1 / 28

PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN CEDERA OLAHRAGA

PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN CEDERA OLAHRAGA. OLEH IMAM SUHARDI,SPd. Cedera olahraga. Definisi

sonja
Download Presentation

PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN CEDERA OLAHRAGA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN CEDERA OLAHRAGA OLEH IMAM SUHARDI,SPd

  2. Cedera olahraga • Definisi Cedera Olahraga adalah segala bentuk ruda paksa/trauma sebagai akibat berolahraga. Cedera olahraga terjadi karena ketidakmampuan jaringan (otot, persendian, tendon,  kulit) dan organ tubuh lainnya dalam menerima beban latihan pada saat berolahraga

  3. Preventif lebih utama • Mencegah biaya lebih ringan • Pengobatan yang tidak sempurna akan menimbulkan invalid • Selama sakit mengurangi daya produktivitas

  4. Faktor yang mempengaruhi terjadinya cedera a.    Kondisi individu/perorangan • Umur. Kemampuan fungsi tubuh akan menurun setelah usia 30 tahun sehingga lebih beresiko mengalami cedera. • Jenis Kelamin.  Perempuan lebih rentan terhadap cedera dibandingkan laki-laki karena perbedaan struktur anatomi dan kemampuan fisiologi. • Karakter.   Tipe kepribadian yang temperamental/emosional akan meningkatkan resiko terjadinya  cedera. • Pengalaman.  Pemula cenderung lebih mudah mengalami cedera dibandingkan yang sudah berpengalaman. • Pemanasan (Warming Up). Pemanasan yang kurang baik akan mempengaruhi kesiapan tubuh dalam menerima beban saat berolahraga. • Kelainan postur.  Tubuh yang sehat, kelelahan, dan berat badan berlebih akan memudahkan terjadinya cedera olahraga

  5. b.Sarana olahraga • Peralatan yang bentuk dan ukurannya tidak sesuai dengan masing-masing individu akan memudahkan terjadinya cedera

  6. c.Karakteristik olahraga • Jenis olahraga akan mempengaruhi bagian tubuh yang rentan cedera, olah karena itu bila diperlukan dapat menggunakan pelindung tubuh sesuai kebutuhan

  7. d.Lingkungan fisik • Suhu dan kelembaban udara yang ekstrem mempengaruhi tubuh saat berolahraga

  8. Bentuk bentuk cedera olahraga • Strain. Merupakan kerusakan yang terjadi pada saat otot dan atau tendon karena penggunaan atau peregangan yang berlebihan. • Sprain. Sprain merupakan kerusakan yang terjadi pada ligamen karena peregangan yang berlebihan. Sprain derajat ringan biasa disebut keseleo. • Contusio (benturan).  Merupakan kerusakan yang terjadi pada jaringan lunak karena benturan langsung pada otot atau ligamen. Bila disertai dengan perdarahan disebut hematom (memar). • Dislocation. Merupakan pergeseran letak sendi dari tempat yang seharusnya disertai dengan kerusakan kapsul sendi dan ligamen yang mengelilinginya.

  9. Bentuk bentuk cedera olahraga • Frakture / patah tulang. Merupakan terputusnya kontinuitas tulang dan atau tulang rawan baik komplit maupun tidak komplit. • Muscle Cramp (kram otot). Merupakan kelainan pada otot akibat gangguan sirkulasi darah. • Heat exhaustion (sengatan panas). Merupakan kelelahan akibat sengatan panas. Bila tidak segera ditangani dapat menimbulkan gangguan pembuluh darah otak (heat stroke). • Luka. Merupakan hilangnya / diskontinuitas jaringan yang menyebabkan terpaparnya jaringan dengan dunia luar, misalnya laserasi, maserasi, ekskoriasi (lecet).

  10. Macam cedera berdasarkan berat/ringannya cedera Cedera ringan : cedera yang tidak diikuti kerusakan yang berarti pada jaringantubuh kita misalnya kekakuan dari otot dan kelelahan Cedera berat : cedera yang serius,dimana pada cedera tersebut kita jumpai adanya kerusakan pada jaringan tubuh misalnya :robeknya otot,ligamen maupun fraktur

  11. INFLAMASI/PERADANGAN Penyebab inflamasi • Faktor fisis :cahaya matahari,radio aktif,air panas dll • Kimiawi : zat kimia yg keras,beracun • Micro organisme/infeksi : bisul • Rudapaksa/trauma :cedera olahraga,pukulan,tendangan dll

  12. Tanda tanda inflamasi • Kalor :panas • Rubor:merah • Dolor : nyeri • Tumor : bengkak • Fungsiolesi :Tidak dapat dipergunakan lagi

  13. Cara perawatan • Tahap I • Segera setelah terjadi cedera 0 - 24 jam Gunakan metode RICE Yaitu : R- Rest- diistirahatkan I – Ice – didinginkan,kompres dingin C- Compression- balut tekan E - Elevation

  14. Tahap ke 2 • Pemberian kompres panas dilakukan dalam waktu 24-36 jam setelah cedera hampir normal • Jika cedera hampir normal : membiasakan melepas deker/pembalut tekan dilatih dari gerak pasif ke aktif • Jika sudah sembuh latihan dapat dilanjutkan

  15. CEDERA PADA ALAT GERAK • Jaringan keras terdiri dari : • Tulang • tulang rawan • sendi

  16. CEDERA PADA KULIT • Jenis luka yg sering terjadi • lecet,terkelupas,terpotong,atau luka tusuk • Pengobatan luka kulit : • Bersihkan luka • Dikeringkan, • Diberi obat antiseptik • Untuk luka yang lebih dari 1 cm sebaiknya dijahit • Pada luka terbuka/luka tusuk harus diberi suntikan ATS.

  17. CEDERA PADA OTOT/TENDO • STRAIN :CEDERA YG TERJADI PADA OTOT DAN TENDO • SPRAIN CEDERA YANG TERJADI PADA LIGAMEN • Tingkatan cedera otot/tendo • First degree strain/sprain • Secon degree strain/sprain • Third degree strain/sprain

  18. Tehnik menguji otot/tendo cedera • STRAIN :metode tahanan dan palpasi(perabaan) • Metode tahanan ialah kita menahan kontraksi satu/sekelompok otot yaitu dengan cara menahan bagian yang dekat dengan insersio otot-otot tsb

  19. Metode tarikan untuk sprain • Metode untuk mengetes ligamen mana yang cedera dan bagian mana yng cedera itu sampai derajat berapa,dengan cara menarik ligamen yang cedera,bila ligamen cedera akan terasa nyeri • Fungsi uji • Mengetahui derajat cedera yg terjadi • Melokalisir tempat cedera • Apakah si atlit cukup vit untuk bermain lagi

  20. SEBAB-SEBAB FRAKTUR • Kekerasan langsung karena pukulan/tendangan langsung • Kekerasan tidak langsung misal:tulang klavikula patahkarena pada waktu jatuh tangan lurus menebah lantai • Gerakan yang tiba-tiba kontraksinya misal:fraktur pada patella,bila otot kuadrisep mendadak berkontraksi • Karena kelelahan/stress fraktur disebabkan oleh tekanan/tarikan yg terus menerus.

  21. PERTOLONGAN PERTAMASTRAIN/SPRAIN FIRS DEGREE Cukup di istirahatkan SECOND DEGREE • Pertolongan metode RICE • imobilisasi • Istirahat 3-6 minggu THIRD DEGREE • Metode RICE • Dikirim ke Rumah sakit untuk dijahit/disambung lagi

  22. PATAH TULANG • Fraktur(patah tulang) adalah suatu keadaan dimana tulang retak,pecah/patah baik tulang keras maupun tulang rawan. • Bentuk patah tulang bisa hanya retakan saja,sampai hancur berkeping-keping

  23. MACAM-MACAM PATAH TULANG A. SIMPLE FRAKTUR(fraktur sederhana) patah tulang tidak diikuti robeknya kulit B. COMPOUND FRAKTUR(fraktur kompleks) fraktur dimana ujung tulang menonjol ke luar

  24. Gejala umum patah tulang • Adanya reaksi radang setempat yg hebat • Terjadinya fungsiolesi • Nyeri tekan pada tempat yg patah • Adanya perubahan bentuk tulang(deformitas) • Adanya krepitasi,yaitu bunyi tulang karena gesekan ujung tulang

  25. Bahaya patah tulang • Perdarahan yang menyebabkan kematian • Tulang yang patah dapat merobek urat-urat syaraf yang bisa mengakibatkan kematihan.

  26. Pertolongan pertama pada fraktur • Penderita diistirahatkan • Pertolongan pertama dilakukan reposisi oleh dokter secepat mungkin (15 menit) • Dipasang spalk/bidai dan menghentikan perdarahan • Jika tidak ada dokter petugas p3k tidak boleh melakukan reposisi,hanya memasang bidai dan metode RICE

  27. Penting • Sinovitis : bila lutut/sendi kena pukul dan melukai simpai sendi • Hidrops : Sendi bengkak karena produksi cairan sendi berlebih • Haemarthros :cedera yang merobek simpai sendi,sehingga terjadi perdarahan yang bercampur cairan sendi • Ankilose : pelengketan dua tulang dalam satu sendi • Pungsi : penyedotan cairan sendi dengan jarum suntik

  28. Pertolongan • Gunakan metode RICE kalau ringan maka dngan metode RICE sudah cukup • Jika dg metode rice tidak mengurangi pembengkakan konsul ke dokter • Lakukan penyedotan cairan jika perlu • Lakukan heat treatment : fisioterapi untuk membantu pembuangan cairan melalui vena dan limfe

More Related