1 / 53

ASPEK MEDIKOLEGAL KEJAHATAN SEKSUAL

ASPEK MEDIKOLEGAL KEJAHATAN SEKSUAL. dr.Rika Susanti,SpF. Kejahatan Seksual. Perkosaan Pencabulan Pelecehan Seksual. Perkosaan. Istilah hukum  VeR (tidak ditulis) Dokter  membuktikan persetubuhan. Persetubuhan. KUHP: Persetubuhan diluar perkawinan Persetubuhan Dalam perkawinan.

oneida
Download Presentation

ASPEK MEDIKOLEGAL KEJAHATAN SEKSUAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ASPEK MEDIKOLEGALKEJAHATAN SEKSUAL dr.RikaSusanti,SpF

  2. Kejahatan Seksual • Perkosaan • Pencabulan • Pelecehan Seksual

  3. Perkosaan • Istilah hukum  VeR (tidak ditulis) • Dokter  membuktikan persetubuhan

  4. Persetubuhan • KUHP: • Persetubuhandiluarperkawinan • PersetubuhanDalamperkawinan

  5. Persetubuhan di dalam perkawinan • KUHP Pasal 288 • Laki- lakimenyetubuhiperempuanistrinya yang belumpantasdikawin • Bilaberakibat • Luka,pidanamaks 4 tahun • Luka berat, pidanamaks 8 tahun • Mati, Pidanamaks 12 tahun

  6. Persetubuhan diluar perkawinan • Dengan persetujuan wanita • KUHP Pasal 284 • Umur wanita >15tahun perzinahan • KUHP Pasal 287(1) • Umur wanita < 15tahun • KUHP Pasal 287(2) • Umur wanita < 12 tahun

  7. Persetubuhan diluar perkawinan • Tanpa persetujuan wanita • KUHP Pasal 285 • Laki-laki menyetubuhi perempuan bukan istrinya, dengan kekerasan atau ancaman kekerasan (perkosaan) • KUHP pasal 89 (membuat tidak berdaya=kekerasan) • KUHP Pasal 286 • Laki- laki menyetubuhi perempuan bukan istrinya yang diketahui dalam keadaan pingsan atau tidak berdaya

  8. Persetubuhan menurut Hukum • Hanya genito genital • Persetubuhan anogenital dan orogenital termasuk perbuatan cabul • Masuknya alat kelamin pria ke dalam alat kelamin wanita, dengan atau tanpa keluarnya cairan mani (HR5/II/1912)

  9. Kasus delik susila/kejahatan seksual • Apakah persetubuhan atau pencabulan • Ada tidaknya kekerasan atau ancaman kekerasan • Usia korban :12 tahun, 15 tahun

  10. Persetubuhan • Penetrasi dianggap penetrasi adalah minimal kepala penis terselip di bibir kecil • Pada kondisi tersebut selaput dara utuh dan penis belum masuk ke dalam vagina • Tanda penetrasi: • Tidak ada jejas • Ada jejas:kemerahan, lecet,memar,robek selaput dara sampai ke dasar, robekan vagina

  11. Persetubuhan • Ejakulasi : boleh ada/tidak • Komponen yang diperiksa: • Cairan mani :ada pada semua ejakulasi • Sel sperma :tidak ada pada azoospermia,pasca vasektomi

  12. Robekan selaput dara • Karena persetubuhan: sampai ke dasar, lokasi tertentu • Bukan karena persetubuhan: variasi selaput dara, robekan tidak sampai ke dasar • Tidak ada robekan tidak berarti tidak ada, ada persetubuhan • Ada robekan tidak berarti ada persetubuhan

  13. Pencabulan • Semua perbuatan yang dilakukan untuk mendapatkan kenikmatan seksual sekaligus menganggu kehormatan kesusilaan  KUHP 289 • Sering digunakan sebagai tuntutan subsider pada perkosaan yang persetubuhan tidak terbukti • KUHP Pasal 290,291,292,293

  14. Pelecehan seksual?? • Sejenistindakanseksual yang tidakdikehendakiatautidakdisukaikorban

  15. Pemeriksaan forensik • Menentukan ada/tidaknya tanda-tanda persetubuhan • Menentukan ada/tidaknya tanda-tanda kekerasan • Perkiraan umur • Menetukan pantas/tidaknya untuk dikawin

  16. Yang perlu diperhatikan sebelum pemeriksaan • Ada SPV dari penyidik • korban jangan menunggu terlalu lama • ijin tertulis untuk pemeriksaan • sebaiknya polisi & dokter memeriksa dalam waktu yang bersamaan • dokter didampingi perawat perempuan / bidan • dokter menjelaskan apa yang akan dilakukan dan manfaat pemeriksaan tsb • Pencatatan lengkap,VeR segera dibuat

  17. Dua aspek yang perlu diperhatikan • mengumpulkan bukti-bukti persetubuhan : • robekan selaput dara • adanya cairan mani dan atau sel mani • mencari tanda-tanda kekerasan : • riwayat kehilangan kesadaran • luka-luka

  18. Anamnesis • Identitas pasien : • Terutama umur (tempat dan tanggal lahir) • Pertumbuhan gigi geligi • Perkembangan sex sekunder • Alamat

  19. Anamnesis • Riwayat menstruasi : • menars, • haid terakhir • siklus haid • Status perkawinan • Aktifitas seksual, kapan persetubuhan terakhir, apakah menggunakan kondom ?

  20. Anamnesis • Mengenai kejadian : • waktu dan lokasinya • kekerasan sebelum kejadian • rincian kejadian • terjadi atau tidak penetrasi • apa yang dilakukan setelah terjadinya kekerasan seksual

  21. Pemeriksaan fisikStatus generalis : • Keadaan umum : kesadaran, penampilan secara keseluruhan, keadaan emosional (tenang, sedih / gelisah) • Tanda vital

  22. Periksa gigi-geligi (pertumbuhan gigi ke 7 & 8) • Pada persetubuhn oral, periksa lecet, bintik perdarahan /memar pada palatum, lakukan swab pada laring dan tonsil

  23. Status generalis • Perkembangan seks sekunder (pertumbuhan mammae, rambut axilla dan rambut pubis) • Jika pada baju ada bercak mani (kaku), bila mungkin pakaian diminta, masukkan dalam amplop

  24. Kekerasan • Kekerasan fisik pada seluruh tubuh • Pasal 89 KUHP:membuat orang pingsan atau tidak berdaya = kekerasan

  25. Status ginekologi • Posisi litotomi • Periksa luka-luka sekitar vulva, perineum dan paha • Jika ada bercak, kerok dengan skalpel dan masukkan dalam amplop • Rambut pubis disisir, rambut yang lepas dimasukkan dalam amplop

  26. Status ginekologi • Jika ada rambut pubis yang menggumpal, gunting dan masukkan dalam amplop • cabut 3-10 lembar rambut dan masukkan dalam amplop lain • Periksa selaput dara, besarnya orifisium • Swab daerah vestibulum, buat sediaan hapus

  27. Jika memungkinkan swab forniks posterior, buat sediaan hapus • Vagina dan besar uterus • Pada persetubuhan dubur, periksa colok dubur dan lakukan swab, bila perlu proktoskopi

  28. Kuku jari tangan dipotong, masukkan dalam amplop yang berbeda kanan dan kiri • Tanda kehilangan kesadaran (pemberian obat tidur / bius) needle marks indikassi pemeriksaan darah dan urin

  29. Laboratorium • Cairan / sekret vagina • Ambil cairan dari forniks posterior • Atau swab vagina dengan kapas lidi • Buat sediaan hapus, untuk pemeriksaan sperma & GO • Pemeriksaan darah & urin (bila dicurigai pemberian obat-obatan) • Tes kehamilan (bila dicurigai)

  30. Pemeriksaan Spermatozoa • Pemeriksaan Langsung • Pewarnaan Malachite Green • Pewarnaan Baecchi

  31. Pemeriksaan Langsung

  32. Malachite green Kepala sperma tampak berwarna merah, leher warna merah muda dan ekornya berwarna hijau

  33. BAECCHI Hasil : • Kepala spermatozoa berwarnamerah, ekormerah muda, menempel pada serabut benang

  34. PEMERIKSAAN CAIRAN MANI • Fosfatase Asam • PAN • Berberio • Florence

  35. Pemeriksaan pria tersangka • Pemeriksaan golongan darah • Menentukan adanya sel epitel vagina pada glans penis, menggunakan larutan lugol • Pemeriksaan sekret uretra

  36. Pemeriksaan pria tersangka • Dalam populasi 85% gol sekretor • Punya gen Se • Dalam cairan tubuh (cairan mani, keringat,liur) mengandung golongan darah • Jika bersetubuhejakulasigol darah pada tubuh korban

More Related