1 / 32

ekologi

ekologi pengendalian hama terpadu

Download Presentation

ekologi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ASPEK EKOLOGI PHT PENGELOLAAN AGROEKOSISTEM

  2. Ekosistem • Suatu sistem yang terbentuk oleh interaksi dinamik antara komponen-komponen biotik dan abiotik (Untung, 2001) • Suatu sistem yang rumit dan interaktif yg tersusun oleh semua organisme hidup pd suatu daerah dg lingkungan fisiknya (tanah, air, iklim, habitat) (Birch, 1961)

  3. Aliran energi dalam ekosistem terlihat pada rantai makanan • Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau atau produsen. • Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. • Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora.

  4. food chain.Rantai makanan

  5. Stabilitas ekosistem • Dalam ekosistem rantai makanan-rantai makanan itu saling bertalian membentuk jaring-jaring makanan (food web) . • Semakin tinggi diversitas dalam suatu ekosistem, maka semakin kompleks jaring-jaring makanan maka stabilitas ekosistem tersebut semakin tinggi

  6. Jaring-jaring makanan

  7. Agroekosistem • Agroekosistem adalah ekosistem yang terbentuk karena adanya campur tangan manusia dalam proses budidaya tanaman dengan tujuan untuk memperoleh hasil pertanian yang tinggi (Ferro, 1987). • Pada agroekosistem didominasi oleh jenis-jenis tanaman yang dipilih oleh petani baik dengan pola tanam monokultur atau tumpang sari. Umur tanaman pada agroekosistem juga umumnya relatif sama struktur fenologinya juga sama (Hasibuan, 2003).

  8. Diversitas pada agroekosistem • Keadaan di mana jenis dan umur tanamanpada suatu agroekosistem relatif sama, menyebabkan jaring-jaring makanan dan diversitas pada agroekosistem lebih rendah apabila dibandingkan dengan ekosistem alami.

  9. Beberapa ahli ekologi dan entomologi mengatakan, meskipun jaring-jaring makanan pada agroekosistem lebih sederhana, namun masih cukup kompleks dan dinamis (Risch, 1987). • Berbagai organisme sebagai komponen pembentuk agroekosistem mempunyai peran sebagai produsen (tanaman), herbivora, predator, parasit, dan dekomposer.

  10. Peran Arthropoda pada agroekosistem • Berbagai jenis Arthropoda yang ada pada agroekosistem mempunyai peran yang beragam antara lain sebagai herbivora, predator, parasitoid, pemakan plankton, dan dekomposer • Arthropoda tersebut saling berinteraksi dan membentuk jaring-jaring makanan. Pada agroekosistem dengan diversitas yang tinggi akan terbentuk jaring-jaring makanan yang lebih kompleks, sehingga mendukung terciptanya agroekosistem yang stabil (Hasibuan, 2003).

  11. Pengelolaan agroekosistem berpengaruh terhadap diversitas • Pengelolaan agroekosistem yang baik akan menjaga berlangsungnya rantai makanan, sehingga keseimbangan ekosistem dapat tercapai. • Hal itu berarti peningkatan populasi hama dapat dihindari dg cara pengelolaan agroekosistem yang benar dan bijaksana.

  12. PHT merupakan sistem pengendalian hama yang mengutamakan pengelolaan agroekosistem. • Dalam pengelolaan agroekosistem tersebut mendorong berfungsinya mekanisme pengendalian alami spt pemanfaatan musuh alami, penggunaan varietas tahan, budidaya tanaman sehat, pengaturan pola tanam, dll.

  13. Dengan pengelolaan agroekosistem diharapkan keseimbangan ekosistem tercapai dan pop hama di bwh AE. • Penggunaan pestisida akan membunuh musuh alami hama,merusak rantai makanan, dan menyebabkan ketidak seimbangan agroekosistem.

  14. ALUR DALAM SISTEM PHT

  15. Dalam penerapan PHT : • Petani harus memiliki pengetahuan ttg biologi hama, musuh alami, dan berbagai teknik pengendalian hama • Hasil pemantauan selanjutnya dianalisis sebagai dasar dari pengambilan keputusan ttg tindakan apa yang akan dilakukan

  16. Berbagai serangga dan arthropoda predator

  17. Laba-laba

  18. Belalang Sembah sbg predator

  19. Staphylinidae

  20. Jangkrik

  21. Kumbang kubah

  22. Kepik Predator • Famili: Gerridae, Belastomatidae, Pentatomidae, Reduviidae

  23. Braconidae

  24. Berbagai jenis parasitoid telur hama padi

  25. Apanteles sp.Parasitoid pada larva

  26. Serangga yang terinfeksi cendawan entomopatogen

  27. Cendawan Patogen Serangga Beauveria bassiana Metarhizium anisopliae

  28. Beauveria bassiana (Deuteromycetes: Moniliales) Wereng coklat Penggerek batang jagung Walangsangit

  29. Musuh alami penggerek buah kopi

More Related