1 / 22

Simpati

Simpati. Memperhatikan penderitaan orang lain, tetapi perasaannya adalah persaannya sendiri. Simpati ingatan ------ merujuk pada memori kita sendiri Mencari pengalaman masa lalu untuk situasi yang mirip dengan situasi yang diamati pada pengalaman orang lain

snana
Download Presentation

Simpati

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Simpati Memperhatikan penderitaan orang lain, tetapi perasaannya adalah persaannya sendiri

  2. Simpati ingatan ------ merujuk pada memori kita sendiri • Mencari pengalaman masa lalu untuk situasi yang mirip dengan situasi yang diamati pada pengalaman orang lain Contoh : EX pecandu narkoba yang menjadi penyuluh pada pusat rehabilitasi

  3. Simpati Imajinatif • Meliputi perujukan imajinasi kita sendiri dalam situasi yang berbeda Contoh : Reaksi ketika seseorang menceritakan selamat dari kecelakaan yang fatal yang belum pernah kita alami

  4. Empati • Berada pada posisi orang lain • Memahami orang yang tidak memiliki makna emosional bagi kita (Freud,1921) • Partisipasi emosional dan intelektual secara imajinatif pada pengalaman orang lain (Bennet,1972)

  5. Mengembangkan Empati * Mengasumsikan Perbedaan • Asumsi ini harus ada supaya ada motivasi untuk berempati • Kita menerima bahwa kita bisa saja berbeda menghadapi situasi yang berbeda, maka kita akan membayangkan pikiran dan perasaan kita dari perspektif yang lain

  6. * Mengenali diri • Mengenal diri kita secukupnya sehingga dimungkinkan peneguhan kembali identitas individual secara mudah • Kemungkinan perubahan dalam diri kita sebagai akibat melakukan empati Contoh : Mengalami kecemasan yang luar biasa ketika dihadapkan pada orang-orang yang sedang cemas

  7. * Menunda Diri • Diri (identitas) memiliki batas antara diri kita dengan dunia (orang) lain • Penundaan diri diperlancar dengan mengetahui batas-batas diri sendiri, jika pengetahuan diri tidak baik malah akan mengarah pada egosentrisme • Difokuskan pada kemampuan memperluas batas

  8. * Melakukan Imajinasi Terbimbing • Dalam keadaan yang diperluas, kita dapat menggerakkan perhatian kita kedalam pengalaman peristiwa, bukan memusatkan pada peristiwa tersebut saja • Agar empati interpersonal terjadi dengan baik, kita harus membiarkan imajinasi dibimbing kedalam pengalaman orang lain, dan hal ini berarti kita sedang berpartisipasi secara imajinatif pada pemecahan masalah yang kreatif “Perlakukanlah orang lain seperti mereka memperlakukan diri mereka sendiri”

  9. * Membiarkan Pengalaman Empati • Jika kita membiarkan imajinasi kita dibimbing kedalam diri orang lain, seakan-akan kita sedang mengalami orang itu adalah diri kita sendiri • Perasaan pengalaman empati bersifat sekaligus dikenal dan asing. Dikenal karena pengalaman tersebut kita ketahui tapi asing karena pengalaman itu milik orang lain

  10. * Meneguhkan kembali diri • Kegagalan dalam berempati dapat berakibat pada kehilangan identitas • Empati interpersonal membiarkan penundaan identitas secara terkendali dan sementara untuk mencapai tujuan khusus, yaitu memahami orang lain

  11. Konsep Manusia antar Budaya • Orang yang telah mencapai proses antar budaya, yang kognisi, afeksi dan perilakunya tidak terbatas, tetapi terus berkembang melewati parameter-parameter psikologis suatu budaya (Gudy Kunst dan Kim)

  12. Orang yang identitas dan loyalitasnya melewati batas-batas kebangsaan • Komitmennya bertaut dengan suatu pandangan bahwa dunia ini adalah suatu komunitas global • Secara intelektual dan emosional terikat pada kesatuan fundamental semua manusia yang pada saat yang sama mengakui, menerima dan menghargai perbedaan mendasar antara orang-orang yang berbeda budaya (Adler)

  13. Usaha-usaha pendidikan Manusia antar Budaya • Penggunaan bahasa nasional diforum resmi • Penyajian beragam kebudayaan dengan porsi yang seimbang diberbagai media • Sosialisasi budaya, dan tidak membedakan perbedaan budaya diberbagai lembaga dan institusi • Kontak antar suku melalui organisasi dan aktivitas seperti pertukaran pelajar dsb • Perkawinan antar suku, antar etnik • Pembangunan yang merata

  14. Identitas Etnik • Pendekatan Objektif (Struktural) Kelompok yang bisa dibedakan dari kelompok-kelompok lainnya berdasarkan ciri-ciri budayanya seperti : Bahasa, agama Merupakan pendekatan operasional terhadap – Siapakah Aku ?- orang Indonesia, ilmuwan, wanita …

  15. Pendekatan Subjektif (fenomenologis) Suatu proses dimana orang mengalami atau merasakan diri mereka sebagai bagian dari suatu kelompok etnik dan diidentifikasikan demikian oleh orang-orang lain Orang arab mengklaim sebagai orang melayu – keuntungan ekonomi dari orang cina–ketika melayu dihubungkan dengan keterbelakangan – mengklaim kembali sebagai orang arab

  16. Perubahan Etnik • Identitas etnik muncul bila dua atau lebih kelompok etnik berhubungan • Akibat dari modifikasi perilaku kelompok • Melalui proses adaptasi timbal balik, identitas masing-masing kelompok mengalami perubahan

  17. Model Perubahan Etnik • Akulturasi Kelompok individu yang berbeda budaya berhubungan langsung dan sinambung, perubahan mana terjadi pada budaya asli salah satu atau kedua kelompok

  18. Asimilasi Sejauh mana suatu kelompok yang semula khas telah kehilangan identitas subjektifnya dan telah terserap kedalam struktur sosial suatu kelompok lain (Van den Berghe) Seseorang akan kehilangan perasaan khasnya bila ia mampu diterima oleh kelompok lain karena ia mampu dan lancar dalam bahasa dan budaya kelompok penerima

  19. Akibat Kelompok minoritas kehilangan keunikannya dan menyerupai kelompok mayoritas (kel mayoritas tidak berubah) Kelompok etnik dan kelompok mayoritas bercampur secara homogen. Masing-masing kelompok kehilangan keunikannya, lalu muncul suatu produk unik lainnya

  20. Membaca Bahasa Tubuh Ketika banyak menggunakan bahasa tubuh dan tidak banyak berbicara, maka Emosi yang dikomunikasikan secara non verbal

  21. Isyarat yang dapat disampaikan : • Alis mata • Tangan • Beradu pandang dengan mata orang lain dan berpaling • Mengubah posisi duduk Faktor-faktor yang mempengaruhi bahasa tubuh • Latar Belakang Etnik • Kelas sosial • Gaya pribadi

  22. Perbedaan : • Di negara Timur Jauh – tidak sopan memandang mata orang lain selama percakapan • Di Inggris – pendengar yang sopan memandang dengan perhatian kepada pembicara dengan mata sesekali berkedip • Di Amerika – mengharapkan pendengar mengangguk-angguk atau bergumam • Mereka tidak senang disentuh (termasuk dengan anak-anak sendiri) • Mereka menjaga jarak dengan banyak cara (ketika berbicara, naik lift berdempetan)

More Related