1 / 40

SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique) Part #2

SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique) Part #2. Rika Yunitarini ryeca070683@yahoo.com. Studi Kasus ( Seleksi Calon Haji Dinas ). Pemberian haji dinas diperuntukkan bagi karyawan yang masih aktif bekerja di perusahaan.

orenda
Download Presentation

SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique) Part #2

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SMART(Simple Multi Attribute Rating Technique)Part #2 Rika Yunitarini ryeca070683@yahoo.com

  2. Studi Kasus(Seleksi Calon Haji Dinas ) • Pemberian haji dinas diperuntukkan bagi karyawan yang masih aktif bekerja di perusahaan. • Karyawan yang berminat untuk memperoleh haji dinas dapat mencalonkan diri dengan mendaftar ke unit kerja masing-masing. • Di setiap unit kerja akan meneruskannya ke tim seleksi yang terdiri dari perwakilan masing-masing unit kerja yang ada diperusahaan.

  3. Proses seleksi dilakukan oleh tim seleksi dengan melakukan penilaian terhadap masing-masing karyawan yang telah mengajukan permohonan untuk menerima haji dinas.

  4. Kriteria Penilaian Calon Haji Masa kerja • Masa kerja karyawan menjadi kriteria penilaian karena dengan masa kerja mencerminkan berapa lama karyawan telah mengabdi pada perusahaan. • Semakin lama masa kerja semakin diperhitungkan dalam penilaian seleksi calon haji dinas.

  5. Nilai prestasi kerja • Prestasi kerja karyawan dinilai oleh setiap ketua unit kerja. Setiap ketua unit kerja menilai karyawan yang dibawahinya. • Penilaian prestasi ini dilihat dari hasil kerja, integritas, kemampuan berkomunikasi, kemandirian, intelektual, kepemimpinan, kemampuan bisnis, dan kemampuan teknis. • Prestasi kerja sangat mempengaruhi penilaian terhadap calon haji, karena semakin tinggi nilai prestasi kerja menunjukkan semakin tinggi tingkat pengabdiannya pada perusahaan.

  6. Kesehatan • Tingkat kesehatan karyawan menjadi pertimbangan bahwa karyawan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik sehingga nilai pengabdian pada perusahaan pun menjadi tinggi. • Jika seorang karyawan sering sakit, maka ia tidak dapat memberikan manfaat pada perusahaan misal jika sakit maka ia jadi sering tidak masuk, pekerjaan terbengkalai, perusahaan harus membayar biaya berobatnya, dan sebagainya. • Penilaian terhadap kesehatan ini bersifat kualitatif (sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang).

  7. Kemampuan dan kesiapan melaksanakan tugas • Karyawan yang mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik akan memperoleh penilaian yang lebih dibandingkan dengan karyawan yang tidak bisa melaksanakan tugas dengan baik. • Semakin baik kemampuan dalam melaksanakan tugas maka semakin baik pula penilaiannya.

  8. Tanggung jawab • Tanggung jawab yang tinggi menunjukkan tingkat dedikasi yang tinggi pula pada perusahaan. • Semakin tinggi nilai tanggung jawab semakin besar kemungkinan untuk menerima haji dinas dari perusahaan.

  9. Wawasan agama • Haji merupakan salah satu amalan dalam rukun Islam, maka tidak mungkin memberikan fasilitas haji dinas pada karyawan yang sama sekali tidak mengerti tentang agama yang dianutnya. • Pengetahuan beragama dapat dinilai dengan memberikan beberapa pertanyaan seputar pemahaman terhadap agama.

  10. Praktek keagamaan • Praktek keagaamaan ini menyangkut bagaimana karyawan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan agama, apakah ia melakukan dengan benar atau tidak. • Penilaian ini dapat dilakukan dengan cara pengamatan atau menguji karyawan untuk melakukan praktek-praktek keagamaan seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan sebagainya. • Penilaian dilakukan berdasarkan wawancara atau berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh tim seleksi.

  11. Pergaulan di lingkungan kerja dan masyarakat • Penilaian terhadap pergaulan di lingkungan kerja dan masyarakat dapat dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap rekan kerja dan tinjauan ke lingkungan sosial calon haji. • Pergaulan yang baik akan memberi nilai yang baik pula.

  12. Metode Penilaian Calon Haji • Untuk penilaian awal, calon haji yang mendaftarkan diri pada unit kerja masing-masing. • Di setiap unit kerja, para pendaftar haji dinas diseleksi awal dengan kriteria masa kerja, prestasi kerja yang memenuhi • Kemudian setiap unit kerja akan memberikan data-data mereka ke tim seleksi.

  13. Penilaian kedua dilakukan dengan melakukan wawancara dan pengamatan terhadap para calon haji. • Wawancara hanya dilakukan pada calon haji yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh perusahaan. • Untuk melakukan wawancara ini, dibentuk tim seleksi yang berasal dari perwakilan semua unit kerja.

  14. Deskripsi Sistem • Sistem pendukung keputusan seleksi haji adalah sistem yang membantu pengambil keputusan untuk memilih calon-calon haji yang akan mendapatkan fasilitas haji dari perusahaan. • Sistem ini akan memberikan penilaian kepada setiap calon haji berdasarkan bobot dan nilai kriteria yang telah diperoleh dari proses seleksi dengan menggunakan metode SMART (Simple Multi-Attribute Rating Technique).

  15. Sistem ini akan menghasilkan calon-calon haji yang akan memperoleh fasilitas haji dari perusahaan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh perusahaan.

  16. Analisa Input • Data calon haji, data nilai wawancara dan pengamatan, dan data kriteria seleksi calon haji. • Data calon haji didapat dari proses pendaftaran calon haji didukung dengan data-data yang diperoleh dari bagian Sumber Daya Manusia.

  17. Untuk data nilai wawancara dan pengamatan didapat setelah proses wawancara dan pengamatan selesai dilakukan. • Sedangkan data kriteria seleksi dapat menggunakan default yang telah disediakan sistem atau diinput sesuai dengan ketentuan perusahaan

  18. Analisa Output • Output dari sistem pendukung keputusan ini adalah daftar atau laporan karyawan yang akan mendapatkan fasilitas haji dinas dari perusahaan dengan nilai yang telah didapatnya • serta informasi mengenai kriteria-kriteria yang digunakan dalam seleksi calon haji dinas dan informasi mengenai nilai kriteria yang dimiliki oleh setiap calon haji dinas.

  19. Analisa Proses

  20. Analisa User • User dalam sistem ini ada 2 kelompok yaitu sebagai admin dan non-admin. • Admin adalah salah satu anggota dari tim seleksi yang mempunyai wewenang dalam menginput dan mengubah data-data calon haji dan data penilaian yang telah terkumpul setelah proses seleksi selesai.

  21. User yang termasuk non-admin adalah seluruh anggota tim seleksi yang hanya bisa melihat hasil penilaian seleksi, tidak bisa menambah atau menghapus data. • User non-admin juga dapat melihat nilai-nilai kriteria yang telah diinput oleh user admin sehingga dapat memvalidasi jika admin melakukan kesalahan input.

  22. Analisa Penilaian • Nilai adalah data yang diberikan untuk kriteria itu sendiri. Masing-masing kriteria akan diberi nilai untuk setiap calon haji. Jadi setiap calon haji memiliki nilai untuk setiap kriteria.

  23. Metode pembobotan yang dipakai dalam sistem ini adalah pembobotan secara langsung. • Artinya user langsung memberi bobot pada setiap kriteria dalam skala tertentu.

  24. Bobot yang telah diinput oleh user kemudian dinormalisasikan untuk mendistribusikan nilai satu kepada seluruh kriteria, artinya jika semua bobot kriteria dijumlahkan akan menghasilkan nilai satu. • Sistem pembobotan dalam sistem ini menggunakan skala 0-100 yaitu 0 jika kriteria tidak berpengaruh sama sekali dan 100 untuk kriteria yang sangat berpengaruh pada penilaian.

  25. Perancangan Sistem Perancangan yang dilakukan pada sistem meliputi : • Perancangan basis data • Perancangan basis model • Perancangan basis dialog

  26. Perancangan Basis Data • Perancangan basis data ini digunakan untuk mendukung fasilitas pengolahan data. • Model data yang digunakan pada perancangan basis data adalah model data E-R (Entity-Relationship).

  27. Perancangan Basis Model Untuk mendukung proses pengambilan keputusan, digunakan model keputusan SMART (Simple Multi-Attribute Rating Technique) dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  28. Masukan : • Jumlah karyawan yang akan mendapat fasilitas haji perusahaan (i) • Data karyawan calon haji • Nilai-nilai kriteria masing-masing karyawan calon haji (vi) • Bobot masing-masing kriteria (wk)

  29. Proses pemodelan SMART • Langkah 0 : • Jika i=0 maka proses berhenti • Jika i>0 maka proses berlanjut ke langkah 1 • Langkah 1 : hitung normalisasi bobot

  30. nwj = normalisasi bobot kriteria ke-j • k = jumlah kriteria • wn = bobot kriteria ke-n • Langkah 2 : hitung nilai utility untuk setiap nilai kriteria masing-masing calon haji uij = 100 (cmax-cout) % (cmax-cmin)

  31. uij = nilai utility kriteria ke-j untuk calon haji ke-i • cmax= nilai kriteria maksimal • cmin= nilai kriteria minimal • cout i= nilai kriteria ke-i

  32. Langkah 3 : hitung nilai akhir masing-masing calon haji • Keluaran : ni

  33. Perancangan Dialog • Perancangan dialog dibuat untuk komunikasi pemakai dengan SPK Seleksi Calon Haji.

  34. Pembobotan kriteria

  35. Aplikasi Kasus • Definisikan alternatif (karyawan)  minimal 2 karyawan • Definisikan nilai kriteria untuk masing-masing alternatif • Transfer ke nilai utility • Tentukan nilai akhir

  36. QUIZ 2 Tunjukkan pemahaman anda dari studi kasus seleksi haji dinas menggunakan metode SMART melalui penyelesaian tugas berikut : 1. Turunkanlah DFD level 1 dari perancangan proses studi kasus ke level yang lebih tinggi (upayakan sedetail mungkin hingga ke level teknis) 2. Buatlah use case diagram dari kasus di atas sesuai rancangan prosesnya !

More Related