1 / 39

STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG

Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Genap 2004/2005 02 - 01. STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG. Struktur Bawah (Sub Structure) suatu bangunan gedung meliputi bagian-

Download Presentation

STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG • Struktur Bawah (Sub Structure) suatu bangunan gedung meliputi bagian- • bagian bangunan yang berada di bawah lantai dasar (ground floor), yang • dapat berupa: • Fondasi • Basement (Ruang Bawah Tanah) dan Fondasi di bawahnya. • Basement biasanya terdapat pada bangunan2 bertingkat dan sering diguna- • kan sebagai tempat parkir, ruang mesin, gudang etc. Bangunan bawah bertugas meneruskan semua beban bangunan di atasnya ke tanah di bawahnya dengan stabil dan aman. Mengingat letaknya yg di dalam tanah, maka fondasi harus dibuat kuat, aman, stabil, awet dan mampu mendukung beban bangunan, karena keru- sakan pada fondasi akan sangat sulit untuk memperbaikinya.

  2. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG • Kerusakan fondasi akan diikuti oleh kerusakan pada bagian bangunan di • atasnya. Misalnya jika fondasi pecah atau mengalami penurunan, maka • kerusakan bagian bangunan di atasnya dapat berupa: • dinding retak-retak dan miring • lantai bergelombang dan pecah-pecah • rangka pintu & jendela bergeser, daun pintu & jendela sulit dibuka/tutup • sudut kemiringan tangga berubah, tangga retak2 • penurunan bangunan, bangunan miring, bahkan keruntuhan sebagian • atau seluruh bangunan. • Jenis, bentuk dan ukuran fondasi yang akan dipilih dipengaruhi oleh: • berat beban yang harus didukung • jenis tanah dan daya dukungnya, kedalaman tanah • - bahan fondasi yang tersedia atau mudah didapat • - alat kerja, teknologi, tenaga kerja yang tersedia • - lokasi dan situasi proyek & pertimbangan biaya

  3. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG • Ditinjau dari segi fungsinya yg vital sebagai pendukung bangunan, perenca- • naan fondasi harus mengikuti rekomendasi dari hasil penyelidikan tanah • (soil investigation). • Tujuan penyelidikan tanah adalah untuk menentukan/mengetahui: • tipe dan kedalaman fondasi • kemampuan daya dukung tanah dasar • memperkirakan kemungkinan terjadinya settlement • kedalaman (level) air tanah • data tanah guna penghitungan tekanan tanah pada dinding (basement) • Sebagai dasar melakukan penyelidikan tanah diperlukan data bangunan: • Ukuran dan tinggi bangunan, kedalaman basement • Perkiraan letak kolom2 dan dinding struktural • Perkiraan beban kolom dan dinding tsb • Jenis struktur: simple span, continuous, rigid frame, arch etc

  4. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG • Penelitian tanah dilakukan sesuai kepentingan dan urgensinya: • Penyelidikan tanah sederhana • Penyelidikan tanah dengan sondir • Dengan pengeboran • Dengan penelitian laboratorium 1. Penyelidikan tanah sederhana: Dibuat sumur (galian) pemeriksaan (test pit) dengan kedalaman 1 –1,5 m. Tanah dasar diperiksa, dinding sumur diamati lapisan2nya. Dapat juga dileng- kapi dg pengujian penetrasi langsung. Hasilnya dibandingkan dengan sifat2 umum dari tanah. Hanya untuk jenis fondasi langsung/dangkal.

  5. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 2. Penyelidikan tanah dengan sondir: Hal ini dimaksudkan untuk meneliti sifat2 mekanis tanah. Dari penye- lidikan ini dapat diketahui lapisan2 tanah yang ada dan kekuatannya, tanpa harus membuat galian (testpit). Alat sondir dapat digerakkan secara manual atau mekanis/elektris. Tergantung dari perkiraan beban yang akan didukung, penyelidikan dapat dilakukan dengan alat sondir ringan atau berat.

  6. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 3. Penyelidikan tanah pengeboran (boring): Untuk mengetahui struktur tanah (jenis2 lapisan dan ketebalan masing2), perlu diambil contoh2 tanah tersebut dengan pengeboran pada beberapa titik di lokasi proyek. Selanjutnya sample tanah ini diselidiki / diteliti di laboratorium. Jenis penyeledikan dengan boring ini biasanya dilakukan untuk fondasi bangunan dengan beban berat guna mendapatkan data kekuatan tanah yang lebih baik.

  7. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 4. Penyelidikan tanah di laboratorium: Dari hasil pengeboran akan diperoleh contoh tanah yang terusik (disturb) maupun yg tak terusik (undisturb). Terhadap sample tanah ini dilakukan berbagai pengujian di laboratorium, a.l.: - analisa butir - berat isi & berat jenis - kadar air - kuat desak bebas - kohesivitas - sudut geser - indeks kompresi - koefisien konsolidasi

  8. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG TTk.Bor 2 TTk.Bor 3 TTk.Bor 1 TTk.Bor 1

  9. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG Dari hasil penyeledikan tanah tersebut selanjutnya dengan memperhatikan faktor2 lain yang menentukan pemilihan fondasi, ditetapkan jenis fondasi yang akan digunakan. Tidak ada satu jenis fondasi yang cocok dan dapat digunakan untuk segala jenis dan bentuk bangunan. Setiap perencanaan struktur bangunan akan selalu diikuti dengan penentuan jenis fondasinya. Hubungan antara struktur atas dan fondasinya dapat berupa jepit atau sendi dan biasanya antara keduanya, yaitu jepit elastis. Untuk memudahkan perencanaan dan hitungan struktur, boleh dianggap bahwa struktur atas dan fondasinya terpisah, se- hingga masing-masing dapat dilakukan analisis hitungan secara terpisah. • Kekuatan fondasi ditentukan oleh: • kekuatan bahan fondasi itu sendiri • kekuatan tanah di bawahnya

  10. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG • Hal-hal yang sering dapat mengakibatkan kerusakan fondasi adalah: • - adanya perubahan fungsi bangunan, shg terjadi pembebanan yang • melebihi kapasitas fondasi • ketidakpastian sifat/lapisan tanah, kesalahan penafsiran kekuatan tanah • akar pohon besar dapat merusak fondasi • kerusakan tanah akibat pendirian bangunan di dekatnya • bencana alam: banjir, tanah longsor, gempa

  11. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG

  12. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG

  13. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG • Faktor-faktor yang menentukan dalam pemilihan tipe fondasi a.l.: • fungsi bangunan • beban yang harus didukung • keadaan tanah dasar (daya dukung, jenis2 lapisan, etc.) • biaya pembuatan fondasi • Ditinjau dari kedalaman letaknya, fondasi dapat dibedakan menjadi: • Fondasi dangkal (shallow foundation) atau fondasi langsung • Fondasi dalam (deep foundation) atau fondasi tidak langsung

  14. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 1. FONDASI DANGKAL Jenis fondasi ini: dasarnya (sisi bawahnya) terletak tidak terlalu dalam dari permukaan tanah asli, dapat dikerjakan dengan alat sederhana oleh tenaga manusia. Berdasarkan bentuknya terdapat 4 macam fondasi dangkal: - Fondasi menerus (continuous footing) - Fondasi setempat (individual footing) - Fondasi gabungan (combined footing) - Fondasi plat (mat footing, raft footing) Bentuk fondasi dangkal lainnya: - fondasi cakar ayam (Prof. Sedijatmo) - fondasi sarang laba2 (Ir. Soetjipto)

  15. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 1.1 FONDASI MENERUS Fondasi menerus dipasang di bawah seluruh panjang dinding bangu- nan dengan lebar dasar yang sama. Fondasi ini dapat dipakai jika kedalaman tanah dasar yg baik antara 0,75 – 1,25 m dari permuka- an tanah asli. Bahan: pasangan batu kali, beton atau kombinasi beton dan pa- sangan batu kali. Di atas fondasi menerus harus dipasang balok sloof sebagai perang- kai kaki kolom. Beban dinding diratakan lebih dahulu sepanjang ba- lok sloof, kemudian dilimpahkan kepada fondasi menerus.

  16. Dinding Psg. bata Dinding Psg. bata Balok Sloof Balok Sloof Fondasi psg. batu kali Fondasi psg. batu kali Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 1.1 FONDASI MENERUS

  17. Beban luar (mis.: beban atap) Berat sendiri dinding Dinding Pasangan bata merah Reaksi tanah di bawah Fondasi Fondasi Pasangan batu kali Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 1.1 FONDASI MENERUS Balok Sloof

  18. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 1.1 FONDASI MENERUS Psg.Trasraam (Kedap Air) Balok Sloof Psg. Batu Kali Pasir Urug

  19. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 1.1 FONDASI MENERUS

  20. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 1.2 FONDASI SETEMPAT Jika kedalaman tanah dasar yang baik lebih dari 1,25 m dari muka tanah asli, akan sangat mahal jika digunakan fondasi menerus, ka- rena tanah yang harus digali volumenya besar dan kebutuhan bahan untuk fondasi makin besar pula. Untuk menghemat biaya dapat digunakan fondasi setempat yang dipasang di bawah kolom-kolom utama rangka bangunan. Beban bangunan dilimpahkan ke kolom2 tersebut yang kemudian menerus- kannya ke fondasi di bawahnya. Dasar fondasi setempat biasanya mempunyai kedalaman antara 1,5 – 4,0 m. Bahan: beton bertulang, pasangan batu kali, kombinasi.

  21. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 1.2 FONDASI SETEMPAT

  22. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 1.2 FONDASI SETEMPAT

  23. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 1.2 FONDASI SETEMPAT

  24. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 1.2 FONDASI SETEMPAT Bahan: kombinasi pasg.batu kali dan beton Fondasi setempat bentuk pilar dari pasangan batu kali

  25. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 1.3 FONDASI GABUNGAN Jika fondasi setempat dari kolom2 yang berdekatan terlalu besar sehingga saling bertabrakan, maka fondasi2 setempat tersebut dapat digabung menjadi satu fondasi untuk kolom2 ybs.

  26. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 1.3 FONDASI GABUNGAN

  27. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 1.4 FONDASI PLAT Fondasi plat berupa plat beton tebal kedap air yang kadang2 diperkuat dengan balok2 beton, berada di bawah seluruh luas bangunan. Plat ini dapat dimanfaatkan sebagai lantai basement. Fondasi plat biasanya dirangkai menjadi satu dengan dinding basement dengan sambungan kedap air.

  28. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 1.4 FONDASI PLAT

  29. Friction Pile Point Bearing Pile Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 2. FONDASI DALAM Fondasi dalam biasanya digunakan jika tanah keras berada pada keda- laman lebih dari 6 m dari muka tanah asli. Terdapat dua macam fondasi dalam: 1. Fondasi Tiang Pancang (Drived Pile) 2. Fondasi Tiang Bor (Bored Pile, In Situ Pile)

  30. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG

  31. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 2.1 FONDASI TIANG PANCANG Bahan: Kayu, Baja, Beton (Bertulang, Prategang) Tiang dibuat dahulu di atas tanah, kemudian dimasukkan ke dalam tanah dengan mesin pancang. Proses pemancangan dapat menimbul- kan getaran yang keras dan dapat menimbulkan kerusakan pada ba- ngunan tetangga. Jika lokasi proyek tidak memungkinkan, maka ha- rus dipilih jenis fondasi lain, misal bored pile. Bagian atas tiang2 dirangkai menjadi satu dengan plat beton yang di- sebut kepala tiang (pur, poer, pile cap). Poer ini akan menjadi tumpu- an kolom dan berfungsi untuk meneruskan beban kolom ke tiang2 di bawahnya.

  32. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 2.1 FONDASI TIANG PANCANG Kolom Pile Cap Tiang Pancang

  33. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 2.1 FONDASI TIANG PANCANG

  34. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 2.1 FONDASI TIANG PANCANG Bahan: Kayu Bahan: Baja profil H, linkr, psg.

  35. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 2.1 FONDASI TIANG PANCANG Bahan: Beton bertulang atau prategang

  36. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 2.1 FONDASI TIANG PANCANG

  37. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 2.1 FONDASI TIANG BOR Mula2 dibuat lubang dalam tanah dengan mesin bor, kemudian kedalamnya di tuang beton (jika perlu sebelumnya dipasang baja tulangan)

  38. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 2.1 FONDASI TIANG BOR  Franki Pile

  39. Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah MadaSem. Genap 2004/200502 - 01 STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG 2.1 FONDASI TIANG BOR  Alpha Pile

More Related