1 / 37

SOSIOLOGI EKONOMI Pertemuan Ke-10 DEMOKRASI

SOSIOLOGI EKONOMI Pertemuan Ke-10 DEMOKRASI. SOSIOLOGI EKONOMI Pertemuan Ke-10. SOSIOLOGI EKONOMI Pertemuan Ke-10. 1. Pengertian Demokrasi

shira
Download Presentation

SOSIOLOGI EKONOMI Pertemuan Ke-10 DEMOKRASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10DEMOKRASI AHS/SOSEK/2011

  2. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 AHS/SOSEK/2011

  3. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 1. Pengertian Demokrasi Demokrasiadalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Begitulah pemahaman yang paling sederhana tentang demokrasi, yang diketahui oleh hampir semua orang. AHS/SOSEK/2011

  4. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan). AHS/SOSEK/2011

  5. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 Istilah ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία – (dēmokratía) "kekuasaan rakyat",yang dibentuk dari kata δῆμος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (Kratos) "kekuasaan", merujuk pada sistem politik yang muncul pada pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara kotaYunani Kuno, khususnya Athena, menyusul revolusi rakyat pada tahun 508 SM. AHS/SOSEK/2011

  6. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 a. Prinsip-prinsip demokrasi Setiap prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasi dalam suatu konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko guru demokrasi." AHS/SOSEK/2011

  7. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah: 1) Kedaulatanrakyat; 2) Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah; 3) Kekuasaan mayoritas; 4) Hak-hak minoritas; 5) Jaminanhak asasi manusia; AHS/SOSEK/2011

  8. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 6) Pemilihan yang bebas dan jujur; 7) Persamaan di depan hukum; 8) Proses hukum yang wajar; 9) Pembatasan pemerintah secara konstitusional; 10) Pluralismesosial, ekonomi, dan politik; 11) Nilai-nilai tolerensi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat. AHS/SOSEK/2011

  9. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 b. Asas pokok demokrasi Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam hubungan sosial. AHS/SOSEK/2011

  10. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat 2 (dua) asas pokok demokrasi, yaitu: 1) Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jurdil; dan AHS/SOSEK/2011

  11. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 2) Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama. AHS/SOSEK/2011

  12. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 c. Ciri-ciri pemerintahan demokratis Istilah demokrasi diperkenalkan kali pertama oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu suatu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan banyak orang (rakyat). Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia. AHS/SOSEK/2011

  13. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut. 1) Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan). 2) Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang. AHS/SOSEK/2011

  14. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 3) Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara. 4) Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat. AHS/SOSEK/2011

  15. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 Demokrasi, dalam pengertian klasik, pertama kali muncul pada abad ke-5 SM tepatnya di Yunani. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi dilakukan secara langsung, dalam artian rakyat berkumpul pada suatu tempat tertentu dalam rangka membahas pelbagai permasalahan kenegaraan. AHS/SOSEK/2011

  16. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 Sedangkan demokrasi dalam pengertiannya yang modern muncul pertama kali di Amerika. Konsep demokrasi modern sebagian besar dipengaruhi oleh para pemikir besar seperti Marx, Hegel, Montesquieu dan Alexis de Tocqueville. AHS/SOSEK/2011

  17. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 Mengingat semakin berkembangnya negara-negara pada umumnya, secara otomatis menyebabkan makin luasnya negara dan banyaknya jumlah warganya serta meningkatnya kompleksitas urusan kenegaraan, mengakibatkan terjadinya perwalian aspirasi dari rakyat, yang disebut juga sebagai demokrasi secara tidak langsung. AHS/SOSEK/2011

  18. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 2. Demokrasi Modern Ada tiga tipe demokrasi modern, yaitu : · Demokrasi representatif dengan sistem presidensial Dalam sistem ini terdapat pemisahan tegas antara badan dan fungsi legislatif dan eksekutif. Badan eksekutif terdiri dari seorang presiden, wakil presiden dan menteri yang membantu presiden dalam menjalankan pemerintahan. AHS/SOSEK/2011

  19. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 Dalam hubungannya dengan badan perwakilan rakyat (legislatif), para menteri tidak memiliki hubungan pertanggungjawaban dengan badan legislatif. Pertanggungjawaban para menteri diserahkan sepenuhnya kepada presiden. Presiden dan para menteri tidak dapat diberhentikan oleh badan legislatif. AHS/SOSEK/2011

  20. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 · Demokrasi representatif dengan sistem parlementer Sistem ini menggambarkan hubungan yang erat antara badan eksektif dan legislatif. Badan eksekutif terdiri dari kepala negara dan kabinet (dewan menteri), sedangkan badan legislatifnya dinamakan parlemen. AHS/SOSEK/2011

  21. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 Yang bertanggung jawab atas kekuasaan pelaksanaan pemerintahan adalah kabinet sehingga kebijaksanaan pemerintahan ditentukan juga olehnya. Kepala negara hanyalah simbol kekuasaan tetapi mempunyai hak untuk membubarkan parlemen. AHS/SOSEK/2011

  22. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 · Demokrasi representatif dengan sistem referendum (badan pekerja) Dalam sistem ini tidak terdapat pembagian dan pemisahan kekuasaan. Hal ini dapat dilihat dari sistemnya sendiri di mana BADAN eksekutifnya merupakan bagian dari badan legislatif. AHS/SOSEK/2011

  23. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 Badan eksekutifnya dinamakan bundesrat yang merupakan bagian dari bundesversammlung (legislatif) yang terdiri dari nationalrat-badan perwakilan nasional- dan standerat yang merupakan perwakilan dari negara-negara bagian yag disebut kanton. AHS/SOSEK/2011

  24. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 AHS/SOSEK/2011

  25. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 3.Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang mengutamakan musyawarah mufakat tanpa oposisi dalam doktrin Manipol USDEK disebut pula sebagai demokrasi terpimpin merupakan demokrasi yang berada dibawah komando Pemimpin Besar Revolusi kemudian dalam doktrin repelita yang berada dibawah pimpinan komando Bapak Pembangunan arah rencana pembangunan daripada suara terbanyak dalam setiap usaha pemecahan masalah atau pengambilan keputusan, terutama dalam lembaga-lembaga negara. AHS/SOSEK/2011

  26. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 Manipol/USDEK merupakan akronim dari Manifesto politik / Undang-Undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia yang oleh Soekarno sebagai haluan daripada negara Republik Indonesia maka harus dijunjung tinggi, dipupuk, dan dijalankan oleh semua bangsa Indonesia bahwa diumpamakan Manifesto Politik-USDEK bagaikan Qur'an dan Hadis-shahih merupakan satu kesatuan maka Pancasila dan Manifesto Politik serta USDEK pun sama merupakan satu kesatuan. AHS/SOSEK/2011

  27. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 Prinsip dalam demokrasi Pancasila sedikit berbeda dengan prinsip demokrasi secara universal. Ciri demokrasi Pancasila: 1) pemerintah dijalankan berdasarkan konstitusi 2) adanya pemilu secara berkesinambungan 3) adanya peran-peran kelompok kepentingan AHS/SOSEK/2011

  28. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 4) adanya penghargaan atas HAM serta perlindungan hak minoritas. 5) Demokrasi Pancasila merupakan kompetisi berbagai ide dan cara untuk menyelesaikan masalah. 6) Ide-ide yang paling baik akan diterima, bukan berdasarkan suara terbanyak. AHS/SOSEK/2011

  29. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan mekanisme kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan negara dan penyelengaraan pemerintahan berdasarkan konstitusi yaitu Undang-undang Dasar 1945. Sebagai demokrasi pancasila terikat dengan UUD 1945 dan pelaksanaannya harus sesuai dengan UUD 1945. AHS/SOSEK/2011

  30. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 Prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut: 1) Perlindungan terhadap hak asasi manusia 2) Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah AHS/SOSEK/2011

  31. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 3) Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh Presiden, BPK, DPR atau lainnya 4) adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk menyalurkan aspirasi rakyat AHS/SOSEK/2011

  32. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 5) Pelaksanaan Pemilihan Umum 6) Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar (pasal 1 ayat 2 UUD 1945) 7) Keseimbangan antara hak dan kewajiban 8) Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME, diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain AHS/SOSEK/2011

  33. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 9) Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional 10) Pemerintahan berdasarkan hukum, dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan: Indonesiaialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat) Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme (kekuasaan tidak terbatas) Kekuasaanyang tertinggi berada di tangan rakyat. AHS/SOSEK/2011

  34. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 4. Demokrasi liberal (atau demokrasi konstitusional) adalah sistem politik yang melindungi secara konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah. Dalam demokrasi liberal, keputusan-keputusan mayoritas (dari proses perwakilan atau langsung) diberlakukan pada sebagian besar bidang-bidang kebijakan pemerintah yang tunduk pada pembatasan-pembatasan agar keputusan pemerintah tidak melanggar kemerdekaan dan hak-hak individu seperti tercantum dalam konstitusi. AHS/SOSEK/2011

  35. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 Demokrasi liberal dipakai untuk menjelaskan sistem politik dan demokrasi barat di Amerika Serikat, Britania Raya, Kanada. Konstitusi yang dipakai dapat berupa republik (Amerika Serikat, India, Perancis) atau monarki konstitusional (Britania Raya, Spanyol). Demokrasi liberal dipakai oleh negara yang menganut sistem presidensial (Amerika Serikat), sistem parlementer (sistem Westminster: Britania Raya dan Negara-Negara Persemakmuran) atau sistem semipresidensial (Perancis). AHS/SOSEK/2011

  36. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 5. Demokrasi proletar Demokrasi di Rusia oleh Lenin diberikan nama demokrasi proletar : yg berarti hak2 demokrasi tidak untuk semua manusia, melainkan untuk kelasnya sendiri - kelas proletar atau kelas buruh. Hak kekuasaan untuk kepentingan buruh sebagai kelas yg tertindas. Didalam sistem sosialisme peranan penindas dan tertindas berubah, disini berarti mayoritas menindas minoritas. AHS/SOSEK/2011

  37. SOSIOLOGI EKONOMIPertemuan Ke-10 Demokrasi proletar adalah satu bentuk negara yg pertama, dimana bukan minoritas menindas mayoritas, tetapi sebaliknya. Ini adalah suatu bentuk demokrasi tertinggi di dalam masyarakat yg berkelas. Demokrasi proletar hanya bisa dijalankan didalam sistem masyarakat sosialisme, selama bentuk2 kelas masih berada, dimana perjuangan kelas masih bergolak. AHS/SOSEK/2011

More Related