1 / 19

ZAT XENOBIOTIK Oleh Sudrajat Dosen FMIPA , FKM DAN PASCA SARJANA ILMU LINGKUNGAN

ZAT XENOBIOTIK Oleh Sudrajat Dosen FMIPA , FKM DAN PASCA SARJANA ILMU LINGKUNGAN Universitas Mulawarman Samarinda. III. XENOBIOTIK ( ZAT ASING BAGI TUBUH)

tamika
Download Presentation

ZAT XENOBIOTIK Oleh Sudrajat Dosen FMIPA , FKM DAN PASCA SARJANA ILMU LINGKUNGAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ZAT XENOBIOTIK Oleh Sudrajat Dosen FMIPA , FKM DAN PASCA SARJANA ILMU LINGKUNGAN Universitas Mulawarman Samarinda

  2. III. XENOBIOTIK ( ZAT ASING BAGI TUBUH) Di dalam lingkungan dikenal zat xenobiotik yaitu zat yang asing bagi tubuh, dapat diperoleh dari luar tubuh (eksogen) maupun dari dalam tubuh (endogen). Xenobiotik yang dari luar tubuh dapat dihasilkan dari suatu kegiatan atau aktivitas manusia dan masuk ke dalam lingkungan. Bila organisme terpajan oleh zat xenobiotik maka zat ini akan masuk ke dalam organisme dan dapat menimbulkan efek biologis.

  3. KAJIAN TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN : A).SUMBER PENCEMAR, B).PERILAKU POLUTAN/ PENCEMAR DI DALAM LINGKUNGAN : - TRANSPORTASI - TRANSFORMASI / PERUBAHAN POLUTAN), C).TOKSISITAS TERHADAP INDIVIDU D).PENGARUHNYA TERHADAP EKOSISTEM

  4. Studi toksikologi lingkungandiarahkan terhadap : a). kajian pengaruh bahan pencemar terhadap komponen-komponen penyusun ekosistem tersebut. b). perilaku suatu zat polutan/pencemar setelah masuk ke suatu sistem lingkungan akan melakukan serangkaian interaksi dan dipengaruhi oleh sifat-sifat fisika-kimianya. Pencemar pada sifat-sifat fisika hamburan fisik di atmosfir, air atau tanah dan sedimen tergantung pada sifat-sifat fisika kimianya.

  5. Pada waktu yang sama, polutan dapat mengalami modifikasi secara kimia dan terdeteksi dengan proses proses abiotik atau lebih sering oleh jasad renik yang ada di dalam lingkungan. Seringkali, hasilnya didegradasi menjadi bahan yang tidak berbahaya, namun kadang-kadang mereka sendiri dapat memiliki dampak buruk yang lebih besar dari pencemar aslinya daripada oleh pencemar itu sendiri.

  6. Dalam beberapa kasus, lingkungan dapat mengalami perubahan akibat dampak tidak langsung. Contoh, masuknya limbah organik ke dalam badan air akan menyebabkan hilangnya oksigen terlarut dalam air tersebut karena bertambahnya jasad mikroorganisme menguraikan limbah organik tersebut.

  7. Dengan demikian, organisme yang terkena suatu polutan dapat mengalami beberapa alternatif pengaruh yakni : a). Terpengaruh langsung oleh polutan b). Terpengaruh setelah polutan mengalami perubahan c). Terpangaruh akibat proses lain sehingga dampaknya bersifat tidak langsung

  8. Toksikologi lingkungan mengkaji mulai : a). Sumber pencemar, b). Perilaku polutan/ pencemar di dalam lingkungan (transportasi dan perubahan polutan), c). Toksistas terhadap individu dan d). Pengaruhnya terhadap ekosistem (Lihat Gb. 1).

  9. Ekosistem yang merupakan suatu sistem ekologis dapat bereaksi dalam berbagai cara antara lain mengganggu hubungan rantai makanan, aliran energi dan sebagainya. Beberapa contoh respon ekosistem antara lain berupa memcepat pertumbuhan salah satu spesies tertentu yang ada di dalam ekosistem (blooming) yang dapat memperburuk keadaan dan juga dapat menyebabkan kerusakan parah dalam aspek kualitas air atau kualitas udara.

  10. HIGH LOW Biosphere Ecosystem Ecological relevance Response duration Long-term consequences Community Population Individual Tractability Ability to assign causation Pro-activity in use of knowledge Organ system Organ Tissue Cell Organelle Biomolecule HIGH LOW

  11. Mahkluk hidup memiliki berbagai reaksi : • Pengaruh yang sangat kecil (sub-lethal seperti, berkurangnya pertumbuhan, perkembangbiakan) • Kematian (lethal).

  12. ASPEK PENTING TOKSIKOLOGI LINGK.  UJI TOKSISITAS AKUT - LETHAL KRONIS - SUBLETHAL BIOTRANSFORMASI AKUMULASI  UJI INTERMEDIER PILOT STUDI MODEL EKOSISTEM  UJI LAPANGAN ANALISIS RESIDU ( DALAM AIR, TANAH,BIOTA) MONITORING/ PEMANTAUAN BIOLOGI : MORTALITAS REPRODUKSI KELAINAN ORGAN ( PATOLOGIS) MORBIDITAS KEHATI

  13. Sifat dan intensitas gejala penyakitnya sangat tergantung kepada : a). Jenis racunnya b). Kondisi fisik hewan/manusia yang menerima racun c). Lamanya tubuh mengalami keracunan d). Cara kebiasaan hidup organisme

  14. INTERAKSI BAHAN POLUTAN KIMIA DI LINGKUNGAN - Interaksi bahan kimia dapat terjadi melalui sejumlah mekanisme seperti perubahan dalam absorbsi, pengikatan protein, dan biotransformasi atau ekskresi dari atau kedua zat toksis yang berinteraksi. - Efek dari dua bahan kimia yang diberikan secara bersamaan akan menghasilkan respon individual : a. masing-masing atau b. mungkin lebih besar atau c. lebih kecil dari pada yang diharapkan.

  15. * EFEK ADITIF : Jika efek yang terjadi merupakan gabungan dari dua bahan kimia sama dengan jumlah efek masing-masing bahan bila diberikan sendiri-sendiri ( mis. 3 + 4 = 7), maka efek ini dinamakan EFEK ADITIF. * EFEK SINERGIK : Jika efek gabungan dua bahan yang diberikan bersamaan jauh melampaui penjumlahan dari efek tiap-tiap bahan masing-masing , efek demikian dinamakan efek sinergik ( contoh 3 + 4 = 22).

  16. * EFEK POTENSIASI Jika suatu senyawa kimia / polutan tidak menyebabkan keracunan suatu organ atau sistem tertentu, namun bila ditambahkan bahan tertentu akan menyebabkan keracunan makan zat demikian dinamakan zat yang bersifat Potensiasi ( contoh isopropanol tidak toksis terhadap hati, namun jika suatu zat karbon tetrakhlorida diberikan bersama-sama dengan isopropanol maka zat ini akan jauh menjadi toksis jika diberikan secara sendiri ).

  17. * EFEK ANTAGONISME jika dua polutan berinteraksi, namun kedua zat tersebut saling mempengaruhi sehingga mengurangi daya toksisnya dinamakan Antagonisme ( Prinsif kerja ini digunakan untuk pembuatan zat anti racun). Zat A VS Zat B

More Related