1 / 49

Kerangka Pikir Kajian Pengantar Sistem Ekonomi Perspektif Islam

Kerangka Pikir Kajian Pengantar Sistem Ekonomi Perspektif Islam. Dari Karya Besar: Taqyuddin An-Nabhani. Asas Sistem Ekonomi. Download Tsaqafah. Kritik Sistem Ekonomi Kapitalis. Pandangan Islam Terhadap Ekonomi. Sistem Ekonomi VS Ilmu Ekonomi. Politik Ekonomi Islam. Oleh :

Download Presentation

Kerangka Pikir Kajian Pengantar Sistem Ekonomi Perspektif Islam

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kerangka Pikir Kajian Pengantar Sistem Ekonomi Perspektif Islam Dari Karya Besar: Taqyuddin An-Nabhani Asas Sistem Ekonomi Download Tsaqafah Kritik Sistem Ekonomi Kapitalis Pandangan Islam Terhadap Ekonomi Sistem Ekonomi VS Ilmu Ekonomi Politik Ekonomi Islam Oleh : Hidayatullah Muttaqin, SE Kritik Sistem Ekonomi Sosialis Kaidah Umum Perekonomian E-Mail: taqin@ummah.org

  2. Barang Mempunyai Nilai Guna (Utility) Menjadi Alat Pemuas Jasa Jumlahnya Terbatas (Scarcity) Kapitalisme: Kebutuhan (need) Tak Terbatas (no limited) Muncul Masalah Ekonomi Perbanyak Jumlah Barang & Jasa Bagaimana Mengatasinya ? Pemecahan Masalah Produksi: Quantitas, Qualitas, dan Sarananya

  3. Masalah Ekonomi (real economic problem) Menurut Kapitalisme Kebutuhan Akan Barang & Jasa Bukan Untuk Memenuhi Kebutuhan Manusia Karenanya Tidak ada Pemecahan Masalah Pemenuhan Kebutuhan Manusia Solusi Ekonomi Kapitalisme Skala Mikro: Peningkatan Produksi Skala Makro: Pertumbuhan Ekonomi

  4. Standar Nilai Barang Berkaitan dengan Kegunaannya bagi Individu (Nilai Guna/ Utility Value) Berkaitan dengan Barang Lain (Nilai Tukar/ Exchange Rate) Teori Kepuasan Akhir (Marginal Satisfaction Theory) Harga (Price) Syarat Pertukaran Sempurna Adanya Alat Tukar (Medium of Exchange) Uang Nilai: Standar Mengukur Barang & Jasa (Unit of Account) Membedakan Produktif dan Non Produktif Nilai: Obyek Penukaran Sifat yang Bisa Diukur Urgensi Pembahasan Nilai Menurut Kapitalis

  5. Perbedaan Nilai Tukar dg Harga Nilai Tukar: Penisbatan pertukaran Barang dg Barang-Barang Lain dg Mutlak Harga: Penisbatan Nilai Tukar Barang dg Uang Harga Sebagai Standar Nilai Barang Peran Harga Dalam Kegiatan Ekonomi Bernilai Guna (Utility) Tidak Berguna (Disutility) Menentukan Siapa yg Mampu Berproduksi & Siapa yg Harus Keluar dari Area Produksi Menentukan Siapa Konsumen yg Mampu Memenuhi Kebutuhan-nya & yg Tidak Mampu Supply Distribusi Demand

  6. Beban Produksi - Modal - Biaya Bahan Baku - Biaya Tenaga Kerja - Biaya Sewa - Pajak - Bunga, dll Kegunaan Barang Bagi Konsumen Faktor Utama Penentu Supply Diukur dg Harga Faktor Utama Penentu Demand S Naik ↑ Harga Naik ↑ D Turun ↓ S Turun ↓ Harga Turun ↓ D Naik ↑ Struktur Harga Metode Paling Akurat Dalam Pendistribusian Barang & Jasa di Masyarakat bagi Kapitalis

  7. Dibangun dg Membiarkan Kebebasan Konsumen Struktur Harga/ Mekanisme Harga Keseimbangan Ekonomi Secara Otomatis Membelanjakan Barang yg Dibutuhkan dan Disenanginya Tingkat Harga yg Berlaku Distribusi Barang: Batas Konsumsi Barang yg Dapat Dibeli Konsumen Menurut Kemampuan Keuangan Konsumen Menentukan Barang yg Laku & Tidak Laku di Pasaran Barang yg Laku Barang yg Tidak Laku Produsen (Untung) : - Tingkat Produksi Tetap - Meningkatkan Produksi Produsen (Rugi) : - Menurunkan Produksi - Menghentikan Produksi Untuk Siapa Diproduks? Laju Produksi Barang Apa yg Diproduksi? Berapa Banyak Diproduksi?

  8. Struktur Harga Pendorong Utama Manusia Melakukan Usaha Produktif (Pengorbanan) Kapitalisme: Mengabaikan Pengorbanan Karena Dorongan Moral & Spritual Mendorong Laju Produksi Memperoleh Insentif Materi: Upah Berupa Uang Supply Barang di Pasaran Pemenuhan Kebutuhan & Keinginan Harga Penyeimbang: Produksi & Konsumsi Alat Penghubung : Produsen & Konsumen Tiang Penyangga Ekonomi Alat Pengendali Ekonomi Tiga Kerangka Sistem Ekonomi Kapitalis: Scarcity, Value, Price Politik Ekonomi Kapitalisme Disebut

  9. Kritik Terhadap Kapitalisme Menyatukan Pembahasan Produksi Barang & Jasa dg Distribusi Barang Memandang Ekonomi dg Satu Pembahasan Antara: Barang-Barang Produksi Dg Cara Memperolehnya Mencampuradukan Antara: Kebutuhan dg Alat Pemuas Kebutuhan Karena itu Asas Pembentukan Ekonomi Ideologi Kapitalisme Salah

  10. Kapitalisme Tidak Membedakan Pembahasan Ilmu Ekonomi dg Sistem Ekonomi Seharusnya Dibedakan Ilmu Ekonomi Sistem Ekonomi Produksi Barang, Qualitas, & Sarananya Distribusi Kekayaan, Kepemilikan, Cara Memperoleh Harta, Mengembangkannya, Membelanjakannya Berkaitan dg Pengadaan Barang & Jasa Sebagai Alat Pemuas Kebutuhan Sangat Dipengaruhi Oleh Pandangan Hidup/ Ideologi Bersifat Universal Karena Kemampuan Produksi Ditentukan oleh Penguasaan Sains & Teknologi Tidak Netral

  11. Tuntutan Pemenuhan Kebutuhan dlm Kapitalisme Hanya Pada Materi Bertentangan dg Fakta Kebutuhan Itu Sendiri Kebutuhan Moral (Ma’nawiyah) Kebutuhan Spritual (Ruhiyah) Kebutuhan Materi Orang yg Seperti ini Sangat Berbahaya Ketiganya Harus Dipenuhi Akibatnya Kapitalisme: Melihat Manusia Bersifat Materi Semata - Tidak Menipu Jika Menguntungkan - Menipu Jika Menguntungkan Yg Dikejar Keuntungan Materi Saja (Profit Oriented) Membantu Fakir Miskin, agar mereka tidak Mencuri Kekayaannya Jika Kekayaan Bertambah & Aman dg Membiarkan Fakir Miskin, Fakir Miskin tsb Tidak Akan Dibantu

  12. Pemanfaatan Barang-Barang Produksi dlm Kapitalisme Tidak Memperhatikan Masalah-Masalah yg Seharusnya Menjadi Pijakan Masyarakat Memisahkan Barang Ekonomi dg Interaksi-Interaksi dlm Masyarakat Barang & Jasa Boleh Diproduksi Karena Ada Orang yg Menginginkannya Tidak mungkin: Karena Barang Produksi Digunakan Untuk Pertukaran, sehingga Terbentuklah Interaksi Sehingga Tidak Aneh dlm Masyarakat Kapitalis Jika Ada Barang yg Diproduksi, Dipasarkan, & Dikonsumsi Meskipun Merusak Sosial Ekonomi Masyarakat Sehingga (Misalnya) Ganja, Khamar, Pelacuran, dll, Tidak Boleh Dianggap Barang Bermanfaat (Bahkan Dianggap Barang Produksi) Hanya Karena Ada Orang yg Menginginkannya Interaksilah yg Membentuk Masyarakat Tidak Boleh Mengklaim Suatu Barang Bermanfaat Karena Ada Orang yg Menginginkannya, Baik dg alasan Esensi Barang Tersebut: Membahayakan atau Tidak Mempengaruhi Interaksi atau Tidak Diharamkan/Tidak Menurut Keyakinan Orang Karena itu Barang Produksi Harus Dilihat Sebagai Masalah-Masalah yg Harus Dijadikan Pijakan dlm Masyarakat Barang Harus Dianggap Bermanfaat Jika Esensinya Memang Bermanfaat

  13. Konsekwensi Pencampuradukan Pembahasan Pemuasan Kebutuhan dg Alat Pemuasnya Pandangan Alat-Alat Pemuas Hanya Sebatas Pemuas Kebutuhan Semata, Tidak Memperhatikan Faktor Lain Kapitalisme Lebih Berpijak Pada Produksi Kekayaan Daripada Distribusi Untuk Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Satu-Satunya Arah Tujuan Ekonomi Kapitalis Meningkatkan Kekayaan Negara Secara Total Produksi Setinggi-Tingginya Pertambahan Pendapatan Nasional Inilah Cara Kapitalisme Meningkatkan Kemakmuran Anggota Masyarakat Dg Membiarkan Masyarakat Sebebas-Bebasnya Bekerja, Untuk Memproduksi & Mengumpulkan Kekayaan

  14. Pembentukan Ekonomi dlm Kapitalisme Bukan dlm Rangka Memenuhi Kebutuhan-Kebutuhan Individu & Terpenuhinya Kebutuhan Masing-Masing Individu Secra Menyeluruh Terfokus Pada Barang-Barang yg Akan Memenuhi Kebutuhan Individu Kemakmuran Masyarakat: - Produksi Setingi-Tinginya - Pertambahan Pendapatan Nasional Keliru, Karena: Tidak Menyebabkan Naiknya Taraf Kehidupan Seluruh Individu Tidak Pernah Menghasilkan Kemakmuran Setiap Individu Distribusi Pendapatan? - Kebebasan Kepemilikan - Kebebasan Bekerja Pertumbuhan Ekonomi yg Tinggi / Setidaknya Perekonomian Tumbuh Inilah Politik Ekonomi Kapitalisme Pemenuhan Kebutuhan Secara Kolektif

  15. Masalah Ekonomi Sebenarnya (Realitas) Bertumpu Pada Bagaimana Distribusi Barang & Jasa Di Tengah-Tengah Masyarakat Pemenuhan Kebutuhan-Kebutuhan Setiap Individu & Kebutuhan Individu Secara Menyeluruh Bukan Bertumpu Pada Kebutuhan-Kebutuhan Umat/ Bangsa Secara Total Bukan Kemiskinan yg Menimpa Negara Memecahkan Masalah Kemiskinan yg Menimpa Individu Membahas Sistem Ekonomi Membahas Tentang Bagaimana Kebutuhan-Kebutuhan Pokok Tiap Individu Bisa Dipenuhi Bukan Membahas Tentang Bagaimana Agar Barang-Barang Produksi Bisa Diproduksi Terpecahkannya Masalah Kemiskinan Individu & Terdistribusikannya Kekayaan Negara Mendorong Individu & Rakyat Untuk Bekerja Meningkatkan Pendapatan Nasional Masuk ke dlm Pembahasan Ilmu Ekonomi

  16. Kritik Teori Kebutuhan Tidak Terbatas Ketersediaan Barang & Jasa Kebutuhan Manusia Sumber Daya Ekonomi (Resources) Kebutuhan Manusia yg Harus Dipenuhi Adalah Kebutuhan Pokok (Basic Needs) dlm Kapasitasnya Sebagai Manusia Cukup Tersedia Kebutuhan Pokok Terbatas Quantiasnya Bukan Seluruh Jenis Kebutuhan yg Harus Dipenuhi/ Kebutuhan Sekunder & Tersier tidak Harus Dipenuhi Bila Tidak Dipenuhi Akan Menimbulkan Masalah Lebih Bersifat Keinginan (Want) Daripada Bersifat Kebutuhan (Need) Kebutuhan Sekunder & Tersier (Lux) Bisa Juga Dipenuhi Bila Tidak Dipenuhi Tidak Menimbulkan Masalah Kebutuhan Sekunder & Tersier Akan Terus Bertambah (Namun Bersifat Relatif) Perkembangan Sains & Teknologi (Kemajuan Peradaban) Terkait dg

  17. Pemecahan Kemiskinan Absolut & Struktural Bukan Kemiskinan Suatu Negara Pemecahan Kemiskinan Setiap Anggota Masyarakat Tidak Dapat Dipecahkan dg Menambah Jumlah Produksi (Nasional) Kemiskinan Seperti Ini Terpecahkan dg Sistem Distribusi Kekayaan yg Adil Menjamin Pemenuhan Kebutuhan Pokok Setiap Individu Secara Menyeluruh Membantu Pemenuhan Kebutuhan-Kebutuhan Sekunder dan Tersiernya

  18. Nilai (Value) Menurut Kapitalisme Bersifat Nisbi (Relatif) Tidak Bersifat Hakiki Nilai Menurut Anggapan Kritik Nilai Barang Apapun, Semata-Mata Ditentukan Oleh Manfaatnya (Utility), dg Memperhatikan Faktor Kelangkaan Nilai Suatu Barang Berdasarkan Batas Akhir Manfaat yg Bisa Diperoleh Nilai Barang Bisa Diukur dg Barang Lain Bukan yg Bersifat Dugaan Nilai: Sebutan Tertentu yg Pasti (Hakiki) Disebut Nilai Guna (Utility Value) Disebut Nilai Tukar (Exchange Value) Bukan Sesuatu yg Nisbi Bila Dinisbatkan dengan Uang, Nilai Tukar Ini Disebut Harga (Price) Sebab: Nilai Merupakan Sesuatu yg Memiliki Fakta & Dapat Dijangkau

  19. Nilai Batas (Marginal Value) Kritik Bahkan Tidak Ada Kaitannya dg Harga Barang Nilai Batas Hakikatnya Bukan Nilai Barang Perkiraan Bagi Tingkat Produksi yg Disesuaikan dg Tingkat Kecenderungan yg Berhubungan dg Penjualan Barang-Barang Jika Harga Barang Turun Nilai Barang Tidak Turun Karena Nilai Barang Semata Ditentukan Oleh Perkiraan Guna Barang tsb dg Memperhatikan Faktor Kelangkaan Jika Harga Barang Naik Nilai Barang Tidak Naik Nilai Barang tsb Ditentukan Berdasarkan Batas Paling Rendah Jadi Harga Berbeda dg Nilai Teori Batas (Marginal Theory) Hakikatnya Bukan Teori Tentang Nilai Tetapi Teori Tentang Harga Harga Ditentukan Oleh Tingkat Supply & Demand Nilai Barang Ditentukan Berdasarkan Manfaat dan Faktor Kelangkaan Jika Kegunaan Dinilai dg Harga, Maka Bersifat Dugaan Realitas tsb di dlm-nya Sudah Terkandung Uang, Tidak Mengikuti Manfaat Barang Nilai Barang Tidak Dipengaruhi Oleh Tingkat Supply & Demand Sehingga Nilai Berubah-Ubah Mengikuti Pasar Realitas Nilai Seperti Ini Tidak Layak Disebut Nilai

  20. Kapitalisme: Manfaat Adalah Hasil Jerih Payah Manusia Kapitalis: Metode Paling Akurat dlm Pendistribusian Kekayaan Adalah dg Menjamin Tercapainya Tingkat Produksi Setingi-Tingginya Jika Upah (Hasil Jerih Payah) Tidak Sebanding dg Kerjanya (Pengorbanan), Tingkat Produksi Akan Turun Merosotnya Tingkat Produksi Tidak Hanya Disebabkan Ketidakseimbangan Antara Upah dg Kerja Kritik Kekayaan yg Diciptakan Allah di Alam Merupakan Asas Manfaat Barang tsb Bisa Disebabkan Habisnya Kekayaan Negara (SDA) Biaya yg Dikorbankan Untuk Menambah Manfaat Kekayaan tsb, Menjadikan Kekayaan yg Dihasilkan Memiliki Manfaat Tertentu Tercapainya Tingkat Produksi yg Tinggi Tidak Ada Kaitannya dg Distribusi Harta Kepada Individu Bisa Jadi Akibat Perang Bisa Disebabkan Upah yg Tidak Memadai Sehingga Terjadi Pemogokan, dll Sehingga Keliru dg Mengatakan Manfaat Semata-Mata Dihasilkan Jerih Payah Manusia

  21. Kapitalisme: Harga Adalah Pendorong Laju Produksi Kapitalisme: Harga Satu-Satunya Metode Distribusi Kekayaan Kritik Harga Mengendalikan Manusia Karena Tingkat Konsumsi Bergantung Pada Harga (Supply), & Tingkat Produksi Bergantung Pada Harga Pula (Demand), Akhirnya Membentuk Distribusi Imbalan Materi: Mendorong Manusia Mencurahkan Tenaga Usaha Manusia Didasari: Kebutuhan Materil Kebutuhan Moral, dan Kebutuhan Sprituil Metode Ini Tidak Berdasar-kan Standar Kebutuhan-Kebutuhan Primer Metode Ini Berdasarkan Nilai Jasa-Jasa yg Telah Diinvestasikan Untuk Menghasilkan Barang & Jasa Orang yg Tidak Mampu Menghasil-kan Barang & Jasa Karena Memiliki Kelemahan, Maka Tidak Layak Hidup Investasi Terjadi Jika Memiliki Tanah, Modal, Tenaga, Proyek yg Dilakukakan Imbalan Materi Bukanlah Satu-Satunya Faktor yg Mendorong Produksi Kaidah Ini Mengukuhkan yg Berhak Hidup Adalah yg Mampu Memberikan Andil Menghasilkan Barang & Jasa Tidak Akan Terjadi Distribusi Kekayaan yg Adil Menjadikan Harga Semata Sebagai Pendorong Produksi Adalah Keliru

  22. Cengkraman Kaum Borjuis (Pemilik Modal) di Negara yg Menganut Ekonomi Kapitalis Ekonom Kapitalis Terutama Aliran Individualis (Pendukung Laissez Faire) Tidak Mendukung Campur Tangan Negara, Menurut Mereka Sturktur Harga Sudah Cukup Menjamin Mereka (Segelintir Orang) Menguasai Perseroan-Perseroan Raksasa Muncullah Sistem Tambal Sulam Untuk Menutupi Kejahatan Sistem Kapitalis & Kaum Borjuis Mereka (Produsen) Menguasai & Mengendalikan Mayoritas Konsumen, Termasuk Mengendalikan Harga Barang yg Dibutuhkan Masyarakat Menetapkan Harga dlm Kondisi Tertentu Negara Campur Tangan dlm Perekonomian Membuat Proyek-Proyek Umum Akan Tetapi Distribusi Ekonomi yg Adil Tetap Tidak Dapat Terwujud

  23. Dampak Struktur Harga Sebagai Pengendali Distribusi terhadap Konglomerasi Barat di Dunia Konglomerasi Barat Merambah ke Luar Negeri Pemusatan Kekayaan Dunia Ke Negara-Negara Maju Pemusatan Kekayaan Dunia di Tangan Konglomerasi Memperluas Pasar Mencari Bahan Baku Imperialisme Ekonomi dg Mengkotak-Kotakan Daerah Jajahan

  24. Sosialisme Muncul Akibat Kezhaliman Kapitalisme thd Masyarakat Prinsip-Prinsip Aliran-Aliran Sosialisme (1) Mewujudkan Kesamaan (Equity) Secara Riil (2) Menghapuskan Kepemilikan Individu Keseluruhan atau Sebagian (3) Mengatur Produksi & Distribusi Secara Kolektif Kesamaan Hisabiyah: Pembagian Berdasarkan Manfaat yg Sama Kesamaan Syuyu’iah: Pembagian Kerja Menurut Kemampuan, Pembagian Hasilnya Menurut Kebutuhan Komunisme: Kepemilikan Individu Harus Dihapus Terkait dg Pelaksanaan Proyek Sosialis Kapitalis: Kepemilikan Individu Pada Barang-Barang Produktif Saja yg Dihapus, Barang Konsumtif Tidak Dihapus Sosialisme Kapitalis: Pengaturan Produksi & Distribusi Diserahkan Kepada Negara Kesamaan dlm Masalah Faktor-Faktor Produksi Sosialis Pertanian: Hanya Kepemilikan terhadap Tanah Pertanian yg Tidak Boleh Aliran Naqabiyah: Pengaturan Diserahkan Kepada Sekelompok Pekerja yg Terorganisir

  25. Sarana Untuk Mencapai Tujuan-Tujuan Sosialisme Teori-Teori Sosialisme yg Paling Masyur Adalah Karl Marx Aliran Naqabiyah Tsauriyah Kebebasan Para Pekerja & Usaha yang Bersifat Kerja Langsung Sampai Saat Mewujudkan Tujuan, Gerakan Ekonomi Terhenti, Akhirnya Kapitalisme Runtuh Aliran Sosialis Marxis Hukum Evolusi Sosial (Termasuk Meyakini Hukum Ini Saja) Sudah Cukup Sistem Kapitalis & Menggantinya Aliran Sosialis Negara Menerapkan Pemikiran-Pemikiran Mereka Melalui Undang-Undang Sehingga Kemaslahatan Umum & Perbaikan Kondisi Pekerja Terjaga

  26. Teori Ini Diambil dari Kapitalisme, Kemudian Digunakan Karl Marx Untuk Menyerangnya Teori Karl Marx Tentang Nilai (Value) Adam Smith: Nilai Tergantung Pada Usaha yg Dicurahkan Sumber Satu-Satunya Nilai Adalah Usaha yg Dikorbankan Untuk Menghasilkan Barang David Ricardo: Nilai Suatu Barang Bergantung Pada Biaya Produksinya Para Pekerja Menghasilkan Barang-Barang yg Nilainya Jauh Melebihi Tingkat Upah yg Didapatkannya Dari Pemilik Modal Kapitalisme Tidak Memberikan Upah Tidak Lebih Supaya Pekerja Tetap Dapat Bertahan Hidup Untuk Bekerja Perbedaan Nilai yg Dihasilkan Pekerja dg Tingkat Upah Disebut Nilai Lebih Tenaga Kerja (Surplus Labor and Value) Apa yg Dirampas Para Pemilik Modal Terhadap Hak-Hak Pekerrja Ini Disebut Pendapatan, Laba, Manfaat Modal

  27. Bangunan Aliran Pemikiran Karl Marx Filsafat Materialisme Historis Disebut Teori Dialektika Dikenal Juga dg Nama Teori Economic Determinism Sosialisme Karl Marx Disebut Sosialisme Ilmiah Sistem Masyarakat Pada Masa Kapanpun Merupakan Akibat Kondisi Ekonomi Perubahan yg Terjadi dlm Sistem Masyarakat Disebabkan Oleh Perjuangan Kelas (class Struggle) dlm Rangka Memperbaiki Kondisi Ekonominya Tenaga-Tenaga yg Dominan dlm Kehidupan Sosial & Perubahan Sosial Adalah Kepentingan Ekonomi (yg Berhubungan dg Produksi & Distribusi Kekayaan) Tegaknya Sistem Baru Akan Sempurna Jika Diterapkan Undang-Undang Perekonomian Sesuai dg Hukum Dialektika Tanpa Adanya Intervensi dari Pihak Pembuat Hukum Sejarah Membuktikan Perjuangan Dimenangkan Oleh Kelas yg Lebih Dominan Jumlahnya & Lebih Buruk Kondisinya atas Kelas Orang Kaya yg Jumlahnya Lebih Sedikit Evolusi Sosial Merupakan Hasil Kekuatan Ekonomi Inilah yg Disebut Hukum Evolusi Sosial Menurut Karl Marx Hukum yg Terjadi Pada Masa Lalu Ini Berlaku Juga Untuk Masa Mendatang

  28. Antara Kelas Orang-Orang Merdeka dg Kelas Para Budak Pada Masa Lalu Perjuangan Ini Terjadi Perjuangan Ini Dimenangkan Kelas Orang-Orang yg Terzalimi yg Jumlahnya Lebih Dominan Antara Kelas Orang-Orang Terpandang dengan Kelas Orang-Orang yg Awam Sejak Revolusi Perancis Perjuangan Terjadi Antara Kelas Menengah (Borjuis) dg Kelas Pekerja (Proletar) Setelah Kemenangan Tercapai Kelas Orang Terzalimi Ini Menjelma Menjadi Kelas Orang Zalim Baru Antara Kelas Orang-Orang Terpandang dg Kelas Petani Antara Kelas Para Pemimpin Formal dg Kelas Pemimpin Non-Formal Yg Unggul Menjadi Pengendali Proyek Perekonomian & Menjadi Pemilik Modal Produksi Berubah Menjadi Bersifat Kolektif (Masing-masing Individu Pekerja Harus Saling Bekerja Sama) Sistem Kepemilikan Tetap Para Pemilik Modal Tetap Mengeksploi-tasi Para Pekerja dg Upah yg Pas-Pasan Akibatnya Kelas Pekerja Tidak Bisa Ikut Memiliki Modal

  29. Perjuangan Kelas Pekerja Akan Terus Berlangsung Sampai Sistem Kepemilikan & Sistem Produksi Seimbang Menurut Hukum Evolusi Sosial Kemenangan Akan Dicapai Kelas Pekerja Sistem Kepemilikan Menjadi Pemilikan Kolektif Sehingga Sistem Ekonomi yg Ada Saat Ini, Mencakup Juga Bennih-Benih komunitas yg Akan datang Sehingga Kelas Borjuislah yg Memainkan Peranan dlm Perekonomian & Menguasai Modal Pada Masa Lalu Kelas Menengah (Borjuis) Menang Atas Kelas Orang Terpandang Akan Tetapi Otoritas Kelas Borjuis Itu Kini Berakhir Diambil Alih Kelas Pekerja (Proletar)

  30. Hukum Akumulasi Modal (Law of Capital Accumulation) Jumlah Pemilik Modal Berkurang & Jumlah Pekerja Terus Bertambah Sebagaimana Persaingan Bebas, yg Menyebabkan Melimpahnya Produk (Konsumtif) Secara Berlebihan Keadaan Ini Menyebabkan Terjadinya Resesi Ekonomi Sehingga Jumlah Produk Melebihi Kemampuan Daya Beli Konsumen dari Kelas Pekerja Orang Kaya Jatuh & Kemudian Masuk Ke Kelas Pekerja Akibat Upah yg Pas-Pasan Makin Lama Sistem Kapitalis Bertahan Makin Bertambah Pula Krisis-Krisis Ekonomi Nantinya Hingga Muncul Krisis yg Sangat Dasyat yg Merobohkan Sendi-Sendi Kapitalisme & Berdirilah Sistem Sosialis Sistem Sosialis Merupakan Babak Akhir Evolusi Historis

  31. Asal-Muasal Law of Capital Accumulation Hukum ini Berasal Dari Ajaran Sistem Ekonomi Kapitalis Terjadi Suatu Gerakan Merubah (Menggabungkan) Kerja & Modal Dari Sebagian Proyek yg Satu Kepada Sebagian Proyek yg Lain Persaingan Bebas Membiarkan Setiap Orang Berproduksi Sesuai Keinginan & Sesukanya Jumlah Proyek (Pabrik) Berkurang Tetapi Tingkat Produksi Bertambah Besar Sehingga Terjadi Sentralisasi Proyek atau Produksi Ke Tangan Kaum Borjuis & Tempat Tertentu

  32. Yg Dimaksud Krisis Ekonomi Menurut Karl Marx Krisis-Krisis Umum yg Terjadi Secara Periodik Setiap Gejolak yg Muncul Secara Tiba-Tiba yg Mempengaruhi Keseimbangan Ekonomi (Economic Equilibrium) (1) Bersifat Umum (2) Bersifat Periodik (3) Melimpahnya Produksi Krisis Menimpa Semua Atau Sebagian Aspek Kegiatan Ekonomi Fase Krisis dg Fase Krisis Selanjutnya Dipisahkan antara 7-11 Tahun Tingkat Supply melebihi Tingkat Demand sehingga Terjadi Krisis Krisis yg Terjadi Secara Periodik (Fase Kemakmuran, Fase Resesi) yg Bisa muncul dlm Bentuk Gejolak yang Dasyat yg Menggoncang Sendi-Sendi Perekonomian Secara Keseluruhan Krisis Ini Terjadi di Suatu Negara Krisis Terjadi Tidak Pada Waktu-Waktu yg Tetap, Tetapi Secara Periodik Menjalar ke Negara-Negara Lainnya

  33. Semua Aliran Sosialisme (Termasuk Komunisme) Berusaha Mewujudkan Kesamaan Secara Riil Kritik Keinginan tsb Mengada-Ada Karena Kesamaan Secara riil Tidak mungkin Terjadi Karakter Fitrah Manusia Menyebabkan Berbeda Tingkat Kekuatan Tubuh & Akalnya Jika Diterapkan Hukum Besi oligarki Untuk Memaksa Terjadinya Kesamaan Berbeda Tingkat Pemenuhan Kebutuhannya Tetap Tidak mungkin Sama dlm Mempergunakan Kekayaannya Untuk Berproduksi dan Pemanfaatannya Perbedaan Ini Bersifat Alami Setiap Usaha Ini Akan Mengalami Kegagalan Sebaliknya Menciptakan Ketidakadilan Masyarakat

  34. Kritik Terhadap Penghapusan Pemilikan Pribadi (Private Proverty) dlm Sosialisme Bertentangan dg Fitrah Manusia Cara Sosialis Memabatasi Kepemilikan: Pemberangusan Tentang Penghapusan Secara Parsial, Harus Dilihat Dulu: Kepemilikan atau Perolehan Merupakan Wujud Naluri Mem-pertahankan Diri (Survival Instink) Pembatasan Kadar Pemilikan dg Ukuran Tertentu Pembatasan Kadar Pemilikan dg Cara Mekanisme Tertentu Ini Cara Pemberangusan yg Membatasi Aktivitas & Pemanfaatan Hasil Jerih Payah Manusia Diperbolehkan Karena Tidak Membatasi Aktivitas Manusia Sehingga Tidak Mungkin Menghapus Pemilikan Individu Setiap Usaha Ini Hanya Akan Menghancurkan Manusia Pembatasan Kekayaan Tertentu Sehingga Orang tidak Boleh Memilikinya, di mana Kekayaan Tersebut Memiliki Karakter Untuk Dimiliki Oleh Individu, Sama dg Pemberangusan Pembatasan Kekayaan Tertentu yg Memiliki Karakter Tidak bisa Dimiliki Oleh Satu Orang Saja Karena Dapat Merusak Masyarakat, Maka Diperbolehkan

  35. Kritik Pengaturan Produksi & Distribusi Secara Kolektif dlm Sosialisme Tidak Bisa Dilakukan dg Menciptakan Gejolak& Goncangan di Tengah-Tengah Manusia Tidak Bisa Juga dg Menciptakan Dendam & Permusuhan Antar Manusia Mengatur Produksi & Distribusi Harus Dilakukan dg: Undang-Undang & Pemecahan yg Benar Asas yg Benar Sesuai dg Kondisi (Realitas) Masalahnya Cara Seperti Ini Merupakan Cara Mewujudkan Gejolak Bukan Cara Mengatur Bisa Saja Para Pemilik Modal Sangat lihai Memenuhi Kebutuhan Para Pekerjanya Sehingga Mereka Tidak Merasakan Kezaliman Sehingga Tidak Terjadi Dialektika (Perubahan) yg Mengatur Produksi & Konsumsi

  36. KritikTerhadap Sosialisme Karl Marx (1) Pandangan Tentang Teori Nilai Bertentangan dg Fakta (2) Sistem Sosial (Kemasyarakatan) yg Ada Akibat Kondisi Perekonomian dimana Perubahan yg Terjadi Disebabkan Pertarungan Kelas-Kelas Sosial Untuk Memperbaiki Kondisi Materi Mereka (3) Hukum Evolusi Sosial atau Economic Determinism & Law of Capital Accumulation Usaha yg Dikorbankan Hanyalah Salah Satu Sumber Nilai Barang Sentralisasi Produksi: Teori Absurd, Ada Batas yg Menyebabkan Sentralisasi Produksi Berhenti Pendapat Ini Keliru Karena Bertentangan dg Fakta & Dibangun di Atas Sebuah Hipotesa Teori yg Bersifat Asumtif Materi yg Digunakan Untuk Melakukan Usaha, Serta Kebutuhan Tertentu Terhadap Jasa Barang Tersebut Juga Mempunyai Peranan dalam dlm Menentukan Nilai barang Sentralisasi Produksi Tidak Pernah Terjadi Secara Mutlak Sovyet Menjadi Negara Sosialis Bukan karena Dialektika Materialisme Tetapi Akibat Perebutan Kekuasaan dg Revolusi Berdarah Juga di RRC, Jernman Timur & Negara-Negara Eropa Timur Menjadi Negara Sosialis Karena Cengkraman Sovyet Bukan Karena Dialektika Negara yg Mengalami Proses Dialektika Seperti AS, Inggris, Jerman (Negara Barat Lainnya) yg Jumlah Pekerjanya Dominan, Tidak Mengalami Perubahan Sistem Sosialis

  37. Kontradiksi Kedua Sistem Ekonomi Tersebut dg Islam Metode Operasional (Thariqah) Islam dlm Memecahkan Masalah Ekonomi Juga Metode yg Sama Digunakan dlm Memecahkan Seluruh Masalah Kehidupan Manusia Islam Mengambil hukum-hukum Syara (Hukum Allah) Sebagai Pemecahan Masalah Ekonomi Kapitalisme Hukum Kufur Sosialisme/ Komunisme Hukum kufur Memahami Fakta Menggali Nash-Nash Syara yg Terkait Istinbath Hukum: Solusi (Solving) Metodologi Kapitalisme Adalah Menggalinya dari Realitas Masalah, Sehingga Pemecahan Tergantung Pada Perkembangan Realitas Masalah Metodologi Sosialisme Berdasarkan Hipotesa yg Bersifat Teoritis yg Diasumsikan Terjadi Pada Realitas Masalah

  38. Dari Bahasa Yunani: “Mengatur Urusan Rumah Tangga” “Ekonomi” Ekonomi Membahas Kegiatan Urusan Mengatur Kekayaan Urusan Ilmu Ekonomi Urusan Sistem Ekonomi Mengatur Pengadaan Harta Kekayaan Mengatur Distribusi Kekayaan Mengatur Perolehan Manusia Atas Alat-Alat Pemuas Kebutuhan Pembahasan yg Berkaitan dg Faktor Produksi Pembahasan yg Berkaitan dg Pemikiran Tertentu Jadi Masalah Ini Muncul Dari Persoalan Perolehan Kegunaan (Utility) Diusahakan Oleh Sains Murni yg Universal Pemikiran yg Mempenga-ruhi & Terpengaruh Oleh Pandangan Hidup Bukan Muncul Dari Masalah Memproduksi Alat-Alat Pemuas yg Memberikan Kegunaan Inilah Masalah Utama Ekonomi yg Harus Dipecahkan Sehingga Pembahasan Sistem Ekonomi Merupakan Pembahasan yg Paling Penting

  39. Kegunaan (Utility) Terdiri Dari Bisa Dilahirkan Dari (1) Batas Kesenangan yg Bisa Dirasakan Manusia Ketika Memperoleh Barang Tertentu (2) Keistimewaan yg Terkandung Pada Zat Barang Itu Tenaga Manusia Harta Kekayaan Kedua-Duanya -Tenaga Pikiran -Tenaga Fisik -Pemanfaatan dg Dikonsumsi, Zatnya Habis -Pemanfaatan Zatnya, Zatnya Tetap utuh Asas Kegunaan Segala Sesuatu yg Dapat Memuaskan Kebutuhan-Kebutuhan Manusia Harta Kekayaan Tenaga Manusia Hanyalah Alat Atau Sarana Untuk Mendapatkan & Menghasilkan Harta Kekayaan Akumulasi dari Kekayaan Itu Sendiri dg Tenaga Manusia

  40. Perolehan Kekayaan Diperoleh Dari Orang Lain Diperoleh Langsung Dari Alam Perolehan Harta Untuk Dikonsumsi Zatnya Untuk Dimanfaatkan Zatnya Untuk Mengambil Manfaat Dari Tenaga Manusia Dg Jalan Pertukaran: Dg Cara Membeli Dg Cara Mengontrak Kekayaan & Pekerja Dg jalan Tanpa Pertukaran: Hibbah Waris Pinjaman Masalah Perolehan Kekayaan Ini Berasal Dari Pandangan Kepemilikan, Transaksi dlm Masalah Kepemilikan, dan Distribusi Kekayaan Sehingga Masalah Ekonomi Hakikatnya Terletak Pada Perolehan Kekayaan Pemecahan Masalah Inilah yg Menjadi Asas Ekonomi Asas yg Digunakan Untuk Membangun Sistem Ekonomi Kepemilikan (Proverty) Pengelolaan (Tasharruf) Kepemilikan Distribusi Kekayaan Di Tengah-Tengah Manusia

  41. Pandangan Islam Terhadap Kekayaan Membedakan Pandangan terhadap Kekayaan Pandangan Terhadap Pemanfaatan Kekayaan Sarana-Sarana yg Memberikan Kegunaan Perolehan Kegunaan Kekayaan & Tenaga Manusia: Merupakan Sarana yg Memberikan Kegunaan Pemanfaatan & Tata Cara Perolehan Kegunaannya Diserahkan Kepada Kemampuan Akal Manusia Islam Campur Tangan dlm Permasalahan Ini

  42. Campur Tangan Islam dlm Masalah Perekonomian Mengharamkan Pemanfaatan & Jula Beli Beberapa Bentuk Harta Kekayaan, Seperti: Khamar & Bangkai Tata Cara Perolehan Kekayaan: Hukum-Hukum Berburu Menghidupkan Tanah Mati Hukum-Hukum Kontrak Jasa Industri Hukum-hukum Waris, Hibbah, & Wasiat Mendorong & Memacu Manusia Melakukan Produksi Tetapi Tidak Campur Tangan dlm Tata Cara Meningkatkan Produksi Mengharamkan Pemanfaatan & Menyewa Beberapa Tenaga Manusia: Dansa & Pelacuran Allah SWT Menjelaskan Bahwa Dia-lah yg Menciptakan Harta Kekayaan & Tenaga Manusia Agar Bisa Dimanfatkan Manusia Masalah Bagaimana Memproduksi Kekayaan Diserahkan Kepada Manusia Karena Allah SWT Tidak Ikut Campur dlm Masalah Ini Lihat: QS. Al Baqarah:2, QS. Al Jatsiyat: 12-13, QS. Abasa:24-32, QS. Al Anbiya’: 80, QS. Al Hadid: 25. Nabi SAW Pernah Bersabda dlm Masalah Penyerbukan Kurma: “Kalianlah yg Lebih Tahu (Tentang) Urusan Dunia Kalian”. Riwayat Tetang Nabi SAW yg Mengutus Dua Orang Kaum Muslimin ke Pandai Besi Yaman Untuk Mempelajari Industri Persenjataan

  43. Politik Ekonomi: Tujuan yg Ingin Dicapai Oleh Hukum-Hukum yg Dipergunakan Untuk Memecahkan Mekanisme Mengatur Urusan Manusia Politik Ekonomi Islam Jaminan Tercapainya Pemenuhan Semua Kebutuhan Primer (Basic Needs) Setiap Orang Secara Menyeluruh Membantu & Mendorong Tiap Orang Untuk Memenuhi Kebutuhan-Kebutuhan Sekunder dan Tersiernya, Sesuai Kadar Kemampuannya Islam Memandang Manusia Secara Individu (Bukan Secara Kolektif) Sebagai Komunitas yg Hidup dlm Sebuah Negara Islam Memandang Manusia Terikat Dg Sesamanya dlm Interaksi Tertentu, Melalui Mekanisme Tertentu, Dg Gaya Hidup Tertentu Pula Mekanisme dlm Menjamin Pemenuhan Kebutuhan Pokok Setiap Individu Menurut Hukum Syara’ Jika Tidak Terpenuhi Jika Tidak Terpenuhi Kewajiban Bekerja Bagi Laki-Laki yg Mampu Bekerja Kewajiban Anak-Anak & Ahli Warisnya Kewajiban Baitul Mal Untuk Menafkahi Dirinya & Keluarga yg Menjadi Tanggungannya

  44. Pembatasan Perolehan Kekayaan Untuk Memenuhi Kebutuhan Pokok, Sekunder & Tersier Melalui Mekanisme yg Khas (Menurut Syara’) Contohnya Mengharamkan Produksi & Konsumsi Barang yg Hukumnya Haram, Seperti Minuman Keras Mengharamkan Riba & Segala Bentuk Transaksi yg Terkait Riba Sebagai Seorang Muslim, Barang-Barang tsb Bukanlah Barang Ekonomi Islam Tidak Menganggap Riba Sebagai Barang Ekonomi, Baik Bagi Muslim Maupun Non-Muslim

  45. Asas (Dasar Pijakan) dlm Memenuhi Berbagai Kebutuhan Tuntutan Masyarakat dlm Memenuhi Berbagai Kebutuhannya dg Memanfaatkan Harta Kekayaan Islam Tidak Memisahkan Antara Manusia dg Eksistensinya Sebagai Manusia Tidak Memisahkan Eksestensinya Sebagai Manusia dg Pribadinya Islam Tidak Memisahkan Jaminan Pemenuhan Kebutuhan Primer dg Masalah Mungkin-Tidaknya Pemenuhan Kebutuhan Sekunder & Tersier Islam Menjadikan Pemenuhan Berbagai Kebutuhan (Primer, Sekunder & Tersier) dg Apa yg Dituntut Masyarakat Sebagai Dua Hal yg Beriringan & Tidak Terpisah

  46. Inilah Cara Agar Manusia Dapat Memperoleh Berbagai Kebutuhannya Baik Kebutuhan Primer, Sekunder, Maupun Tersier Bekerja Mendorong Manusia Agar Bekerja, Berusaha & Mencari Rezki Hukum Wajiban Bekerja Bagi Laki-Laki yg Mampu Kaidah-Kaidah Hukum Syara’ Tentang Sebab-Sebab Kepemilikan & Transaksi-Transaksinya Menyebabkan Semua Persoalan Terkait Bisa Diselesaikan, Sehingga Sangat Mempermudah Manusia dlm Memperoleh, Memanfaatkan & Mengembangkan Harta Islam Membiarkan Manusia Bekerja Selama Masih Halal Di Sisi Lain, Islam Memberikan Kebebasan Kepada Manusia Untuk Membuat Uslub & Sarana-Sarana yg Dipergunakan dlm Produksi Oleh Karena Itu, Seorang Muslim Harus Gesit Mencari Harta Kekayaan (Meskipun Banyak Rintangan) – dg Disertai Kehausan Agar Usahanya Benar-Benar Bersih & Halal

  47. Islam Menganggap Mekanisme Bekerja & Kewajiban Ahli Waris Adalah Belum Cukup dlm Menjamin Pemenuhan Kebutuhan Pokok, Membantu Pemenuhan Kebutuhan Sekunder & Tersier Kewajiban Baitul Mal HR Bukhari, Nabi SAW Bersabda: “Imam yg Menjadi Pemimpin Manusia, Adalah (Laksana) Pengembala. Dan Hanya Dialah yg Bertanggungjawab Terhadap (Urusan) Rakyatnya.” Adalah Kewajiban Negara Melayani Kepentingan Umat Syara’ Memberikan Kekuasaan Kepada Negara Untuk Memungut Harta Kekayaan Tertentu Secara Tetap (Seperti Jizyah & Kharaj) Syara’ Juga Menjadikan Harta Zakat Bagian Dari Harta Baitul Mal Syara’ Juga Menjadikan Kepemilikan Umum Sebagai Otoritas Negara yg Harus Dimenej Negara Syara’ Juga Memberikan Wewenang Kepada Negara Untuk Memungut Harta yg Diwajibkan Kepada Seluruh Kaum Muslimin Wewenang yg Diberikan Syara’ Tersebut Digunakan Untuk Melayani Umat dg Menjamin Kebutuhan Pokok, Mendorong & Membantu Mereka Memenuhi Kebutuhan Sekunder & Tersier Menurut Kadar Kemampuan Mereka, Serta Membiayai Berbagai Kewajiban Negara Lainnya

  48. Hukum-Hukum yg Menyangkut Masalah Ekonomi Dibangun Berdasarkan Tiga Kaidah Kaidah Umum Perekonomian Kepemilikan (Proverty) Pengelolan Kepemilikan Distribusi Kekayaan di Tengah-Tengah Manusia Harta Hakikatnya Adalah Milik Allah SWT Mengikuti Sebab-Sebab Kepemilikan & Transaksi Secara Wajar Setiap Individu Memiliki Perbedaan Kemampuan Allah Menyerahkan Hak Kepemilikan Untuk Manusia Kepemilikan Individu (Private Proverty) Terkait dg Hukum-Hukum Bermuamalah Mencegah Perputaran Harta Hanya Pada Segilintir Orang Saja Peranan Negara Mengatur Distribusi Ekonomi Melalui Baitul Mal (Kebijakan Fiskal) Kepemilikan Negara (State Proverty) Terkait dg Hukum-Hukum Baitul Mal & Muamalah Melarang Penimbunan Emas & Perak (Sebagai Mata Uang) Meskipun Telah Dikeluarkan Zakatnya Kepemilikan Umum (Collective Proverty) Terkait dg Hukum-Hukum Baitul Mal Secara Khusus

More Related