1 / 38

PENGEMBANGAN I NDUSTRI AGRO DI INDONESIA Disampaikan pada :

PENGEMBANGAN I NDUSTRI AGRO DI INDONESIA Disampaikan pada : Seminar Forum Komunikasi Kelitbangan (FKK) Kementan - Serpong, 14 Mei 201 4. Balai Besar Industri Agro Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian R I Jl. Ir. H. Juanda No. 11, Bogor 16122

thalia
Download Presentation

PENGEMBANGAN I NDUSTRI AGRO DI INDONESIA Disampaikan pada :

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGEMBANGAN INDUSTRIAGRO DI INDONESIA Disampaikan pada : Seminar Forum Komunikasi Kelitbangan (FKK) Kementan - Serpong,14Mei 2014 BalaiBesarIndustri Agro BadanPengkajian Kebijakan, Iklim dan MutuIndustri KementerianPerindustrian R I Jl. Ir. H. Juanda No. 11, Bogor 16122 T. 0251-8324068, F. 0251-8323339, www.bbia.go.id, e-mail : cabi@bbia.go.id

  2. POKOK BAHASAN I. PENDAHULUAN II. PERKEMBANGAN INDUSTRI AGRO III. MASA DEPAN INDUSTRI AGRO IV. UPAYA PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO V. PERMASALAHAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO VI. DUKUNGAN PERAN BALAI VII. PENUTUP

  3. I. PENDAHULUAN

  4. PENDAHULUAN • Agro Industri adalah Perusahaan yang mengolah bahan-bahan hasil pertanian baik yang berasal dari tanaman, hewan maupun hasil laut. Pengolahan dalam hal ini melingkupi proses-proses transformasi dan pengawetan melalui cara-cara fisik atau kimia, penyimpanan, pengepakan dan distribusinya. • Agro Industri mencakup : • - Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) • - Industri Peralatan dan Mesin Pertanian (IPMP) • - Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP)

  5. PENDAHULUAN • IPHP 1. IPHP Tanaman Pangan • 2. IPHP Tanaman Perkebunan • 3. IPHP Tanaman Hasil Hutan • 4. IPHP Perikanan • 5. IPHP Peternakan • IPMP 1. IPMP Budidaya Pertanian • 2. IPMP Pengolahan • IJSP 1. IJSP Perdagangan • 2. IJSP Konsultasi • 3. IJSP Komunikasi

  6. PENDAHULUAN • Pengembangan Agroindustri secara cepat dan baik dapat meningkatkan : • - Jumlah Tenaga Kerja • - Pendapatan Petani • - Volume Ekspor dan Devisa • - Pangsa Pasar Domestik dan Internasional • - Penyediaan Bahan Baku Industri

  7. II. PERKEMBANGAN INDUSTRI AGRO

  8. Perpres No. 28 Tahun 2008 “Kebijakan Industri Nasional” (Industri Agro merupakan Salah Satu Industri Andalan Masa Depan) KEBIJAKAN PENGEMBANGAN • Strategi : Hilirisasi dan Diversifikasi • Fokus : KebijakanFiskaldan PenyediaanInfrastruktur (termasukListrikdan Gas Bumi) • JangkaPanjang : - Peningkatan R & D dan SDM - PengembanganMesinPengolahan TERCAPAINYA SASARAN PERTUMBUHAN KLASTER INDUSTRI KELAPA INDUSTRI KAKAO SAWIT MENINGKATNYA INDUSTRI FURNITURE DAYA SAING INDUSTRI BUAH INDUSTRI AGRO INDUSTRI KARET INDUSTRI KELAPA FOKUS INDUSTRI PULP INDUSTRI KERTAS TEMBAKAU RENCANA AKSI PENGUATAN DAN INDUSTRI HASIL PENGEMBANGAN INDUSTRI KOPI 12 Klaster Industri Agro KLASTER LAUT INDUSTRI OLAHAN SUSU INDUSTRI GULA

  9. SISTEM AGROBUSINESS – AGROINDUSTRY * Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah Bahan Baku dan/atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri Produktivitas Industri (UU No. 3/2014)

  10. SASARAN PENGEMBANGAN Kualitatif : Memperkuat struktur industri dengan mendorong investasi di bidang industri hilir agro, melalui promosi investasi dan pemberian insentif & disinsentif; Meningkatkan daya saing industri agro melalui Fasilitasi penyediaan infrastruktur baik fisik (seperti pelabuhan, jalan dan rel KA) maupun non fisik (seperti Pusat Riset dan sekolah khusus) serta infrastruktur khusus (seperti terminal kayu dan tangki timbun) Meningkatkan pemanfaatan kapasitas produksi melalui fasilitasi penyediaan bahan baku, pasokan listrik dan gas bumi untuk industri agro;

  11. Sasaran Pengembangan (lanjutan ...........) Meningkatkan penguasaan pasar dalam negeri dan ekspor, melalui pameran/promosi; Mengembangkan keragaman produk seperti diversifikasi produk bahan baku pangan untuk substitusi tepung gandum; Meningkatkan mutu produk industri agro dengan melakukan pelatihan/workshop cara produksi yang baik, HACCP serta meningkatkan jumlah produk industri agro untuk diberlakukan SNI wajib. Di samping itu, melakukan lomba desain untuk produk furniture; Mengembangkan R & D baik di bidang teknologi proses, teknologi produk dan rancang bangun peralatan pabrik.

  12. Sasaran Pengembangan (lanjutan ...........) Kuantitatif : 1. Target Pertumbuhan Industri Agro Tahun 2010-2014 Sumber : RenstraKementerianPerindustrian 12

  13. Sasaran Pengembangan (lanjutan ...........) 2. Target Perkembangan Nilai Ekspor Industri Agro 2010-2014 Sumber : BPS diolah Pusdatin dan Ditjen Ind. Agro – Kemenperin RI 13

  14. PERTUMBUHAN INDUSTRI AGRO Pertumbuhan Industri Tahun 2007 – 2013 (TW III) * Sumber: BPS diolahKemenperin

  15. KONTRIBUSI INDUSTRI AGRO Kontribusi Industri Agro pada PDB Industri Non Migas Tahun 2012 - 2013 Kontribusi Industri Agro pada PDB Industri Non Migas Tahun 2012 * Sumber: BPS diolahKemenperin

  16. KINERJA EKSPOR INDUSTRI AGRO Kinerja Ekspor Industri Agro Tahun 2012 - 2013 * Sumber: BPS diolahKemenperin

  17. KINERJA INDUSTRI KOMODITI AGRO UNGGULAN

  18. 1. INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT • LATAR BELAKANG • BerdasarkanPeraturanPresiden No. 28 tahun 2008, tentangKebijakanIndustriNasional, industripengolahankelapasawit (turunan MSM) merupakansalahsatuprioritasuntukdikembangkandanmempunyainilaitambah yang lebihtinggi, sepertiindustrioleofood, oleochemical, energidan pharmaceutical. • Pemanfaatan CPO selamainidigunakanolehindustridalamnegerisebagaibahanbakuindustriturunan CPO yang masih terbatas yaituindustripangan (antara lainminyak goreng,margarin, shortening, CBS, Vegetable Ghee)danindustri non panganyaituoleokimia (antara lain fatty acids, fatty alcohol, dan glycerin) dan biodiesel. 18

  19. KINERJA INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT * Untuk tahun 2013 data masih bersifat Prognosa Sumber : BPS diolah Pusdatin Kemenperin 2013 19

  20. 2. INDUSTRI FURNITUR (ROTAN) LATAR BELAKANG Indonesia merupakannegarapenghasilrotanterbesardidunia. Diperkirakan 85% bahanbakurotandiseluruhduniadihasilkanoleh Indonesia, sisanyadihasilkanoleh Negara lain seperti : Philipina, Vietnam dannegara-negara Asia lainnya.Rotan merupakan bahan baku dari alam yang ramah lingkungan, karena rotan hidup di pepohonan. Jika rotan tumbuh dengan baik artinya hutan lestari, oleh karena itu produkolahan rotan termasuk produk ramah lingkungan (green product). Industri pengolahan kayu yang berada dibawah binaan Kementerian Perindustrian adalah industri hilir yang mengolah lebih lanjut hasil produksi industri primer hasil hutan, yaitu meliputi industri wood working, furniture kayu dan industripulp/kertas. Sedangkan industri primer hasil hutan yang mengolah langsung kayu bulat sesuai dengan PP 34 Tahun 2002 merupakan binaan Kementerian Kehutanan. 20

  21. KINERJA INDUSTRI FURNITURE (ROTAN) Sumber : BPS diolah oleh Pusdatin Kemenperin 2013

  22. 3. INDUSTRI PENGOLAHAN KAKAO • LATAR BELAKANG • Produk turunan kakaoyang potensialuntukdikembangkandi masa mendatangadalah : cocoa liquor, cocoa cake, cocoa butter, cocoa powder, makanan dan minuman olahan dari cokelat. • Kapasitas produksi industri pengolahan kakao meningkat signifikan dari 560.000 ton tahun 2011 meningkat menjadi 660.000 ton (naik 17,8%) dengan kenaikan produksi dari 250.000 ton pada tahun 2011 meningkat menjadi 400.000 pada tahun 2012 (naik 60%). • Berkembangnya industri pengolahan kakao turut mendorong berkembangnya industri hilir cokelat seperti Nestle, Mayora, Indolakto, dan Unilever dengan investasi mencapai Rp. 3,0 Triliun. 22

  23. KINERJA INDUSTRI PENGOLAHAN KAKAO Sumber : BPS diolah Pusdatin Kemenperin 2013 * Untuk tahun 2013, data mulai dari periode Januari s/d Oktober 2013

  24. 4. INDUSTRI GULA LATAR BELAKANG Revitalisasi industri gula 2010-2014 merupakan salah satu program prioritas Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II dengan target tercapainya swa-sembada gula nasional pada 2014. Pada tahun 2014 diharapkan produksi gula nasional mencapai 5,7 juta ton terdiri dari 2,96 juta ton Gula Kristal Putih (GKP) dan 2,74 juta ton Gula Kristal Rafinasi (GKR) yang akan diperoleh dari pembenahan PG existing (revitalisasi off-farm) yang didukung revitalisasi on-farm (intensifikasi perkebunan tebu yang ada) dengan kontribusi 3,57 juta ton serta pembangunan perkebunan tebu baru (ekstensifikasi lahan) dan pembangunan PG baru dengan target 2,13 juta ton. Dasar hukum Kementerian Perindustrian melaksanakan program revitalisasi industri gula yaitu INPRES No. 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional. 24

  25. KINERJA INDUSTRI GULA 2013 Sumber : Dewan Gula Indonesia tahun 2013 25

  26. ISU-ISU STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO • Masihadanyapermasalahanklasik yang hinggakinibelumtuntas, sepertiterbatasnyainfrastruktur(jalan, pelabuhan, listrik dan gas bumi) yang berdampakpadabiayalogistikdandistribusi, sertaaksesterhadapbahanbaku. • Terganggunya suplai dan meningkatnya hargakomoditaspangan dunia akibat dampak gejolak nilai tukar USD. Sementara itu, sebagian besar bahan baku industri agro masih tergantung impor, seperti gandum, gula, kedelai, daging dan susu. Kenaikan harga bahan baku tersebut, tidak mudah untuk diteruskan kepada konsumen, mengingat daya beli konsumen belum mendukung. • Konsumen berpendidikan dan berwawasan lebih tinggi sehingga lebih menuntut akan produk-produk agro yang berkualitas tinggi, sehat/aman dan halal dikonsumsi. • Terganggunya pemasaran produk industri agro dalam negeri oleh produk ilegal dan produk impor kualitas rendah dengan harga murah. • Permasalahan perburuhan (UMP, demo), dan kenaikan biaya energi.

  27. III. MASA DEPAN INDUSTRI AGRO

  28. MASA DEPAN INDUSTRI AGRO • Industri Agro merupakan industri andalan masa depan mengingat perannya yang penting dan strategis bagi struktur industri nasional maupun terhadap perekonomian nasional. • Didukung oleh ketersediaan bahan baku didalam negeri yang bersumber dari sektor pertanian, perikanan/ kelautan, peternakan, perkebunan dan kehutanan. • Industri Agro penting untuk menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional masa depan: • - mampu menstransformasikan keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif. • - memiliki nilai tambah dan pangsa pasar yang besar. • - memiliki keterkaitan yang besar baik ke hulu maupun ke hilir. • - memiliki basis bahan baku lokal.

  29. IV. UPAYA PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO

  30. UPAYA PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO 1. Pengembangan klaster Industri Agro Komoditas Unggulan. 2. Pengembangan Kompetensi Inti Industri Daerah di Kabupaten/ Kota. 3. Koordinasi antar Kementerian terkait.

  31. NAD Sumut Kaltim Riau Kalteng Kalsel Lampung Papua Barat Papua Jatim LOKUS PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI AGRO Klaster Kopi Klaster CPO Klaster CPO Klaster CPO dan Kelapa Klaster Kelapa Kep. Riau Sulut Maluku Utara Kalbar Klaster Karet Sumbar Gorontalo Jambi Babel Sulteng Klaster Kakao Klaster Kakao Bengkulu Maluku Sumsel Sulsel Sultra Klaster Kopi Klaster Kakao DKI Jakarta Jateng Banten Klaster Ikan/Rumput Laut Klaster Buah & Kertas Jabar Klaster CPO Bali DI Yogya NTB Klaster Susu & Furniture NTT Klaster Gula Klaster Tembakau

  32. V. PERMASALAHAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO

  33. PERMASALAHAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO 1. Produktivitas on farm masih rendah. 2. Masih rendahnya R & D dibidang industri pengolahan agro dan sumber daya manusia yang sesuai kebutuhan industri. 3. Kemampuan mengolah produk masih rendah. 4. Belum memadainya infrastruktur secara umum seperti pelabuhan, jalan dan transportasi, termasuk energi (gas bumi dan listrik). 5. Belum berkembangnya industri hilir agro bernilai tambah tinggi.

  34. VI. DUKUNGAN PERAN BALAI

  35. DUKUNGAN PERAN BALAI 1. Fasilitasi dan Koordinasi Penerapan Standar Industri. 2. Peningkatan Penelitian dan Pengembangan di bidang Industri Pengolahan Agro. 3. Pengembangan teknologi dibidang proses dan mesin peralatan pabrik. 4. Pengembangan inovasi produk dalam mendukung klaster industri agro.

  36. VII. PENUTUP

  37. PENUTUP • Pengembangan Industri berbasis Agro memerlukan komitmen dan dukungan dari seluruh pihak yang terlibat, baik dari Instansi Pemerintah Pusat, Daerah, dan Dunia Usaha. • Pengembangan Industri berbasis Agro akan meningkatkan nilai tambah dan mempunyai multiplier effect yang berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat disekitarnya. • Hal-hal yang masih perlu mendapat perhatian khusus : • - Peningkatan infrastruktur. • - Peningkatan kegiatan penelitian dan pengembangan. • - Pengembangan teknologi di bidang proses dan mesin • peralatan pabrik. • - Peningkatan SDM.

  38. Terima Kasih

More Related