1 / 34

Direktorat Jenderal Pos Dan Telekomunikasi Kementerian Komunikasi Dan Informatika 2010

Kajian Regulasi Komunikasi Radio Maritim Indonesia. Direktorat Jenderal Pos Dan Telekomunikasi Kementerian Komunikasi Dan Informatika 2010. Agenda. Tujuan. Memperkenalkan pengetahuan tentang Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio untuk Dinas Maritim

segers
Download Presentation

Direktorat Jenderal Pos Dan Telekomunikasi Kementerian Komunikasi Dan Informatika 2010

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KajianRegulasiKomunikasi Radio MaritimIndonesia DirektoratJenderal Pos Dan Telekomunikasi KementerianKomunikasi Dan Informatika 2010

  2. Agenda

  3. Tujuan • MemperkenalkanpengetahuantentangPengelolaanSpektrumFrekuensi Radio untuk Dinas Maritim • Menginformasikanjeniskomunikasipelayaran yang diperbolehkandenganmengacupada area pelayaran. • Menginformasikanadanyaperubahanjenisperangkatbeaconmaritimkhususnyauntukkeperluanmarabahaya yang "diakui" olehinternasional per 1 Februari 2009. Agenda

  4. DasarHukum • Undang-Undang No.36 Tahun 1999 TentangTelekomunikasi • Undang-Undang No.17 Tahun 2008 TentangPelayaran • PerMenPerhubungan No.8 Tahun 2005 TentangTelekomunikasiPelayaran • PerDirJen Postel No.266 Tahun 2995 TentangPersyaratanTeknisAlat Dan Perangkat Radio Maritim Agenda

  5. GMDSS - Agenda

  6. GMDSS Global Maritime Distress Safety System (GMDSS) merupakankonvensiinternasionalmengenaiprosedurkeselamatan, ragamperangkat, dan protokolkomunikasidalammeningkatkankeselamatannavigasi dan kemudahanpenyelematan (Search And Rescue) armada laut dan udara. Perangkat minimum GMDSS antaralain: • EPIRB (Emergency Position Indicating Radio Beacon) • 406 MHz atau 1.6 GHz • NAVTEX (NavigationalTelex) • InmarsatReceiver (jikaberoperasi di cakupanInmarsat dan penggunaan NAVTEX maupun HF NBDP tidakdimungkinkan) • SART (Search And RescueTransponder) • 1 untuk <300 GRT, 2 untuk 300 < GRT<500, 3 untuk > 500 GRT • DSC (Digital SelectiveCalling) Transceiver • mampumengakomodasi DSC channel 6,13,16,70 • 2 portable VHF transceiver (<500 GRT), 3 VHF transceiver (>500 GRT) di perahudarurat Agenda

  7. GMDSS – Area (1) • Area A1 • radius 20-30 nautical mile dari stasiunpantai (Coast Station) • beradadalamjangkauan VHF stasiunpantai • Area A2 • di luar area A1, dan tidakmelebihijarak 100-150 nautical mile • beradadalamjangkauan MF stasiunpantai • Area A3 • di luar area A1 dan A2, dan beradadalamcakupansatelit GEO Inmarsat. • cakupansatelit GEO Inmarsat = 70⁰ LU hingga 70 ⁰ LS • Area A4 • di luar area A1,A2,dan A3 • daerahkutubutara/selatandengan latitude >70 ⁰ Agenda

  8. GMDSS – Area (2) GMDSS Area A3 Inmarsat Area Area A1,A2,A3 • www.ashcomsys.com • www.inmarsat.com Agenda

  9. GMDSS – Perangkat Per Area (1) • Armada yang beroperasi di daerah A1 diperbolehkanuntukmengganti 406 MHz EPIRB menjadi VHF DSC EPIRB • Armada yang beroperasi di daerah A2 diharuskanuntukmelengkapidiridenganperangkat minimum dan tambahan: • 1 set Radio MF yang mampu TX/RX di frekuensi 2187.5 KHz menggunakan DSC dan 2182 KHz menggunakanradioteleponi • 1 Receiverpemantauan DSC di 2187.5 KHz • 1 406 MHz EPIRB • 1 set Radio HF yang beroperasi di pita frekuensimaritimantara 1605-27500 KHz untukkeperluan TX/RX komunikasi radio padaumumnyaataukebutuhantelegraph Agenda

  10. GMDSS – Perangkat Per Area (2) • Armada yang beroperasi di daerah A3 diharuskanuntukmelengkapidiridenganperangkat minimum dan tambahan set pilihan: • 1 set perangkatstasiunkapalInmarsat C • 1 set Radio MF • 1 Receiverpemantauan DSC di 2187.5 KHz • 1 406 MHz EPIRB • 1 set Radio HF yang beroperasi di pita frekuensimaritimantara 1605-27500 KHz untukkeperluan TX/RX komunikasi radio padaumumnyaataukebutuhantelegraph Atau: • 1 set radio MF/HF yang mampu TX/RX di frekuensidistress & safety pita maritim 1605-27500 KHz menggunakan DSC, radio teleponi, NBDP (Narrowband Direct Printing) • 1 Receiver MF/HF DSC yang mampumemantauterus di 2187.5 KHz, 8414.5 KHz, dan setidaknya 1 dari frekuensidistress DSC 4,207.5 kHz, 6,312 kHz, 12,577 kHz or 16,804.5 kHz kapanpun. • 1 406 MHz EPIRB • 1 set perangkatstasiunkapalInmarsat C Agenda

  11. GMDSS – Perangkat Per Area (3) • Armada yang beroperasi di daerah A4 diharuskanuntukmelengkapidiridenganperangkat minimum dan tambahan: • 1 set radio MF/HF yang mampu TX/RX di frekuensidistress & safety pita maritim 1605-27500 KHz menggunakan DSC, radio teleponi, NBDP (Narrowband Direct Printing) • 1 Receiver MF/HF DSC yang mampumemantauterus di 2187.5 KHz, 8414.5 KHz, dan setidaknya 1 dari frekuensidistress DSC 4,207.5 kHz, 6,312 kHz, 12,577 kHz or 16,804.5 kHz kapanpun. • 1 406 MHz EPIRB • 1 set Radio HF yang beroperasi di pita frekuensimaritimantara 1605-27500 KHz untukkeperluan TX/RX komunikasi radio padaumumnyaataukebutuhantelegraph Agenda

  12. GMDSS – KelasPerangkat DSC • Kelas A Mencakupsemuakemampuandi Annex 1, sesuaidenganstandarpersyarataninstalasi MF/HF dan/atau VHF IMO GMDSS. Perangkatjugadisarankanmendukungfiturtambahan semi-otomatis/otomatissesuairekomendasi ITU-R M.689, ITU-R M.1082 dan Tables 4.10.1 & 4.10.2 • Kelas B (MF dan/atau VHF) Menyediakankemampuan minimum bagikapal yang tidakdiharuskanmenggunakanKelas A, sesuaidenganstandarpersyarataninstalasi MF/VHF IMO GMDSS. Perangkatjugadisarankanmendukungfiturtambahan semi-otomatis/otomatissesuairekomendasi ITU-R M.689, ITU-R M.1082 dan Tables 4.10.1 & 4.10.2 • Kelas D (VHF) Menyediakankemampuan minimum untukkeperluan distress, urgency, safety via VHF DSC termasuk pula panggilan/penerimaanrutin, tidakdiharuskansesuaidenganstandarinstalasi VHF IMO GMDSS. Dapatmendukunglayanantambahan semi-otomatis/otomatis. • Kelas E (MF dan/atau HF) SerupadenganKelas D, untuk MF/HF DSC Agenda

  13. GMDSS – Perbandingan DSC a Agenda

  14. GMDSS – Kategori EPIRB • Kelas A. Analog 121.5/243 MHZ, Float-free, aktifotomatis, terdeteksiolehpesawat, jangkauanterbatas. Tidakdiperkenankanlagiuntukdigunakan. • Kelas B. Analog 121.5/243 MHZ. Versiaktif manual dariKelas A. Tidakdiperkenankanlagiuntukdigunakan. • Kelas C. Analog VHF ch15/16. Aktif manual, beroperasihanyapadakanalmaritimsehinggatidakterdeteksiolehsatelitmaupunpesawatpadaumumnya. Tidakdiperkenankanlagiuntukdigunakan. • Kelas S. Analog 121.5/243 MHZ. SerupadenganKelas B tetapimengapungataumenjadibagiandariperahudarurat. Tidakdiperkenankanlagiuntukdigunakan. • Kategori I. Digital 406/121.5 MHZ. Float-free, aktifotomatis, terdeteksiolehsatelitdidunia. Dikenaldandigunakanoleh GMDSS saatini. • Kategori II. SerupadenganKategori I, kecualiaktif manual. Beberapa model water-activated. • Inmarsat-E. 1646 MHz, Float-free, aktifotomatis, terdeteksiolehsatelit GEO Inmarsat. Tidaklagidigunakanterhitungsejak 1 Desember 2006. Agenda

  15. GMDSS – Analog & Digital EPIRB • Analog EPIRB (121.5 MHz) tidakdapatdideteksiolehsatelit GEO (GEO mencakuphingga 85% belahanbumi). • Digital EPIRB (406 MHz) dan Analog EPIRB dapatbekerjadengansatelit LEO, namun Digital EPIRB bekerjalebihbaik. • Analog EPIRB hanyamemancarkansinyaldi 121.5 MHz. Digital EPIRB selainmemancarkansinyal 121.5 MHz berdayarendah, jugamengirimkankodeidentifikasi digital di 406 MHz. • Mayoritaskesalahanalertdari EPIRB 406 MHz dapatdiselesaikandenganmudah via panggilantelepon. Lainhaldengan EPIRB 121.5 MHz dimanasetiapkesalahanalertharusdicekkesumbermenggunakanperangkatdirection finding. Dengandemikian, EPIRB 406 MHz akan menghematwaktu SAR. • PenerimaanalertolehsatelitCospas-Sarsat dari EPIRB 121.5 MHz hanyadilakukanhingga 1 Februari 2009. Lewattanggaltersebut, satelithanyamenerima dari EPIRB 406 MHz, seiringdenganperubahantransmisianalogmenjadi digital. • Informasilokasi yang diterima dari EPIRB 406 MHz jauhlebihakurat, dan sinyal yang dikirimpunmembawainformasiregistrasi. Dari informasiregistrasitersebut, jikaregistrasidilakukandengantepat, dapatdiketahuiinformasikontakpemilik, informasikontakdarurat, dan karakteristikpengenal dari armada bersangkutan. www.swordfishingcentral.com Agenda

  16. GMDSS – MMSI Maritime Mobile Service Identity (MMSI) merupakan 9 digit nomor yang mengidentifikasikanperangkat VHF. Bagiankiri dari MMSI menandakannegara dan jenisstasiun. • Kapal (MIDXXXXXX) • 232,233,234,235 : Inggris -> contoh: 232003556 • 525 : Indonesia • StasiunPantai (00MIDXXXX) • Contoh : 002320011 -> Solent Coastguard, Inggris • GrupStasiun (0MIDXXXXX) • Contoh : 023207823 • Perangkat DSC Portable • ContohInggris : 2359 -> 235900498 Agenda

  17. GMDSS – MF Maritime Channel (1) • Kanal maritim di pita MF banyak ditujukan untuk daftar stasiun pantai dan keperluan Distress, Safety, & Calling. • List lengkap dapat dilihat di http://www.coastalradio.org.uk/freqlists/coastmf.pdf Agenda

  18. GMDSS – MF Maritime Channel (2) Agenda

  19. GMDSS – HF Maritime Channel (1) Agenda

  20. GMDSS – HF Maritime Channel (2) Agenda

  21. GMDSS – HF Maritime Channel (3) Agenda

  22. GMDSS – HF Maritime Channel (4) Agenda

  23. GMDSS – HF Maritime Channel (5) Agenda

  24. GMDSS – HF Maritime Channel (6) Agenda

  25. GMDSS – HF Maritime Channel (7) Agenda

  26. GMDSS – HF Maritime Channel (8) Agenda

  27. GMDSS – HF Maritime Channel (9) Agenda

  28. GMDSS – VHF Maritime Channel (1) Agenda

  29. GMDSS – VHF Maritime Channel (2) Agenda

  30. GMDSS – VHF Maritime Channel (3) Agenda

  31. GMDSS – VHF Maritime Channel (4) Agenda

  32. ContohKasus Dari informasidilapangandiperoleh: • Adanyalaporangangguanpadafrekuensi VHF amatir (144-148 MHz) yang diidentifikasikanberasaldaripengguna maritime. • Adanyalaporangangguanpadafrekuensi HF penerbangan (6641 KHz) yang diidentifikasikanberasaldaripengguna maritime. • Adanyainformasitentangkapal yang selainmembawaperangkatkomunikasiuntuk pita frekuensimaritim, jugamembawaperangkatamatir, danperangkat KRAP • Temuandilapanganpenggunaanperangkatkomunikasi radio VHF amatiruntukkomunikasipelayaranrakyat (nelayan) karenahargaperangkatnyalebihmurahdibandingperangkat radio maritim. • Teridentifikasinyapenggunaanperangkat beacon yang ternyatatelahobsoletepenggunaannyadiinternasional Agenda

  33. KesimpulanFrekuensiMaritim Pita frekuensiuntukkeperluanDinas Maritime antara lain: Agenda

  34. Tata TertibKomunikasiPelayaran Armada lautwajibmematuhikondisi: • Membawaperangkatkomunikasipelayaransesuaidengan area cakupanpelayarannya (A1, A2, A3, atau A4) • Membawaperangkatkomunikasimaritimdanhanyamenggunakannyapada pita frekuensimaritim. • Tidakmembawaalatkomunikasiamatirdan/ataualatkomunikasi KRAP • Menggunakankanalfrekuensisesuaiperuntukan, tidaksemuakanalfrekuensidiperbolehkandigunakanuntukpublic correspondance(teleponi) • Tidakmenggunakankanalfrekuensikomunikasipelayaranuntuktujuaniklan Agenda

More Related