1 / 24

PRODUKSI BENIH TANAMAN PANGAN/PALAWIJA/SAYURAN

PRODUKSI BENIH TANAMAN PANGAN/PALAWIJA/SAYURAN. AQ-1. PERTANIAN PRODUK KOMERSIAL. PEMULIAAN  PERBENIHAN --  AGRONOMI  AGROINDUSTRI. VAR.UNGGUL BENIH BERMUTU YIELD NILAI TAMBAH. AQ-2. PENGERTIAN PRODUKSI BENIH.

Download Presentation

PRODUKSI BENIH TANAMAN PANGAN/PALAWIJA/SAYURAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PRODUKSI BENIHTANAMAN PANGAN/PALAWIJA/SAYURAN AQ-1

  2. PERTANIAN PRODUK KOMERSIAL PEMULIAAN  PERBENIHAN -- AGRONOMI  AGROINDUSTRI VAR.UNGGUL BENIH BERMUTU YIELD NILAI TAMBAH AQ-2

  3. PENGERTIAN PRODUKSI BENIH • Segenggam benih dari varietas unggul menjadi kurang berarti jika tidak sampai di petani • Pekerjaan pemulia menjadi sia-sia jika benih sampai di petani tetapi tidak bermutu • Diperlukan teknik produksi benih yang benar AQ-3

  4. Teknik produksi benih : > initial seed production > variety maintenance > commercial seed production • Teknik produksi benih umumnya dalam konteks com-mercial seed production • Sasaran utama benih bermutu dengan jumlah yang cukup AQ-4

  5. Benih bermutu : fisik : keragaan dan sehat fisiologis : pertumbuhan genetik : kemurnian • Kelas benih bermutu Benih Penjenis (Breeder Seed) : BS (BS) Benih Dasar (Foundation Seed) : BD (FS) Benih Pokok (Stock Seed) : BP (SS) Benih Sebar (Extension Seed) : BR (ES) • Pola perbanyakan : Alir tunggal (One generation flow) Alir majemuk (poly generation flow) AQ-5

  6. Kegiatan dalam teknik produksi benih : 1. kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan hasil sesuai potensi yang dimiliki 2. kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan mutu sesuai standar, terutama mutu genetik • Kelompok kegiatan (1) disebut prinsip agronomis, se-dangkan Kelompok kegiatan (2) disebut prinsip genetik AQ-6

  7. PRINSIP AGRONOMIS 1. Penentuan jenis tanaman/varietas yang jelas > deskripsi karakteristik > potensi hasil 2. Penentuan agroklimat dan kondisi tanah yang sesuai > unsur agroklimat : radiasi matahari, CH, T > fisik, biologis, kimia tanah > wilayah adaptasi AQ-7

  8. 3. Penentuan dan Penyiapan Lahan > strategis > berbentuk hamparan > land clearing > pengolahan tanah > pembuatan lubang tanam > penambahan bahan organik > pembuatan saluran keluar masuknya air 4. Penentuan tingkat populasi > kanopi tidak bersentuhan > dasar penghitungan kebutuhan benih AQ-8

  9. 5. Penanaman > metode tanam (direct and indirect planting) > pesesemaian > pembibitan > pelaksanaan tanam Indirect planting : > ukuran benih kecil > bibit peka deraan cuaca > intensif proteksi > musim tanam di lapang lebih lama > roguing akan dilakukan sejak fase bibit AQ-9

  10. 6. Pemeliharaan tanaman : > pemupukan > pengairan > proteksi tanaman > pemangkasan > pemberian lanjaran > pembumbunan > pemberian para 7. Pemanenan dan pengangkutan > saat panen > menekan loss AQ-10

  11. PRINSIP GENETIK 1. Penentuan wilayah adaptasi > genotipe x lingkungan > deskripsi detail karakter tanaman > daerah sentra produksi 2. Penentuan benih sumber > pola perbanyakan > benih yang akan dihasilkan (kelasnya) > mutu benih AQ-11

  12. PRINSIP GENETIK 1. Penentuan wilayah adaptasi > genotipe x lingkungan > deskripsi detail karakter tanaman > daerah sentra produksi 2. Penentuan benih sumber > pola perbanyakan > benih yang akan dihasilkan (kelasnya) > mutu benih AQ-12

  13. 3. Penentuan lahan yang tepat > sejarah lahan untuk mencegah voluntir untuk memutus siklus penyakit > bentuk geometris lahan 4. Penetapan isolasi > isolasi waktu > isolasi jarak 5. Kontrol kebersihan alat > alat tanam > alat panen AQ-13

  14. 6. Kegiatan Roguing > Roguing – Seleksi – Penyiangan > membuang : voluntir – off type – CVL > tipe simpang : - resesif heterozigot - mutasi - keragaman morfologis yang luas - hasil persilangan > Pelaksanaan Roguing : - setiap harus dapat dilihat dengan jelas - berjalan sistematik - rogue dicabut dan dibuang - membelakangi matahari dan tidak ada embun AQ-14

  15. 7. Pemanenan > waktu panen : - masak fisiologis - masak panen > kriteria panen : kriteria morfologis AQ-15

  16. KEGIAYAN SERTIFIKASI BENIH DI LAPANG PERAN SERTIFIKASI BENIH • Benih Komersial : • jelas identitas mutu • “jaminan” mutu • diperlukan lembaga quality control Proses Sertifikasi (Laboratorium, Lapangan) SERTIFIKAT

  17. KETENTUAN UMUM • Benih sumber jelas (BS, FS, SS, ES, atau materi induk yang bersertifikat) • Areal produksi jelas batas-batasnya • Satu areal produksi benih dalam satu hamparan, dan boleh terdiri beberapa unit tetapi antar unit < 10 m dan tidak dipisahkan oleh varietas/tanaman lain • Satu areal produksi hanya ditanam satu varietas dan satu kelas. • Batas waktu tanam untuk satu areal sertifikasi maksi-mum 5 hari

  18. PERSYARATAN LAHAN • Persyaratan Lahan Produksi Benih Bekas Tanaman Harus Bera jika Bekas padi lain/bera/padi yang karakter mirip memiliki karakter beda kedelai/kacang hijau lain/bera/varietas sama varietas beda kacang tanah/bayam tomat lain/bera tomat terong lain/bera tomat/terong cabe lain/bera cabe/tomat buncis lain/bera buncis/kecipir kacang panjang lain/bera kac.panjang/kecipir kentang lain/bera kentang/tomat bawang merah/putih lain/bera/sejenis

  19. Persyaratan Isolasi : • Tanpa Isolasi • Isolasi Waktu • Isolasi Jarak • Pemberitahuan Pemeriksaan Lapang : Pengajuan ke BPSB paling lambat 7 hari sebelum pemeriksaan • Pemeliharaan Tanaman sebelum Pemeriksaan Lapang : Penyiangan dan Roguing • Pembersihan Peralatan/Perlengkapan • Standar Lapangan Acuan yang sesuai Pedoman Sertifikasi (Tabel 2)

  20. PEMERIKSAAN LAPANGAN • Tujuan Pemeriksaan lapang : • Menilai kemurnian genetik • Menilai sumber-sumber kontaminan • Menilai kesehatan benih dari seedborne • Memberikan rekomendasi untuk sebagai produksi benih bersertifikat • Waktu Pemeriksaan Lapang • 3 atau 4 kali (sebelum tanam, vegetatif, berbunga, berbuah/masak) • Pelaksanaan Pemeriksaan Lapang • Pemeriksaan Lapang Pendahuluan, untuk menilai kebenaran persyaratan adminstrasi pendaftaran

  21. Pemeriksaan Lapang Kedua, Ketiga, atau Keempat • Persiapan : • pemeriksaan persyaratan • membuat sketsa/peta areal • menentukan jumlah contoh • menentukan letak areal contoh secara acak • Pemeriksaan global • Pemeriksaan Lapangan tiap areal contoh • Jumlah Contoh Pemeriksaan • Untuk padi, jagung, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, bawang merah/putih : X = (Y + 8) / 2 ; untuk x = jumlah contoh, Y = luas areal. dengan minimum contoh 5 (lima)

  22. Untuk tomat, terong, cabe, buncis, kacang panjang, bayam, dan kentang : X = Y + 4 ; untuk x = jumlah contoh, Y = luas areal. dengan minimum contoh 5 (lima) • Jumlah Tanaman tiap Contoh • Jumlah tanaman tiap contoh pemeriksaan, ditentukan berdasarkan aturan pada Pedoman Sertifikasi (Tabel 3). • Untuk padi tebar langsung, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, diperlukan pengambilan contoh pendahuluan untuk menda- informasi populasi tanaman per m2.

  23. Penarikan Contoh Pendahuluan : • menarik 5 contoh acak @ 1 m2 • menghitung jumlah anakan tiap contoh dan menentukan nilai rataannya (X) • menentukan luas minimum areal contoh : padi tabela : 2000/X m2 Kedelai : 1000/X m2 Kaca. Hijau : 1000/X m2 Kac. Tanah : 1000/X m2 • Penentuan Contoh Pemeriksaan pada Areal Pertanaman Penentuan contoh pemeriksaan pada areal pertanaman biasa dilakukan dengan cara sistematik

  24. Terima kasih

More Related