1 / 24

Manajemen Produksi dan Operasi

Manajemen Produksi dan Operasi. Perencanaan Kebutuhan Bahan M-5. PROSES PRODUKSI. PRA PRODUKSI. POST PRODUKSI. Strategi operasi Perencanaan operasi Inventory Penjadwalan kebutuhan bahan dll. Gambaran proses perencanaan Produksi. Langkah dalam perencanaan produksi.

roza
Download Presentation

Manajemen Produksi dan Operasi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Manajemen Produksi dan Operasi PerencanaanKebutuhanBahan M-5

  2. PROSES PRODUKSI PRA PRODUKSI POST PRODUKSI Strategioperasi Perencanaanoperasi Inventory Penjadwalankebutuhanbahan dll

  3. GambaranprosesperencanaanProduksi

  4. Langkahdalamperencanaanproduksi 1. Production Scheduling • Setelahrencanamengidentifikasikansumber-sumberdaya yang diperlukan, bagianproduction planning and inventory control (PPIC) harusmembuattabelwaktudalammengumpulkansumber-sumberdayatersebut aspekoperasiinidisebutpenjadwalan • Padaproduksibarang, MPS (master production schedule) menyajikanproduk yang direncanakan, waktuproduksinya, dansumber-sumberdaya yang dipakaipadaperiodetertentu • SetelahpenyusunanJadwalindukproduksi (MPS), makatahapanselanjutnyadidalam PPIC adalahpenyusunanPerencanaankebutuhan material (MRP). • PPIC menjadwalkanrencanaproduksidenganbantuanbagan Gantt danbagan PERT yang merupakanalat bantu dalammenjagakoordinasidanpenjadwalansecaraketat

  5. Langkahdalamperencanaanproduksi 2. Operation Control • Setelahjadwaldisusun, bagian PPIC melakukankegiatan monitoring kinerjadengancaramembandingkanhasilterhadaprencanadanjadwal yang mendetail • Jikastandarjadwalataukualitastidakterpenuhi, paramanajermengambiltindakanpengoreksian Follow-up (mengecekpengimplementasiankeputusan) Kendalioperasimemiliki 2 proses yang menjaminpemenuhanjadwalproduksi, yaitu: • Manajemen material • Beberapaalat bantu bagimanajer (management tools) , antara lain: • Pelatihanpekerja • Lean system • MRP • Kendalikualitas

  6. Pelatihanpekerja(worker training): Kepuasankonsumenterkaiteratdengankaryawan yang menyediakanjasa, terutamapadasistem-sistemjasadimanakaryawansekaligussebagaipengolahproduk. • Lean system melakukandesainterhadapalurproduksi (production flow) gunamenghindarkaninefisiensi, menghilangkanreject, scrap danterus-menerusmemperbaikiproses-prosesproduksi • MRP (material requirements planning) bertujuanmenyediakan material dalamjumlah, tempat, danwaktu yang tepat, Didalam MRP sendiridibutuhkan input informasimengenaistrukturproduk (Bill of Material). memakaibill of material (BOM) • Kendalikualitasadalahmanajemendariprosesoperasidalamrangkamemproduksibarangataumenyediakanjasa yang memenuhistandarkualitastertentu

  7. Bill of Material Merupakandaftardarisemua material, parts, dan sub-assemblies, sertakuantitasdarimasing-masing yang dibutuhkanuntukmemproduksisatu unit produkatau parent assembly. Adalahdaftar (list) daribahan, material ataukomponen yang dibutuhkanuntukdirakit, dicampurataumembuatprodukakhir Merupakanrangkaianstruktursemuakomponen yang digunakanuntukmemproduksibarangjadisesuaidenganMaster Production Scheduling Bill of material (bom)

  8. FUNGSI dantujuan BOM • SecaraspesifikstrukturBill of Materialtidaksajaberisikomposisikomponen, tetapijugamemuatlangkahpenyelesaianprodukjadi. • Bill of Materialsebagaisuatu network ataujaringan yang menggambarkanhubunganInduk (parent product) hinggakekomponen

  9. APLIKASI BOM • Dibutuhkansebagai input dalamperencanaandanpengendalianaktifitasproduksi • TanpaadanyaBill of Materialsangatmustahiluntukdapatmelaksanakansistem MRP

  10. PENGGUNAAN BOM • BAGI ENGINEERING Dibuatsebagaibagianperacanganprosesproduksi Digunakanuntukmenentukan item-item manasaja yang harusdibeliataudibuatsendiri • BAGI ACCOUNTING Digunakandalammenghitungbiayaprodukdanhargajual • BAGI PPIC DigabungkandenganMaster Production Schedulling(JadwalIndukProduksi) digunakanuntukmenentukan item-item dalamdaftarpembeliandan order produksi yang harusdilaksanakan

  11. MODEL NAME HELIOS 300 MODEL CATEGORY ROAD RACE – TIAGRA 18SP COLOR BLACK – WHITE GLOSS FRAME ALX 6XXX ALLOY RACING FRAME FORK COLUMBUS TUSK LIGHT CARBON REAR SHOCK - HANDLEBAR POLYGON XPERT STEM POLYGON XPERT BAR END - HEADSET FSA ORBIT IS-2 SADDLE POLYGON STEEL RAIL SEATPOST POLYGON XPERT CRANKSET SHIMANO TIAGRA FC-R450 52/39T PEDALS - BOTTOM BRACKET SHIMANO BB-ES25 CHAINGUIDE - CHAIN KMC X-9 CASSETTE SPROCKET SHIMANO TIAGRA CS-HG50-9 12-25T FRONT DERAILLEUR SHIMANO SORA FD-3400 BAND TYPE REAR DERAILLEUR SHIMANO TIAGRA RD-4600 SS SHIFTING LEVER SHIMANO TIAGRA ST-4501 BRAKE LEVER I NTEGRATED BRAKE LEVER FRONT BRAKE SHIMANO TIAGRA BR-4600 REAR BRAKE SHIMANO TIAGRA BR-4600 ROTOR - TYRE KENDA KONTENDER K-196 700X23C RIM - SPOKES - FRONT HUB - REAR HUB - WHEELSET SHIMANO WH-R501

  12. MODEL NAME COLLOSUS DHX MODEL CATEGORY DOWNHILL – SAINT 9SP COLOR PEARL BLACK – NICKLE MATTE FRAME ALX 6XXX ALLOY DOWNHILL – FS2 FORK FOX 40 FACTORY FIT RC2 W/ KASHIMA COAT REAR SHOCK FOX DHX FACTORY RC4 W/ KASHIMA COAT HANDLEBAR KORE OCD STEM KORE DIRECT MOUNT TORSION BAR END - HEADSET FSA GRAVITY SX PRO NO.55 + TH-875 SADDLE KORE T-RAIL TORSION DH SEATPOST KORE ZERO OFFSET I-BEAM RACE CRANKSET SHIMANO SAINT FC-M815-1 (83MM) 36T PEDALS - BOTTOM BRACKET INTEGRATED BB CHAINGUIDE MRP MINIG2 SL ISCG05 CHAIN SHIMANO CN-HG93 CASSETTE SPROCKET SHIMANO DEORE LX CS-HG80 11-28T FRONT DERAILLEUR - REAR DERAILLEUR SHIMANO SAINT RD-M810 SS SHIFTING LEVER SHIMANO SAINT SL-M810-A BRAKE LEVER SHIMANO SAINT BL-M810 FRONT BRAKE SHIMANO SAINT BR-M810 REAR BRAKE SHIMANO SAINT BR-M810 ROTOR SHIMANO SM-RT86 203MM 6-BOLTS TYRE SCHWALBE MUDDY MARY 26X2.35” UST RIM - SPOKES - FRONT HUB 20X110MM THRU AXLE REAR HUB 12X150MM THRU AXLE WHEELSET MAVIC DEEMAX ULTIMATE UST

  13. Software BOM

  14. Definisi MRP Perencanaankebutuhan material (MRP) dapatdidefinisikansebagaisuatuteknikatau set prosedur yang sistematisuntukpenentuankuantitassertawaktudalamprosesperencanaandanpengendalian item barang (komponen) yang tergantungpada item–item tingkat (level) yang lebihtinggi (dependent demand). Ada 4 kemampuan yang menjadiciriutamadarisistem MRP yaitu: 1. Mampumenentukankebutuhanpadasaat yang tepat. 2. Membentukkebutuhan minimal untuksetiap item. 3. Menentukanpelaksanaanrencanapemesanan. 4. Menentukanpenjadwalanulangataupembatalanatassuatujadwal yang sudahdirencanakan. MRP(Material Requirement Planning)

  15. MATRIK MRP secara umum

  16. 4.1. Komponen – komponen MRP a. GR ( Gross Requirement = Kebutuhan kotor ) Total permintaan dari suatu item atau bahan baku untuk masing-masing periode waktu > Untuk Produk Akhir ( Independent demand item ) , diperoleh dari Master Production Schedule ( MPS ) > Untuk komponen penyusun ( dependent demand ) , diperoleh dari item induk atau item yang memiliki level di atasnya dikalikan dengan kelipatan tertentu sesuai dengan struktur produk dan kebutuhannya b. SR ( Schedule Order Receipt =Jadwal penerimaan ). Jumlah item yang akan diterima pada suatu periode sbg. order yang telah dipesan dari suplier maupun dari order produksi c. OHI ( On Hand Inventory = Persediaan awal ) Jumlah persediaan yang ada pada suatu periode waktu tertentu

  17. d. Net Requirement ( NR = Kebutuhan Bersih ) Jumlah kebutuhan yang sebenarnya ( bersih ) yang dibutuhkan pada masing-masing periode untuk memenuhi kebutuhan item pada Gross Requirement . e. Planned Order Receipts ( POR = Rencana Penerimaan ). Jumlah dari pemesanan yang direncanakan ( belum tiba ) dalam suatu periode dan akan ada dengan sendirinya jika terdapat kebutuhan bersih ( NR ) Jumlah POR bergantung pada Ukuran Lot yang digunakan . f. Planned Order Release ( PORel = Rencana Pemesanan ) Merupakan informasi terpenting dari sistem MRP yang menunjukkan Item apa , berapa banyak , dan kapan dibutuhkan . Nilainya sama dengan nilai POR dengan memperhitungkan Lead Time ( L )

  18. Keterangan Tambahan a. Lot Size Jumlah satuan order yang harus dipesan atau diproduksi untuk memenuhi kebutuhan, dapat berupa minimal namun bukan maksimal . Apabila Lot Size tidak diketahui , maka harus dicari dengan menggunakan salah satu Teknik Lot Sizing ( pertemuan ke-5 ). b. Lead Time Selang waktu antara barang mulai dipesan dari suplier sd. barang diterima atau selang waktu antara barang mulai diproduksi sd. barang tersebut jadi dan siap digunakan . c. On Hand Quantity Menyatakan jumlah persediaan yang ada pada suatu periode waktu tertentu

  19. d. Safety Stock Menyatakan jumlah persediaan pengaman yang harus ada dalam suatu inventori . e. Allocated menyatakan banyaknya kebutuhan yang telah dialokasikan untuk masa yang akan datang dan hal ini akan menambah Gross Requirement (GR) dalam Matrik MRP . f. Low Level Code menyatakan level Item yang dimaksud dalam Bill Of Material ( Struktur Produk) g. Item menyatakan nama Item yang dimaksud dalam Matrik MRP .

  20. 1. JadwalIndukProduksi(Master Production Schedule), merupakanringkasanjadwalproduksiprodukjadiuntukperiodemendatang yang dirancangberdasarkanpesananpelangganatauperamalanpermintaan. MPS berisiperencanaansecaramendetailmengenaijumlahproduksi yang dibutuhkanuntuksetiapprodukakhirbesertaperiodewaktunyauntuksuatujangkaperencanaandenganmemperhatikankapasitas yang tersedia. Sistem MRP mengasumsikanbahwapesanan yang dicatatdalam MPS adalahpasti, kendatipunhanyamerupakanperamalan. Input MRP, yaitu:

  21. 2. Status Persediaan(Inventory Master File atau Inventory Status Record), merupakancatatankeadaanpersediaan yang menggambarkan status semua item yang adadalampersediaan yang berkaitandengan: a. Jumlahpersediaan yang dimilikipadasetiapperiode (on hand inventory). b. Jumlahbarang yang sedangdipesandankapanpesanantersebutakandatang (on order inventory). c. Lead time darisetiapbahan. 3. StrukturProduk(Bill Of Material), merupakankaitanantaraprodukdengankomponenpenyusunnya yang memberikaninformasimengenaidaftarkomponen, campuranbahandanbahanbaku yang diperlukanuntukmembuatproduk. BOM jugamemberikandeskripsi, penjelasandankuantitasdarisetiapbahanbaku yang diperlukanuntukmembuatsatu unit produk.

  22. Langkah–langkahdasardalampenyusunan MRP, yaituantara lain: 1. Netting, yaituprosesperhitunganjumlahkebutuhanbersihuntuksetiapperiodeselamawaktuperencanaan yang besarnyamerupakanselisihantarakebutuhankotordenganjadwalpenerimaanpersediaandanpersediaanawal yang tersedia. 2. Lotting, yaitupenentuanbesarnyaukuranjumlahpesanan (lot size) yang optimal untuksebuah item berdasarkankebutuhanbersih yang dihasilkan. 3. Offsetting, yaituproses yang bertujuanuntukmenentukansaat yang tepatmelaksanakanrencanapemesanandalampemenuhankebutuhanbersih. Penentuanrencanasaatpemesananinidiperolehdengancaramengurangkankebutuhanbersih yang harustersediadenganwaktuancang-ancang (lead time). 4. Exploding, merupakanprosesperhitungandariketigalangkahsebelumnyayaitu netting, lottingdan offsetting yang dilakukanuntukkomponenatau item yang beradapada level dibawahnyaberdasarkanatasrencanapemesanan. Proses MRP

  23. Output MRP sekaligusjugamencerminkankemampuandanciridari MRP, yaitu : 1. Planned Order Schedule (JadwalPesananTerencana) adalahpenentuanjumlahkebutuhan material sertawaktupemesanannyauntukmasa yang akandatang. 2. Order Release Report (LaporanPengeluaranPesanan) bergunabagipembeli yang akandigunakanuntukbernegoisasidenganpemasokdanbergunajugabagimanajermanufaktur yang akandigunakanuntukmengontrolprosesproduksi. 3. Changes to Planning Orders (Perubahanterhadappesanan yang telahdirencanakan) yang merefleksikanpembatalanpesanan, penguranganpesanandanpengubahanjumlahpesanan. 4. Performance Report (LaporanPenampilan), suatutampilan yang menunjukkansejauhmanasistembekerja, kaitannyadengankekosonganstokdanukuran yang lain. Output MRP

  24. end

More Related