1 / 11

Institutional building

Institutional building. Pengantar. Institutional building fenomena bantuan teknis dan administrasi dari Amerika (Marshal Plan) Lembaga pemerintahan modern dibentuk dan dibina agar mampu menangani pembangunan Hasilnya jauh dari memuaskan

shaina
Download Presentation

Institutional building

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Institutional building

  2. Pengantar • Institutional building fenomena bantuan teknis dan administrasi dari Amerika (Marshal Plan) • Lembaga pemerintahan modern dibentuk dan dibina agar mampu menangani pembangunan • Hasilnya jauh dari memuaskan • Berhasil di negara donor namun gagal di negara dunia ke III • Sifatnya bersifat charity

  3. Teori Institutional building • Tujuan lebih pada applied approch menyulitkan pembentukan teori-teori • Semula Institutional building (IB) atau Pembangunan Lembaga () • Milton J. Esman PL di definisikan sebagai perencanaan, penataan, dan bimbingan untuk organisasi-organisasi baru atau yang disusun kembali utuk mewujudkan • Mewujudkan perubahan-perubahan dalam nilai-nilai, fungsi-fugsi atau teknologi-teknologi fsik dan sosial • Menetapkan mengembangkan dan membina hubungan-hubungan normatif dan tindakan-tindakan yang baru • Membina jejaring atau kaitan-kaitan (lingkages) utuk memperoleh dan kelengkapan dari lingkungannya

  4. Institutionally • Terciptanya kelembagaan adalah kondisi akhir yang diharapkan, atau sebagai variabel evaluatif untuk menilai keberhasilan pengembangan kelembagaan • PL diangap tidak memadai, kelembagaan yang diaharapkan tidak terwujud sebagaimana yang diharapkan • Pembangunan besar di bidang pertanian, peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan, pengembangan industri (Interplan, 1967) menemukan kegagalan disebabkan tidak adanya reformasi administrasi • Diperlukan reformasi administrasi, reorgaisasi struktur pemerintahan dan badan-badanya, pembenahan dalam sistem karier, sistem penggajian, pelatihan, peningkatan da perbaikan prosedur dan perbaikan prosedur akhirnya berkembang menjadi Institutional Development (ID)

  5. Hegemony Politik • Pemaknaan yang berbeda ID berubah enjadi pengembangan kapasitas organisasi pemerintahan dalam menangani proyek-proyek pembangunan, bukan pengembangan kapasitas yang sesungguhnya apalagi pengembangan kapasitas yang sesungguhnya • Dibagunnya jejaring elit politik dan elit ekonomi dan bukanya masyarakat luas • Akibatnya terjadi undersuply pada publik good & service terjadi over supplay pada privat goods (Cornelis Ley, 2005)

  6. Kegagalan pembangunan lembaga • Birokrasi yang sukar berubah • Kapasiatas dan kapabalitas organisasi pemerintah mengalami kegagalan • Membentuk- lembaga-lembaga baru untuk melayani kepentingan sendiri • Empowerment mengalamikegagalan

  7. Bentuk kekeliruan yang selama inidijumpai dalam pengembangan kelembagaan, (Syahyuti, 2003): (1) Kelembagaan-kelembagaan yang dibangun terbatas hanya untuk memperkuat ikatan-ikatan horizontal, namun lemah dalam ikatan vertikal. vertikal. (2) Kelembagaan dibentuk lebih untuk tujuan distribusi bantuan dan memudahkan tugas kontrol bagi pelaksana program, bukan untuk peningkatan social capital masyarakat secara mendasar. Tidak Mengherankan jika sebuah kelembagaan akan bubar sesaat setelah ditinggalkan pelaksananya.

  8. Bentuk kekeliruan yang selama inidijumpai dalam pengembangan kelembagaan, (Syahyuti, 2003): (3) Struktur keorganisasian yang dibangun relatif seragam, yang bias (4) Meskipun kelembagaan sudah dibentuk, namun pembinaan yang dijalankan cenderung individual terbatas kepada pengurus dan tokohtokoh dengan prinsip ”trickle down effct”, bukan social learning approach. (5) Pengembangan kelembagaan selalu menggunakan jalur struktural, dan lemah dari pengembangan aspek kulturalnya. Sruktur organisasi dibangun lebih dahulu, namun tidak diikuti perkembangan aspek kulturalnya (visi, motivasi, semangat, manajemen, dan lain-lain).

  9. Bentuk kekeliruan yang selama inidijumpai dalam pengembangan kelembagaan, (Syahyuti, 2003): (6) Introduksi kelembagaan lebih banyak melalui budaya material dibanding nonmaterial, atau merupakan perubahan yang materialistik. (7) Introduksi kelembagaan baru telah merusak kelembagaan lokal yangada sebelumnya, termasuk merusakkan hubungan-hubungan horizontal yang telah ada.

  10. Bentuk kekeliruan yang selama inidijumpai dalam pengembangan kelembagaan, (Syahyuti, 2003): • (8) Jika dicermati secara mendalam, pada hakikatnya, pengembangan kelembagaan masih lebih merupakan jargon politik daripada kenyataan yang riel di lapangan.

  11. Bentuk kekeliruan yang selama inidijumpai dalam pengembangan kelembagaan, (Syahyuti, 2003): (9) Kelembagaan pendukung untuk tidak dikembangkan dengan baik, karena struktur pembangunan yang sektoral. Kekeliruan ini datang dari pola pikir bahwa kelembagaan lokal dianggap tidak memiliki “jiwa” ekonomi yang memadai karena itu harus diganti, • produksi sehingga yang dibangun adalah kelembagaan-kelembagaan yang ada • pada kegiatan produksi saja

More Related