1 / 7

Identitas Mahasiswa

ALIFA NUR ROHMAH, 3501404058 PERUBAHAN TRADISI NGEMBLOK PADA PERKAWINAN ADAT JAWA (Studi Kasus pada Masyarakat Nelayan di Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang). Identitas Mahasiswa.

Download Presentation

Identitas Mahasiswa

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ALIFA NUR ROHMAH, 3501404058PERUBAHAN TRADISI NGEMBLOK PADA PERKAWINAN ADAT JAWA (Studi Kasus pada Masyarakat Nelayan di Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang)

  2. Identitas Mahasiswa • - NAMA : ALIFA NUR ROHMAH - NIM : 3501404058 - PRODI : Pendidikan Sosiologi dan Antropologi - JURUSAN : SOSIOLOGI & ANTROPOLOGI - FAKULTAS : Ilmu Sosial - EMAIL : - PEMBIMBING 1 : Dr. Tri Marhaeni PA, M.Hum - PEMBIMBING 2 : Antari Ayuning Arsi, S.Sos - TGL UJIAN : 2009-02-11

  3. Judul • PERUBAHAN TRADISI NGEMBLOK PADA PERKAWINAN ADAT JAWA (Studi Kasus pada Masyarakat Nelayan di Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang)

  4. Abstrak • Pada umunya pola peminangan yang umum berlaku di Jawa Tengah adalah laki-laki melamar perempuan. Hal ini berbeda dengan pola peminangan yang ada di Kabupaten Rembang, tepatnya di Kecamatan Kragan yang disebut dengan tradisi ngemblok. Tradisi ngemblok yaitu tradisi perempuan meminang laki-laki dengan membawa makanan, minuman, atau barang-barang lain dalam jumlah banyak, konon dijadikan panjer untuk mengikat seorang laki-laki. Tradisi ini dilaksanakan oleh masyarakat nelayan di Kecamatan Kragan sebagai bentuk warisan leluhur dari dahulu sampai sekarang. Keunikan lain dari tradisi ngemblok yaitu adanya konsekuensi pengembalian panjer apabila gagal dilaksanakan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Apakah latar belakang pelaksanaan tradisi ngemblok pada masyarakat nelayan di Kecamatan Kragan?, (2) Bagaimanakah persepsi masyarakat tentang pelaksanaan tradisi ngemblok pada masyarakat nelayan di Kecamaatan Kragan, (3) Apakah konsekuensi apabila tradisi ngemblok gagal dilaksanakan?, (4) Bagaimanakah perubahan tradisi ngemblok dari dahulu sampai sekarang?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang menghasilkan data-data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang diamati. Proses pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, observasi, kepustakaan, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interpretatif yang terdiri dari tiga alur, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi ngemblok merupakan salah satu bentuk variasi dalam pola meminang yang diwariskan oleh leluhur dari dahulu sampai sekarang. Tempat pelaksanaan tradisi ngemblok adalah di rumah keluarga laki-laki pada waktu malam hari. Tradisi ngemblok mengandung konsekuensi apabila gagal dilaksanakan, yaitu kewajiban mengembalikan panjer bagi laki-laki apabila membatalkan ngemblok. Namun, jika yang membatalkan adalah pihak perempuan, maka sangsi sosial tidak berlaku. Adanya fenomena ngemblok memicu munculnya persepsi yang beragam, yaitu dari masyarakat nelayan sendiri selaku pelaku tradisi ngemblok maupun dari masyarakat sekitar, yaitu pegawai, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lain-lain. Seiring perkembangan jaman, tradisi ngemblok mengalami perubahan, yaitu (1) proses pelaksanaan tradisi ngemblok sekarang lebih sederhana dibandingkan dengan sebelumnya, (2) variasi panjer yang dibawa, antara lain minuman limun diganti softdrink karena lebih praktis, serta penggunaan cincin oleh masyarakat nelayan sebagai pengikat, (3) pola peminangan, yaitu berubahnya pihak yang melakukan ix peminangan terlebih dahulu adalah laki-laki, dan (4) longgarnya ikatan perjodohan, yaitu adanya kebebasan yang diberikan orangtua kepada anak untuk memilih pasangan sesuai keinginannya. Perubahan yang terjadi pada tradisi ngemblok dikarenakan adanya kontak dengan budaya lain sehingga masyarakat nelayan di Kecamatan Kragan mulai menambah, mengurangi bahkan mengganti fragmen tertentu dalam tradisi ngemblok. Saran yang diajukan berkaitan dengan penelitian ini adalah (1) tradisi ngemblok perlu dilestarikan sebagai salah satu variasi tradisi meminang di Jawa Tengah, (2) perlu adanya penelitian lanjutan berkaitan dengan dampak pelaksanaan tradisi ngemblok pada perkawinan masyarakat nelayan di Kecamatan Kragan.

  5. Kata Kunci • ngemblok, perkawinan adat jawa, perubahan tradisi

  6. Referensi • Al Barry, Dahlan Yakub. 2001. Kamus Sosiologi Antropologi. Surabaya: INDAH Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rieneka Cipta. Bawani, Iman. 1993. Tradisionalisme dalam Pendidikan Islam. Surabaya: Al- Ikhlas. Bastomi, Suwaji. 1995. Seni dan Budaya Jawa. Semarang: UNNES Press. ..........................1998. Apresiasi Kesenian Tradisional. Semarang: IKIP Semarang Press. Damami, Muhammad. 2002. Makna Agama dalam Masyaraat Jawa. Yogyakarta: LESFI. Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Geertz, Hildred. 1985. Keluarga Jawa. Jakarta. PT. Temprint. Herusatoto, Budiono. 2001. Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Hanindita Graha Widia. .................................. 2003. Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Hanindita Graha Widia. Jamil, Abdul dkk. 2000. Islam dan Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: GAMA MEDIA. Joyomartono, Mulyono. 1991. Perubahan Kebudayaan dan Masyarakat dalam Pembangunan. Semarang: IKIP Semarang Press. Koentjaraningrat. 1983. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia 74 ........................... 1994. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka. ...........................2002. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan. Liliveri, Alo. 2003. Makna Budaya dalam Komunikasi antar Budaya. Yogyakarta: LKiS Milles, Mattew dan A. Michael Hiberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press. Mulyana, Dedi. 2003. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja ROSDAKARYA. Moleong, J. Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Temprint. Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Syam, Nur. 2005. Islam Pesisir. Yogyakarta: Pelangi Aksara. .................. 2007. Madzhab-Madzhab Antropologi. Yogyakarta: LKiS Sztompka, Piotr. 2005. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media. Walgito, Bimo. 2001. Psikologi Sosial. Yogyakarta: ANDI. Wasino. 2006. Wong Jawa dan Wong Cino. Semarang: UNNES PRES. http://elbud.or.id

  7. Terima Kasih • http://unnes.ac.id

More Related