1 / 46

Kemitraan Industri Besar dengan Industri Kecil Menengah Kreatif dan Ritel Modern

Pertumbuhan UKM menimbulkan dampak positif terhadap peningkatan jumlah tenaga kerja, pengurangan jumlah kemiskinan, pemerataan dalam distribusi pendapatan, dan pembangunan ekonomi. Gerakan Kemitraan Usaha Nasional (GKUN) pada tahun 1996. Realitas pola kemitraan yang yang telah dirintis belum menunjukkan hasil yang mampu memberdayakan UKM. <br>Apakah program kemitraan dapat lebih ditingkatkan untuk menghadapi tantangan MEA?

togar
Download Presentation

Kemitraan Industri Besar dengan Industri Kecil Menengah Kreatif dan Ritel Modern

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kemitraan Industri Besar dengan Industri Kecil Menengah Kreatif dan Ritel Modern Togar M. Simatupang Sekolah Bisnis dan Manajemen Institute Teknologi Bandung Kegiatan Diskusi “Pengembangan Kemitraan Industri Besar dengan Industri Kecil Menengah (IKM) Kreatif dan Ritel Modern” kerjasama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Bank Indonesia (BI) Kota Bandung, dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Barat Bandung - 1 Desember 2015

  2. Latar Belakang • UKM menyerapbanyaktenagakerjadan menggunakansumberdayaalamlokal. • PertumbuhanUKM menimbulkandampakpositifterhadappeningkatanjumlahtenagakerja, penguranganjumlahkemiskinan, pemerataandalamdistribusipendapatan, danpembangunanekonomi. • Gerakan Kemitraan Usaha Nasional (GKUN) pada tahun 1996 • Realitaspolakemitraanyang yang telah dirintis belum menunjukkan hasil yang mampu memberdayakan UKM. • Apakahprogram kemitraandapat lebihditingkatkanuntukmenghadapitantangan MEA?

  3. Kemitraan • Kemitraan adalah kerja sama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah atau usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, memperkuat, dan menguntungkan: • Sinergi sumberdaya yang lebih efisien • Memperkuat mekanisme pasar dan persaingan usaha yang produktif • Motif ekonomi dan bukan sosial

  4. Pola Kemitraan • Kerjasama keterkaitan antar hulu-hilir • Kerjasama keterkaitan antar hilir-hulu • Kerjasama dalam pemilik usaha • Kerjasama dalam bentuk bapak-anak angkat • Kerjasama dalam bentuk bapak angkat sebagai modal ventura • Inti-plasma • Subkontrak • Dagang umum • Waralaba • Keagenan

  5. Kelompok mitra Perusahaan mitra Kelompokmitramenyediakanlahan, saranadantenaga. Sedangkanperusahaanmitramenyediakanbiaya, modal, saranauntukmengusahakanataumembudidayakansuatukomoditipertanian Pembagian hasil sesuai dengan kesepakatan • Sarana • Tenaga • Lahan • Modal • Teknologi • Biaya Pola kerjasama operasional Agribisnis (KOA)

  6. Alasan Kemitraan

  7. Tujuan Kemitraan • Meningkatkanpendapatanusahakecil • Meningkatnanilaitambahbagi yang bermitra • Meningkatkanpemerataandanpemberdayaan masyarakatdanusahakecil • MeningkatkanpertumbuhanekonomiKepadaMasyarakatMenengahKebawah • Memperluaslapangankerja

  8. Syarat Kemitraan • Bersifat bisnis • Saling membutuhkan • Saling menghargai • Saling memberi kontribusi • Ada efek sinergi • Disiplin • Saling menguntungkan • Kebertanggungjawaban • Saling memperkuat

  9. Kebijakan Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah

  10. Piramida Usaha Besardan UMKM di Indonesia

  11. Hambatan Industri Kecil • Lemahnyakemampuanmanajemenusaha dalam mengeloa operasi, peluang pasar, dan pangsapasar. • Kelemahandi bidangorganisasidanmanajemensumberdayamanusia • Keterbatasanjaringanusahakerjasamaantarpengusahakecil • Iklimusahapersainganyang salingmematikan. • Tidakmemilikicatatanatauadministrasiusaha • Pengelolaanhartaperusahaantidakterpisahdarikehidupanekonomirumahtangga , kebutuhanusahadankebutuhanrumahtanggamasihmenjadisatudanbebanpengeluaranusaha • Tidakmemenuhisegalapersyaratanstatus badan hukum • Kelemahandalamstrukturpermodalan • Skalapermodalanusahadankebutuhankreditnyaterlalukecil, sehinggatidakefisiendilayaniolehbank • Kurangmampumemenuhipersyaratan formal untukmemperolehkreditdaribank • Pembinaan yang telahdilakukanmasihkurangterpadudankurangnyakepercayaansertakepedulianmasyarakatterhadapusahakecil

  12. Kebijakan Kemitraan Usaha Nasional • UU No. 9 Tahun 1995 tentangUsahaKecil(UU 9/1995) • Peraturan Pemerintah No. 44 tahun 1997 tentang Kemitraan (PP 44/1997) • Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi (UU 22/2001) • Keputusan Presiden No. 127 Tahun 2001 tentang Bidang/Jenis Usaha yang Dicadangkan untuk Usaha Kecil dan Bidang/Jenis Usaha yang terbuka untuk Usaha Menengah atau Besar dengan Syarat Kemitraan (Kepres 127/2001) • Undang-UndangNo. 25 Tahun 2007 tentangPenanaman Modal (UU 25/2007) • Undang-UndangNo. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas(UU 40/2007) • Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2007 tentangWaralaba (PP 42/2007) • Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UU 20/2008) • Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU 32/2009) • PeraturanPemerintah No. 47 Tahun 2012 tentangTanggungJawabSosial Dan Lingkungan Perseroan Terbatas(PP 47/2012) • Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2007 Tahun 2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-08/MBU/2013 Tahun 2013 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan (Permen BUMN 5/2007) • ISO 26000 adalah standarinternasionaldalambidangCorporate Social Responsibility • Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 tentangPerindustrian (UU 3/2014)

  13. Indikator Kemitraan antara Industri Kecil Kerajinan dengan Pemangku Kepentingan Sumber: UU No. 9/1995 dan PP No. 44/1997

  14. Strategi Pemberdayaan Industri Kecil • Aspekmanagerialyang meliputi: peningkatanproduktivitas/omset/tingkatutilisasi/tingkathunian, meningkatkankemampuanpemasaran, danpengembangansumberdayamanusia • Aspekpermodalan, yang meliputi: bantuan modal (penyisihan 1-5% keuntungan BUMN dankewajibanuntukmenyalurkankreditbagiusahakecil minimum 20% dariportofoliokredit bank) dankemudahankredit (KUPEDES, KUK, KIK, KMKP, KCK, Kredit Mini/Midi, KKU) • Pengembangan program kemitraandenganbesarusahabaiklewatsistemBapak-AnakAngkat, PIR, keterkaitanhulu-hilir(forward linkage), keterkaitanhilir-hulu(backward linkage), modal ventura, ataupunsubkontrak • Pengembangansentraindustrikecildalamsuatukawasanapakahberbentuk PIK (PemukimanIndustri Kecil), LIK (LingkunganIndustri Kecil), SUIK (Sarana Usaha Industri Kecil) yang didukungoleh UPT (Unit PelayananTeknis) dan TPI (TenagaPenyuluhIndustri) • Pembinaanuntukbidangusahadandaerahtertentulewat KUB (Kelompok Usaha Bersama), KOPINKRA (KoperasiIndustri Kecil danKerajinan)

  15. Lembaga-lembagapendukungpengembanganusahakecil (UK) Sumber: Sjifudianet al. (1995: 62-63)Strategi dan Agenda Pengembangan Usaha Kecil, AKATIGA, Bandung.

  16. Lembaga-lembagapendukungpengembanganusahakecil (UK) Sumber: Sjifudianet al. (1995: 62-63)Strategi dan Agenda Pengembangan Usaha Kecil, AKATIGA, Bandung.

  17. Industri dan Ekonomi Kreatif

  18. Ekonomi dan Industri Kreatif • EkonomiKreatifmerupakan era ekonomibaruyangmengintensifkaninformasidankreativitasdenganmengandalkanide dancadangan pengetahuan darisumberdayamanusianyasebagaifaktorproduksiutamadalamkegiatanekonomi. • Industri kreatif berasaldaripemanfaatankreativitas, keterampilansertabakatindividuuntukmenciptakankesejahteraansertalapanganpekerjaandenganmenghasilkandanmemberdayakandayakreasidandayaciptaindividutersebut.

  19. IndustriKreatif Sumber: UNCTAD

  20. KegiatanEkonomiKreatifDaerah • Bandung • Helarfest, Braga Festival • Jakarta • Festival Kota Tua, PRJ, Jak Jazz, Jiffest, Jakarta Fashion Week • Solo • Solo Batik Carnival, PasarWinduJenar • Yogyakarta • Festival Kesenian Yogyakarta, PasarMalamSekaten, Biennale • Jember • Jember Fashion Carnaval • Bali • Bali Fashion Week, Bali Art Festival, Bali sanur festival • Lampung • Way Kambas Festival • Palembang • Festival Musi • Event Kreatifbesarlainnya • Pesta Blogger, Java Jazz, HelloFest, KickFest

  21. PengembanganEkonomiKreatif

  22. Pemberdayaan Industri Kreatif • Pembentukan LingkunganUsaha yang Kondusif • Penegakanhukum • Penyederhanaansistem • Penyederhanaanjumlahperijinan • Penataankelembagaan • Konsolidasiinstitusibirokasi • Penyempurnaanperaturanperundangan • InvestasiSumberdayaManusia • Investasi di BidangTeknologiTerapan • Sinergi dengan industrialisasi

  23. Prakarsa BI: filosofilima jari(fivefinger philosophy) • Jarijempol • mewakiliperanlembagakeuanganyang berperandalamintermediasikeuangan, terutamauntukmemberikanpinjaman/pembiayaankepadanasabahmikro, kecildanmenengahsertasebagai Agents of development (agenpembangunan). • Jaritelunjuk • mewakiliregulatoryakniPemerintahdan Bank Indonesia yang berperandalamRegulator sektorriildanfiskal, Menerbitkanijin-ijinusaha, Mensertifikasitanahsehinggadapatdigunakanoleh UMKM sebagaiagunan, menciptakaniklimyang kondusifdansebagaisumberpembiayaan. • Jaritengah • mewakilikatalisator yang berperandalammendukungperbankandanUMKM, termasukPromoting Enterprise Access to Credit (PEAC) Units, perusahaanpenjaminkredit. • Jarimanis • mewakilifasilitator yang berperandalammendampingi UMKM,khususnyausahamikro, membantu UMKM untukmemperolehpembiayaan bank,membantubank dalamhal monitoring kreditdankonsultasipengembanganUMKM. • Jarikelingking • mewakiliUMKM yang berperandalampelakuusaha, pembayarpajakdanpembukaantenagakerja

  24. Prakarsa BNI • Kampoeng BNI • Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui penyaluran kredit lunak dengan sistem klaster yang dilakukan di beberapa daerah. • Pada tahun 2014, BNI menambah 4 Kampoeng yakni Kampoeng BNI Batik Tulis Wiradesa (Pekalongan), Kampoeng BNI Batik Tulis Lasem (Rembang), Kampoeng BNI Imogiri (Bantul), dan Kampoeng BNI Kain Sasirangan (Banjarmasin). Total dana yang tersalur mencapai Rp 18,28 miliar. • Membawa UMKM Indonesia kePasarInternasionalMelaluiPameranProdukKampoengBNI • Belanda • Nusantara International Tea Festival • Kota Tua Creative Festival • Kampoeng BNI Sejuta Pesona Kearifan Lokal • MenilikKabardanCeritaMitraKampoeng BNI Sumber: Bersama Membangun Negeri (BNI Berbagi) pada http://www.bni.co.id/id-id/tentangkami/corporatesocialresponsibility/programkemitraan.aspx

  25. Pola Kemitraan Baru

  26. Bisnis Ritel Modern • AsosiasiPengusahaRitel Indonesia (Aprindo) membuatperkiraanpertumbuhanbisnisritel modern di tanah air tahun 2012 mencapai 15%. • Pertumbuhantersebutdidorongpertambahangeraibaru yang diproyeksikanmencapai2500 gerai, yang terdiridari 2000 gerai minimarket dan 500 geraisupermarket besar. • Indonesia berada di urutanketigasetelah India dan China sebagainegarayangmemilikipertumbuhanbisnisritelterbaik di kawasan Asia, berdasarkanhasilsurveiperusahaankonsultanmanajemen global AT Kearney dalamlaporan Global Retail Development Index (GRDI) tahun 2011. • Berdasarkandata KementerianPerdagangan2011, tercatatada 15.000 pasarrakyatdan 2,5 jutatokoatauwarungmilikperseorangandengan modal kecil. Sedangkanjumlahpasarswastasebanyak14.250unit, terdiridari 11.927 minimarket, 1.146 supermarket, 141 hypermarket, dan26perkulaanswasta. • Tumbuhnyamasyarakatkelasmenengah di tanah air mendorongmeningkatnyaminatinvestasidangairahbelanja. Bank Duniamenyatakanjumlahpendudukkelasmenengah di Indonesia padatahun 2010 sebesar 56,5 % daritotalpopulasi.

  27. Aprindo • Bagaimanaperiteldapatmandiridantangguh. • Bagaimanaprodukbisadipasarkan? Seleksiawal, tespasar (gelar 1 minggulihatresponpasar), danpemajangan • Labakotorbiasanya 3% dengan margin 12%. SDM sekitar 5-6% danlistrik 2%. • Kontribusipenjualan: makanan 45%, bukanmakanan 24%, segar 19%, danlainnya 12% • Kelemahanpemasok IKM: mutu, label pangan, kemasan, dandistribusi

  28. Simbiosis Bisnis Ritel Modern • Perkembanganbisnisritel modern yang pesatmendatangkanbanyakmanfaatbaginegaradanmasyarakatdalambentukpemasukanpajakbagipemerintahpusatdandaerah, menambahlapangankerja, meningkatkaninvestasi, menggerakkansektorusahariildanpariwisata, meningkatkankonsumsidalamnegeri, dan meningkatkankemitraanusahadenganIKM. • Bagaimana kemitraan bisnis ritel modern dengan IKM dapat ditingkatkan?

  29. Potensi Kota Bandung • Ada sekitar 34 BUMN yang dapat terlibatProgramtanggung jawab sosial (corporate social responsibility) dengan dalam kemitraan modal usahadan promosi. • PelakuUMKM sekitar 23.000 unit UMKM di Kota Bandung.

  30. Pola Kemitraan antara Peritel Modern dengan IKM • Kemitraanantaraperitel modern denganpemasok yang merupakan Usaha Kecil danMenengah (UKM) berdasarkan prinsip menjunjungtransparansidankesepakatan yang berkeadilan. • Peritelbesarmenjadikanpemasoknyasebagaimitra. • Parapemasokdari UKM mendapatkanbebaspungutandariperitel modern, termasukmemperolehpembayarantunaiatasbarang yang dipasoknya. • Polakemitraanberwujudpembinaandanpelatihanperitelkepadapemasoknya, misalnya pemberianbantuanteknisbagaimanamembuatkemasanbarang yang sesuaistandar mutu. • Periteldiharapkanmembukaaksespermodalankredit perbankan kepadaparapemasoknya, misalnya menjadiafalis sebagai pihakyang bersediaikutmemberijaminankepadalembagaperbankan.

  31. Pola Kemitraan antara Peritel Modern dengan IKM • Pembinaan: pengembangan kemitraandenganpelaku UMKM melaluikerjasamabisnisriteldenganpengelolaanmodern • Bentukkemitraansemacaminisangatdibutuhkanbagi UMKM yang baruakanmemilikiusahaataupemiliktokotradisional yang selamainikesulitandalampengelolaantokosecara modern. • Parawirausahawanataupemiliktokotradisionaldibantudalampasokanbarang, pelatihan, pendampingan, dansistem. • Hargajualbarangakanlebihkompetitifkarenamengikutistandarmarjin yang disarankanoleh perusahaan pembina. • Pemasaran: Ruang promosiuntukpemasaranproduk • Peritelsecarateraturmenyediakanruanguntukpameran, promosi, eksibisi, lombakreatif, dan festival

  32. Persoalan Mendasar • Peritelhanyamenjualbarang yang diresponolehpembeli. • Terjadiperanghargaantarperitel. • Gaya Tarzan: siapa yang paling kerasteriakannyadalammenarikpelanggan yang akandidengarolehpelanggan. Teriakdilakukanmelalui media dan dumping harga. • Dumping hargabiasanyadenganmemberikanhargadiskonuntukminyakgoreng, durian, camilan, dan lain-lain.

  33. Persoalan Mendasar • Pelaksanaankemitraanyang selamaini diterapkanmasihsekadarmelaksanakanhimbauanpemerintah, belummerupakankomitmenuntukbetul-betulmengangkatindustrikecil, tidakterpola, dantertatadenganbaik, sertamasihjauhdarikesanprofesional. • Fokuspadatransaksiuntukmendorongbarangkonsumenyang bergerakcepat(fast moving consumer goods) yaitupenjualanproduk-produkyang dapatterjualsecaracepat, belumadapengembanganprodukbaru yang melibatkanpemasok IKM. • Saling curiga antara IKM dan IB • Kemitraan membuka peluang untuk dicaplok oleh IB. • Bantuan permodalannya tidak digunakan untuk mengembangkan bisnis tetapi untuk konsumsi.

  34. PolaBaru • Dayasaing • Merek • Efisiensi • Mutu • Koleksibarang • Dunia internet • E-commerce • Media sosial • Awan (cloud) • Kewirausahaankreatif: • Produkkreatif • Produklokal • Pendidikandanpelatihan • Sertifikasidanstandarisasi • Penelitiandanpengembangan

  35. Pola Baru • PendirianPusatPengembanganPendampingUKM Kreatif • PusatPembinaandanPengembanganKoperasidanPengusaha Kecil (P3KPK) • Balai Latihan Kerja • Akademi komunitas • Pengembangan basis data industri kreatif lokal sebagai mitra dagang dan UKM binaan • Kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi • Penghargaan Mitra Usaha Kreatif Lokal • Pekan produk kreatif • Festival ekonomi kreatif • Wahana Kreatif • Penelitian dalam mendukungpengembangankeunggulan kompetitif industri kreatif dan produk lokal • Pengembangan kewirausahaan kreatif • Penciptaan identitas kreatif lokal • Peningkatan mutu kelembagaan usaha kreatif • Fasilitasi akses permodalan

  36. Al Ma’soem

  37. Alfamart

  38. Carrefour

  39. Why Technology is more relevant now than ever in Retail?

  40. Peluang

  41. Peluang

  42. Prinsip Kehati-hatian Kemitraan (prudent partnership principle) • Prakarsa untukmelakukankemitraan. • Penyampaikan aplikasi dan proposal secara langsung maupun melaluimediator. • Penilaian prospekdarikemitraantersebutmelaluiwawancaradandiskusidengan UMKM calonmitra, kunjunganlangsungkelapangan/ketempatusahaUMKM, danmelakukan audit • BilaUMKM memintabantuanfasilitator/lembagapembina, makalembagapembinabisamemberikanarahan/advokasi/mediasi. • Lembagapembinamembantu/berperandalam proses persiapankemitraan, sepertimelakukanevaluasi/audit terhadapkesiapan UMKM ataumempersiapkan UMKM agar layakuntukbermitradenganusahabesar. Lembagapembinabisajugaberperanselamakemitraanituberlangsungbiladiperlukan, sepertimelakukanpelatihan, konsultasi, pemantauan, dan evaluasi. • Selamakemitraanberlangsung, perludilakukanpembinaan, termasukpemantauan, evaluasi, konsultasi, danpelatihan yang diperlukan. • Kemitraan tidak hanya merupakan keinginan yang semu, tetapi penekanannya lebih mengarah kepada tercapainya pemenuhan kebutuhan masing-masing pihak yang bermitra.

  43. The IMP³rove Approach Sumber: https://www.atkearney.com/innovation/ideas-insights/article/-/asset_publisher/VHe1Q1yQRpCb/content/not-all-smes-are-created-equal/10192?_101_INSTANCE_VHe1Q1yQRpCb_redirect=%2Finnovation%2Fideas-insights

  44. Kesimpulan • Pemberdayaan industri kreatif telah dikembangkan baik secara nasional maupun daerah, namun belum menjadi program yang rutin antara peritel modern dengan industri kreatif lokal. • Pemberdayaan yang efektif ditandai dengan keterpaduan perencanaan bisnis, penataan peran kelembagaan dan koordinasi pelaksanaan program kemitraan, dan pengembangan kapasitas yang disertasi dengan peningkatan sarana dan prasarana. • Kemitraan peritel modern dengan industri kreatif merupakan simbiosis mutualisme yang berdasarkan pada prinsip bisnis dan profesionalisme dan perlu adanya dukungan pemerintah dalam rangka mengangkat identitas kreatif kota atau kabupaten melalui pemberdayaan industri kreatif lokal. • Kemitraanmerupakandisiplinbisnis yang memerlukankoordinasi, komitmen, dankonsistensi.

  45. Terima Kasih

More Related