1 / 31

SISTEM PENCATATAN (Aplikasi Pembukuan pada DT II Kota/Kab.)

SISTEM PENCATATAN (Aplikasi Pembukuan pada DT II Kota/Kab.). Akuntansi Realisasi Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan. Akuntansi Pendapatan. AKUNTANSI PENDAPATAN Basis Akuntansi Kas ( pendapatan diakui pada saat diterima pada Kas Umum Daerah )

rozene
Download Presentation

SISTEM PENCATATAN (Aplikasi Pembukuan pada DT II Kota/Kab.)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SISTEM PENCATATAN(Aplikasi Pembukuan pada DT II Kota/Kab.) Akuntansi Realisasi Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan

  2. Akuntansi Pendapatan AKUNTANSI PENDAPATAN Basis AkuntansiKas (pendapatandiakuipadasaatditerimapadaKasUmum Daerah) Penerimaanuang yang dipungutolehBendaharaPenerimaantetapibelumdisetorkankeKasUmum Daerah, makapenerimaanuangsepertiitudiperlakukansebagaiPendapatanYgDitangguhkan (pada basis akuntansi cash toward accrual)

  3. Akuntansi Pendapatan Secaraumumjurnaluntukmencatatpengakuanpendapatandarisemuasumberpendapatandaerahadalah : (db) Kas Di Kas Daerah (kr) Pendapatan … (diisidenganjenis pendapatansesuaistruktur APBD)

  4. Akuntansi Pendapatan Pendapatandiakuidandicatatberdasarkanazasbruto, yaitudenganmembukukanpenerimaanbruto (tidakdikonpensasikandenganpengeluaranuntukmemperolehpendapatanydm). Contoh : Diterimahasilpajak BBM sebesarRp 200.000.000,oo yang dipungutoleh PT ‘Q’. Ataspenerimaanpajaktersebutdipotongupahpungut 2% dandiberikankepada PT ‘Q’. Jurnaluntukmencatatpendapatanpajak BBM : (db) Kas Di Kas Daerah Rp 200 jt (kr) PendapatanPajak DaerahRp 200 jt (db) BelanjaBarangRp 4 jt (kr) Kas Di kas Daerah Rp 4 jt

  5. Akuntansi Pendapatan Bilapendapatanbersumberdaripenjualanasettetap/lainnya, makadisampingjurnaltersebutdiatasperluadajurnalpendamping (jurnalkorolari). Contoh : DiterimahasilpenjualankendaraaninventarissebesarRp 15.000.000,oo. HargaperolehankendaraantersebutRp 20.000.000,oo dantelahdisusutkanRp 10.000.000,oo. Jurnaluntukmencatatpendapatandarihasilpenjualanasettetap : (db) Kas Di Kas DaerahRp 15 jt (kr) Pendapatan Lain-lain PAD Rp 15 jt Jurnal korolari ...

  6. Akuntansi Pendapatan Jurnalkorolari : (db) DiinvestasikanDlmAsetTetapRp 10 jt (db) AkumulasiPenyusutanAsetTetapRp 10 jt (kr) Peralatan Dan MesinRp 20 jt Catatan : Penyusutan Aset Tetap dijelaskan dalam lampiran I, PP No 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. AkuntansiPemerintahantidakmengakuiadanyakeuntungan (gain) ataukerugian (loss) ataspelepasanasettetap.

  7. Akuntansi Pendapatan Bilaterjadipengembalianpendapatanmakasebelumdilakukanpencatatanterlebihdahuludianalisissifatpengembaliantersebut, yaitu : 1. Bilasifatpengembaliantersebutberulang (recurring)/biasaterjadi/normal ataspenerimaanpadaperiodeberjalanatauperiodesebelumnya yang umumnyabekenaandenganpendapatanpajak, makapengembalianpendapatantersebutdibukukansebagaipengurangpendapatan. Contoh : PemerintahmenyetujuipengajuanrestitusipajakRp 5.000.000,oo danmembayarkannyakepadawajibpajak yang mengajukannya. Jurnaluntukmencatatpengembalianpendapatanpajak : (db) PendapatanPajak Daerah Rp 5 jt (kr) Kas Di Kas Daerah Rp 5 jt

  8. Akuntansi Pendapatan 2. Bilasifatpengembaliantersebuttidakberulang (non-recurring) ataspenerimaanpadaperiodeberjalan, makapengembalianpendapatantersebutdibukukansebagaipengurangpendapatanpadaperiode yang sama. Contoh : Padatgl 20 Desember 2006 ditemukanadanyakelebihanpenerimaanpendapatanretribusi IMB atasnamaTn ‘Q’ tgl 25 Nopember 2006 sebesarRp 100.000,oo. PemerintahmenyetujuikoreksipengembalianpendapatandanmembayarkankepadaTn ‘Q’. Jurnaluntukmencatatpengembalianpendapatan (tgl 20 Des 2006) : (db) PendapatanRetribusi Daerah Rp 100 rb (cr) Kas Di Kas Daerah Rp 100 rb

  9. Akuntansi Pendapatan Bilasifatpengembaliantersebuttidakberulang (non-recurring) ataspenerimaanpadaperiodesebelumnya, makapengembalianpendapatandibukukansebagaipengurangekuitasdanalancarpadaperiodeditemukannyakoreksidanpengembaliantersebut. Contoh : Padatgl 12 Januari 2007 ditemukanadanyakelebihanpenerimaanpendapatanretribusi IMB atasnamaTn ‘Q’ tgl 25 Nopember 2006 sebesarRp 100.000,oo. PemerintahmenyetujuikoreksipengembalianpendapatandanmembayarkankepadaTn ‘Q’. Jurnaluntukmencatatpengembalianpendapatan (tgl 12 Januari 2007) : (db) SILPA Rp 100 rb (kr) Kas Di Kas Daerah Rp 100 rb

  10. Akuntansi Belanja AKUNTANSI BELANJA Akuntansibelanjamenggunakan Basis AkuntansiKas, dimanabelanja/pengeluaranbarudiakuibilabarang/jasatelahditerimadankas (uang) dikeluarkan. Secaraumum, pencatatanatasbelanja (prinsipnyapengeluaranuang) dilakukandenganmembuatjurnalsbb : (db) Belanja … (diisidenganjenisbelanjasesuaistruktur APBD) (kr) Kas Di Kas Daerah Pencatatan atas belanja dibedakan menjadi 2 kelompok transaksi : 1. Belanja Operasional 2. Belanja Modal

  11. Akuntansi Belanja BelanjaOperasi dengan Pembayaran Langsung. Pembayarandilakukansecaralangsungkepadapihakketigabilajumlah, peruntukandanpenerimanyasudahpasti. DokumensumberuntukmerekampembayarantersebutadalahSuratPerintahmembayar (SPM) danSuratPerintahPencairan Dana Langsung (SP2D LS). Contoh : Dibayargajipegawaidenganmenerbitkan SPM dan SP2D LS sebesarRp 150.000.000,oo. Dari jumlahtersebutterdapatpotonganPPh, ASKES, dan TAPERUM sebesarRp 12.000.000,oo dantelahdisetorkankepadapihakketiga yang berkepentingan. Maka : ...

  12. Akuntansi Belanja Jurnaluntukmencatatbelanjapegawai : (db) BelanjaPegawaiRp 150 jt (kr) Kas Di Kas Daerah Rp 150 jt Jurnaluntukmencatattransaksitransito : (db) Kas Di Kas Daerah Rp 12 jt (kr) Penerimaan PFK Rp 12 jt (db) Pengeluaran PFK Rp 12 jt (kr) Kas Di Kas Daerah Rp 12 jt

  13. Akuntansi Belanja Belanja Operasi dengan PembayaranTidakLangsung (UP). PembayaraninidilakukanmelaluiBendaharaPengeluaran, dimanaBendaharapengeluaranmengelolaUangPersediaan (UP) yang harusdipertanggungjawabkan. Padasaatterbitnya SPM dan SP2D UP dandiserahkankepadaBendaharaPengeluaranterkait, diakuisebagaipergesarankasdariKas Di Kas Daerah keKas Di BendaharaPengeluaran. PadasaatBendaharaPengeluaranmembelanjakanuangpersediaan, belumdiakuisebagaibelanjaselamaBendaharaPengeluarantersebutbelummempertanggungjawabkanpengelolaanUangPersediaan (UP). Belanja (prinsipnyapengeluaranuang) barudiakuibilaBendaharaPengeluarantelahmempertanggungjawabkan UP denganmenyerahkanLaporanKeadaanKas (LKK) yang berisijumlah UP, penggunaan, potongan (bilaada) dansisakas (termasuktglpenyetorankembalikeKas Daerah - bilaada - ). Contoh : ...

  14. Akuntansi Belanja Contoh : Tgl 14 April 2007 Diterbitkan SPM dan SP2D UP Rp 50.000.000,oo dandiserahkankepadaBendaharaPengeluaransebagaiUangPersediaan. Tgl 30 April 2007 diterimadandiverifikasi LKK dariBendaharaPengeluaran. Hasilverifikasitersebut, diakuiadanyabelanjabarangsebesarRp 48.000.000. BendaharaPengeluarantelahmemotong PPN sebesarRp 5.000.000,oo atasbelanjabarangydm, danmenyetorkannyakeKasnegara. Sisakas yang adatelahdisetorkankembalikeKas Daerah. Jurnaluntukmencatatbelanja yang dilakukanmelaluipengelolaan UP olehBendaharaPengeluaran : Jurnaltgl 14 April 2007 mencatatpenyerahan UP kepadaBendaharaPengeluaran : (db) Kas Di BendaharaPengeluaranRp 50 jt (kr) Kas Di Kas Daerah Rp 50 jt

  15. Akuntansi Belanja Jurnaltgl 30 April 2007 mencatattransaksibelanjabarang : (db) Kas Di Kas Daerah Rp 48 jt (kr) Kas Di BendaharaPengeluaranRp 48 jt (db) BelanjaBarangRp 48 jt (kr) Kas Di Kas Daerah Rp 48 jt Jurnaluntukmencatattransaksitransito : (db) Kas Di Kas Daerah Rp 5 jt (kr) Penerimaan PFK Rp 5 jt (db) Pengeluaran PFK Rp 5 jt (kr) Kas Di Kas Daerah Rp 5 jt Jurnaltgl 30 April 2007 untukmencatatpenyetoransisa UPkeKas Daerah :  (db) Kas Di kas Daerah Rp 2 jt (kr) Kas Di BendaharaPengeluaranRp 2 jt

  16. Akuntansi Belanja Belanja Modal Belanja modal meliputipengeluaranuanguntukmemperolehasettetap yang termasukkelompok : • Tanah • GedungdanBangunan • PeralatandanMesin • Jalan, IrigasidanJaringan • KonstruksiDalamPengerjaan. Pemerintahmengakuiasettetapbilaasettetaptersebuttelahditerimaataudiserahkanhakkepemilikannyadanataupadasaatpenguasaannyaberpindah. Dalamhalpengeluarankassudahdilakukansementaraasettetaptersebutbelumdiserahkankarenasuatusebabbelumselesaiberdasarkankontrak (pembayaran per termin), makabelanja modal tersebutdiakuipadakelompokKonstruksiDalamPengerjaan.

  17. Akuntansi Belanja Pengakuanbelanja modal harusdiikutidenganpengakuanasettetaptersebut yang ditunjukkandenganadanyajurnalkorolari (pendamping) padasaatmengakuibelanja modal. Secaraumumjurnaluntukmencatatbelanja modal adalah : (db) Belanja Modal (dptmenyebutkanjenisasettetapnya) (kr) Kas Di Kas Daerah Jurnalkorolaripengakuanasettetap : (db) (diisidengannamaasettetap yang diperolehmisal :) Tanah (kr) DiinvestasikanDlmAsetTetap/Ekuitas Contoh : ...

  18. Akuntansi Belanja Contoh : Diterbitkan SPM dan SP2D LS sebesarRp 2 Milyardandiserahkankepada PT ‘Q’ denganrinciansebesarRp 1,5 Milyaruntukpembayarantanah yang sudahdiserah-terimakanhakkepemilikannya, dansisanyauntukpembayarantermin ke-1 pembangunanGedungBalai Kota yang masihdalampengerjaan. Jurnaluntukmencatatbelanja modal : (db) Belanja Modal Rp 2 Milyar (kr) Kas Di Kas Daerah Rp 2 Milyar JurnalKorolaripengakuanasettetap : (db) Tanah Rp 1,5 Milyar (db) KonstruksiDlmPengerjaanRp 0,5 Milyar (kr) DiinvestasikanDlmAsetTetapRp 2 Milyar

  19. Akuntansi Belanja Meskipunpembayaranatasbelanjatelahdilakukansecarahati-hati, kadang-kadangterdapatkelebihanpembayaransehinggaperludikoreksi. Koreksiatasbelanja (penerimaankembalibelanja) yang dilakukanpadaperiodeberjalandibukukansebagaipengurangbelanjaybs, tetapibilakoreksidilakukanatasbelanjapadaperiodesebelumnyadibukukansebagaiPendapatan Lain-lain PAD. Contoh : Padatgl 20 Desember 2006 diterimakembalikelebihanpembayaranGajiPegawaibulanNopember 2006 sebesarRp 15.000.000,oo Jurnal utkmencatatpenerimaankembalibelanjapegawai (tgl 20 Des 2006) :  (dr) Kas Di Kas Daerah Rp 15 jt (kr) BelanjaPegawaiRp 15 jt Tetapi, bilakelebihanpembayaranGajiPegawaibulanNopember 2006 tersebutbarudikoreksidanditerimauangnyapadatgl 10 Januari 2007, makajurnal utkmencatatpenerimaankembalibelanjapegawai (tgl 10 Jan 2007) : (db) Kas Di Kas Daerah Rp 15 jt (kr) Pendapatan Lain-lain PAD Rp 15 jt

  20. Akuntansi Pembiayaan AKUNTANSI PEMBIAYAAN Pembiayaan (financing) adalahseluruhtransaksikeuanganpemerintahbaikpenerimaanmaupunpengeluaran yang perludibayaratauakanditerimakembali, yang dalampenganggaranpemerintahterutamadimaksudkanuntukmenutupdefisitdanataumemanfaatkan surplus anggaran. Transaksipembiayaandapatberupatransaksipenerimaanpembiayaandanpengeluaranpembiayaandenganstrukturperkiraannyasesuaidengan APBD.

  21. Akuntansi Pembiayaan PencatatanatasPenerimaanPembiayaan. Penerimaanpembiayaanadalahsemuapenerimaankasdaerah yang bersumberdaripenerimaanpinjaman, penjualanobligasipemerintah, hasilprivatisasi BUMD, penerimaankembalipinjaman yang diberikankepadapihak ke-3, danpenjualaninvestasipermanenlainnya. Penerimaanpembiayaandiakuiberdasarkan basis akuntansikas. Pencatatanataspenerimaanpembiayaandilakukandenganmembuat 2 (dua) jurnalyaitu (1) untukmengakuirealisasipenerimaanpembiayaan, dan ; (2) jurnalkorolariuntukmengakuiperkiraan/akunNeracaterkait yang dipengaruhitransaksitersebut. Contoh : Tgl 27 September 2006 diterimapinjamanjangkapanjangdariPemerintahPusatsebesarRp 25 Milyar yang akandicicilselama 5 (lima) tahunmulaiTahunAnggaran 2008.

  22. Akuntansi Pembiayaan Jurnaluntukmencatatpenerimaanpinjaman : (db) Kas Di Kas Daerah Rp 25 M (kr) PenerimaanPinjamandrPemPusatRp 25 M JurnalKorolarimengakuiutang : (db) Dana YHD utkPembayaranUtangJkPanjangRp 25 M (kr) UtangKepadaPemerintahPusatRp 25 M

  23. Akuntansi Pembiayaan PencatatanatasPengeluaranPembiayaan. Pengeluaranpembiayaanadalahsemuapengeluarankasdaerahkarenamemberikanpinjamankepadapihakketiga, pembentukandanacadangan, penyertaan modal pemerintah, danpembayarankembalipokokpinjamandalamperiodetahunanggarantertentu. Pengeluaranpembiayaandiakuipadasaatdikeluarkannyakasdarikasdaerah. Contoh : Direalisasikanpenyertaan modal pemerintahdaerahpada PDAM sebesarRp 2 Milyar. Jurnaluntukmencatatpengeluaranpembiayaan : (db) PengeluaranPenyertaan Modal PemdaRp 2 M (kr) Kas Di Kas Daerah Rp 2 M Jurnaluntukmencatatpenyertaan modal : (db) Penyertaan Modal PemdaRp 2 M (kr) DiinvestasikanDlmInvestasi JK Panjang/Ekuitas Rp 2 M

  24. Pendapatan, Belanja & Pembiayaan Dlm Bentuk Barang TransaksiPendapatan, Belanja Dan Pembiayaan BerbentukBarang. Transaksipendapatan, belanjadanpembiayaandalambentukbarang/asetharusdilaporkandalam LRA dengancaramenaksirnilaiasettersebutpadatanggaltransaksi, dandijelaskandalamcatatanataslaporankeuangan. Olehkarenatransaksitersebuttidakmelibatkanaruskas , makatransaksidalambentukbarangtidakdilaporkandalam LAK. Transaksidalambentukbarangumumnyaberkenaandenganhibahdalambentukbarang/aset, barangrampasan, danjasakonsultasi. Contoh : Diterimahibahdari UNICEF sebuahmobil ambulance denganhargataksiranRp 200.000.000,oo.

  25. Pendapatan, Belanja & Pembiayaan Dlm Bentuk Barang. Jurnaluntukmencatatpenerimaanhibahdalambentukbarang (asettetap) : (db) Kas Di Kas DaerahRp 200 jt (kr) PendapatanHibah Rp 200 jt Jurnaluntukmencatatperolehanbarang (asettetap) : (db) Belanja Modal (dptmenyebutkankelasettetapnya)Rp 200 jt (kr) Kas Di Kas Daerah Rp 200 jt Jurnaluntukmencatatpengakuanasettetap : (db) Peralatan Dan MesinRp 200 jt (kr) DiinvestasikanDlmAsetTetap/EkuitasRp 200 jt

  26. Akuntansi Surplus (Defisit). Akuntansi Surplus (Defisit). Surplus/defisitadalahselisihlebi/kurangantarapendapatandanbelanjaselamasatuperiodepelaporan. Perkiraan/akun yang digunakanuntukmenampungselisihtersebutadalah Surplus (Defisit). Jumlahselisihtersebutdiperolehdarijurnalpenutupanrealisasipendapatandanbelanjapadaakhirtahunanggaran. Contoh : Berdasarkan LRA, jumlahsemuaperkiraan-perkiraanrealisasipendapatanadalahRp 450,7 Milyar, sementaraitujumlahsemuaperkiraan-perkiraanrealisasibelanjaadalahRp 450,4 Milyar.

  27. Akuntansi Surplus (Defisit) Jurnalutkmenutupperkiraanrealisasipendapatandanbelanja : (db) Pendapatan …(diisijenispendapatan)Rp … (db) Pendapatan … (sda) --- dstRp ... sejumlah Rp 450,7 M (kr) Belanja … (diisijenisbelanja)Rp… (kr) Belanja … (sda) --- dstRp… sejumlah Rp450,4 M (kr) Surplus (Defisit) Rp 0,3 M

  28. Akuntansi Pembiayaan Neto AkuntansiPembiayaanNeto. Pembiayaannetoadalahselisihantararealisasipenerimaanpembiayaandanpengeluaranpembiayaanselamasatuperiodepelaporan. Perkiraan/akun yang digunakanuntukmenampungselisihtersebutadalahPembiayaanNeto. PembiayaanNetodiperolehdarijurnalpenutupanperkiraan-perkiraanpenerimaanpembiayaandanperkiraan-perkiraanpengeluaranpembiayaanpadaakhirtahunanggaran. Contoh : Selamasatutahunanggaran, jumlahsemuaperkiraan-perkiraanrealisasipenerimaanpembiayaanadalahRp 3,3 Milyar, sementaraitujumlahsemuaperkiraan-perkiraanrealisasipengeluaranpembiayaanadalahRp 3,5 Milyar.

  29. Akuntansi Pembiayaan Neto Jurnaluntukmenutupperkiraanrealisasipembiayaan : (db) PenerimaanPembiayaan …(diisijenis pen)Rp … (db) PenerimaanPembiayaan …(sda) --- dstRp … Sejumlah Rp 3,3 M (db) PembiayaanNetoRp 0,2 M (kr) PengeluaranPembiayaan …(diisijenispeng)Rp … (kr) PengeluaranPembiayaan …(sda) --- dstRp … Sejumlah Rp 3,5M

  30. Akuntansi SILPA (SIKPA) Akuntansi SILPA/SIKPA SisaLebih/KurangPembiayaanAnggaranadalahselisihlebih/kurangantararealisasipenerimaandanpengeluaranselamasatuperiodepelaporan. Perkiraan/akun yang digunakanuntukmenampungselisihtersebutadalah SILPA/SIKPA. SILPA/SIKPA diperolehdarijurnalpenutupanperkiraan/akun Surplus (Defisit) danPembiayaanNetopadaakhirtahunanggaran. Contoh : PadajurnalpenutupPendapatandanBelanjamenghasilkan Surplus (Defisit) dengansaldokreditsebesarRp 300 jt, sementaraitujurnalpenutupPembiayaanmenghasilkanPembiayaanNetodengansaldodebetsebesarRp 200 jt.

  31. Akuntansi SILPA (SIKPA) Jurnaluntukmenutupperkiraan surplus (defisit) danpembiayaanneto : (db) Surplus (Defisit) Rp 300 jt (kr) PembiayaanNetoRp 200 jt (kr) SILPA Rp 100 jt Catatan : Kecualikarenamasalahpengembalianpendapatan, dimana SILPA didebetsebesarjumlahpendapatan yang dikoreksi (bukanselisih) setelahtahunanggaranterlampaui (lihatbahasan B.2.1. ttgpendapatanuntuktopikpengembalianpendapatan). -o)(o-

More Related