1 / 28

PERTEMUAN XI

PERTEMUAN XI. PENALARAN DEDUKTIF: SILOGISME KONDISIONAL Silogisme disjungtif KEPASTIAN DAN KEMUNGKINAN. SILOGISMA KONDISIONAL.

tiva
Download Presentation

PERTEMUAN XI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERTEMUAN XI PENALARAN DEDUKTIF: SILOGISME KONDISIONAL Silogismedisjungtif KEPASTIAN DAN KEMUNGKINAN

  2. SILOGISMA KONDISIONAL Silogisma kondisional adalah argumen yang premis pertamanya berupa proposisi kondisional, sedangkan premis keduanya adalah proposisi kategoris yang menetapkan atau mengingkari term anteseden atau term konsekuen dari premis mayornya.

  3. 4 macam tipe silogisma kondisional • Silogisme kondisional yang premis keduanya mengakui bagian anteseden. Contoh : Pr 1 : Jika hujan, saya naik becak. Pr 2 : Sekarang hujan. Konkl : Jadi, saya naik becak.

  4. 2. Silogisme kondisional yang premis keduanya mengakui bagian konsekuennya. Contoh : Bila hujan, bumi akan basah. Sekarang bumi telah basah. Jadi hujan telah turun.

  5. 3. Silogisme kondisional yang premis keduanya mengingkari bagian antesedennya. Contoh : Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan muncul. Politik pemerintah tidak dilaksanakan dengan paksa. Jadi kegelisahan tidak akan timbul.

  6. 4. Silogisme kondisional yang premis keduanya mengingkari bagian konsekuennya. Contoh : Bila mahasiswaa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah. Pihak penguasa tidak gelisah. Jadi mahasiswa tidak turun ke jalanan.

  7. HUKUM HUKUM SILOGISME KONDISIONAL • Cara untuk menentukan kebenaran konklusinya bila premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar. • Bila anteseden dilambangkan dengan A dan konsekuen dengan B, maka hukum silogisme kondisional adalah :

  8. Bila A terlaksana, maka B juga terlaksana. • Bila A tidak terlaksana, maka B tidak terlaksana (tidak valid) • Bila B terlaksana, maka A terlaksana (tidak valid) • Bila B tidak terlaksana, maka A tidak terlaksana.

  9. CONTOH : • Bila terjadi peperangan, maka harga pangan melambung tinggi. Terjadi peperangan. Jadi harga pangan melambung tinggi. • Bila terjadi peperangan, maka harga pangan melambung tinggi. Tidak terjadi peperangan. Jadi harga pangan tidak melambung tinggi.

  10. 3. Bila terjadi peperangan, maka harga pangan melambung tinggi. Harga pangan melambung tinggi. Jadi terjadi peperangan. 4. Bila terjadi peperangan, maka harga pangan melambung tinggi. Harga pangan tidak melambung tinggi. Tidak terjadi peperangan.

  11. LATIHAN A. Turunkankonklusidaripremisberikut. Sebutkanuntukkonklusi yang tidaksah. • Kalauhujan, akutidakpergi. Nah, akutidakjadipergi, jadi……………… Jatuhhujan, jadi …………………. Tidakhujan, jadi ………………… Akupergi, jadi …………..

  12. 2. Kalau kamu datang terlambat, guru akan marah. Kamu tidak terlambat, jadi ……………………. Kamu terlambat, jadi …………… Guru tidak marah, jadi ……. Guru marah, jadi……………..

  13. SILOGISME DISJUNGTIF • Adalahsilogisme yang premismayornyakeputusandisjungtif, sedangpremisminornyakeputusankategoris. • Terdapat 2 macam ; silogismedisjungtifdalamartiluas (dimanapremispertamanyamempunyaialternatifbukankontradiktif) , dansilogismedisjungtifdalamartisempit (dimanapremispertamanyamempunyaialternatifkontradiktif) .

  14. Contoh silogisme disjungtif dalam arti sempit : Ia lulus atau tidak lulus Ternyata ia lulus, jadi : Ia bukan tidak lulus. • Contoh silogisme disjungtif dalam arti luas: Hasan di rumah atau di pasar. Ternyata tidak di rumah. Jadi di pasar.

  15. 2 tipe silogisme disjungtif • Premis keduanya mengingkari salah satu alternatif, konklusinya mengakui alternatif lain. • Premis keduanya mengakui salah satu alternatif, konklusinya mengingkari alternatif lain.

  16. Contoh 1 : Iaberadadidalamataudiluar. Ternyataiatidakberadadiluar. Jadi, iaberadadidalam. Contoh 2 : Budi di mall ataudisekolah. Budi di mall. Jadi Budi tidakberadadisekolah.

  17. HUKUM-HUKUM SILOGISME DISJUNGTIF • Silogisme disjungtif dalam artif sempit, konklusi yang dihasilkan selalu benar, jika prosedur penyimpulannya valid. • Silogisme disjungtif dalam arti luas, konklusinya adalah : a. Bila premis keduanya mengakui salah satu alternatif, maka konklusinya sah (benar) b. Bila premis keduanya mengingkari salah satu alternatif, maka konklusinya tidak sah.

  18. Contoh 1 : Hasan berbaju putih atau tidak putih. Ternyata Hasan berbaju putih. Jadi ia bukan tidak berbaju putih. • Contoh 2 : Budi menjadi guru atau pelaut. Budi adalah guru Jadi Budi bukan pelaut.

  19. Contoh 3 : Penjahat itu lari ke Yogya atau ke Solo Ternyata penjahat itu tidak lari ke Yogya Jadi ia lari ke Solo.

  20. LATIHAN • Tentukanbenarsalahnyaargumenberikut : • PSSI kalahataumenang. Ternyatatidakkalah, jadipastimenang. • KaulihatsendiritertuduhadalahTonoatauJono. TernyatavonistelahjatuhbahwaJonotidakbersalah. Jadikaujanganmembantahlagi, Tonolahpenjahatnya. • Penilaianituadakalanyabenardanadakalanyasalah. Ternyatabenar, jadibukansalah.

  21. Perjalananalaminisecarakebetulanataukarenaada yang mengaturnya. Nah, ternyatatatasusunanalaminitidakdapatditerangkandenganteorikebetulan, jadiharusada yang mengaturnya. • Manusiaitudalammencapaicita-citanyaselaluharusdenganupayaatauiatidakakansukses. Ternyataoranginisukses, jaditentuiatelahberusaha. • Diapergike Semarang ataukeTegal. Ternyataiatidakberada Semarang . KalauengkaudatangkeTegal, engkauakanmenjumpaiiaadadi situ.

  22. KEPASTIAN DAN KEMUNGKINAN • Kepastian dan kemungkinan merupakan dua hal yang perlu mendapatkan perhatian yang serius dalam membuat atau menilai suatu penalaran. • Jika premis diandaikan benar, maka konklusinya terdapat 3 kemungkinan konklusinya, yaitu benar (pasti benar), salah (pasti salah) dan tidak tentu (mungkin benar, mungkin salah).

  23. Penalaran deduktif yang sehat, konklusinya bukan hanya mungkin benar, melainkan pasti benar dan tidak mungkin salah, jika semua premisnya benar. • Sebaliknya, jika konklusinya salah (pasti salah), atau mungkin benar (jadi mungkin pula salah), maka penalaran itu tidak sahih (Valid)

  24. Dalam kaitannya dengan konsep validitas, semua penalaran dapat dibedakan ke dalam dua golongan , yaitu : Yang sahih, konklusinya pasti benar, jika premis-premisnya benar. Yang tidak sahih, dapat dibedakan ke dalam dua kelompok yaitu : pasti salah, dan tidak dapat ditentukan benar-salahnya (mungkin benar, mungkin salah), jika semua premisnya benar.

  25. Contoh 1 : Semua manusia adalah makhluk Tuhan. Manusia atheis juga makhluk Tuhan. • Contoh 2 : Segala sesuatu berjalan menurut rencana Tuhan. Jadi kejahatan juga berjalan menurut rencana Tuhan. • Contoh 3 : Sebagian manusia percaya kepada Tuhan Semua manusia percaya kepada Tuhan.

  26. LATIHAN • Semua Ibu adalah perempuan. Gambarkan proposisi tersebut dengan menggunakan diagram Venn, kemudian buatlah 3 buah keputusan berdasarkan diagram Vennnya, dengan ketentuan : a. Keputusan pasti benar b. Keputusan pasti tidak benar. c. Keputusan yang tidak pasti, mungkin benar atau mungkin salah.

  27. Selidiki “kepastian” atau “kemungkinan yang terkandungdalamputusandibawahini : • Slametmungkinkemarinterlambat, karenasayadengaradakecelakaanlalulintas. • Si Animelakukanhalsepertiitu? Mustahil, diaorang yang sayakenalbaik, iapastitidakakanberbuatsepertiitu. • Takperludiragukanlagibahwakitadalamtahuniiniakanmencapaikemajuan yang pesat.

  28. d. Saya berani bersumpah bahwa dia yang melakukan. e. Dengan adanya kredit murah di desa, produksi pertanian dengan sendirinya akan naik.

More Related