1 / 48

SISTEM INFORMASI LINGKUNGAN

Komariah , PhD. Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Sebelas Maret Surakarta. SISTEM INFORMASI LINGKUNGAN. Information Systems and the Environment Oleh Deanna J. Richards,Braden R. Allenby,W . Dale Compton,National Academy of Engineering, 2001.

ross-barton
Download Presentation

SISTEM INFORMASI LINGKUNGAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Komariah, PhD. PascaSarjanaIlmuLingkungan UniversitasSebelasMaret Surakarta SISTEM INFORMASI LINGKUNGAN

  2. Information Systems and the Environment Oleh Deanna J. Richards,Braden R. Allenby,W. Dale Compton,National Academy of Engineering, 2001 BAB I:KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI

  3. Atmosfera Lithosfe ra Bi osfera Hubungan Timbal Balik antara Atmosfera, Lhitosfera dan Biosfera dalam Sistem Pedogenesis Pengertian Sistem

  4. Suatu sistem yang mengorganisir lima sumberdaya utama ; Software, Dataware, Hardware, Netware, dan Brainware SISTEM INFORMASI

  5. untuk secara optimal mendukung aktivitas mulai dari entry data, pengolahan data, penyimpanan dan temu balik (retrieval) data, pelaporan, pengendalian, hingga produksi dan distribusi informasi untuk pengguna Organisasi 5 Sumber Daya ;

  6. Model SI pada gambar diatas tersebut juga memberikan cara pandang yang utuh tentang sistem informasi, dimana keberadaan dan fungsi kelima komponen sistem bersifat mutlak untuk mendukung keberjalanan keseluruhan aktivitas sistem informasi

  7. Dengan demikian SI dapat dipandang sebagai suatu industri informasi, dimana produk akhirnya adalah informasi yang bermanfaat bagi pengguna (user) Pengguna dalam hal ini adalah user individual maupun kolektif baik terhimpun dalam suatu institusi, organisasi, instansi, maupun sekelompok orang yang terhubung dan terkait dalam suatu jaringan informasi (internetworked community or enterprise).

  8. Keberadaan seperangkat komputer dan jaringan dalam suatu instansi tidak secara otomatis menghadirkan SI, tergantung apakah keberadaan sumberdaya tersebut diorganisir untuk mendukung aktivitas SI yang relevan bagi instansi tersebut atau tidak.

  9. Seorang manajer dalam suatu enterprise di abad informasi elektronik ini seyogyanya mengetahui berbagai aspek yang relevan dengan SI • Pada lapisan bawah dari segitiga tersebut, seorang manajer perlu memahami tentang konsep dasar SI yang mencakup: fungsi, komponen, aktivitas, masukan dan keluaran SI KONSEP DASAR SI

  10. Selanjutnya seorang manajer perlu mengetahui teknologi yang diperlukan suatu SI. Perlu dicamkan bahwa perkembangan teknologi untuk mendukung SI cepat sekali berubah, sehingga diperlukan metoda yang kreatif dan dinamis mengikuti perkembangannya melalui berbagai media: majalah, jurnal, buletin, media siaran, maupun Internet Teknologi yang sangat vital untuk mendukung SI adalah Teknolgi Informasi (TI) yaitu “Teknologi elektronik untuk akuisisi data, pengolahan data, penyimpanan dan temu balik data, serta untuk produksi dan distribusi informasi” Dua tulang punggung TI adalah Teknologi Komputer dan Teknologi Telekomunikasi. TEKNOLOGI

  11. Pada level ketiga seorang manajer perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memahami aplikasi SI untuk berbagai kebutuhan operasional maupun manajerial pada suatu enterprise • Kejelian seorang manajer dalam memanfaatkan SI untuk aplikasi nyata di dalam suatu enterprise merupakan kunci keberhasilan SI APLIKASI

  12. Aplikasi SI dapat mencakup beberapa lini enterprise, antara lain pada lini pelayanan kustomer (customer services), pengelolaan sumberdaya manusia (human resource management/HRM), akutansi dan penggajian, perencanaan sumberdaya material (material resource planning/MRP), kontrol proses, sistem kearsipan enterprise, penjadwalan dan pencatatan aktivitas (activity scheduling and recording), pengambilan keputusan (decision making), peramalan (forecasting), pemasaran dan promosi (e-commerce), dan komunikasi elektronik antar dan inter organisasi. APLIKASI

  13. Seorang manajer juga dituntut untuk mengelola pembangunan SI dalam suatu enterprise dengan metoda yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. PEMBANGUNAN

  14. Dan puncaknya, seorang manajer perlu memahami bagaimana mengoperasionalkan, merawat, mengevaluasi, dan mengembangkan SI yang telah dibangun secara berkelanjutan dalam suatu enterprise Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi dinamika perubahan kebutuhan yang senantiasa terjadi pada saat ini maupun akan datang. MANAGEMENT

  15. Internetworking merupakan suatu bentuk kerjasama atau kemitraan antar lembaga/enterprise melalui sarana jaringan kerja komputer (computer network) yang membentuk Internet, Extranet, dan Intranet. Internetworking

  16. Pandangan Berlapis :Intranet, Extranet, Internet.

  17. Internet merupakan jaringan komputer global yang meliput komunitas luas dari berbagai penjuru dunia. Extranet merupakan jaringan dengan liputan yang terbatas pada enterprise plus mitra kerja maupun klien/kustomer, supplier dari enterprise tersebut. Intranet sangat terbatas pada komunitas di dalam suatu enterprise Internet, Extranet & Intranet

  18. Kategori Aplikasi SI

  19. Berdasarkan terapannya, sistem informasi diklasifikasikan seperti pada diagram diatas • Sistem informasi operasional dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional (teknis) yang bersifat rutin (day-to-day activities) dari suatu enterprise atau organisasi • Sedangkan sistem informasi manajemen dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajerial, pengambilan keputusan dan kebijakan yang umumnya digunakan para pimpinan atau eksekutif. Kategori Aplikasi SI

  20. adalah SI untuk mendukung pengolahan transaksi bisnis yang rutin seperti pengolahan transaksi perbankan, reservasi dan penjualan tiket, pendaftaran mahasiswa, transaksi perpustakaan, pelayanan register penjualan (electronic cash register) untuk mendukung kasir di pertokoan. TPS (Transaction Processing System):

  21. adalah SI untuk mendukung pengendalian suatu proses operasional secara otomatis, misalkan pengaturan suhu ruangan, penyortiran mutu produk, manufaktur peralatan dan mesin, pengendalian proses pengolahan gula, ATM (Automated Teller Machine) pada perbankan PCS (Process Control System):

  22. adalah SI untuk medukung aktivitas rutin perkantoran secara semi-otomatik ataupun otomatik penuh, seperti sistem absensi karyawan, pembuatan laporan rutin, penjadwalan aktivitas pertemuan, pengiriman fax dan e-mail, pemantauan kemanan dan sistem isyarat dini (early warning system/alarm). OAS (Office Automation System):

  23. adalah SI untuk mendukung aktivitas manajemen suatu perusahaan yang meliputi pemantauan, pengendalian, dan pengorganisasian • Sistem ini lebih ditujukan untuk konsumsi para manajer atu pimpinan dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan strategis dan taktis organisasi • Misalkan sistem informasi manajemen untuk pengembangan usaha baru, sistem informasi untuk manajemen pendidikan tinggi, sistem manajemen untuk pemantauan ekspor komoditi MIS (Management Information System):

  24. adalah SI yang ditujukan untuk mendukung pengambilan keputusan atau kebijakan dalam suatu organisasi • Sistem informasi ini menyediakan model-model baik matematik, statistik, dan bidang ilmu lain yang relevan dalam memberikan informasi yang dapat mendukung pengambilan keputusan. • Contohnya adalah DSS untuk penentua kesesuaian jenis lahan untuk komoditas pertanian, rekruitmen pegawai, kenaikan pangkat, persetujuan kelayakan usaha. • Jika dalam keputusannya diperlukan adanya lintas disiplin, lintas sektoral, lintas grup maka diperlukan adanya GDSS (Group Decision Support System). DSS (Decision Support System)

  25. adalah SI untuk mendukung aktivitas para eksekutif yang lebih berkonsentrasi pada pemecahan masalah (problem solving), pengambilan keputusan dan kebijakan sehingga perlu disediakan fasilitas sistem informasi yang membebaskan eksekutif dari kesulitan penggunaan sistem secara teknis, pelaporan teknis. EIS menyediakan fasiltas multimedia yang memungkinkan eksplorasi informasi secara visual dalam bentuk teks, citra, audio dan video. EIS juga menyediakan fasiltas komunikasi yang memungkinkan eksekutif berinteraksi dengan pihak luar yang diperlukan dengan mudah dan cepat. EIS (Executive Information System):

  26. Salah satu metodologi pengembangan SI adalah pendekatan SDLC (System Development Life Cycle) yang merupakan suatu siklus tahapan aktivitas yang sistematik dan berkesinambungan untuk membangun suatu sistem Metodologi Pengembangan SI

  27. Investigasi Analisis Desain Implementasi Evaluasi Siklus Hidup Pengembangan System (SDLC)

  28. Menentukan problem bisnis (masalah yang dihadapi) & peluang (alternatif solusi) • Melaksanakan studi kelayakan terhadap solusi yang ditawarkan • Mengembangkan rencana manajemen pelaksanaan (project management plan) Tahap Investigasi

  29. Identifikasi kebutuhan pengguna tentang informasi dan jasa yang diperlukan dari SI yang akan dibangun, kondisi lingkungan yang ada, sistem yang telah ada, serta struktur dan birokrasi organisasi yang akan menerapkan SI • Mengembangkan kebutuhan fungsional (functional requirements) dari SI. Tahap Analisis

  30. Mengembangkan spesifikasi brainware, software, dataware, netware, dan hardware • Mengembangan rancangan informasi : isi, bentuk, & waktu • Mengembangkan rancangan user interface, style dan format input/output • Mengembangan rancangan proses transformasi input menjadi output • Sistem keamanan (security system) Tahap Desain

  31. Pengadaan brainware, software, dataware, netware, dan hardware • Pengujian dan evaluasi sistem • Sosialisasi sistem baru & pelatihan pengguna • Transformasi ke sistem baru Tahap Implementasi

  32. Auditing sistem • Pemantauan dan evaluasi sistem • Mempormulasikan rencana modifikasi perbaikan atau pengembangan sistem-sistem Tahap Perawatan (Maintenance)

  33. Pada tahap akhir (tahap perawatan ) dilakukan auditing, pemantauan, dan evaluasi yang menghasilkan suatu rencana modifikasi atau pengembangan sistem yang berarti akan kembali ke tahap awal (tahap investigasi) untuk mengidentifikasi problema yang ada dari hasil evaluasi • Dengan demikian tahapan SDLC merupakan suatu siklus yang berkelanjutan dan progresif. • Hal ini wajar karena tuntutan perubahan tujuan, kondisi, serta misi dari suatu organisasi yang senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Tahap Evaluasi

  34. Mengembangakan model operasional (working model) disebut prototype • Prototype disajikan kepada pengguna dengan harapan dapat segera mendapatkan umpan balik tentang gambaran sistem yang mereka inginkan • Dilakukan secara interaktif dan periodik sampai pengguna menyatakan kesetujuaannya Protoyping Metoda lain untuk pengembangan sistem yang lain adalah metoda prototyping yang meliputi :

  35. Tahapan Metoda Prototyping

  36. Metoda protoyping dapat digunakan pada kondisi dimana tim pengembang sudah mendapatkan gambaran kasar tentang sistem yang akan dibangun dan pihak pengguna/pemilik sistem belum biasa dengan pendekatan pengembangan sistem yang formal seperti pada SDLC. Syarat Prototyping

  37. Pasar Kerja adalah keseluruhan aktivitas dari pelaku (pemerintah, lembaga, institusi) untuk mempertemukan pencari kerja dengan penyedia kerja dengan kesesuaian yang dikehendaki kedua pihak tersebut Aktivitas pasar kerja perlu didukung dengan SI yang dapat menghasilkan informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pencari kerja, penyedia kerja, dan pelaku pasar kerja. Kasus Contoh : Sistem Informasi Pasar Kerja

  38. Contoh Sistem Informasi Pasar Kerja

  39. Sistem Informasi Pasar Kerja dapat juga digunakan untuk melakukan pendataan dan penyajian profil pencari kerja dan kesempatan kerja di suatu wilayah tertentu, menyusun program perluasan kerja, program pelatihan dan pembekalan kerja. Berdasarkan profil tersebut, sistem dapat melakukan pencocokan (”matching”) antara fitur pencari kerja dengan fitur yang diperlukan penyedia kerja Manfaat Lain :

  40. Matching

  41. Pemeliharaan Data Penduduk dan Pasar Kerja

  42. Pemeliharaan Profil Kerja Berdasarkan Usia, Pendidikan, dan Jabatan.

  43. Sistem Informasi Pasar Kerja ini seyogyanya diimplementasikan dalam bentuk jaringan web yang tersedia pada suatu server yang mengelola pasar kerja Dengan berbasis web, maka data entri dapat dilakukan secara terdistrubsi di berbagai wilayah baik nasional (lokal) maupun internasional (global) Sistem ini dapat dibangun secara kooperatif (kolaboratif) antar instasi yang bekerjasama dan bermitra, membentuk suatu enterprise berbasis jaringan (internetworked enterprise). Seyogyanya

  44. Prahasta, E. 2004. Sistem Informasi Geografi : Tutorial ArcView. Penerbit Informatika. Bandung. Prahasta, E. 2004. Sistem Informasi Geografi : Tools dan Plug-Ins. Penerbit Informatika. Bandung. Purwadhi, S. H. 1994. Sistem Informasi Geografi. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Jakarta. Seminar, K. B. 2004. Pembangunan Sistem Informasi. MSc in Information Technology for Natural Resources Management. Faculty of Mathematics and Natural Sciences. Bogor Agricultural University. Bogor. Setiawan, I. 2004. Konsep Dasar Sistem Informasi Geografi dan Implementasinya. SEAMEO BIOTROP. Bogor. Tim Asisten Geografi Fisik. 2001. Pelatihan Sistem Informasi Geografi, Pengenalan Software ArcInfo dan ArcView. Remote Sensing and Geography Information System Laboratory. Department of Geophysical and Meteorology. Faculty of Science. Bogor Agricultural University. Bogor. Wibowo, A. 2004. Teknologi Informasi untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam. Balai Penelitian dan Pengkajian Teknologi. Jakarta. Yusmur, A. 2004. Pengenalan Software Pengolahan Sistem Informasi Geografi : ArcInfo dan ArcView. SEAMEO BIOTROP. Bogor. Referensi

More Related