai dengan informasi tentang ketersediaan sumberdaya dan arah pembangunan nasional • Critical point-nya adalah • Menyusun hubungan optimal antara input, proses, dan output / outcomes
TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN BAB IV Pasal 8 UU No.25 Tahun 2004
Penyiapanrancanganrencanapembangunan yang bersifatteknokratik, menyeluruh, danterukur. SetiapInstansiPemerintahmenyiapkanrancanganrencanakerja yang siapuntukditetapkan Partisipasidanketerlibatanmasyarakatuntukpenyelarasanrencanapembangunanmelaluimusyawarahperencanaanpembangunan Penyusunanrancanganakhirperencanaanpembangunan 1. PenyusunanRencana
Penetapanrencanamenjadiprodukhukumsehinggamengikatsemuapihakuntukmelaksanakannyadalambentuk:Penetapanrencanamenjadiprodukhukumsehinggamengikatsemuapihakuntukmelaksanakannyadalambentuk: RPJP Nasional-UU RPJP Daerah-Peraturan Daerah RPJM & TahunanNasional-PP RPJM & Tahunan Daerah-Perkada 2. PenetapanRencana
Untukmenjamintercapainyatujuandansasaranpembangunan DilakukanolehpimpinanKementrian/Lembaga/SKPD DihimpundandianalisisolehMenteri/KepalaBappedahasilpemantauanpelaksanaanrencanapembangunan 3. PengendalianPelaksanaanRencana -BAB V I Pasal 28 UU No.25 Tahun 2004
Mengumpulkandanmenganalisis data daninformasiuntukmenilaipencapaiansasaran, tujuandankinerjapembangunan. Evaluasidilakukanberdasarkanindikatordankinerjamencakup input, output, result, benefit, dan impact Kementrian/Lembaga/SKPD wajibmelaksanakanevaluasikinerjapembangunan yang terkaitdenganfungsidantanggungjawabnya 4. EvaluasiPelaksanaanRencana -BAB V I Pasal 28 UU No.25 Tahun 2004
PresidenmenyelenggarakandanbertanggungjawabatasPerencanaan Pembangunan Nasional, dibantuMenteri, danPimpinanKementrian/Lembagasesuaitugas & Kewenangannya. Kepala Daerahmenyelenggarakandanbertanggungjawabatasperencanaanpembangunandaerahdidaerahnya, dibantuKepalaBappedadanPimpinan SKPD sesuaitugasdankewenangannya Gubernurselakuwakilpemerintahpusatmengkoordinasikanpelaksanaanperencanaantugas-tugasDekonsentrasidanTugasPembantuan, sertakoordinasi, integrasi, sinkronisasi, dansinergiperencanaanpembangunanantarkabupaten/kota KELEMBAGAAN -BAB V III Pasal 32 UU No.25 Tahun 2004
10. PENEGASAN HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN MASYARAKAT KEWAJIBAN H A K Pasal 60 Pasal 61 • mengetahuirencanatataruang; • menikmatipertambahannilairuangsebagaiakibatpenataanruang; • memperolehpenggantianyang layakataskerugian yang timbulakibatpelaksanaankegiatanpembangunan yang sesuaidenganrencanatataruang; • mengajukankeberatankepadapejabatberwenangterhadappembangunandiwilayahnya yang tidaksesuaidenganrencanatataruangdiwilayahnya; • mengajukantuntutanpembatalanizindanpenghentianpembangunanyang tidaksesuaidenganrencanatataruangkepadapejabatberwenang; dan • mengajukangugatangantikerugiankepadapemerintahdan/ataupemegangizinapabilakegiatanpembangunan yang tidaksesuaidenganrencanatataruangmenimbulkankerugian. • menaatirencanatataruang yang telahditetapkan; • mematuhilarangan: • memanfaatkanruangtanpaizinpemanfaatanruangdaripejabat yang berwenang. • melanggarkekentuan yang ditetapkandalampersyaratanizinpemanfaatanruang. • menghalangiaksesterhadapsumber air, pesisirpantai, sertakawasan-kawasan yang dinyatakanolehperaturanperundang-undangansebagaimilikumum: Pasal 61 Pasal 65 & 66 • partisipasidalampenyusunanrencanatataruang; • partisipasidalampemanfaatanruang: • partisipasidalampengendalianpemanfaatanruang PERAN Pasal 65 & 66
13. PENYELESAIAN SENGKETA PENATAAN RUANG Pasal 67 Tidak dicapai mufakat/kesepakatan
14. PENGATURAN JANGKA WAKTU PENYELESAIAN ATURAN-ATURAN PELAKSANAAN SEBAGAI TINDAK LANJUT DARI TERBITNYA UU PENATAAN RUANG INI 43
15. PEMBENTUKAN PEJABAT PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL Pasal 68 • UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mengamanatkan pembentukan Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). • Selain pejabat penyidik kepolisian negara Republik Indonesia, PNS tertentu dapat diberi wewenang khusus sebagai penyidik tindak pidana bidang penataan ruang. • Wewenang PPNS dalam tindak pidana bidang penataan ruang: • Melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan yang berkenaan dengan tindak pidana. • Melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindak pidana • Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang sehubungan dengan peristiwa tindak pidana. • Melakukan pemeriksaan atas dokumen-dokumen yang berkenaan dengan tindak pidana. • Melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yang diduga terdapat bahan bukti dan dokumen lain serta melakukan penyitaan dan penyegelan terhadap bahan dan barang hasil pelanggaran yang dapat dijadikan bukti. • Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan.
PERBANDINGAN UU PENATAAN RUANG UU No. 24/1992 dan UU No. 26/2007
Perbedaan UU No. 24 / 1992 dan UU No. 26/ 2007 Sumber: UU No. 24/ 1992 dan UU No.26/2007
ISI POKOK UU NO 26/2007 TENTANG PENATAAN RUANG • 1. StrategiUmumdanStrategiImplementasiPenyelenggaraanPenataanRuang • 2. KejelasanProdukRencana Tata Ruang(BukanHanyaAdministratif, tetapidapat pula Fungsional) • PembagianKewenanganyang LebihJelasantaraPemerintah, PemerintahProvinsidanPemerintahKabupaten/Kota dalamPenyelenggaraanPenataanRuang • Penekananpada Hal-hal yang BersifatSangatStrategisSesuaiPerkembanganLingkunganStrategisdanKecenderungan yang Ada • PenataanRuangMencakupRuangDarat, RuangLaut, danRuangUdara, termasukRuangdidalamBumi, sebagaiSatuKesatuan • PengaturanRuangpadaKawasan-Kawasan yang DinilaiRawanBencana(RawanBencanaLetusanGunungApi, GempaBumi, Longsor, GelombangPasangdanBanjir, SUTET, dll.) • MengaturPenataanRuangKawasanPerkotaandan Metropolitan HUKUM DAN PERENCANAAN / PL3101 / 15408057-15408053 HUKUM DAN PERENCANAAN / PL3101 / 15408057-15408053
ISI POKOK UU NO 26/2007 TENTANG PENATAAN RUANG • MengaturPenataanRuangKawasanPerdesaandanAgropolitan • MengaturPenataanRuangKawasanPerbatasansebagaiKawasanStrategisNasional (termasuk pula Pulau-Pulau Kecil Terluar/Terdepan) • MengaturPenataanRuangKawasanStrategisNasionaldariSudut Pandang Ekonomi (KawasanEkonomiKhusus, KawasanPengembanganEkonomiTerpadu (KAPET), KerjasamaEkonomi Sub Regional, sertaKawasanPerdagangandanPelabuhanBebas) • PenegasanHak, Kewajiban, danPeranMasyarakatdalamPenataanRuang • DiperkenalkannyaPerangkatInsentifdanDisinsentif • PengaturanSanksi • PengaturanPenyelesaianSengketaPenataanRuang • PengaturanJangkaWaktuPenyelesaianAturan-AturanPelaksanaansebagaiTindakLanjutdariTerbitnya UU PenataanRuangIni HUKUM DAN PERENCANAAN / PL3101 / 15408057-15408053 HUKUM DAN PERENCANAAN / PL3101 / 15408057-15408053
1. STRATEGI UMUM DAN STRATEGI IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG PASAL 3 Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan STRATEGI UMUM: • Menyelenggarakanpenataanruangwilayahnasionalsecarakomprehensif, holistik, terkoordinasi, terpadu, efektifdanefisiendenganmemperhatikanfaktor-faktorpolitik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, dankelestarianlingkunganhidup • Menerapkanprinsip-prinsip “komplementaritas” dalamrencanastrukturruangdanrencanapolaruang RTRW Kabupaten/Kota dan RTRW Provinsi. • MemperjelaspembagianwewenangantaraPemerintah, pemerintahprovinsi, danpemerintahkabupaten/kotadalampenyelenggaraanpenataanruang • Memberikanperhatianbesarkepadaaspeklingkungan/ekosistem • Menekankanstrukturdanpolaruangdalamrencanatataruang. PASAL 6 PASAL 6 (2) PASAL 7 (3) PASAL 17 PASAL 28-30 HUKUM DAN PERENCANAAN / PL3101 / 15408057-15408053 HUKUM DAN PERENCANAAN / PL3101 / 15408057-15408053