html5-img
1 / 43

TEORI PEMBANGUNAN

TEORI PEMBANGUNAN. Oleh Agus Suryono. DAFTAR BACAAN. Abraham,M.Francis, 1991, Modernisasi di Dunia Ketiga, Suatu Teori Umum Pembangunan, Yogyakarta,Tiara Wacana. Amin, Samir, 1970, Neo Colonialism in West Africa , Penguin African Library.

sondra
Download Presentation

TEORI PEMBANGUNAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEORI PEMBANGUNAN Oleh Agus Suryono

  2. DAFTAR BACAAN Abraham,M.Francis, 1991, Modernisasi di Dunia Ketiga, Suatu Teori Umum Pembangunan, Yogyakarta,Tiara Wacana. Amin, Samir, 1970, Neo Colonialism in West Africa, Penguin African Library. Appelbaum, Richard, P,1970, Theories of Social Change. Chicago, Markham Publishing Company. Arief, Saiful, 2000, Menolak Pembangunanisme, Yogyakarta,Pustaka Pelajar. Arief, Sritua dan Sasono, Adi, 1981, Indonesia: Ketergantungan dan Keterbelakangan, Jakarta, Lembaga Studi Pembangunan. Beling & Totten, 1980, Modernisasi, Masalah Model Pembangunan, Jakarta, Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial. Bellah, Robert.N, 1957, Tokugawa Religion, New York: The Free Press. Terjemahan Indonesia, 1992, Religi Tokugawa Akar-Akar Budaya Jepang, Jakarta, Gramedia.

  3. Bernstein, Henry, 1973, Underdevelopment and Development: The Third World Today, Harmondsworth, Penguins Book. Boeke,JH, 1983, Prakapitalisme Di Asia, Jakarta, Sinar Harapan. Budiman, Arief, 1996, Teori Pembangunan Dunia Ketiga, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. Bryant, Coralie and White, Louise G., 1982, Managing Development in the Third World, Colorado,West view Press, Boulder. Clement, Kevin,P. 1999, Teori Pembangunan: Dari Kiri Kekanan, Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Cohen, Jean.L & Andrew Arato, 1992, Civil Society and Political Theory, Cambridge: MA-MIT Press. Dalton, George, 1982, Economic Development and Social Change: The Modernization of Village Communities, American Museum, Sourcebooks in Anthropology. Delanty, Gerard, 1999, Social Theory in a Changing World, Conception of Modernity, Cambridge, Polity Press. Eaton, Yosep.W,1972, Guideline to Development Theory Formation, Bavery Hills, Sage Publication.

  4. Effendi, Sofian, dkk, 1996, Membangun Martabat Manusia: Peranan Ilmu-Ilmu Sosial Dalam Pembangunan, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press. Esman,Milton J. and Uphoff, NT , 1982, Local Organization and Rural Development, RDC-CIS, Cornell University Press. Eugene,A.Havens, 1980, Methodological Issues In The Study of Development”, Wisconsin, University of Madison. Evers,Hans Dieter , 1973, Modernization in South East Asia, London,Oxford University Press. Fakih, Mansoer, 2001, Sesat Pikir, Teori Pembangunan Dan Globalisasi, Yogyakarta,Pustaka Pelajar. Freire, Paulo, 1973, Education for Critical Conciousness, New York, A Continuum Book, The Seabury Press. Friedmann, J, 1992, Empowerment: The Politics of Alternatif Development, Oxford, USA, Blackwell. Goulet, Denis, 1973, The Cruel Choice: A New Concept in the Theory of Development, New York, Atheneum. Gore, Al, 1995, Common Sense Government: Works Better and Cost Less, National Performance Review, Third Report.

  5. Gramsci, Antonio,1999, Kritik Antonio Gramsci terhadap Pembangunan Dunia Ketiga” (Muhadi Sugiono, editor), Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Hettne, Bjorn, 2001, Teori Pembangunan Dan Tiga Dunia, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. Juliantara, Dadang (Penyunting), 2000, Arus Bawah Demokrasi: Otonomi Dan Pemberdayaan Desa, Yogyakarta, Lapera Pustaka Utama. Katz, Saul.M,1971, Guideline to Modernizing Administration for National Development, University of Pittsburgh. Koentjaraningrat, 1984, Masalah-Masalah Pembangunan, Bunga Rampai Antropologi Terapan, Jakarta, LP3ES . -------------,1992, Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, Cetakan Keempatbelas, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. Korten, David.C, 1982, People Centered Development: Reflection on Development Theory and Methods, Manila.

  6. Lerner, Daniel, 1958, The Passing of Traditional Society Modernizing the Middle East, The Free Press of Glencoe. ---------------, 1977,Communication and Development, dalam Nelson dan Lerner (ed), Communication Research- A Half Century Appraisal, Honolulu: East West Center Publications. Mardimin, Johanes, 1996, Dimensi Krisis Proses Pembangunan di Indonesia, Yogyakarta, Kanisius. Mulder, Niels, 19973, Kepribadian Jawa dan Pembangunan Nasional, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press . Naisbitt, John, 1984, Megatrends, London, Futura Mc.Donald and Co. Ndraha,Taliziduhu, 1990, Pembangunan Masyarakat, mempersiapkan Masyarakat Tinggal Landas, Cetakan kedua, Jakarta, Rineka Cipta . Owens,Edgar dan Shaw,Robert, 1983, Pembangunan Ditinjau Kembali, Yogyakarta, Gajah Mada University Press . Patria, Nezar dan Arief, Andi, 1999, Gramsci Antonio, Negara dan Hegemoni, Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Ponsioen,J.A.,1968, National Development, Mouton, The Hague.

  7. Popper, Karl.R, 1985, Gagalnya Historisisme, Jakarta, LP3ES. Preston, PW, 1996, Development Theory An Introduction, Cambridge, Massachusetts, Blackwell Publishers. Riggs, Fred W., 1964, Administration in Developing Countries, Boston, Hougton Miffin.Co. Rostow, WW, 1960, The Stages of Economic Growth: A Non Communist Manifesto, Cambridge: Cambridge University Press. Roxborough, Ian, 1979, Theories of Underdevelopment, London, Basing Store. Sanit, Arbi, 1987, Sistem Politik Indonesia, Kestabilan Peta Kekuatan Politik dan Pembangunan, Jakarta, Rajawali . Schoorl, J.W, 1980, Modernisasi, Soekadijo (penterjemah), Jakarta, Gramedia. Scott C.James, 1994, Moral Ekonomi Petani, Pergolakan dan subsistensi di Asia Tenggara, Cetakan keempat, Jakarta, LP3ES.

  8. Soetomo, 1995, Masalah Sosial dan Pembangunan, Jakarta, Pustaka Jaya . Soetrisno, Lukman,1995, Menuju Masyarakat Partisipatif, Yogyakarta, Kanisius. Stewart, Aileen Mitchell, 1998, Empowering People, Yogyakarta, Kanisius. Suwarsono dan Alvin Y.So, 2000, Perubahan Sosial Dan Pembangunan, Cetakan Ketiga, Jakarta, LP3ES. Suryono, Agus, 2001, Teori Dan Isu Pembangunan, Universitas Negeri Malang, UM Press. -------------, 2004, Pengantar Teori Pembangunan, Universitas Negeri Malang, UM Malang. Suryono, Agus dan Trilaksono Nugroho, 2008, Paradigma, Model, Pendekatan Pembangunan, dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otonomi Daerah, Malang, Bayu Media.

  9. Supriatna, Tjahya, 2000, Strategi Pembangunan dan Kemiskinan, Jakarta, Rineka Cipta . Tjokroamidjojo, Bintoro dan Mustopadidjaja, 1988, Teori dan Strategi Pembangunan Nasional, Cetakan keenam, Jakarta, Haji Mas Agung. Tjokrowinoto, Moeljarto, 1987, Politik Pembangunan, Sebuah Analisis Konsep, Arah dan Strategi, Yogyakarta,Tiara Wacana . Todaro,Michael , 1977, Economic Development in the Third World, London,Longmans. ---------------------, 1983, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Aminuddin dan Mursid (penterjemah), Jakarta, Ghalia Indonesia . Turner, Bryan, 2000, Teori-Teori Sosiologi: Modernitas-Postmodernitas, Yogyakarta, Pustaka Pelajar . Weber, Max, 1958, The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism, dalam Priyasudiarja,Yusup (penerjemah), 2002, Max Weber: Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme, Surabaya, Pustaka Promethea. tbk

  10. PERBANDINGAN ADM. NEGARA ADMINISTRASI PEMBANGUNAN KOMUNIKASI PEMBANGUNAN (ISU, PUBLIC OPINION) TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI POLITIK PEMBANGUNAN SEMINAR MASALAH PEMBANGUNAN

  11. LATAR BELAKANG

  12. LATAR BELAKANG • Bahwa pembangunan diberbagai negara dunia sekarang ini sedang berada dalam krisis • Krisis yang paling mencolok dan parah, dialami oleh negara-negara yang menganut sistem sosialis (Ingat: Kejatuhan Uni Sovyet, 1990) • Krisis pembangunan juga dialami oleh negara-negara kapitalis (sejak Bill Clinton,1993)

  13. BAGAIMANA DENGAN PEMBANGUNAN DI NEGARA YANG TERGOLONG DUNIA KETIGA? • Di negara dunia ketiga, krisis bersifat multidimensional dan derajat intensitasnya sangat mendalam • Krisis pembangunannya seolah-olah ingin mengatakan bahwa berbagai teori pembangunan yang ada dan telah dikemukakan selama ini telah gagal memecahkan masalah-masalah “Kemiskinan dan Peperangan” • Karena itu, perlu dicari model “Baru” tentang (teori) pembangunan (another development)

  14. METODENYA BAGAIMANA? • Salah satu metodenya adalah dengan cara belajar dan memahami peta (roadmap) teori-teori pembangunan, sehingga dapat mengembangkan pengertian dan pemahaman yang lebih mendalam untuk menyusun jawaban (baru) yang lebih baik atas berbagai pertanyaan-pertanyaan tentang pembangunan

  15. TUJUAN DAN FOKUS MATA KULIAH

  16. TUJUAN UMUM • Mengerti dan memahami teori-teori pembangunan (understanding) • Menganalisis kelayakan teori-teori pembangunan dengan perubahan-2 yang terjadi di masyarakat (theoretical adequacy) • Membandingkan antara teori dengan fakta dan data di lapangan sebagai verifikasi teori (emperical validity)

  17. Menganalisis konsistensi dan relevansi teori dengan kebijakan (policy effectiveness) • Menjelaskan dan membuktikan intensitas pengaruh teori terhadap metodologi penelitian (methodological soundness) • Sebagai landasan kritik teori atau debat teori (critical analysis)

  18. TUJUAN KHUSUS • Mempelajari beberapa teori tentang proses terjadinya under-development di negara yang sedang berkembang atau negara yang sedang membangun • Mempelajari beberapa teori tentang bagaimana mengubah keadaan under-development menjadi negara atau masyarakat yang maju (developed) • Mempelajari konsistensi teori dengan fenomena-fenomena pembangunan di negara tertentu (misal, kasus pembangunan di Indonesia)

  19. FOKUS PEMBELAJARAN TP • Mempelajari teori pembangunan sebagai teks (konsep dan teori) • Mempelajari implementasi teori pembangunan dalam rangka pembangunan sebagai konteks (empiris) • Mempelajari kenyataan praktek teori sebagai aktualisasi dan reaktualisasi melalui technoknowledge (tools of analysis;these – antithese = synthese)

  20. PENGERTIAN TEORI

  21. HAKEKAT TEORI(Mario Teguh) • Teori adalah menciptakan cita-cita, rencana dan impian besar bagi anak manusia untuk menjadi orang besar. Mereka-mereka yang tidak memiliki cita-cita, rencana dan impian besar dalam hidupnya, hakekatnya mereka telah mati • Teori adalah enerji besar yang menggerakkan hidup manusia . Oleh karena itu berikan manusia kebebasan untuk memiliki enerji besar itu.

  22. TEORI • Serangkaian asumsi, konsep, konstruksi, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial dan alami secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep • Gabungan dari konsep-konsep yang telah diuji kebenarannya secara sistematis dan metodologis sehingga memiliki sifat obyektif (generalisasi) sebagai kesepakatan dunia akademis

  23. Teori adalah alat untuk memahami kenyataan atau realitas sosial • Teori sebagai alat untuk menyatakan hubungan sistematik antara fenomena atau gejala yang hendak diteliti • Teori selalu lahir dari kenyataan dan selalu diuji pula di dalam kenyataan • Teori merupakan hasil kesepakatan masyarakat akademis sebagai perspektif etik (agenda akademis)

  24. Teori memberikan pola bagi interpretasi data dan fakta • Teori menghubungkan satu studi dengan studi lainnya • Teori menyajikan kerangka sehingga konsep dan variabel memiliki arti dan makna penting • Teori memungkinkan interpretasi makna yang lebih besar (siap pakai) daripada hasil temuan yang diperoleh dari penelitian (kegunaan laten/hidden)

  25. TUJUAN BELAJAR TEORI • Untuk memberikan pengertian dan pemahaman (understanding) terhadap realita/fenomena sosial • Untuk memberikan penjelasan (explanation) terhadap realita/fenomena sosial • Untuk kepentingan prediksi atau peramalan (forcasting) terhadap fenomena-2 sosial • Sebagai kritik dan pengawasan (control) terhadap perkembangan konsep dan teori-teori sosial • Melatih kepekaan dan tanggungjawab sosial (sensitivity and responsebelity)

  26. MANFAAT BELAJAR TEORI (PEMBANGUNAN) • Sebagai alat (instrument) dalam menjelaskan realita/fenomena sosial • Sebagai alat analisis (tools of analysis) terhadap fenomena sosial yang diamati • Sebagai sarana atau upaya peneliti untuk melakukan konstruksi, rekonstruksi atau dekonstruksi teori terhadap realita/ fenomena sosial yang diamati dengan persyaratan: relevan (cocok, layak), aplikabel/manajebel (dapat dilaksanakan), replikan (dapat di daur ulang), dan konsisten (runtut dan sistematik)

  27. INTENSITAS TEORI (PEMBANGUNAN) • Jika situasi dan kondisi dalam keadaan normal (stabil), maka wacana teori memiliki intensitas rendah, tetapi aplikasinya tinggi • Jika situasi dan kondisi dalam keadaan tidak normal (labil), maka wacana teori memiliki intensitas tinggi, tapi aplikasinya rendah bahkan tertolak

  28. KONSEP PEMBANGUNAN

  29. KONSEP • Gambaran abstrak dari peristiwa/ fenomena/gejala/realita Alami dan sosial • Fenomena alami: geografi/wilayah, kekayaan alam/potensi alam/SDA, dan demografi/kemampuan penduduk/SDM • Fenomena sosial: ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, hankam

  30. Dalam konteks pembangunan di Indonesia gabungan analisis fenomena alami dan fenomena sosial disebut dengan ASTAGATRA terdiri dari TRIGATRA (aspek alami) dan PANCAGATRA (aspek sosial/kemasyarakat) • Fenomena atau realita, meliputi: ruang lingkup realita, dan jenis realita • Ruang lingkup realita, terdiri dari: lingkup makro (holistik/umum), dan lingkup mikro (inkremental/khusus)

  31. Jenis realita, terdiri dari: realita obyektif dan realita subyektif • Realita obyektif, meliputi: fakta sosial, empirik/propan, dan kausal (positivistik) • Realita subyektif, meliputi: definisional, simbolik, dan interpretatif • Gabungan analisis konsep (lingkup realita dan jenis realita) akan melahirkan teori, paradigma, mazhab, aliran pemikiran (school of thought)

  32. MAKROSKOPIK I.Makro-Obyektif II.Makro-Subyektif Masyarakat, birokrasi, Kultur, norma, nilai, hukum, arsitektur, dan ideologi teknologi dan bahasa OBYEKTIF SUBYEKTIF III.Mikro-Obyektif IV.Mikro-Subyektif Pola interaksi, pola Berbagai konstruksi perilaku dan tindakan tentang realitas MIKROSKOPIK

  33. MAKRO/HOLISTIK/UMUM I.Teori II.Teori Struktural Kritis Fungsionalisme (makro-obyektif) (makro-subyektif) OBYEKTIF SUBYEKTIF III.Teori IV. Teori Utilitarianisme Konstruktivisme (mikro-obyektif) (mikro-subyektif) MIKRO/INKREMENTAL/KHUSUS • Personal • Materi • Interaksi • Sosial

  34. PARADIGMA PEMBANGUNAN

  35. KONSTRIBUSI KONSEP DALAM PENELITIAN SOSIAL • Konsep melahirkan definisi konsep dan definisi operasional • Definisi konsep berguna untuk membatasi ruang lingkup kajian (substansi pokok bahasan) • Definisi operasional merupakan penjabaran dari variabel dan indikator penelitian kuantitatif • Variabel dan indikator penelitian merupakan penjabaran dari hipotesa penelitian kuantitatif

  36. TUJUAN KONSEP • Sebagai reduksi atau refleksi dari peristiwa, realita, gejala atau fenomena alami dan fenomena sosial yang berisikan data dan fakta-fakta alami dan sosial • Untuk merumuskan kesepakatan (komitmen) definisi, pengertian, istilah, kata-kata, kalimat atau label-label dari fenomena alami dan fenomena sosial sebagai konsep-konsep alami dan konsep-konsep sosial

  37. Untuk merumuskan simbol-simbol, kategorisasi, mitos, formula/dalil, dan kode-kode (morse) sebagai hasil konstruksi kelompok tertentu yang sifatnya lebih halus daripada peristiwa dan konsep-konsep sosial yang dirumuskan sebelumnya

  38. FUNGSI KONSEP • Memberi pengertian dan pemahaman ttg sesuatu (kognitif dan afektif atau understanding) • Memberikan penjelasan atau keterangan ttg sesuatu (explanasi) • Menilai suatu benda atau obyek (evaluatif) • Dapat memberitahu ttg sesuatu (informatif dan komunikatif) • Menghasilkan suatu istilah yang sifatnya praktis dan sederhana (pragmatis)

  39. KEGUNAAN KONSEP • Dengan konsep, manusia dapat berkomunikasi dengan manusia lain dan bahkan dengan machluk lain, karena adanya kesamaan pemahaman (mutual understanding) dan kesamaan pemaknaan (mutual meaning)

  40. POSISI KONSEP DAN TEORI PEMBANGUNAN N O N E M P I R I S REALITA E M P I R I S FENOMENA/PERISTIWA KONSEP TEORI METODOLOGI

  41. CONCEPTUAL& • THEORITICAL • WORLD • Sistematis • Teratur • Umum • Bebas Nilai • Teks • EMPERICAL • WORLD • Komplek • Tidak teratur • Khusus • Terikat Nilai • Konteks Logika Deduktif Permasalahan (Problems) Logika Induktif

  42. PROBLEM EMPIRICAL WORLD CONCEPTUAL WORLD RESEARCH EXPLANATION UNDERSTANDING PREDICTION CONTROL THEORY EMPIRIC

  43. ILMU PENGETAHUAN (SCIENTIFIC)Baca: Episode 02

More Related