1 / 26

Pranata Pendidikan

Pranata Pendidikan Pembelajaran mutlak diperlukan bagi manusia, karena manusia tidak mempunyai kemampuan refleks biologis. Artinya bahwa manusia saat kelahiranya tidak mempunyai kemampuan genetik untuk memenuhi segala kebutuhan hidup, yang karenanya memerlukan proses pembelajaran dan pengalaman.

Download Presentation

Pranata Pendidikan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pranata Pendidikan Pembelajaran mutlak diperlukan bagi manusia, karena manusia tidak mempunyai kemampuan refleks biologis. Artinya bahwa manusia saat kelahiranya tidak mempunyai kemampuan genetik untuk memenuhi segala kebutuhan hidup, yang karenanya memerlukan proses pembelajaran dan pengalaman.

  2. Proses Pembelajaran dalam masyarakat yang masih sederhana dimaksudkan agar kebudayaan yang telah diciptakan oleh para generasi terdahulu dan dianggap bermanfaat, dapat dilestarikan oleh generasi berikutnya. Oleh karena itu, setiap orang tua diberi tanggungjawab atau kewajiban oleh masyarakat untuk menyosialisasi anak anaknya. Kemudian anak anak serta semua generasi penerusnya mau menggunakan menaati serta melestarikannya.

  3. Berbeda halnya dengan masyarakat yang sudah kompleks atau berkembang, bahwa pranata pendidikan bukan saja dimaksudkan untuk melestarikan kebudayan yang dimiliki oleh masyarakat. Tetapi juga mengembangkannya. Oleh karena itu, pendidikan dimaksudkan sebagai usaha yang sadar untuk mengembangkan kepribadian, pemikiran dan keterampilan peserta didik.

  4. Macam/JenisPranataPendidikan1. PranataPendidikan Informal2. PranataPendidikanNonformal3. PranataPendidikan Formalad.1. PranataPendidikan InformalAdalahpranatapendidikan yang diselenggarakansecaratidakterstrukturbaikpenyosialisasi, yang disosialisasi, waktu, tempatmaupunmateri yang disosialisasikan. Tujuanutamanyaadalah agar pesertadidikbersediauntukmenggunakanapa yang disosialisasikan.

  5. Pranata Pendidikan Informal, dilaksanakan dengan sengaja dan dapat pula tanpa sengaja. Seperti diantaranya dilakukan oleh orang tua, anggota keluarga, tetangga, teman di manapun, siaran telivisi, buku teks, majalah, komik, Film, masyarkat luas dan sebagainya.

  6. 2. Pranata Pendidikan Nonformal Adalah pranata pendidikan yang diselenggarakan secara terstruktur secara lebih longgar, artinya proses pendidikan ini tidak mengatur secara ketat terhadap kualifikasi peserta didik. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan keterampilan(hard skill) tertentu kepada peserta didik.

  7. Pendidikan Nonformal, diselenggarakan dengan sengaja oleh anggota masyarakat tertentu yang mempunyai keterampilan (hard skill) tertentu. Seperti diantaranya, institusi kursus komputer, kursus tata buku, kursus tata rias pengantin, kursus masak memasak, kursus menari, kursus mengemudi mobil dan lain sebagainya.

  8. 3. Pranata Pendidikan Formal Adalah pranata pendidikan yang dilaksanakan secara terstruktur secara ketat, baik kualifikasi penyosialisasi, yang disosialisasi, materinya, tempat, waktu, evaluasi, jenjang pendidikan dan sebagainya.Tujuan utama pranata ini adalah untuk memberikan pengetahuan, keterampilan olah pikir(soft skill) dan atau keterampilan keras/nyata(hard skill) dan moral peserta peserta didik.

  9. Pranata Pendidikan Formal ini diselenggarakan oleh pemerintah(negeri) dan masyarakat(swasta) yang yang berjenjang dari tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi, dengan berbagai bidang ilmu. Pranata Pendidikan Formal yang berjenjang dan pada bidang ilmu tertentu ini pada akhirnya dapat memberikan kualifikasi terhadap peserta didiknya.

  10. Fungsi Pranata Pendidikan Formal, dari aspek : • Sosial, al : a. Menumbuhkan atau mengembangkan SDM yang kritis, obyektif dan demokratis. b. Meningkatkan atau menumbuhkan mobilitas sosial maupun mobilitas geografis c. Meningkatkan atau menumbuhkan sikap yang inovatif untuk melakukan perubahan d . Memberikan kualifikasi bagi peserta didik sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuni

  11. Ekonomi, a.l : a. Pendekatan Residual Menghitung sumbangan pendidikan adalah sumua pengorbanan untuk pendidikan pada akhirnya terdapat sesuatu yang tertinggal (residu) pada mutu (kualitas) manusianya yang berupa kesanggupan untuk bekerja dan berprestasi. Solow, memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi, hanya 10% yang disebabkan oleh pertumbuhan fisik (modal misalnya) dan 90 % dianggap berasal dari faktor residu.

  12. b. Pendekatan Korelasi Dari hasil penelitiannya Harbison dan Mayer tentang pendapatan nasional perkapita pada 75 negara menunjukkan adanya korelasi bahwa semakin tinggi rata rata pendidikan penduduknya di suatu negara maka pendapatan nasional per kapitanya lebih tinggi dibandingkan dengan negara yang rata rata pendidikan penduduknya rendah.

  13. c. Pendekatan Besar Keuntungan Pendekatan ini beranggapan bahwa penghasilan orang berpendidikan berasal dari investasi dalam pendidikannya. Artinya bahwa besar kecilnya investasi dalam pendidikan itu ada hubungannya dengan banyak sedikitnya pendapatan.

  14. 3. Politik Semua negara pasti menghadapi persoalan regenerasi aparat birokrasi pemerintahan yang cakap dan efektif dalam rangka pembangunan politik. Pranata Pendidikan formal mempunyai peraanan utama dalam menghasilkan kader kader birokrasi, manajerial, tehnik dan profesional yang diperlukan bagi modernisasi.

  15. Secaralebihrinci, fungsipranatapendidikanterhadapprantapolitikadalahsebagaiberikut : • Sebagaisaranasosialisasipolitik. Untukmenumbuhkanwarganegara yang baik, yaitumereka yang memilikiunsurafektif, loyalitas, cinta, rasa hormat, banggaterhadapbangsa, negara(termasukideologidan undang2nya), tanah air dankebudayaannya, sarana yang dipandang paling efektifdanefisienadalahmelaluipendidikan formal.

  16. Dengan asumsi bahwa pranata pendidikan formal itu harus dilewati oleh setiap generasi muda. Sehingga para kawula muda ini setelah selesai menjalani proses pendidikan menjadi warga negara yang baik dan profesional. Menurut Almond dan Verba, Pendidikan formal meningkatkan kesadaran seseorang tentang proses politik dan kesanggupannya untuk berpartisipasi di dalamnya.

  17. b. Sebagai Alat Pengerahan Politik Dalam kenyataan bahwa di banyak negara, bahwa pemerintahan ada ditangan minoritas yang berpendidikan tinggi. Pendidikan dipandang sebagai alat untuk melatih, menyaring dan mempersiapkan para calon pemimpin/aparat pemerintahan.

  18. c. Sebagai Alat Integrasi Politik Dengan asumsi bahwa sebagian besar setiap generasi muda masuk dalam institusi pendidikan yang secara langsung atau tidak langsung di bawah kendali pemerintah yang diselenggarakan tanpa pembedaan vertikal maupun horizantal dengan menggunakan bahasa nasional sebagai pengantar.

  19. Model pendidikan demikian ini dapat dipandang sebagai suatu proses nasionalisasi atau homogenisasi kaum muda yang punya latar belakang sosial budaya berbeda, sehingga terjadilah akulturasi yang sekaligus terjadinya integrasi politik sebagai suatu bangsa.

  20. Berbagai persoalan yang dihadapi oleh pranata pendidikan yang berada di dalam suatu sistem politik, karena harus dalam pengawasan negara. Setelah PD II, sistem pendidikan disemua negara mengalami perluasan yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kehidupan manusia. Proses ini menggambarkan kecenderungan pertumbuhan pendidikan yang tidak dapat dibendung, karena itu secara populer sering disebut “eksplosi pendidikan”, sehingga pengelolaan pendidikan tak ubahnya sebagai “industri” yang besar.

  21. Perkembangansistempendidikan yang demikiancepatitutidakdiimbangidenganperkembanganlingkungannya, kemudian Phillip H. Coombs menyebutterjadinya“krisispendidikan”yangdialamiolehsemuanegara. Krisispendidikanituditandaioleh : • Ketimpanganantarapermintaandanpenawaranpendidikan. Permintanpendidikan yang lebihbanyakdaripenawaran. Kemudiansistempendidikanmerespondenganmenerimamuridsemakinbanyak. Akibatnyakualitaspendidikanmenurun, banyakmurid yang tinggalkelasbahkan yang kena DO.

  22. 2. Ketimpangan antara sumber dengan kebutuhan Semakin dikuranginya anggaran pendidikan dari pemerintah karena untuk peningkatan pembelanjaan sektor industri, pertahanan/keamanan, pertanian, perumahan, kesehatan, komunikasi dan transportasi. Sementara itu, pembiayaan pendidikan per murid yang justru mengalami peningkatan, oleh karena itu kualitas pendidikan semakin menurun. Hal ini dise babkan juga rendahnya gaji para guru/dosen dan tenaga kependidikan, yang mengakibtkan semangat kerja yang menurun.

  23. 3. Ketimpangan antara output pendidikan dengan pekerjan yang tersedia. Rupanya merupakan suatu fenomena yang universal, dimana pertumbuhan output pendidikan itu lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan tingkat dan jenis pendidikannya. Akibat yang pasti terjadi adalah semakin banyaknya jumlah pengangguran intelektual. Terle bih lebih pendidikan yang dirancangkan bukan untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru.

  24. 4. Usangnya sistem, metoda dan isi Kenyataan demikian ini berhubungan erat dengan terbatasnya anggaran untuk penyelenggaraan pendidikan yang dikucurkan oleh pemerintah. Rendahnya anggraran berkaitan erat dengan keterbatasn untuk melakukan inovasi pembelajaran maupun keterbatasan pengadaan referensi yang terbaru dalam jumlah yang cukup.

  25. 5. Ketimpangan antara pendidikan formal dengan nonformal. Civil efek yang dimiliki pendidikan formal sebagai syarat utama untuk menentukan jenis pekerjaan maupun jenjangnya, berpengaruh kuat terhadap permintaan pendidikan formal. Sementara pendidikan nonformal yang memberikan keterampilan praktis dan diselenggarakan dalam waktu yang pendek, umumnya hanya dipergunakan sebagai kualifikasi pelengkap seseorang.

  26. DilemaPranataPendidikan Apa yang harusdilakukanapabila : • Semakinbanyakpengangguranintelektual • Kapitalisasipenyelenggaraanpendidikan 3. Kurangdiminatinyapendidikanvokasional

More Related