1 / 8

Morning Report Senin, 17 September 2012

Morning Report Senin, 17 September 2012. Sekitar delapan dekade yang lalu, Mohandas K. Gandhi menengarai adanya ancaman yang mematikan dari “tujuh dosa sosial” : a. Politik tanpa prinsip, b. Kekayaan tanpa kerja keras, c. Perniagaan tanpa moralitas, d. Kesenangan tanpa nurani,

sonya-welch
Download Presentation

Morning Report Senin, 17 September 2012

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Morning Report Senin, 17 September 2012 Sekitar delapan dekade yang lalu, Mohandas K. Gandhi menengarai adanya ancaman yang mematikan dari “tujuh dosa sosial” : a. Politik tanpa prinsip, b. Kekayaan tanpa kerja keras, c. Perniagaan tanpa moralitas, d. Kesenangan tanpa nurani, e. Pendidikan tanpa karakter, f. Sains tanpa humanis, dan g. Peribadatan tanpa pengorbanan bahwa guru mempunyai fungsi peran, dan kedudukan strategis dalam bidang Pendidikan hingga perlu dikembangkan sebagai profesi bermartabat. adalah guru, krn guru adl pendidik profesional dg tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal uu no. 14 th.’05 tentang guru dan dosen

  2. Difinisi pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional……… Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negera. krn begitu bagus (pada tataran wacana/lisan), ada yg gelisah bahkan (sebelum munculpun mahondas k gandhi), dan selanjutnya… patut kita bahas:

  3. adalahSidharta Susila seorang pendidik , tinggal di Muntilan menulis di harian Kompas, Senin 10 September 2012, judul : “Tragedi Pendidikan” Alenia 1 Ada ironi nan pilu dalam pendidikan kita. Kemasygulan ironi itu berulang dan kian mengabaikan martabat pendidikan. Terbayangkankah guru memperlakukan siswanya seperti barang tak berjiwa ? Hal itu dilakukan hanya demi kepentingan guru. Beginikah nasib pendidikan ketika uang begitu memobilisasi dinamika pendidikan ? Apakah anda sependapat dengan wacana alenia (1) artikel tsb? 1.1. Kalau (Ya), ungkapkan kejadian dimaksud di lingkungan kita : …………………………………………… …………………………………………… 1.2. Kalau (Tidak), tuliskan apa yang telah anda lakukan di SMK Negeri 5 selama ini : …………………………………………… ……………………………………………

  4. Alenia 2 Riwayat pendidikan kita diwarnai sejarah uang (gaji). Sampai lahirnya Reformasi, gaji guru, khususnya guru PNS, demikian kecil. Reformasi telah membalikan nasib guru, khususnya guru PNS. Pemerintah terus menaikan gaji guru dan memberikan beragam tunjangan. Tdk bisa/boleh dipungkiri/diingkari, bahwa wacana tsb benar adanya ! Merasakan kenaikan gaji dan menerima tunjangan. 2.1. Saya sudah menerima tunjangan sert. Sbg guru yg sdh menikmati kebijakan tsb, saya telah…………. dan akan……………………………………… 2.2. Saya nominator penerima tunjang an dimaksud. Saya telah……………. dan akan …………………………………….. 2.3. Saya belum menerima tunjangan dimaksud. Penilaian saya terha dap teman sejawat yg telah mene rima tunjangan dimaksud …………. …………………………………………………….

  5. Alenia 3 Niat meningkatkan kesejahteraan guru itu mulia. Sayang begitu banyak guru yang belum selesai dengan dirinya. Kepahitan hidup panjang karena gaji kecil membuat mereka demikian dahaga uang. Jiwa mereka kian kerontang ketika panggilan jiwa sebagai pendidik nihil. Guru hanyalah sebuah pekerjaan. Fokus orientasi (uang) bisa merubah karakter seseorang dan profesinya. 3.1. Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu Guru terhadap wacana (alenia 3) ? ………………………………………………………. 3.2. Panggilan jiwa terhadap sesuatu sulit diukur, termasuk panggilan jiwa sebagai pendidik. Namun bisa kita rasakan. Apa yg telah Bapak/Ibu lakukan dalam profesi sebagai Guru dalam kontek pendidik ………………………………………………………. 3.3. Guru hanyalah sebuah pekerjaan (Tesis Penulis). Dimana anda meletakan profesi guru…………………

  6. Alenia 4 Ketika pemerintah terus menaikan gaji dan memberikan beragam tunjangan, mereka tergagap-gagap hingga mabuk. Mereka tidak lagi berpijak kukuh karena nihilnya panggilan jiwa sebagai pendidik. Pengabdian dengan menjadi guru menjadi tema usang dan bahan olok-olokan. Mabuk dlm hal ini adl perubahan sifat (kearah negatif). 4.1. Untuk menepis kegelisahan tsb, saya …………………………………….. 4.2. Saya tetap sebagai “pendidik”, buktinya, saya……………………… 4.3. Saya tetap sebagai “pengabdi” buktinya, saya………………………

  7. Alenia 5 Pada gelora napsu meraup uang inilah sejumlah guru berubah karakter dari abdi menjadi budak. Abdi itu pemuja kehidupan yang memuliakan martabat diri. Pilihan sikap dan tindakannya diorientasikan memuliakan kehidupan dan martabat diri. Orientasi hidup abdi adalah investasi jangka panjang. Karakter bisa berubah krn “orientasi”. Perubahan sangat dinamis (bahkan liar), tdk bisa diprediksi, krn sangat individual/pribadi, muncul istilah : -lupa diri, -lupa daratan, -OKB, Istilah itu adl hasil terjemahan masy lingkungannya, termasuk “Tesis Dari Abdi jadi Budak”. 5.1. Apa tanggapan Bpk/Ibu Guru terhadap wacana alenia 5 …. Ini?

  8. Alenia 6 Budak adalah kebalikannya. Sikap dan tindakan budak hanya untuk kepentingan jangka pendek, lagi egoistis. Budak hanya akan bekerja bila tahu akan segera mendapat hasil/untung untuk dirinya. Budak tak peduli kalaupun pilihan sikap dan tindakannya menghancurkan martabat dan kehidupannya. Sedemikian parahkah sebagian guru di negeri ini, sampai dianalogikan “guru budak” dan “guru pengabdi”. 6.1. berikan conoh tindakan guru yang bermental budak. 6.2. berikan conoh tindakan guru yang bermental pengabdi. 6.3. berikan gambaran guru ideal yg mampu mengemban amanah pendidik dan pengajar sekaligus teladan bagi muridnya.

More Related