1 / 15

RHEUMATOID ARTHRITIS (RA)

RHEUMATOID ARTHRITIS (RA). OLEH : DARWIS AGUNG SUHANANTO, A.Md.Kep. PENGERTIAN R A. Inflamasi jaringan synovial yang bersifat : Destruktif, kronik, progesif dan sistemik (Bahan ajar 320 Akper Dep Kes RI JKT)

reuel
Download Presentation

RHEUMATOID ARTHRITIS (RA)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. RHEUMATOID ARTHRITIS (RA) OLEH : DARWIS AGUNG SUHANANTO, A.Md.Kep

  2. PENGERTIAN R A • Inflamasi jaringan synovial yang bersifat : Destruktif, kronik, progesif dan sistemik (Bahan ajar 320 Akper Dep Kes RI JKT) • Peradangan pada jaringan synovial yang disebabkan oleh bakteri (Barbara C.Long, Perawatan medikal Bedah,354)

  3. PATOFISIOLOGI • Serangan pertama karakteristiknya berupa SINOVITIS (inflamasi pada jaringan sinovial sendi) • Sinovium menebal Hiperemisis Akumulasi cairan dalam ruang sendi Pannus • Pannus : granulasi jaringan vasculer, berisi sel inflamasi yang mengikis “Articular Cartilage” dan pada akhirnya merusak tulang adhesi jaringan ikat klasifikasi; kepadatan tulang hilang Ostheoporisis

  4. ETIOLOGI • Rheumatoid faktor : Antibodi yang tidak biasa dari Immunoglobin (Ig) M atau IgG • Terbentuknya IgG akan menyerang IgG antigen dan membentuk komplek yang bersarang pada sinovium dan jaringan penyambung lainnya (lokal dan sistemik) • RA berhubungan dengan Human Leukocyte Antigen (HLA) DRw4 • RA juga dinamakan penyakit Autoimune tetapi tidak mutlak murni

  5. FAKTOR LAIN • Genetik • Hormonal • Virus • Stress fisik dan emosional • Bakteri

  6. INSIDEN • Seks • Obat • Usia

  7. PENGKAJIAN • Riwayat 1. Kaji tentang seks dan umur 2. Faktor resiko 3. Kaji faktor yang berhubungan dengan stress

  8. Pemeriksaan fisik • Kategori : stadium awal = intra articular & Stadium lanjut • Anoreksia • Subfebris • Stadium awal sendi interphalangeal & metarcarpophalangeal (lengan) : * Kemerahan, hamgat, kaku/keras, bengkak & nyeri terutama * Kondisi buruk ; sendi mengalami inflamasi yang progesif, panas & nyeri berlebihan, klien mengeluh mual s/d 30 menit setelah bangun * Palpasi : sendi teraba lunak karena synovitis & effusi * Muscle Atropy : penurunan ROM

  9. Pada kondisi berat : Banyak / sendi terkena • Deformitas sendi : secondary osteoporosis • Bakers’s Cysis (Pembesaran poplitea) : kompresi • Gangguan mata : iritasi, scleritis • Obstruksi ductus kelenjar  Immune compleks • Felly Syndrome (Pembesaran liver & limpa, leukopeni) • Caplan’s syndrome (Rheumatoid nadule pada paru)

  10. Pengkajian Psikososial • RA dapat mengakibatkan cacat • Keterbatasan fisik • Extreme fatigue • Perubahan tubuh • Status mental emosional & suport system

  11. Pemeriksaan Laboratorium • Rheumatoid factor  N : < 1 : 80 • Antinuclear Antibody ANA  N : < 1 : 120 • Serum Complement • Serum Protein Electrophoresis • Immunoglobulin

  12. Pemriksaan Radiologi • X – Ray • CT Scan

  13. MASALAH KEPERAWATAN Utama : • Nyeri • Kelemahan mobilitas fisik • Intoleran aktifitas • Gangguan body image

  14. Tambahan • Tidak efektinya koping individu • Isolasi sosial • Resiko infeksi • Disfungsi seksual • Peruban nutrisi • Kurang pengetahuan

  15. EVALUASI • Nyeri teratasi • Berambulasi mandiri • Mandiri dalam ADL • Fatigue berkurang, meningkatnya toleransi dalam aktifitas • Menyatakan menerima perubahan body image

More Related