1 / 21

Analisis hubungan antara dinamika lautan/atmosfer dengan keragaman hujan dan produksi pertanian

Analisis hubungan antara dinamika lautan/atmosfer dengan keragaman hujan dan produksi pertanian. Rizaldi Boer.

shakti
Download Presentation

Analisis hubungan antara dinamika lautan/atmosfer dengan keragaman hujan dan produksi pertanian

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Analisis hubungan antara dinamika lautan/atmosfer dengan keragaman hujan dan produksi pertanian Rizaldi Boer

  2. ENSO AND IOD Fenomena global yang terjadi di lautan pasifik (ENSO) juga terjadi di lautan india (IOD). Massa air panas di lautan India bergerak ke arah timur (1 ke 3), seperti yang terjadi kawasan lautan pasifik (4 ke 6) dalam siklus 3 sampai 7 tahun sekali

  3. 10N W NINO-4 NINO-3 E NINO-2 10S NINO-3.4 NINO-1 IOD=SMLE-SMLW 150 90 160 70 50 110 90 Bujur Timur Bujur Barat Perbedaan Tekanan Udara antara Tahiti dan Darwin (SOI)

  4. ENSO dan Hujan Indonesian Mei-Agus ENSO menjelaskan ~ 50% dari keragaman hujan seluruh Indonesia Mei-Desember Jan-April Sept-Des Sumber: Battisti et al, 2006

  5. ENSO/IOD dan Hujan Indonesian Mei-Agus Korelasi curah hujan wilayah dengan IOD sama seperti ENSO Jan-April Sept-Dec Sumber: Battisti et al, 2006

  6. IOD dan Hujan Indonesian Apabila ENSO dikeluarkan, IOD hanya menjelaskan 5-10% dari keragaman hujan Sept-December) May-August Jan-April Sept-Dec Sumber: Battisti et al, 2006

  7. 45,0 M2=4.2+1.07M1+0.048M12+0.0008M13 30,0 (M2) Konsisten Positif Consistently positive Naik cepat Rapidly rising 15,0 M2=-27.8-2.9M1 0,0 Near zero SOI Bulan ini M2=10-1.08M1 -15,0 Turun cepat (Rapidly falling) Konsisten Negatif Consistently negative -30,0 M2=-5.2+0.78M1-0.024M12+0.006M13 -45,0 -45,0 -30,0 -15,0 0,0 15,0 30,0 45,0 (M1) SOI Bulan Lalu Fase SOI (Stone et al., 1996)

  8. Keragaman Awal MH dan Lama MH di Oekabiti, Kupang Sumber: Boer, 2005

  9. Hubungan SOI September dengan Awal MH dan Lama MH di Oekabiti, Kupang Akhir Nov, Awal Des Lama MH: 4 bulan Sumber: Boer, 2005 Apabila SOI September sekitar nol (normal) awal masuk musim hujan sekitar akhir November atau awal Desember. Apabila nilai SOI naik 10 dari nol, maka awal MH akan maju sekitar 11 hari, sebaliknya kalau turun 10, awal MH mundur sekitar 11 hari Apabila SOI September sekitar nol (normal) lama musim hujan diperkirakan sekitar 4 bulan (120 hari). Apabila nilai SOI naik 10 dari nol, maka lama MH akan lebih panjang sekitar 12 hari, sebaliknya kalau turun 10, lama MH akan lebih singkat 12 hari

  10. Prediksi Peluang Awal Masuk MH dan Lama MH berdasarkan Fase SOI September di Oekabiti, Kupang • Apabila pada bulan September Fase SOI masuk kategori 1 atau 3 (El-Nino), maka peluang awal MH akan mundur menjadi besar dan lama MH relatif menjadi lebih singkat dibanding fase lain (normal atau La-Nina) • Sebaliknya apabila Fase SOI bulan September masuk kategori 2 dan 4 (La-Nina), maka peluang terjadinya MH yang lebih panjang lebih besar dibanding fase lain (normal atau El-Nino) Sumber: Boer, 2005

  11. Rainman

  12. Peluang mendapatkan hujan minimal sebesar nilai median pada nilai SOI > +5

  13. Peluang mendapatkan hujan minimal sebesar nilai median pada nilai SOI < -5

  14. CLIMLAB

  15. Korelasi spasial antara hujan MJJAdan SML (CLIMLAB) Sumber: Boer and Faqih, 2004 Relationship of seasonal rainfall with SST at Pacific is consistently negative while with Indian Ocean is consistently positive, particularly for dry season rainfall

  16. DMI DMI Hubungan antara Anomali Hujan dan SOI/DMI Sumber: Boer and Faqih, 2004

  17. Persamaan untuk menduga waktu tanam optimum (OPT) dari SOI dan DMI Sumber: Boer et al, 2004 • Karena SOI dan DMI pengaruhnya bersifat berlawanan maka akan ada pengaruh interaksi kedua indek ini terhadap waktu tanam • Bentuk hubungannya • OPTW = 272 + 0.843 SOIJA - 1.57 (SOI*DMI)JA • Persamaan ini menunjukkan kalau El-Nino kuat (SOI negatif kuat) tetapi DMI juga negatif kuat, awal MH tidak akan mundur sehingga penanaman awal musim masoh memungkinkan. Kalau DMI positif kuat maka penanaman awal musim (September) tidak disarankan

  18. Pendekatan ini juga bisa digunakan untuk menduga hasil kentang yang optimum pda musim Wuku dari informasi Juli-Agust SOI/DMI Sumber: Boer and Ismail, 2004

  19. 1.0 1.0 IOD IOD 0 0 -1.0 -1.0 -25 -25 -30 -30 -15 -15 -5 -5 -20 -20 -10 -10 0 0 10 10 5 5 20 20 30 30 15 15 25 25 SOI SOI Sumber: Boer et al, 2005 Menduga Hasil Kentang pada beberapa waktu tanam dan nilai SOI/IOD Mai-Agustus Tanam awal Desember (Julia Day 335) Tanam awal November (Julian Day 305) t/ha t/ha Pupuk N 130 kg/ha and populasi 30,000 tanaman per ha Ln(Y) = 2.14 + 13.7 N - 2.20(P*N) -0.000822 (PT*IODJA) +0.000890 (PT*SOIJA*IODJA) - 0.279 (IODJA*SOIJA) + 0.0000002(PT2*SOIJA) ; R2=84%

  20. Latihan • Gunakan data hujan 10 harian periode pengamatan minimal 20 tahun untuk melihat hubungan antara phase SOI dan keragaman awal musim hujan, panjang musim hujan. • Gunakan data produksi pangan nasional atau propinsi atau kabupaten jangka panjang (padi, jagung, kedelai) dan pelajari hubungannya dengan SST dengan memakai CLIMLAB. Buat grafik hubungan antara peluang terlampaui dengan anomali produksi

More Related