1 / 40

Alicia Yolandra 0910710031

PENGARUH EKSTRAK METANOL DAUN KELOR ( Moringa Oleifera ) TERHADAP EKSPRESI IL-6 JARINGAN HEPAR TIKUS WISTAR ( Rattus Norvegi c us ) MODEL KARSINOMA HEPATOSELULER DENGAN INDUKSI DMBA ( 7,12-dimethylbenz(a) anthracene ).

thy
Download Presentation

Alicia Yolandra 0910710031

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGARUH EKSTRAK METANOL DAUN KELOR (MoringaOleifera) TERHADAP EKSPRESI IL-6 JARINGAN HEPAR TIKUS WISTAR (Rattus Norvegicus) MODEL KARSINOMA HEPATOSELULER DENGAN INDUKSI DMBA (7,12-dimethylbenz(a)anthracene) Prof. Dr. dr. M. Rasjad Indra, MSDr. Dr. EndangSriwahjuni, MSDr.dr.WisnuBarlianto, Msi. Med, SpA(K) Alicia Yolandra 0910710031

  2. Pendahuluan

  3. RumusanMasalah

  4. Tujuan

  5. Manfaat

  6. KerangkaKonsep

  7. Hipotesis Pemberianekstrakmetanoldaunkelor (Moringaoleifera) dapatmenurunkanekspresi IL-6 jaringanhepartikuswistar (Rattusnorvegicus)model karsinomahepatoselulerdenganinduksi DMBA (7,12-dymethylbenz (a) anthracene).

  8. Tumor/ Kanker • Tumor/ kankerdapatterbentukmelaluibeberapajalurkarsinogenesisantara lain: inflamasi, peningkatanproliferasi, danpenghambatan apoptosis. (Ulrich et al, 2006)

  9. Inflamasi • Inflamasiadalahbagiandarirespontubuhterhadaprangsanganlingkungan internal maupuneksternal • Saatterjadiinflamasiakutataudemamdalamjangkawaktupendek, halinimemilikikonsekuensiterapetik. Namunbilainflamasiberlangsungsecarakronisatauterlalu lama, makahasilnyadapatberbahayadandapatmenimbulkanberbagaipenyakit, termasukkanker (tumor ganas) (Aggarwalet al, 2006) • Inflamasikronismendukungterjadinya mutagenesis onkogenikmelaluiproduksiradikalbebasreactive oxygen species (ROS). (Grivennikovet al, 2009).

  10. Interleukin-6 • IL-6 adalahsalahsatusitokinmultifungsi yang pentingdalamresponimun, pertahanansel, apoptosis, danproliferasi. (Grivennikovet al, 2009) • IL-6 dapatdihasilkandiselendothel sinusoid danselKupffer • Peningkatan ROS  mengaktifkanprosescyclooxygenase 2 (COX-2)  memproduksi prostaglandin E2 (PGE2)  mensintesissitokinproinflamasi, seperti TNF-α  Upregulationdari TNF-α akanmemicufaktor NF-кB regulasiberbagaisitokin, kemokin (termasuk IL-6)

  11. DMBA • DMBA sebagaikarsinogen yang spesifik organ, memediasikarsinogenesisdenganmenginduksikerusakan DNA, danmembentuk ROS berlebihan, sertamemediasiprosesinflamasikronis (Manoharanet al, 2008) • Dan dalampenelitianini, kamimenggunakan DMBA untukmenginduksikankerhepar, sebabberdasarkanpenelitianFauzi et al penggunaanzatiniterbuktisecarakuantitatifmampumeningkatkanproliferasiselberlebih, yang menujukearahkarsinogenesis (Fauziet al, 2011)

  12. KarsinomaHepatoseluler • Karsinomahepatoselulermunculkarenaadanyaluka yang berkepanjangan, inflamasi, atau pun proliferasiberlebihandarihepatosit. (Chen et al, 2011) • Perubahanhepatocellular yang mendahuluimunculnyaKarsinomahepatoselulermelibatkanperubahan focus hepatositsecarafenotipik (foci of phenotypically altered hepatocyte), yang kemudianmenyebabkan dysplasia hepatosit, membentuknodul. (Thorgeirssondan Grisham, 2002)

  13. (Thorgeirssondan Grisham, 2002)

  14. KarsinomaHepatoseluler • pilihanpenangananmeliputipembedahan, ablasi, embolisasi, radiasi, kemoterapi. Dalambeberapakasus, doktermungkinmerekomendasikanlebihdarisatumacampenanganan. Namunperludiingatjuga, setiappenangananmemilikiresikodanefeksampingnyasendiri. (ACS 2011). • kombinasi herbal saatinijugadapatdigunakansebagaialternatifantikanker. (Sagardan Wong, 2001)

  15. Moringaoleifera • TanamankeloratauMoringaoleiferaadalahtanaman yang mampubertumbuhdengancepat. Kelorberupapohon yang selaluadasepanjangtahun (perennial) (Foidlet al., 2001).

  16. Moringaoleifera • Kandunganantioksidandalamkelorantara lain: • Karotenoid • Senyawapolifenol: KaempferoldanQuercetinmemilikiaktivitas antiradical yang lebihtinggidibandingkandengansenyawaflavonollainnya. (Bennett et al., 2003)

  17. KonversiObat • BSA berhubunganeratdengan parameter daribiologismamalia, yang membuatnormalisasidengan BSA layakuntukdipertimbangkan, mengingatcarakerjakebanyakanobatberhubungandenganprosesataufungsifisiologis (Reagan-Shaw et al, 2007).

  18. KontrolNegatif Diet Normal 104 hari • KontrolPositif • Diet normal + DMBA Perlakuan 1 Diet normal + Kelor 20mg/hari • Perlakuan 2 Diet normal + Kelor 40 mg/hari Perlakuan 3 Diet normal + Kelor 80 mg/hari 60hari Tikus Adaptasi (7 hari) Diet Normal + DMBA 10 mg/hariselama 44 hari Tikus Diterminasi DenganEter Pemeriksaan IL-6 jaringanhepardengan IHK AnalisaData

  19. Pengecatan IHK Imunohistokimiamerupakansuatuprosesmengidentifikasi protein spesifikpadajaringanatauseldenganmenggunakanantibodi. Tempatpengikatanantaraantibodidengan protein spesifikdiidentifikasidengan marker yang biasanyadilekatkanpadaantibodidanbisadivisualisasisecaralangsungataudenganreaksiuntukmengidentifikasi marker. Penelitianinimenggunakan marker senyawaberwarna, yaitu Mayer hematoxilen

  20. KontrolNegatif

  21. KontrolPositif

  22. Perlakuan 1

  23. Perlakuan 2

  24. Perlakuan 3

  25. Analisis Data • Ujinormalitas data:p>0,05 distribusi data adalah normal • Ujihomogenitasvarian: p=0,001 data berasaldaripopulasi yang memilikivarian yang tidakhomogen • Uji non parametrik Kruskal Wallis • d. Uji post-hoc Mann-Whitney

  26. InterpretasiAnalisis Post-Hoc - Mann-Whitney Terdapatperbedaansignifikan (Asymp.Zig.(2-tailed)/ p<0,05) pada: - Kontrolnegatif & positif - Kontrolnegatif & pemberiankelordosis 20 mg - Kontrolpositif & pemberiankelordosis 40 mg - Kontrolpositif & pemberiankelordosis 80 mg - pemberiankelordosis 20 mg & pemberiankelordosis 40 mg - pemberiankelordosis 20 mg & pemberiankelordosis 80 mg

  27. Pembahasan • DMBA meningkatkanekspresi IL-6 jaringanhepar. 2. Quercetindalamekstrakmetanoldaunkelormenekanekspresi IL-6 jaringanhepar. 3. Dosis 80 mg/harimerupakandosisefektifpemberianekstrakmetanoldaunkelordalammenurunkanekspresi IL-6 jaringanhepar

  28. Kesimpulan • Ekstrakmetanoldaunkelor (Moringaoleifera) dapatmenurunkanekspresi IL-6 jaringanhepartikuswistar (Rattusnorvegicus)model karsinomahepatoselulerdenganinduksi DMBA (7,12-dymethylbenz (a) anthracene) • Dosisefektifekstrakmetanoldaunkelor (Moringaoleifera) dalammenurunkanekspresi IL-6 jaringanhepartikuswistar (Rattusnorvegicus)model karsinomahepatoselulerdenganinduksi DMBA (7,12-dymethylbenz (a) anthracene) adalah 80 mg/ml/hari.

  29. Saran • Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis optimum dari pemberian kelor. • Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui konversi dosis pemberian kelor dari tikus wistar ke manusia

  30. TerimaKasih

  31. SebelumPenelitian • 5 kelompokacak • beratbadan • masaadaptasidalamsebuahkotakdaribaskomplastikberukuran 40x20 cm berisisekam, tutupdarikawat, • label identitaskelompok. • Pakansamayaitu diet normal yang terdiridaritepung, comfeed, dan air 50 gram ad libitum. Minumbotolbercorong. 7 haritidakdiberiperlakuanapapun

  32. SelamaPenelitian • kontrolnegatif diet normal. • Tikuspadakelompok 2 (kontrolpositif) sampaikelompok 5 diberi diet normal dan DMBA dengandosis 10 mg/haridisonde per oral setiapharipada jam 10 pagiselama 45 hari. • tikuspadakelompok 2 diberipakan normal selama 60 hari. kelompok 3, 4, dan 5 diberi diet normal danekstrak methanol daunkelormasing-masingdengandosis 20, 40, 80 mg/ml/haridisonde per oral selama 60 hari. • Minggudilakukanpengukuranberatbadan, penggantiansekam. Minumuntuktikusdigantijikasudahkurangdarisetengah

  33. SetelahPenelitian • Setelahmasapemeliharaanselesai (104 hari), tikus-tikusdibedahdilaboratoriumfaalolehpetugaslaboratorium yang sudahberpengalaman. • Terminasidenganetermenggunakandosis 300mg/kgBBsecaraintraperitoneal, danditunggusampaitikustidakbernafaslagibarukemudiandibedaholehpetugasuntukmengambiljaringanhepar. • Bangkaitikuskemudiandikumpulkanuntukdikuburolehtimlaboratoriumfaalditamansekitarlaboratorium.

  34. Prosesekstraksi methanol daunkelor Proses ekstraksi menggunakan 42 gram tepung daun kelor (Moringa oleifera) kemudianrendamdengan methanol sampai volume 900 ml, dikocok 30 menit lalu di biarkan semalam. Ambillapisanatascampuranmetanoldenganzataktif.Tunggusampaialiranmetanolberhentimenetespadalabupenampung (1,5 sampai 2 jam untuk 1 labu). Hasil yang diperolehkira-kirasepertigadaribahanalamkering. Simpandalam freezer. (Laboratorium Farmakologi FKUB).

  35. Protocol IHK DeparaffiniseHydrate sections twiceSoak sections Blocking solution. Primary antibody solutionovernight. Wash sections with PBS, methanol containing 0.3 % hydrogen peroxide Wash sections with PBS Anti IgG horseradish peroxidase conjugate, Wash sections with PBSDAB solution Wash sectionsCounterstain as required. Mount coverslip and examine by microscope.

More Related